Anda di halaman 1dari 5

PEMBUATAN BIOMATERIAL DAN

BAHAN PANGAN STERIL UNTUK


KEPERLUAN KLINIS
DR. Darmawan Darwis, Apt

Bidang Proses Radiasi Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir
Nasional (PATIR BATAN) mempunyai beberapa kelompok penelitian diantaranya:
Kelompok Penelitian Bahan Kesehatan dan Kelompok Penelitian Bahan Pangan.
Kelompok Penelitian Bahan Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi melakukan
penelitian dan pengembangan teknik radiasi khususnya sinar gamma dan berkas elektron
untuk memodifikasi, membuat dan merekayasa bahan, baik bahan alam maupun sintetik
untuk menghasilkan suatu produk (biomaterial) yang akan digunakan dalam bidang
kedokteran dan farmasi dengan kualitas yang baik, memenuhi persyaratan dan dengan
harga yang terjangkau. Sedangkan Kelompok Penelitian Bahan Pangan mempunyai tugas
dan fungsi melakukan penelitian dan pengembangan bahan pangan asli Indonesia untuk
menghasilkan produk pangan yang mempunyai nilai higienis tinggi, mutu yang baik serta
tidak bersifat toksis terhadap manusia.

Sejak dua dekade yang lalu, PATIR BATAN secara aktif telah melakukan penelitian
dengan memanfaatkan teknik radiasi untuk keperluan di bidang kesehatan dan pangan
dalam rangka mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Teknologi radiasi
merupakan metode alternatif yang sangat efektif atau sebagai metode komplementer
dalam menyelesaikan masalah yang kadang kala tidak dapat diatasi oleh metode
konvensional. Pemanfaatan sinar gamma untuk mensterilkan produk-produk kesehatan,
tissue graft (tulang, amnion), bahan baku farmasi dan kosmetik, yang tidak tahan
terhadap panas merupakan salah satu contoh aplikasi radiasi dibidang kesehatan. Sintesis
biomaterial terutaman hidrogel dengan teknik radiasi untuk digunakan sebagai pembalut
luka, diapers, matrik pelepasan obat dan membrane penurun demam juga telah
dikembangkan di PATIR BATAN. Penelitian teknik radiasi guna mendapatkan produk
pangan steril untuk keperluan khusus seperti pasien dengan imunitas rendah, produk
pangan olahan dengan masa simpan yang lama, dan bahan pangan segar yang higienis.

Di dalam Sasaran Utama Bidang Bioteknologi dan Kesehatan, Kegiatan penelitian


Bidang Biomaterial dan Bahan Pangan Steril dibagi menjadi dua Sub Kegiatan
PRODUKSI BIOMATERIAL BARU (New Biomaterial Production)
Tahun 2007-2012

Dalam jangka waktu sekitar 5 tahun mendatang, penelitian pada topik ini difokuskan
pada produksi biopolimer yaitu menghasilkan plastik biodegradabel (biodegradable
plastics) melalui proses biosintesis. Penelitian mencakup produksi biopolimer
menggunakan mikroba dan tanaman.

Penelitian dasar menggunakan mikroba dan tanaman bertujuan utama untuk


meningkatkan produktivitas dan perolehan (yield) dalam sel/tanaman dengan atau tanpa
memanfaatkan rekayasa genetika. Pertimbangan lain yang dapat menjadi pilihan bagi
penelitian menggunakan mikroba adalah memanfaatkan substrat yang bernilai rendah
(low cost substrate). Penelitian lanjutan yang berupa rekayasa bioproses - seperti
perancangan bioreaktor, teknologi pemisahan biopolimer dari cairan kaldu (broth
fermentation) atau tanaman - dan rekayasa polimer untuk meningkatkan kinerja dari
polimer merupakan bidang yang mendapatkan perhatian penting dalam topik penelitian
ini.
Biomaterial
(Kedokteran Abad Nano)

Penggunaan material asing di dalam tubuh manusia bukan hal baru. Material asing itu
berguna untuk membantu menjalankan beberapa fungsi tertentu organ tubuh. Istilah
cangkok tulang misalnya kalau tulang kaki Anda ratak karena kecelakaan atau yang
lebih sederhana, lensa kontak mata, adalah contoh paling dekat dari penggunaan material
asing. Contoh paling gres adalah penggunaan material logam (paduan NiTi) sebagai
jaring-jaring kawat pembuka saluran darah.

Alat ini dikenal sebgagi peranti stent bagi para pasien penyakit jantung yang pembuluh
darahnya tersumbat jaringan lemak. Alat stent ini terbuat dari logam (karena diperlukan
sifat keuletan dan kekuatannya) dalam bentuk semacam pipa yang bekerja sebagai
penguat saluran darah alami dalam menahan beban jaringan lemak disekitarnya. Agak
jerih rasanya kalau kita membayangkan adanya sepotong jaring-jaring logam di dalam
pembuluh darah arteri kita biasanya cukup dekat lokasinya dengan organ jantung kita.
Tapi begitulah pesatnya kemajuan teknologi dan penggunaan biomaterial kita di dunia
kedokteran sekarang ini dalam rangka menyembuhkan manusia dari masalah-masalah
jasmaninya.

