Proposal
Disusun oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menuju pemerintah dengan tata kekola yang baik ( good governance ). Maka
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus mempunyai weweang, salah satu
wewenang yang dimiliki adalah dengan mengelola keuangan daerah sendiri. Serta
mengunakannya sesuai yang di butuhkan daerah tersebut. Wewenang tersebut didasari oleh
sistem akuntasi pemerintah yang merupakan rangkaian dari akuntasi pemerintah yang
disusun oleh Mentri Keuangan di tingkat pemerintahan pusat dan Gubernur / Walikota di
tingkat pemerintah daerah. Sistem pererintahan mengacu pada satu yaitu Standar Akuntansi
Pemerintah.
Maka berdasarkan uraian tersebut penulis berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut
tentang pelaporan keuangan yang didasarkan pada Standar Akuntansi Pemerintahan
sehingga mengambil judul proposal: Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Malang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apa pengaruh standar akuntansi pemerintah (SAP)
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Kabupaten Malang.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apa pengaruh
penerapan standar akuntansi pemerintah (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten
Malang.
KAJIAN PUSTAKA
Akuntansi Pemerintah
Indra Bastian (2006:15) Mendefinisikan Akuntansi Sektor Publik sebagai mekanisme teknik
dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga lembaga
tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor public.
Menurut Baldric dan Boni Siregar (2001:9), terdapat dua jenis batasan hukum dan administrasi
yang ditekankan pada proses akuntansi dan pelaporan keuangan organisasi pemerintah, yaitu:
1. Penggunaan Dana.
Dana dalam akuntansi pemerintahan bukan merupakan jumlah aktiva yang disisihkan
untuk tujuan tertentu, melainkan merupakan suatu kesatuan akuntansi dan fiskan yang
memiliki seperangkat akun yang berimbang sendiri untuk mencatat kas dansumber keuangan
lain. Bersama-sama dengan utang dan saldo ekuitas, serta perubahan-perubahan yang terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundangan dan batasan-batasan
lainnya.
2. Peran Anggaran.
2. Manajerial
3. Pengawasan
Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui pendapatan,
beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan
basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP Berbasis Akrual tersebut dinyatakan dalam
bentuk PSAP dan dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP
dan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Akrual
dimaksud tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui proses baku
penyusunan (due process). Proses baku penyusunan SAP tersebut merupakan
pertanggungjawaban profesional KSAP yang secara lengkap terdapat dalam Lampiran III
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Yang membedakan antara Laporan Keuangan
Perusahaan dengan Laporan Keuangan Pemerintahan adalah terletak pada jenis bidang usaha
yaitu pelayanan publik serta nomor rekening perkiraan yang digunakan.
Penerapan SAP Berbasis Akrual dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual. SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual yaitu SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas,
serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. Ketentuan lebih lanjut mengenai
penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis
Akrual secara bertahap pada pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri. Penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap dilakukan dengan memperhatikan
urutan persiapan dan ruang lingkup laporan.
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi
dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP dan Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Kas Menuju Akrual tercantum dalam
Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas subsistem-
subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai
tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah input (masukan) menjadi output (keluaran). Input
sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir. Outputnya
adalah laporan keuangan.
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan,
pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran
pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh
instansi pemerintah.
METODELOGI PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang telah ditentukan (Zuriah, 2009:116). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolahan Keuangan dan Aset Kabupaten Malang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2013). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling
yaitu memilih 25% dari jumlah pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolahan Keuangan dan Aset
Kabupaten Malang bidang akuntansi .
Menurut Suharsimi Arikunto (2010), yang dimaksud sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang
yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
maupun lisan. Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah 25% dari jumlah pegawai Dinas
Pendapatan, Pengelolahan Keuangan dan Aset Kabupaten Malang bidang akuntansi .
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual
(responden) maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data
dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Andi
Supangat, 2010:2). Data primer penelitian ini adalah isi dari kuesioner yang diisi oleh 25% dari
jumlah pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolahan Keuangan dan Aset Kabupaten Malang
bidang akuntansi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian Lapangan, teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer. Data
Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari
objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja
melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk
keperluan penelitian dari pengguna (Andi Supangat, 2010:2). Data primer diperoleh
dengan kuesioner.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, bukubuku
mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai
media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun
data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
1. Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:59).
Dalam penelitian ini, variabel indenpenden yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:59). Dalam penelitian ini,
variabel dependen yaitu Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan uji
statistik non-parametrik Kolmograv-Smimov (K-S). Pada uji statistik one sample
Kolmograv-Smimov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. jika
probabilitas signifikan diatas 0.05, maka variabel tersebut terdistribusi secara
normal (Ghozali, 2006).