Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

Definisi 1000 hari kehidupan bayi


1000 hari kehidupan bayi adalah terhitung mulai dari bayi masih dalam
kandungan ibunya hingga berusia 2 tahun, namun dengan catatan hitungan per
bulan adalah 30 hari. Berikut adalah pembagian dari gerakan 1000 hari.1 :
1. Saat masih dalam kandungan ibu yaitu 280 hari
2. Saat bayi berusia 0-6 bulan = 180 hari
3. Saat bayi berusia 6-8 bulan = 60 hari
4. Saat bayi berusia 8-12 bulan = 120 hari
5. Saat usia 12-24 bulan = 360 hari
Berdasarkan hal itulah diadakan gerakan 1000 hari. 5 titik kritis
perkembangan dan pertumbuhan dari anak-anak Indonesia demi menuju Indonesia
Prima Perlu di ketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian Shrimpton yang
berjudul Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional
Interventions. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang
anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami
penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan
yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-
19 bulan. 1
Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.Jika
penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi
tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum
anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke
atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas.
1

Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun


dikenal dengan periode emas atau Window of Opportunity.Jadi, untuk
medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka

1
skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia
berumur 2 tahun. 1

PERIODE 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN


Periode dalam kandungan (280 hari) 1
1. Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik,
tidak mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia
2. Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai
dengan kebutuhan, makanan dengan porsi kecil namun sering dapat
dianjurkan dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
3. Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya anemia.
4. Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara rutin Memasuki usia
kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai
menyusui, agar saat melahirkan nantinya akan memberikan IMD dan ASI
Eksklusif untuk bayinya kelak.

Periode 0 6 bulan (180 hari) 1


1. Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2. Mendapatkan ASI Eksklusif
3. Membantu ibu yang mengalami masalah dengan pemberian ASI Eksklusif
dengan tersedianya media konsultasi mengenai ASI Eksklusif
4. Bantuan dukungan kepada Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
Memantau pertumbuhan bayi secara teratur

Periode 6- 24 bulan (540 hari) 1


1. Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta
frekuensi pemberian makanan untuk bayi.
2. Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada
bayi. Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi
pada pada usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan

2
3. Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan
ASI
4. Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan
bahan makanan yang bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi
bayi.
5. Memantau pertumbuhan secara teratur.

Tahap-tahap perkembangan 1000 hari pertama kehidupan bayi


Dalam perkembangan bayi, dikenal 3 kelompok perkembangan yang
saling berkaitan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan
perkembangan emosional. Perkembangan kognitif ini yang dimaksud dengan
perkembangan kecerdasan anak, tambahnya. 1,2
Perkembangan kognitif yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak
mempunyai beberapa tahap, yaitu Sensorimotor stage atau periode sejak bayi lahir
sampai usia 2 tahun, dimana pemahaman bayi mengenai lingkungan masih
terbatas pada persepsi sensoris dan aktivitas motoriknya. Perilaku yang tampak
merupakan respons motorik sederhana terhadap stimuli sensoris. 1,2
Yang menarik, ketika bayi mencapai usia 79 bulan, ia mulai
mengembangkan yang dinamakan object permanence. Ia mulai mempunyai
kemampuan untuk mengerti bahwa objek tetap ada walau tidak terlihat. Sebagai
contoh bila mainan favoritnya disembunyikan di bawah selimut, meskipun dia
tidak dapat melihat dia akan berusaha mencari di bawah selimut. 1,2
Tahap selanjutnya adalah preoperational stage atau periode antara usia 2
6 tahun dimana anak belajar menggunakan bahasa. Pada tahap ini anak belum
mengerti logika, belum dapat dimanipulasi dengan informasi dan belum dapat
melihat dari sisi orang lain.Pada periode ini, anak mulai menganalisis simbol,
khususnya kata dan bentuk atau gambar. Disebut preoperasional karena saat ini
anak belum mampu mengoperasikan aspek kognitif spesifik, seperti hitungan
matematik. Sebagai tambahan untuk penggunaan simbol, anak suka berpura-pura
memainkan peran seorang tokoh seperti superman, guru dan lain-lain. 1,2

