Anda di halaman 1dari 6

A.

Makanan yang Bergizi


Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan dan tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Kecukupan makanan dapat
dinilai dengan status gizi secara antropometri.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup
akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu
manusia dalam mendapatkan energy, membantu pertumbuhan badan dan otak.
Setiap makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda dan mempunyai fungsi
berbeda pula. Contoh kandungan gizi dan fungsinya serta contoh makanan adalah
sebagai berikut:
Karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber tenaga. Contohnya nasi, sagu, jagung,
dan singkong.
Protein berfungsi untuk membantu pertumbuhan, baik otak maupun tubuh
(protein nabati : tumbuhan kacang-kacangan, protein hewani : daging ikan,
telur).
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energy
seperti terdapat pada daging sapi, susu, yoghurt, dan alpukat.
Vitamin berfungsi mengatur metabolism serta melidungi sel dari kerusakan.
Berasal dari misalnya buah-buahan.
Mineral (fosfor, kalsium, natrium, dll) berfungsi untuk pembentukan
jaringan tubuh dan pengendali proses-proses fisiologik. Misalnya berasal dari
susu, kacang-kacangan, mentega, garam, dll.

B. Gizi Balita
Gizi Balita dalam pertumbuhan yang baik tidaklah hanya bersifat fisik
tetapi juga mental dan intelektualitas, sehingga proses pertumbuhan tersebut
lazim disebut bukan saja sebagai proses pertumbuhan tetapi sebagai proses
tumbuh-kembang.
Menurut dr. Soedjatmiko. Agar proses tumbuh-kembang dapat
berjalan dengan optimal, seorang anak harus mendapatkan pemenuhan gizi
balita dari 3 kebutuhan pokoknya, yaitu:
1. Pertama adalah kebutuhan fisik-biologis, berupa kebutuhan akan nutrisi
(ASI, Makanan Pengganti ASI/MP-ASI), imunisasi, serta kebersihan fisik dan
lingkungan.
2. Kedua adalah kebutuhan emosi berupa kasih kasih sayang, rasa aman dan
nyaman, dihargai, diperhatikan, serta didengar keinginan dan pendapatnya.
Kebutuhan ini memiliki peran yang sangat besar pada kemandirian dan
kecerdasan emosi anak. Oleh sebab itu perbanyaklah memberi limpahan
kasih sayang dan kegembiraan bagi anak, Jelas dr. Soedjatmiko.
3. Ketiga yang tak kalah penting adalah kebutuhan akan stimulasi yang
mencakup aktivitas bermain untuk merangsang semua indra, mengasah
motorik halus dan kasar, melatih ketrampilan berkomunikasi, kemandirian,
berpikir dan berkreasi. Stimulasi ini harus diberikan sejak dini karena
memiliki pengaruh yang besar pada ragam kecerdasan atau multiple
intelligences.

Ketiga kebutuhan gizi balita tersebut merupakan kebutuhan pokok yang


saling terkait. Satu kebutuhan bukanlah substitusi kebutuhan yang lain, oleh
sebab itu ketiga gizi balita tersebut harus terpenuhi untuk mencapai
perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang optimal. Karena apabila
kebutuhan gizi balita berupa fisik-biologis tak tercukupi, tentu anak jadi
sering sakit dan perkembangan otaknya pun tak optimal. Lalu kalau
kebutuhannya akan kasih sayang tak tercukupi, kecerdasan emosinya juga
relatif rendah. Sedangkan jika stimulasi bermainnya kurang bervariasi,
perkembangan kecerdasannya juga kurang seimbang. Jadi, asupan gizi
balita yang diberikan haruslah seimbang.

1. Pentingnya asupan Gizi Bagi Balita


Asupan gizi balita haruslah diperhatikan, terutama dalam 5 tahun
pertama dalam kehidupannya karena asupan gizi balita pada masa itu adalah
yang penting dan akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya.
Pada 3 tahun pertama kehidupan, gizi balita berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi
pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk
jaringan saraf dan otak yang kompleks.
Gizi balita yang cukup akan mempengaruhi segala kinerja otak, yaitu:
Kemampuan belajar berjalan,
Mengenal huruf,
Bersosialisasi atas pengaruh jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan
antarsel saraf.

Sedangkan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,


kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya.

2. Komposisi Asupan Gizi Pada Balita


Menurut Marzuki Iskandar, STP. MTP seorang ahli gizi balita
mengungkapkan: kunci asupan zat gizi balita yang baik adalah makanan
yang sehat dan bervariasi.

Agar gizi balita melalui makanan anak setiap harinya dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal,
maka komposisi makanan haruslah terdiri atas 55-67% karbohidrat, 20-30%
lemak, dan 13-15% protein agar gizi balita terpenuhi. Konkretnya gizi
balita berupa 3-4 porsi nasi atau penggantinya seperti bihun, mi atau roti yang
merupakan sumber zat tenaga.

Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah


sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi
sayur dan buah, jelas Marzuki.

Komposisi gizi balita melalui makanan tersebut akan disempurnakan


dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung
berbagai komponen gizi balita yang penting, seperti DHA, AA, Sialic Acid,
Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral.

Kandungan gizi balita yang terdiri dari:


a. DHA dan AA merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda
sebagai komponen utama pembentuk otak dan retina mata. DHA dan AA juga
berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi membran sel otak, retina
mata, serta proses metabolisme sel-sel syaraf dalam otak.
b. Sialic acid (SA), bagian dari ganglion otak, berdasarkan penelitian memiliki
peran penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat anak.
c. Sphingomyelin adalah suatu kandungan lemak di dalam otak, berperan
sebagai kerangka penyusun membran sel serta banyak fungsi lainnya.
Sphingomyelin berperan juga dalam pembentukan lapisan pelindung myelin,
dimana myelin berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel syaraf yang
satu ke sel syaraf lainnya guna mengoptimalkan kemampuan otak dalam
mengirim pesan.

