DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
Oleh:
Kelompok 1
Ahmad Fauzi 16.NS.135
Bambang Prayogi 16.NS.140
Deni Okvianti 16.NS.141
Eka Septia Rahmi 16.NS.146
Herlina Novia Ujianti 16.NS.151
Jainah 16.NS.152
Lia Indriawati 16.NS.156
M.Syamsul Maarif 16.NS.158
Marlina 16.NS.160
Mildatin Mardiah 16.NS.164
Mengetahui,
RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners
Ruang Paru (Dahlia) STIKES Sari Mulia Banjarmasin
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
A. Latar Belakang.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan
dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2002). Salah satunya adalah pada saat penerimaan
pasien baru. Di Ruang Mawar RSU Patria Husada Blitar, penerapan dalam
masalah penerimaan pasien baru sudah dilakukan, namun dalam
pelaksanaannya belum optimal
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan
asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien
baru yang belum dilakukan sesuai standart maka besar kemungkinan akan
menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat
menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah
Sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat
dalam tekanan pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses
penerimaan pasien baru sesuai standart. Dengan harapan adanya faktor kelola
yang optimal sehingga mampu menjadi wahana bagi peningkatan keefektifan
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penerimaan pasien baru diharapkan pasien baru di Ruang
Mawar mampu melakukan adaptasi ruangan dengan lebih baik, sehingga
tingkat kecemasan pasien dapat berkurang dan tingkat kesembuhan pasien
meningkat sehingga lama tinggal di rumah sakit menjadi berkurang.
2. Tujuan Khusus
a. Menerima dan menyambut kedatangan pasien baru dengan ramah dan
terapeutik
b. Menjelaskan tentang orientasi ruangan
c. Menjelaskan tentang perawatan di rumah sakit
d. Menjelaskan tentang penanganan medis (dokter yang menangani dan
jadwal visite)
e. Menjelaskan tentang tata tertib ruangan.
f. Melakukan / melengkapi pengkajian pasien baru
C. Manfaat.
1. Bagi Klien
a) Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
b) Lama perawatan menurun sehingga biaya perawatan yang dikeluarkan
berkurang
2. Bagi Perawat
a) Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b) Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
c) Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
5. Peran
a. Kepala ruangan
Menerima pasien baru
b. Ketua Tim
1) Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
2) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
3) Melakukan pengkajian pada pasien baru
4) Mengorientasikan klien pada ruangan
5) Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab
6) Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
7) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
c. Perawat associate
Membantu KaTim dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru
6. Uraian Kegiatan
a. Tahap pra penerimaan pasien baru
1) Menyiapkan kelengkapan administrasi
2) Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru
4) Menyiapkan format pengkajian
5) Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat.
6) Menyiapkan nursing kit
7) Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
8) Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
9) Menyiapkan kartu penunggu
10) Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
b. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
1) Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/ KaTim /
perawat yang diberi delegasi.
2) Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
3) Perawat menunjukkan kamar/ tempat tidur klien dan mengantar ke
tempat yang telah ditetapkan.
4) Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur
(apabila pasien datang dengan branchard/ kursi roda) dan berikan
posisi yang nyaman.
5) Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan
format.
6) Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
7) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal
visite), dan tata tertib ruangan.
8) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
9) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat.
10) Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat
kepuasan pasien.
G. Evaluasi.
1. Struktur (Input)
a. Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang antara lain Menyiapkan
format penerimaan pasien baru, format pengkajian, informed consent
sentralisasi obat, nursing kit, lembar tata tertib pasien dan pengunjung
ruangan, lembar hak dan kewajiban pasien, kartu pengunjung, kuisioner
kepuasan pasien
b. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh KARU, KaTim,
dan PA. Sedangkan pada shift sore dilakukan oleh KaTim dan PA
2. Proses
a. Pasien baru disambut oleh KARU, KaTim, dan PA.
b. Pasien baru diberi penjelasan tentang perawatan (termasuk Sentralisasi
obat), medis, serta tata tertib ruangan dan orientasi ruangan.
c. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
d. KaTim melakukan anamnesa dengan dibantu oleh PA.
3. Hasil
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta tata
tertib ruangan.
DAFTAR PUSTAKA