3
Kemudian, tahap concrete operational stage atau periode antara 7 11
tahun, dimana anak mulai memahami operasi kognitif, anak mulai berpikir logis
tentang kejadian nyata, tapi masih susah memahami konsep abstrak atau yang
berkaitan. Dalam analisis simbol, ia sudah mampu memahami arti beberapa
simbol tokoh dan mampu berganti-ganti dalam aksi meniru berbagai simbol tokoh
tokoh tersebut. 1,2
Terakhir, tahap formal operational stage atau periode antara usia 12 tahun
sampai dewasa, dimana anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir tentang
konsep abstrak, kemampuan berpikir logis, mencari alasan rasional, dan membuat
rencana yang sistematis. 1,2
Kekurangan energi, protein, asam lemak khususnya asam lemak tak jenuh
rantai panjang AA dan DHA, dan beberapa mineral khusus seperti zat besi,
yodium, zinc, kalsium, asam folat dan vitamin A dapat mengganggu proses ini. 1,2
Selain gizi, untuk perkembangan kecerdasan bayi juga diperlukan
stimulasi yang sesuai sehingga synaps-synaps berkembang dengan baik. Dikenal
periode kritis dan periode sensitif pada bayi. Periode kritis, menurut dr. Julistio
akan berlangsung sampai bayi berusia 1 tahun, dimana dibutuhkan kecukupan zat
gizi untuk pertumbuhan otak bayi dan periode sensitif sampai usia 3 tahun dimana
pentingnya stimulasi yang sesuai dalam mengembangkan synaps-synaps dalam
otak bayi. Otak bayi baru lahir mempunyai synaps yang lebih banyak dari dewasa
oleh karena over produksi dari synaps (synaptogenesis). 1,2

Pengaruh gizi pada 1000 hari pertama kehidupan bayi. 1,2

1. Pengaruh jangka pendek:


a. Perkembangan otak terganggu
b. Pertumbuhan otot dan organ organ tubuh terganggu
c. Programing metabolisme glukosa,lemak,protein,hormonal dll yang
terjadi di dalam sel tubuh akan terganggu

2. Pengaruh jangka panjang:

4
a. Kognitif dan kemampuan belajar terganggu
b. Imunitas dan produktifitas kerja menurun
c. Obesitas,diabetes,penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker

Bahkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil akan memberikan


dampak buruk pada skor IQ buah hati. Ibu yang menderita kekurangan zat yodium
selama kehamilan akan menghambat perkembangan otak dan janin dan
mengakibatkan kehilangan 10 IQ poin. Kekurangan energi protein pada ibu hamil
yang di sebabkan oleh kekurangan makanan bergizi dan infeksi akan
menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan perkembangan bayi juga akan
mengalami kehilangan skor IQ sebesar 10 poin. 1,2

3. Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell


university 2003 adalah. 1,2:
a. 300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi
b. 4000 anak balita meninggal akibat kekurangan vitamin A
c. bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang
berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi
Jika hal itu terjadi maka generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi
bangsa yang rapuh dan menjadi generasi yang tidak berkualitas. 1,2

Cara meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang pada 1000 hari


pertama kehidupan bayi.

Ibu hamil dan Menyusui


1. Energi sejak trimester ke 2 perlu ditingkatkan yang didapat dari makanan
yang berlemak, mengandung karbohidart tinggi seperti nasi, roti, kentang,
mie, dan yang mengandung protein baik hewani dan tumbuh-tumbuhan. 2,3
2. Protein ditingkatkan dengan menambah konsumsi protein hewani seperti
ayam, ikan, daging, telur, susu dan protein nabati yaitu dari kacang-
kacangan. 2,3

5
3. Sumber vitamin A dapat diambil dari hati, telur, sayuran dan buah
berwarna kuning, sayuran berwarna hijau, minyak dan produk lain yang
difortifikasi. 2,3
4. Zat besi yang berasal dari hewani didapat dari daging berwarna merah,
unggas, ikan, makanan yang difortifikasi, kacang-kacangan dan daun
sayuran berwarna hijau. 2,3
5. Asam folat banyak ditemukan dalam daun sayuran berwarna hijau,
kacang-kacangan, dan hati. 2,3

Bayi
Makanan bayi terbaik sampai saat ini adalah ASI eksklusif, tentunya yang
berasal dari ibu menyusui dengan gizi baik. 2,3

Fase Kehamilan

Pada fase kehamilan, perkembangan janin terjadi di setiap trimester


kehamilannya, diantaranya. 2,3:

Trimester 1 (minggu 1-12), Pembentukan organ-organ penting (mata,


jantung, ginjal, hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau
lengan, kaki, dan organ tubuh lainnya)
Trimester 2 (minggu 13-27), Berat janin mulai bertambah, organ mulai
berfungsi

6
Trimester 3 (minggu 28-40), Berat janin mulai bertambah dengan pesat,
organ mulai matang

Setelah lahir juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya karena


sebagian organ masih terus berkembang hingga usia 2 tahun, misalnya otak.
Perkembangan fungsi melihat, mendengar, berbahasa, dan fungsi kognitif juga
mencapai puncaknya pada usia 0-2 tahun. 2,3
Tantangan gizi yang dialami selama fase kehamilan adalah status gizi
seorang wanita sebelum hamil sangat menentukan awal perkembangan plasenta
dan embrio. Berat badan ibu pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau
kegemukan dapat mengakibatkan kehamilan beresiko dan berdampak pada
kesehatan anak dikemudian hari. Kebutuhan gizi akan meningkat pada fase
kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral
sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang
dikonsumsinya. 2,3

Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan. Janin


akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang
diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan
mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi
pada anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi sangat penting, sebab jika
tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak
akan bersifat permanen. 2,3

Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka


yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai
tiga resiko, diantaranya. 2,3:

Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ kronis, tergantung organ yang


terkena. Bila ginjal, maka akan menderita gangguan ginjal, bila pankreas
maka akan beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko
menderita penyakit jantung.

7
Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan
kognitif, sehingga kurang cerdas dan kompetitif;

Gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting .

Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi
bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan
dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal
dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan
berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya. 2,3

Adapun titik kritis yang harus diperhatikan selama periode 1000 HPK
adalah sebagai berikut :
1. Periode dalam kandungan (280 hari)
Wanita hamil merupakan kelompok yang rawan gizi. Oleh sebab itu
penting untuk menyediakan kebutuhan gizi yang baik selama kehamilan agar ibu
hamil dapat memperoleh dan mempertahankan status gizi yang optimal sehingga
dapat menjalani kehamilan dengan aman dan melahirkan bayi dengan potensi fisik
dan mental yang baik, serta memperoleh energi yang cukup untuk m enyusui kelak
4,5

Telah diketahui bahwa kebutuhan zat gizi akan meningkat selama


kehamilan, yaitu tambahan energi sekitar 300 kkal per hari, pertambahan energi
terutama di trimester II. Penambahan konsumsi energi ini diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan ibu, seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus
dan payudara, serta penumpukan lemak. Sepanjang trimester III, energi tambahan
dipergunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta 4,5
Kebutuhan protein juga mengalami peningkatan selama kehamilan yaitu
hingga 68%. Protein diperlukan untuk pembentukkan jaringan baru dan
pertumbuhan organ-organ pada janin, perkembangan kandungan ibu,
pertumbuhan plasenta, cairan amnion serta penambahan volume darah.
Kekurangan asupan protein dapat berdampak buruk terhadap janin seperti cacat
bawaan, BBLR dan keguguran. 4,5

8
Kebutuhan zat gizi mikro seperti zat besi, asam folat, dan kalsium juga
meningkat. Untuk kebutuhan zat besi selama kehamilan mengalami peningkatan
sebesar 200% sampai 300%. Hal ini diperlukan untuk pembentukan plasenta dan
pembentukan sel darah merah. Untuk menjaga agar tidak kekurangan zat besi
maka wanita hamil disarankan untuk menelan sebanyak 90 tablet besi selama
kehamilan. WHO (2006) menegaskan bahwa semua wanita hamil di daerah
prevalensi tinggi gizi buruk harus secara rutin menerima suplemen zat besi dan
folat, untuk mencegah anemia. 4,5
Angka kecukupan asam folat yang direkomendasikan untuk ibu hamil
adalah 600 g per hari. Asam folat merupakan vitamin B9 yang memegang
peranan penting dalam perkembangan embrio, juga membantu mencegah cacat
pada otak dan tulang belakang. Pada ibu hamil, asam folat memiliki peranan
penting dalam pembentukan satu per tiga sel darah merah 4,5
Ibu hamil yang berusia lebih dari 25 tahun membutuhkan kalsium kira-kira
1200 mg/hari dan cukup 800 mg/hari untuk yang berusia lebih muda. Kalsium di
gunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin.
Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambil dari
cadangan kalsium pada tulang ibu, ini akan mengakibatkan tulang keropos atau
osteoporosis dan tidak jarang ibu hamil yang mengeluh giginya merapuh atau
mudah patah. 4,5
Kebutuhan yodium penting selama kehamilan. Yodium merupakan bahan
dasar hormon tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan otak
bayi. Ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan yodiumnya sebesar 50 g/
hari dari kebutuhan sebelum hamil yang hanya 150 g/ hari. 4,5