Oleh sebab itu pemenuhan gizi balita dalam pemilihan susu, penting
sekali untuk memilih susu yang mengandung zat-zat yang penting bagi
pertumbuhan otak tersebut. Tentu saja tujuannya agar gizi balita Anda
terpenuhi dan balita dapat tumbuh secara otimal, baik secara fisik maupun
intelektual.

Menentukan berat badan ideal balita menggunakan rumus:


BBI = (Usia dalam tahunan X 2) + 8

Menentukan Estimasi Kebutuhan Energi dan Gizi Total Perhari


menggunakan rumus:
Keb. Energy = 1000 + (100 x usia dalam tahunan)
Keb. Energy usia 1 3 tahun = 100 kalori/kgBBI
Keb. Energy usia 4 5 tahun = 90 kalori/kg BBI
Keb. Protein ; (10% x total energy harian) : 4 = x gram
Keb. Lemak ; (20% x Total energy harian) : 9 = x gram
Keb. Kabohidrat ; total energy keb. Protein dan lemak.

3. Panduan memberikan makanan pada balita (0-12 bulan)


a. Pemberian ASI
Usia 0 : Pemberian kolostrum (IgG) pada saat bayi baru dilahirkan. Kolostum
adalah cairan pra-ASI yang dihasilkan dalam 24-36 jam pertama pasca
persalinan. Kolostrum mengandung gizi yang baik untuk bayi yaitu
karbohidrat, protein dan sedikit lemak. Berfungsi sebagai suplai kekebalan
(imun) dan penyuplai nutrient yang sempurna bagi bayi
Usia 0-3 bulan: pemberian 116kcal./kg. 18-32 ons ASI eklusif.
Usia 4-6 bulan: pemberian 28-40 ons ASI.
Usia 7-9 bulan : pemberian 24-36 ons ASI
Usia 10-12 bulan : pemberian 18-30 ons ASI
b. Sereal
0-3 bulan: tidak ada
4-6 bulan:1/4-1/2 cangkir sereal
7-9 bulan: 1-2 cangkir (pure kentang, pasta, nasi, roti, kerupuk yang lembut)
10-12 bulan : 3-4 cangkir

c. Buah-buahan/Jus
0-3 bulan : tidak ada
4-6 bulan: -1/2 cangkir bubur
7-12 bulan : buah-buahan segar -1 cangkir bubur, seperti pisang
d. Daging, Unggas, telur, ikan, kacang kering yang dimasak, dll
0-5 bulan: tidak ada
6-8 bulan:1-2 sendok makan bubur
9-12 bulan: 1/4-1/2 cangkir
e. Yoghurt
0-5 bulan = tidak ada
6-12 bulan: 1-2 sendok makan / hari setelah usia 6 bulan
f. Air
0-5 bulan: tidak perlu kecuali cuaca sedang sangat panas dan bayi diare
6-12 bulan: sesering bayi akan minum
g. Suplemen
Besi = 4-12 bulan bayi membutuhkan sekitar 1 mg paling banyak 10 mg per
hari.

h. Vitamin D
Diperlukan jika bayi tidak terkena sinar matahri. 300 IU perhari selama 0-6
bulan dan 600 IU perhari selama 6-12 bulan.
i. Vitamin B12
Dibutuhkan bayi jika ibu adalah vegan (vegetarian ketat)
Dalam membeli bahan makanan yang berkemasan/cepat saji sebaiknya si ibu
memeriksa kualitas product dan mengetahui berapa banyak dosis/suplay
makanan yang dibutuhkan bayi.

C. Pemberian Makanan Pada Balita


Syarat pemberian makanan pada balita:
1. Diberikan secara bertahap sesuai dengan kondisi anak balita
2. Kalori tinggi, bertahap mulai dari 50 kkal/kg BB tinggi 150 300 kkal/kg
BB sehari
3. Protein tinggi, bertahap mulai dari 1 gram/kg BB hingga 3 5 gram/kg BB
sehari
4. Banyak cairan terutama diare, jumlah cairan 200 mi/kg BB sehari. Bentuk
makanan sesuai keadaan : cair, lumat, lunak, dan biasa.

Tahap pemberian makanan pada anak balita gizi buruk ada tiga tahap
yaitu tahap penyesuaian, pertumbuhan, lanjutan.
1. Tahap penyesuaian
Diberikan selama 1-2 minggu atau lebih tergantung pada kemampuan balita
menerima dan mencerna. Kalori diberikan mulai dari 50 kkal/kg BB.
Sumber protein utama susu, diberikan secara bertahap dengan keenceran 1/3,
2/3, 3/3, masing-masing tahap selama 2-3 hari.
Jika berat badan kurang dari 7 kg, makanan yang harus diberikan berupa
makanan yang dimodifikasi ( bubur susu ). Secara berangsur diberikan
makanan lunak.
Jika berat badan 7 kg atau lebih, makanan yang diberikan seperti untuk anak
1 tahun: dengan bentuk makanan sesuai kondisi.
2. Tahap penyembuhan
Bila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik, secara
berangsur pemberian makanan ditingkatkan.
3. Tahap lanjutan
Dapat diberikan makanan biasa. Pada tahap ini harus cukup energi, protein
dan zat gizi lainnya yang mengandung antara 1100-1500 kalori dan 25-50
gram protein per hari.

Anda mungkin juga menyukai