Paper Makro Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Paper Makro Kebijakan Fiskal Dan Moneter
1. Latar Belakang
Ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi yang menggambarkan keadaan perekonomian yang
sebenarnya yang terjadi di masyarakat. Ilmu eknomi deskriptif bertugas mengumpulkan keterangan
keterangan nyata yang relevan dengan suatu permasalahan ekonomi. Ekonomi deskriptif juga diartikan
suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi ekonomi yang akan
terjadi dengan sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan ekonomi sebelumnya, serta
pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi perubahan tersebut. Sekaligus teori ekonomi ini juga
memberikan informasi tentang sifat utama dari sistem ekonomi dana apa yang menjadikannya
berfungsinya ekonomi itu.
Ekonomi deskriptif dapat di pecah lagi kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok teori
ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro. Ekonomi Makro merupakan bagian dari Ilmu
Ekonomi yang mengkususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu
keseluruan. Dengan demikian hubungan yang ingin dipelajari oleh Ekonomi Makro pada pokoknya
ialah hubungan-hubungan antara variabel ekonomi agregatif. Tujuan yang ingin dicapai dalam bidang
ekonomi adalah mencapai tingkat kesejahteraan yang sebesar-besarnya dalam segala aspek kehidupan.
Di sinilah peran pemerintah sangat dominan dan paling bertanggung jawab atas kesejahteraan
rakyatnya.
Krisis global pada beberapa waktu yang lalu cukup membuat keadaan perekonomian di berbagai
Negara sangat menghawatirkan dan membuat tingkat perekonomian menerun tajam, yang
mengakibatkan suasana ketidakpastiannya sangat tinggi terhadap masa depan suatu Negara yang
mengalaminya. Kepercayaan masyarakat dunia terhadap perekonomian pun ikut menurun tajam
dikarenakan terjadinya krisis global tersebut. Berbagai cara telah dilakukan demi mengembalikan
kepercayaan masyarakat dunia terhadap perekonomian yang menurun tajam tersebut kembali stabil
dan kembali dalam keadaan yang aman. Salah satu cara yang dilakukan Negara Indonesia untuk
mengatasi dan mencegah terjadinya krisis global tersebut agar tidak terulang kembali adalah
melakukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan agar kondisi perekonomian Indonesia pulih kembali.
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan masalah yaitu antara lain:
1. Apa saja jenis-jenis kebijakan ekonomi makro?
2. Bagaimana instrumen-instrumen kebijakan ekonomi makro?
3. Bagaimana dampak kebijakan-kebijakan ekonomi makro terhadap perekonomian?
Tujuan pemerintah dalam menjalankan kebijakan fiskal adalah dengan maksud untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain, dengan kebijakan fiskal
pemerintah berusaha mengarahkan jalannya perekonomian menuju keadaan yang diinginkannya.
Melalui kebijakan fiskal, antara lain pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional,
dapat mempengaruhi kesempatan kerja, dapat mempengaruhi tinggi rendahnya investasi nasional, dan
dapat mempengaruhi distribusi penghasilan. Di negara berkembang seperti di Indonesia kebijakan
moneter dan kebijakan luar negri belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian
perananan kebijakan fiskal dalam bidang perekonomian menjadi sangat penting.
Kebijakan fiskal sendiri pada dasarnya merupakan kebijakan dari pemerintah yang berhubungan
erat dengan keadaan finansial negara. Dan sebagai contoh nyata penerapan kebijakan fiskal yang telah
dilakukan oleh pemerintah adalah dalam hal penyelesaian permasalahan inflasi. Proses penanganan
masalah inflasi dengan menggunakan kebijakan fiskal tentunya dilakukan melalui beberapa tahap.
Namun yang jelas adalah dalam masalah ini instrument kebijakan fiskal yang menjadi kajian utama
adalah mengenai pajak negara. Mengapa pajak? Karena dalam kebijakan fiskal pajaklah yang akan
memberikan pengaruh terhadap inflasi secara langsung. Inflasi pada dasarnya adalah keadaan dimana
penurunan nilai mata uang dari sebuah negara yang diakibatkan karena terlalu banyaknya uang yang
beredar di masyarakat jika dibandingkan dengan produk barang atau pun jasa yang ada saat itu. Dan
dengan mengontrol pendapatan pajak, dalam hal ini dinaikan jumlah pajaknya, maka akan mengurangi
jumlah uang yang beredar.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat
dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri
akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli
masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan fiskal memiliki beberapa konsep, adapun konsepnya adalah sebagai berikut:
A. Kebijakan fiskal : perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak pemerintah pusat
yang dimaksudkan untk mencapai penggunaan tenaga kerja-penu, stabilitas harga, dan laju
pertumbuhan ekonomi yang pantas.
B. Kebijakan Fiskal Ekspansioner : peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang
dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini
adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.
C. Kebijakan Fiskal Kontraksioner : Pengurangan belanja pemerintah dan/atau peningkatan pajak
yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan
ini adalah untuk mengontrol inflasi.
D. Efek Pengganda : dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau
pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika orang ini membelanjakan
pendapatkannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan produksi dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat
juga berdampak sebaliknya ketika belanja mengalami penurunan.
E. Kebijakan Fiskal Sisi-penawaran : kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan
saja permintaan agregat, namun juga penawaran agregat. Sebagai contoh, pemotongan tarif pajak
akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi atau investasi barang modal
karena mereka memperoleh pendapatan setelah pajak yang lebih besar yang kemudian dapat
dibelanjakan.
Kebijakan fiskal sering kali menghadapi permasalah seperti yang disebutkan di bawah ini :
Masalah waktu
Pertimbangan politis
Respon pelaku ekonomi
Dampak crowding-out
Kondisi perekonomian dunia/luar negeri.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan
tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter
dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin
requirement",kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau
melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. Kebijakan moneter pada dasarnya
merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal
(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka
kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank
Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam
pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak
terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar
valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami
kesulitan likuiditas.
Menjaga Stabilitas Ekonomi : Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang
berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus
uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Menjaga Stabilitas Harga : Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar
dan jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan
menghasilkan harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga
dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terus-menerus,
orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang
disebut inflasi.
Meningkatkan Kesempatan Kerja : Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan
jasa, maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan
investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan
pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran : Kebijakan moneter dapat
memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata
uang rupiah ke mata uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga
memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan
memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Libra, Donie. 2011. Makalah Ekonomi Makro tentang kebijakan fiskal dan
moneter.https://donielibra.wordpress.com/makalah-ekonomi-makro-tentang-kebijakan-fiskal-dan-
moneter/diakses pada 27 November 2015.
Manajemen B sore UMG. Kebijakan fiskal, hubungan kebijakan fiskal dan moneter.
http://manajemenbsoreumg.blogspot.co.id/2014/02/kebijakan-fiskal-hubungan-kebijakan.html/ diakses
pada 27 November
Akuntonom.Hubungan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan ekonomi regional dengan akuntansi.
https://akuntonom.wordpress.com/2013/02/11/hubungan-kebijakan-fiskal-kebijakan-moneter-dan-
ekonomi-regional-dengan-akuntansi/ diakses pada 27 November