2. Periode 0 6 bulan (180 hari)


Ada dua hal penting dalam periode ini yaitu melakukan inisiasi menyusu
dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Inisiasi menyusu
dini adalah memberikan kesempatan kepada bayi baru lahir untuk menyusu
sendiri pada ibunya dalam satu jam pertama kelahirannya. Prosesnya bayi

9
diletakkan di atas dada ibu segera setelah lahir untuk mencari puting susu ibu dan
mulai menyusu untuk pertama kalinya. 4,5
Dengan dilakukannya IMD maka kesempatan bayi untuk mendapat Angka
kecukupan asam folat yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah 600 g per
hari. Asam folat merupakan vitamin B9 yang memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio, juga membantu mencegah cacat pada otak dan tulang
belakang. Pada ibu hamil, asam folat memiliki peranan penting dalam
pembentukan satu per tiga sel darah merah 4,5
Ibu hamil yang berusia lebih dari 25 tahun membutuhkan kalsium kira-kira
1200 mg/hari dan cukup 800 mg/hari untuk yang berusia lebih muda. Kalsium di
gunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin.
Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambil dari
cadangan kalsium pada tulang ibu, ini akan mengakibatkan tulang keropos atau
osteoporosis dan tidak jarang ibu hamil yang mengeluh giginya merapuh atau
mudah patah. 4,5
Kebutuhan yodium penting selama kehamilan. Yodium merupakan bahan
dasar hormon tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan otak
bayi. Ibu hamil dianjurkan untuk menambah asupan yodiumnya sebesar 50 g/
hari dari kebutuhan sebelum hamil yang hanya 150 g/ hari. 4,5
Dengan dilakukannya IMD maka kesempatan bayi untuk mendapat
kolostrum semakin besar. Kolustrum merupakan ASI terbaik yang keluar pada
hari ke 0-5 setelah bayi lahir yang mengandung antibodi (zat kekebalan) yang
melindungi bayi dari zat yang dapat menimbulkan alergi atau infeksi (Handy,
2010). 4,5
ASI eksklusif adalah pemberian ASI setelah lahir sampai bayi berumur 6
bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang
produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan
bayi akan terhindar dari diare. WHO, 2006 menyatakan bahwa ASI eksklusif
selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. 4,5

3. Periode 6 24 bulan (540 hari)

10
Mulai usia 6 bulan ke atas, anak mulai diberikan makanan pendamping
ASI (MP-ASI) karena sejak usia ini, ASI saja tidak mencukupi kebutuhan anak.
Pengetahuan dalam pemberian MP ASI menjadi sangat penting mengingat banyak
terjadi kesalahan dalam praktek pemberiannya, seperti pemberian MP ASI yang
terlalu dini pada bayi yang usianya kurang dari 6 bulan. Hal ini dapat
menyebabkan gangguan pencernaan atau diare. Sebaliknya, penundaan pemberian
MP ASI akan menghambat pertumbuhan bayi karena alergi dan zat-zat gizi yang
dihasilkan dari ASI tidak mencukupi kebutuhan lagi sehingga akan menyebabkan
kurang gizi. 4,5
Walaupun sistem pencernaan bayi usia enam bulan ke atas sudah hampir
sempurna, tetapi dalam pemberian MP ASI diberikan secara bertahap yaitu dari
bentuk encer menjadi bentuk yang lebih kental. 4,5

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1000 hari kehidupan adalah terhitung mulai dari bayi masih dalam
kandungan ibunya hingga berusia 2 tahun, namun dengan catatan hitungan per
bulan adalah 30 hari. Periode 1000 hari pertama sering disebut window of
opportunities atau sering juga disebut periode emas (golden period) didasarkan

11
pada kenyataan bahwa pada masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses
tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain.
Periode awal kehidupan juga sering disebut periode sensitif.
Perkembangan sel-sel otak manusia pada masa tersebut sangat menentukan,
sehingga bila terjadi gangguan pada periode tersebut akan berdampak permanen,
tidak bisa diperbaiki. Gagal tumbuh pada periode 1000 hari pertama kehidupan,
selain akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, juga akan menyebabkan
gangguan metabolik, khususnya gangguan metabolism lemak, protein dan
karbohidrat yang pada akhirnya dapat memicu munculnya penyakit tidak menular
seperti obesitas, diabetes dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Arisma. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

2. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan


Sadar Gizi dalam

12
3. Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

4. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2006. Pedoman Umum

5. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal. Jakarta:


Departemen Kesehatan RI.

13

Anda mungkin juga menyukai