Penggunaan bomaterial yang didefinisikan sebagai material buatan manusia yang


didesain khusus untuk berinteraksi dsan berintegrasi dengan sistem biologi manusia
semakin lama akan semakin canggih. Jangan pula kaget, alat tersebut semakin mendekati
fungsi dan cara kerja jaringan biologi alami. Para ahli nanoteknologi dan rekayasa
molekuler sekarang ini mulai mengerti mekanisme kerja jaringan tubuh pada level
strukturalnya yang paling mendasar molekul dan atom-atomnya. Ini memungkinkan
mereka meniru dan membuat jaringan kulit artifisial. Biometerial juga akan semakin
pintar. Mereka akan bisa mendeteksi adanya sel tertentu dan mengubah responnya secara
khusus terhadap sel tersebut. Ini akan sangat bermanfaat untuk pemberantasan sel
penyakit kanker. Teknik ini akan makin banyak dikenal dari dunia kedokteran sebagai
targetted chemotherapy, atay sederhananya terapi kimia yang tidak hantam kromo.

Mendiang ayah saya menghembuskan nafas terakhir setelah hampir setengah tahun
memerangi sel-sel kanker. Hanya sebagian kecil jaringan liver yang masih baik, yang
ketika itu membuatnya masih tetap bertahan dan berjuang memerangi penyakit. Tapi,
sayang, terapi kimia yang dijalani penderita kanker, selain membunuh sel-sel penyebab
penyakit kanker, juga merusak jauh lebih banyak lagi sel-sel tubuh yang baik di sekitar
sel-sel kanker tersebut. Itu sebabnya, sampai saat ini umumnya penderita kanker yang
diterapi kimia akam mengalami penurunan secara drastis kkondisi/stamini tubuhnya.
Kondisi tubuh Ayah menurun drastis sampai akhirnya beliau masuk dalam keadaan koma
sampai akhir hayat.

Terapi kimia hantam kromo ini akan berubah ketika para periset biomatrial bisa
membungkus zat kimia pembunuh sel-sel kanker dengan sebuah jaringan
biomaterial pintar yang hanya akan luruh ketika bersentuhan dengan sel-sel kanker
dengan sebuah jaringan biomaterial pintar yang hanya akan luruh ketika bersentuhan
dengan sel-sel kanker, yang kemudian memungkinkan terbunuhnya sel-sel kanker
tersebut, tapi tidak sel-sel yang baik disekitarnya. Sel-sel tubuh yang baik dengan desain
biomaterial terapi kimia terseleksi ini akan terlindungi dari racun pembunuh sel kanker.

Kunci penggunaan biometerial ini adalah pertemuan (interface) antara permukaan


(surface) biomaterial dan permukaan jaringan tubuh alami kita. Para ahli juga menyadari
bahwa ternyata sebagian besar repons biologis dari jaringan tubuh terhadap adanya
materail asing disekitanya hanya ditentukan oleh karakteristik permukaan dari material
asing tersebut, dan bagaimana pertemuannya dengan jaringan biologi alami. Inilah salah
satu sebabnya bidang biomaterial ini banyak mendapatkan kontribusi dari para ahli
rakayasa material. Para periset dan pengembangh dibidang ini punya keahlian untuk
memanipulasi sifat permukaaan sebuah material (surface properties) terpisah dari sifat
badannya (bulk properties).

Mengambil contoh dari rekayasa material teknik yang labih klasik, kondisi kerja turbin
mesin jet pesawat terbang, misalnya, mengharuskan permukaan komponen turbin yang
keras dan tidak mudah haus. Pada saat bersamaan, bdan komponen turbin ini harus ulet
dan tahan beban dinamik. Dua kelompok sifat materia ini sebenarnya bertolak belakang
secara prinsip, tapi dengan manipulasi struktur atom-atom dari permukaan komponen
turbin ini terpisah dari struktur atom badan, kita ternyata bisa punya kedua-dua
karakteristik material yang diinginkan.

Prinsip rakayasa material ini banyak diterapkan untuk aplikasi peranti kedokteran.
Nanoteknologi juga baru-baru ini memberikan solusi elegan dalam dunia rekayasa
permukaan material. Perusahaan nanoteknologi terkemuka Nanosys, yang bermarkas di
Palo Alto, tak jauh dari rumah kampus tempat kami tinggal, menemukan bahwa metal
dengan permukaan yang ditumbuhi oleh nanwires mkolekul-molekul tertentu dapat
dibuat untuk memiliki sigat dari mulai yang sangat takut air sampai yang super ramah
dengan air. Hal ini signifikan karena selama ini untuk mengubah karakteristik permukaan
metal secara drastis sangat sulit. Permukaan metal yang anti-airt tentunya akan sangat
berguna, karena ingat saja: metal + air = masalah korosi.

Sejauh ini, aplikasi biomaterial yang kita bicarakan terbatas pada rekayasa/modifikasi
meterial artifisial. Tapi mungkin tidak akan terlalu lama lagi aplikasi rekayasa biomaterial
yang paling menjanjukan adalah tissue engineering pengembangbiakan aringan tubuh.
Ide dasarnya sangat sederhana. Pada awalnya, bayi di kandungan ibu adalah sebuah sel
jaringan tapi dari sepotong sel yang sama ini tumbuh berbagai organ tubuh (tulang, otot,
jaringan liver, sampai rambut dan kuku jari). Alamlah yang melakukan proses natural
rekayasa jaringan tubuh.

Nah sekarang bayangkan jika manusai sudah menguasai rahasia biologi tubuh manusia
sampai ke strutur paling mendasar. Bukan tidak mungkin, manusai mampu merekayasa
jaringan tertentu dari tubuh. Inilah konsep yang terenal melalui sebutan stem cell research
(riset sel induk sel pemula kehidupan manusia).

Banyak kintroversi tentunya disekitar konsep baru ini, mulai secara filosofi (manusai
memainkan peran Tuhan), etika (mirip dengan jual beli organ tubu manusia), sampai
aspek hukum (menggunakan sel induk itu pada dasarnya adalah membunih salon
mahkluk hidup/manusia, itu tindak kriminal?). Tapi jangan lupa pada sisi baiknya. Bahwa
jaringan liver yang gagal katerna kanker, misalnya, bisa digantikan oleh jaringan liver
yang baru. Lantaran pada dasarnya jaringan baru ini berasal dari stem cell yang sama dari
orang tersebut, maka secara teoritis, sistem internal tubuh tidak akan menganggap
jaringan baru ini sebagai benda asing, sehingga tidak akan menyebabkan komplikasi
medikal yang berbahaya.

Dan mengingat kegagalan jaringan adalah sebab dasar sebgaian besar angka kematian
manusia (mulai paru-paru yang dirusak tembakau, pembuluh darah arteri yang erlalu
berat menahan beban lemak, sampai degradasi sel-sel otak seperti pada penyakit orang
tua pikun (parkinsons disease dan alzheimers), bisa kita bayangkan dampak positif yang
besar dan mendasar sekali dari rekayasa jarngan stem cell ini untuk kehidupan manusia
dan kehidupan masyarakat.

Abad yang baru ini adalah abad biologi. Kemajuan iptek di empat bidang, secara khusus,
akan mengubah wajah manusia dan peradaban manusia di akhir abad ke-21 ini
infotek, biotek, nanoteknologi, dan ilmu jaringan otak. Revolusi teknologi informasi
sudah bukan barang asing lagi. Revolusai bioteknologi diawali dengan selesainya proyek
human genkome, yang memberikan kita bukan hanya program binari (0 dan 1 seperti
pada teknologi informasi/komputer), tapi kode genetika berbasis 4 (A,T, C dan G)
sebagai balok-balok lego pembangunan kehidupan manusia.

Revolusi nenoteknologi akan memungkinkan manusia merekayasa apa pun pada level
atomik atau molekuler; biomateria! Dan revolusi di neural networks pada gilirannya akan
memungkinkan manusia mengarakterisasi, tidak hanya sistem biologis, melainkan juga
sistem psikologis/pikiran/kejiwaan/inteligensia. Kemajuan masing-masing bidang iptek
ini akan mempercepat revolusi di bidang lain. Sebagai contoh: otak manusia tidak bisa
menghitung secepat dan seefisien komputer, tapi otak manusia jauh lebih superior dalam
mengenali wajah sesama manusia (umumnya kita perlu kurang dari satu detik saja untuk
mengenali wajah teman kita di tengah kerumunan orang banyak di shopping mall,
misalnya).

Jika kita berhasil mengetahui bagaimana cara kerja jaringan sel-sel otak manusia dalam
proses mengenali wajah ini, misalnya, kita bisa menggunakan algoritma yang sama
supaya mobil Anda bisa mengenali Anda dan membukakan pintu buat Anda, atau supaya
mesin ATM mengetahui bahwa yang membuka account bank Anda adalah Anda sendiri,
bukan orang lain yang bermaksud jahat! Semoga generasi muda Indonesia bisa semakin
menyadari pentingnya penguasaan iptek. Terutama iptek biologi diabad yang baru ini.
Selain untuk kepentingan umat manusia, juga untuk survivla bangsa Indonesia di
kompetisi antar-bangsa di dunia di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai