Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG PARU (DAHLIA)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I

Ahmad Fauzi 16.NS.135


Bambang Prayogi 16.NS.140
Deni Okvianti 16.NS.141
Eka Septia Rahmi 16.NS.146
Herlina Novia Ujianti 16.NS.151
Jainah 16.NS. 152
Lia Indriawati 16.NS.156
M.Syamsul Maarif 16.NS.158
Marlina 16.NS.160
Mildatin Mardiah 16.NS.164

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU


MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG PARU (DAHLIA)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN

Oleh:
Kelompok 1
Ahmad Fauzi 16.NS.135
Bambang Prayogi 16.NS.140
Deni Okvianti 16.NS.141
Eka Septia Rahmi 16.NS.146
Herlina Novia Ujianti 16.NS.151
Jainah 16.NS.152
Lia Indriawati 16.NS.156
M.Syamsul Maarif 16.NS.158
Marlina 16.NS.160
Mildatin Mardiah 16.NS.164

Banjarmasin, Mei 2017

Mengetahui,
RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners
Ruang Paru (Dahlia) STIKES Sari Mulia Banjarmasin
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Mahdalena,S.Kep.,Ns.,MM Angga Irawan, Ns.,M.Kep


NIP. 19720517 199703 2 001 NIK. 19.44.2011.053
SENTRALISASI OBAT

A. Latar Belakang.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan
dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2002). Salah satunya adalah pada saat penerimaan
pasien baru. Di Ruang Mawar RSU Patria Husada Blitar, penerapan dalam
masalah penerimaan pasien baru sudah dilakukan, namun dalam
pelaksanaannya belum optimal
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan
asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien
baru yang belum dilakukan sesuai standart maka besar kemungkinan akan
menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat
menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah
Sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat
dalam tekanan pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses
penerimaan pasien baru sesuai standart. Dengan harapan adanya faktor kelola
yang optimal sehingga mampu menjadi wahana bagi peningkatan keefektifan
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penerimaan pasien baru diharapkan pasien baru di Ruang
Mawar mampu melakukan adaptasi ruangan dengan lebih baik, sehingga
tingkat kecemasan pasien dapat berkurang dan tingkat kesembuhan pasien
meningkat sehingga lama tinggal di rumah sakit menjadi berkurang.
2. Tujuan Khusus
a. Menerima dan menyambut kedatangan pasien baru dengan ramah dan
terapeutik
b. Menjelaskan tentang orientasi ruangan
c. Menjelaskan tentang perawatan di rumah sakit
d. Menjelaskan tentang penanganan medis (dokter yang menangani dan
jadwal visite)
e. Menjelaskan tentang tata tertib ruangan.
f. Melakukan / melengkapi pengkajian pasien baru
C. Manfaat.
1. Bagi Klien
a) Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
b) Lama perawatan menurun sehingga biaya perawatan yang dikeluarkan
berkurang
2. Bagi Perawat
a) Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b) Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
c) Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana

Pra 1. Karu memberitahu Katim bahwa akan 10 Nurse KARU


penerimaa ada pasien baru Menit Station KaTim
n pasien 2. Katim menyiapkan hal-hal yang
baru. diperlukan dalam penerimaan pasien
baru, diantaranya, menyiapkan format
penerimaan pasien baru, format
pengkajian, informed consent
sentralisasi obat, nursing kit, lembar
tata tertib pasien dan pengunjung
ruangan, lembar hak dan kewajiban
pasien, kartu pengunjung dan
kuisioner kepuasan pasien.
3. Katim meminta bantuan PA untuk
mempersiapkan tempat tidur pasien
baru
4. Karu menanyakan kembali pada
Katim tentang kelengkapan untuk
penerimaan pasien baru.
5. Katim menyebutkan hal-hal yang telah
dipersiapkan

Pelaksa- 1. Karu, Katim dan PA menyambut 20 kamar KARU


naan pasien dan keluarga dengan memberi menit pasien KaTim PA
salam serta memperkenalkan diri dan Pasien dan
KaTim pada klien/keluarga keluarga
2. Katim menunjukkan tempat tidur KaTim
pasien yang akan ditempati.
3. Di tempat tidur pasien, Katim KaTim PA
melakukan anamnesa dengan dibantu
oleh PA.
4. Kemudian Katim mengisi lembar KaTim
pasien masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal yang
tercantum dalam lembar penerimaan
pasien baru.
5. Ditanyakan kembali pada pasien dan KaTim
keluarga mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
6. Katim, pasien dan keluarga KaTim
menandatangani persetujuan
sentralisasi obat.
7. Katim dan PA kembali ke Nurse KaTim PA
Station.
8.

Post 1. KARU memberikan reward pada Nurse 5 menit KARU


penerimaa KaTim dan PA Station
KaTim
n pasien
baru PA
D. Alur pelaksanaan sentralisasi obat

E. Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Pelaksanaan secara efektif dan efisien
2. Dilakukan oleh kepala ruangan atau Katim atau perawat assosiate yang telah
diberi wewenang / delegasi.
3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien
4. Ajak pasien dan keluarga komunikasi yang baik dan berikan sentuhan
terapeutik
F. Rencana Strategi Sentralisasi Obat
1. Pelaksanaan Sentralisasi Obat
a. Hari / tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
b. Pukul : 07.45 WITA
c. Topik : Penerimaan pasien baru
d. Tempat : Ruang Paru (Dahlia) RSUD Ulin Banjarmasin
2. Metode
a. penjelasan
b. Diskusi/tanya jawab
c. observasi
3. Media
a. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
b. Menyiapkan format pengkajian
c. Menyiapkan informed consent sentralisasi obat.
d. Menyiapkan nursing kit
e. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
f. Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
g. Menyiapkan kartu pengunjung
h. Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
4. Pengorganisasian.
a. Kepala Ruangan : Ahmad Fauzi
b. Ketua tim (malam) : Jainah
c. Ketua tim (pagi) : Eka Septya Rahmi
d. Perawat Primer (malam) : Herlina Novia Ujianti
e. Perawat Primer (pagi) : Marlina
f. Perawat Associate (malam) : Mildatin Mardiah
g. Perawat Associate (malam) : M.Syamsul Maarif
h. Perawat Associate (pagi) : Bambang Prayogi
i. Perawat Associate (pagi) : Deni Okvianti
j. Pembimbing / Supervisor : Lia Indriawati

5. Peran
a. Kepala ruangan
Menerima pasien baru
b. Ketua Tim
1) Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
2) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
3) Melakukan pengkajian pada pasien baru
4) Mengorientasikan klien pada ruangan
5) Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab
6) Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
7) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
c. Perawat associate
Membantu KaTim dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru
6. Uraian Kegiatan
a. Tahap pra penerimaan pasien baru
1) Menyiapkan kelengkapan administrasi
2) Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru
4) Menyiapkan format pengkajian
5) Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat.
6) Menyiapkan nursing kit
7) Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
8) Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
9) Menyiapkan kartu penunggu
10) Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
b. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
1) Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/ KaTim /
perawat yang diberi delegasi.
2) Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
3) Perawat menunjukkan kamar/ tempat tidur klien dan mengantar ke
tempat yang telah ditetapkan.
4) Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur
(apabila pasien datang dengan branchard/ kursi roda) dan berikan
posisi yang nyaman.
5) Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan
format.
6) Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
7) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal
visite), dan tata tertib ruangan.
8) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
9) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat.
10) Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat
kepuasan pasien.
G. Evaluasi.
1. Struktur (Input)
a. Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang antara lain Menyiapkan
format penerimaan pasien baru, format pengkajian, informed consent
sentralisasi obat, nursing kit, lembar tata tertib pasien dan pengunjung
ruangan, lembar hak dan kewajiban pasien, kartu pengunjung, kuisioner
kepuasan pasien
b. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh KARU, KaTim,
dan PA. Sedangkan pada shift sore dilakukan oleh KaTim dan PA
2. Proses
a. Pasien baru disambut oleh KARU, KaTim, dan PA.
b. Pasien baru diberi penjelasan tentang perawatan (termasuk Sentralisasi
obat), medis, serta tata tertib ruangan dan orientasi ruangan.
c. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
d. KaTim melakukan anamnesa dengan dibantu oleh PA.
3. Hasil
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta tata
tertib ruangan.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2012, Manajemen keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional, Jakarta: Salemba Medika
Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa :
Dika Sukmana. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai