Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO

PNEUMOTORAKS

Oleh :

Selyna Catalia, dr.

INTERNSIP RS PTPN XII KALIWATES

JEMBER
PortofolioKasus

NamaPeserta : Selyna Catalia,dr


NamaWahana : RS PTPN XII Kaliwates Jember
Topik : Pneumotoraks
Tanggal (kasus): 20 Juni 2016
Nama Pasien: Tuan F No RM: -
Tanggal Presentasi: - Pendamping: dr. Rakhman / dr.
Martha
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Laki-laki, 25 tahun, Sesak Nafas
Tujuan: mengenali pneumotoraks, penanganan pneumotoraks di UGD
Bahan bahasan Tinjauan Riset Kasus Audit
Pustaka
Cara Diskusi Presentasi dan E-mail Pos
membahas diskusi

Data pasien Nama : Tuan A (25 tahun) No RM: -


Nama Klinik: RS PTPN XII Telp - Terdaftar sejak
Kaliwates Jember 20 Juni 2016
Data utamauntuk bahan diskusi
ANAMNESIS
Pasien dating ke IGD RSU Kaliwates dengan trauma dada post kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengeluh sesak sejak jam 07.00 (4 jam SMRS). Sesak bertambah berat. Pasien
mengendarai sepeda motor dan ditabrak oleh sepeda motor dari arah berlawanan
sekitar jam 06.30.
Pasien juga mengeluh nyeri dada kiri. Mual -, muntah -, pasien masih ingat kejadian
kecelakaan. Pasien menggunakan helm. dada tertindih sepeda.
- Riwayat Pengobatan
Setelah kecelakaan pasien langsung dibawa ke PKM dan di beri oksigen nasal lalu
pasien dirujuk ke RSU Kaliwates.
- Riwayat Kesehatan/ Penyakit
HT dan DM disangkal
Riwayat asma disangkal.
- Riwayat Keluarga
Keluarga yang sakit seperti ini tidak ada
- Riwayat Psikososial
Pasien seorang pemeluk agama Islam, datang ke UGD diantar oleh keluarga
- Riwayat Gizi
Kesan gizi pasien cukup

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : GCS 456
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu badan : 36,60C
Pernapasan : 32x/menit
Nadi : 110x/menit, teratur, dan kuat angkat
Kepala&leher : anemis (-), icterus (-), cyanosis (-), dyspnea (+), pKGB (-)
Thorax : inspeksi : asimetris, dada kiri mengembang
Palpasi : trakea bergeser ke kanan, hemitoraks kiri tertinggal,
krepitasi (+)
Perkusi : hemitoraks kiri hipersonor
Auskultasi : CorS1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-),
Pulmovesikuler/vesikuler - , wheezing -/-,
rhonchi -/-
Abdomen : flat, supel, BU (+) Normal, hepar/lien tidak teraba
Extremitas : akral hangat,kering, merah, CRT<2detik, edema tungkai-/-

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb : 12,4 g/dL
Leukosit : 5.240
Trombosit : 255.000
PCV : 37,2 %

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto Toraks AP : Pneumotoraks sinistra, fraktur costae 4 sinistra, emfisema kutis

DIAGNOSIS
Pneumotoraks

PLANNING
- MRS
- Pasang Chest Tube dan WSD
- Infus Ringer Laktat 20 tpm
- Injeksi Ceftriakson 2x1 gram IV
- Injeksi Ketorolac 3x1 amp IV
Daftar Pustaka:
Puruhito. 2013. Buku Ajar Primer Ilmu Bedah Toraks, Kardiak, danVaskular. Penerbit:
Airlangga University Press.
Punarbawa, IWA. Suarjaya, PP. 2010. Identifikasi Awal dan Bantuan Hidup Dasar pada
Pneumotoraks. Diambil darihttp://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/5340/4089.

Hasil Pembelajaran:
1. Penegakan diagnosis pneumotoraks.
2. Tatalaksana awal pada pasien pneumotoraks.
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio Kasus

1. Subyektif
Pasien datang ke IGD RSU Kaliwates dengan trauma dada post kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengeluh sesak sejak jam 07.00 (4 jam SMRS). Sesak bertambah berat. Pasien
mengendarai sepeda motor dan ditabrak oleh sepeda motor dari arah berlawanan sekitar
jam 06.30. Pasien lalu dibawa ke Puskesmas dan diberi oksigen lalu dirujuk ke RSU
Kaliwates. Pasien juga mengeluh nyeri dada kiri. Mual -, muntah -, pasien masih ingat
kejadian kecelakaan. Pasien tertimpa sepeda motor.

2. Obyektif
Pada pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan nadi dan frekuensi nafas, trakea bergeser
ke kanan, toraks asimetris. Pada hemitoraks kiri ditemukan dada kiri mengembang, dada
kiri tertinggal saat pasien bernapas, krepitasi, hipersonor, dan auskultas itidak ada.
3. Assesment
Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan tersebut diatas, dapat ditegakkan diagnosis berupa
pneumotorkas sinistra dan emfisema subkutis. Diagnosis pneumotoraks ditegakkan
berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (radiologis).
Dari anamnesis didapatkan sesak setelah trauma tumpul pada dinding toraks. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi napas meningkat, dada kiri mengembang dan
tertinggal, perkusi hipersonor, auskultasi suara paru menghilang. Dari pemeriksaan
radilogis didapatkan bayangan paru kolaps, dengan terlihatnya tepi barupa hemitoraks.
Patah tulang iga tunggal didapatkan dari terputusnya gambaran satu kosta. Diagnosis
emfisema kutis ditegakkan berdasarkan adanya krepitasi pada palpasi dinding toraks
sinistra dan dari pemeriksaan radiologis didapatkan gambaran udara di bawah kulit.

Pneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapatnya udara pada rongga potensial
diantara pleura visceral dan pleura parietal. Pada keadaan normal rongga pleura dipenuhi
oleh paru paru yang mengembang pada saat inspirasi akibat adanya tegangan
permukaaan (tekanannegatif) antara kedua permukaan pleura. Adanya udara pada rongga
potensial di antara pleura visceral dan pleura parietal menyebabkan paru-paru terdesak
sesuai dengan jumlah udara yang masuk ke dalam rongga pleura tersebut. Semakin banyak
udara yang masuk ke dalam rongga pleura akan menyebabkan paru paru menjadi kolaps
karena terdesak akibat udara yang masuk. Hal ini secara otomatis mengakibatkan
gangguan pada proses perfusi oksigen ke jaringan karena darah yang menuju ke dalam
paru yang kolaps tidak mengalami proses ventilasi sehingga proses oksigenasi tidak
terjadi.

Bila karena suatu trauma dinding toraks terbuka (pleura parietalis juga robek) maka
tekanan intrapleura yang negative akan menyedot udara masuk dan paru akan kolaps. Hal
ini disebut pneumotoraks dan selama luka dinding toraks ini terbuka yaitu udara bisa
keluar masuk disebut Pneumotoraks Terbuka. Bila luka pada dinding toraks ini sedemikian
rupa sehingga udara bisa tersedot masuk tapi keluarnya dihambat karena luka yang
menjadi seperti klep maka akan timbul tekanan yang makin bertekanan positif pada sisi
yang sakit tersebut dan menekan mediastinum ke arah kontralateral maka hal ini disebut
Tension Pneumotoraks. Keadaan ini sangat cepat memperburuk fungsi pernapasan dan
tindakan segera harus diambil yaitu dengan memasang drainase intratorakal. Bila karena
suatu hal yang robekannya pleura visceralis misalnya akibat trauma tumpul yang
menyebabkan patah tulang iga yang fragmennya menusuk paru, maka udara pernapasan
akan masuk ke rongga intrapleura hingga timbul pula keadaan pneumotoraks. Karena
dinding toraks tertutup maka hal ini disebut Pneumotoraks Tertutup.

Adanya robekan dari bronkus atau cabangnya dapat menyebabkan udara dari dalam
bronkus keluar ke daerah bawah kulit yang tersering adalah sepanjang daerah
peribronkus ke mediastinum dan ke arah leher dan kepala. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya emfisema kutis. Emfisema kutis dapat merupakan manifestasi akhir dari suatu
proses. Tertutupnya lapisan kulit setelah terjadi robekan pleura parietalis dapat
menyebabkan udara lari ke bawah kulit.

4. Plan
Diagnosis:
Lab lengkap (DL, GDA)
Fototoraks
Pengobatan:
- MRS
- Pasang Chest Tube dan WSD
- Infus Ringer Laktat 20 tpm
- Injeksi Ceftriakson 2x1 gram IV
- Injeksi Ketorolac 3x1 amp IV
Monitoring:
GCS, Vital sign, Fototoraks
Konsultasi:
Dilakukan konsultasi kepada dr. Sp.B dengan advis terapi sesuai yang direncanakan dan
observasi di ruangan.
Rujukan:
Kontrol:

Anda mungkin juga menyukai