Anda di halaman 1dari 5

PAPER MAKROEKONOMIKA PENGANTAR

KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA

NAMA : IRVING FEISER PASARIBU


KELAS : KELAS KHUSUS F LANJUTAN MANAJEMEN
NIM : 022154002
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan hal yang sangat penting dicapai karena setiap
negara menginginkan adanya proses perubahan perekonomian yang lebih baik dan ini akan
menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Percepatan tersebut, mulai
dari melakukan pembenahan internal kondisi perekonomian disuatu negara bahkan sampai
melakukan kerjasama internasional dalam segala bidang untuk dapat memberikan kontribusi
positif demi percepatan pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu
faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor ilmu pengetahuan dan teknologi,
faktor budaya dan faktor daya modal. Lalu, jika melihat bagaimana Indonesia mengelola kelima
faktor tersebut, beberapa faktor masih belum dapat dimaksimalkan untuk itu Indonesia dan
sembilan negara lainnya membentuk ASEAN Community 2015 atau Komunitas ASEAN 2015
dengan tujuan yang baik.

Tujuan Ekonomi ASEAN 2015


Tujuan dibuatnya Ekonomi ASEAN 2015 yaitu untuk meningkatkan stabilitas perekonomian
dikawasan ASEAN, dengan dibentuknya kawasan ekonomi ASEAN 2015 ini diharapkan mampu
mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN, dan untuk di Indonesia
diharapkan tidak terjadi lagi krisis seperti tahun 1997.

Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015


Dalam beberapa hal, Indonesia dinilai belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015. Namun banyak peluang yang dapat kita lihat dari Ekonomi ASEAN 2015 ini. Banyak
kalangan yang merasa ragu dengan kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015. Dalam kekhawatiran mengenai terhantamnya sektor-sektor usaha dalam negeri
kita, jika kita mengingat bagaimana hubungan bilateral Indonesia dengan China. Kini China
mampu menguasi pasar domestik kita yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas
Indonesia. Berdasarkan fakta peringkat daya saing Indonesia periode 2012-2013 berada diposisi
50 dari 144 negara, masih berada dibawah Singapura yang diposisi kedua, Malaysia diposisi ke
dua puluh lima, Brunei diposisi dua puluh delapan, dan Thailand diposisi tiga puluh delapan.
Melihat kondisi seperti ini, ada beberapa hal yang menjadi faktor rendahnya daya saing
Indonesia menurut kajian Kementerian Perindustrian RI yaitu kinerja logistik, tarif pajak, suku
bunga bank, serta produktivitas tenaga kerja.

Mempersiapkan Langkah Strategis


Pelaksanaan kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sudah di depan mata.
Indonesia harus mulai mempersiapkan diri jika tidak ingin menjadi sasaran masuknya produk-
produk negara anggota ASEAN. Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman pelaksanaan
free trade agreement (FTA) dengan China, akibatnya China menguasai pasar komoditi Indonesia.
Tidak ada pilihan lain selain menghadapi dengan percaya diri bahwa bangsa Indonesia mampu
dan menjadi lebih baik perekonomiannya dalam keikutsertaan Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015 ini. Beberapa langkah strategis yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah ialah dari sektor
usaha perlu meningkatkan perlindungan terhadap konsumen, memberikan bantuan modal bagi
pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, memperbaiki kualitas produk dalam negeri dan
memberikan label SNI bagi produk dalam negeri. Dalam sektor tenaga kerja Indonesia perlu
meningkatkan kualifikasi pekerja, meningkatkan mutu pendidikan serta pemerataannya dan
memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat. Selain itu, perlu adanya sosialisasi
kepada masyarakat luas mengenai adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sehingga mampu
menumbuhkan rasa percaya diri dan kita akan mampu menghadapi berbagai macam tantangan
dalam. Apabila kita mempunyai daya saing yang kuat, persiapan yang matang, sehingga produk-
produk dalam negeri akan menjadi tuan rumah dinegeri sendiri dan kita mampu memanfaatkan
kehadiran, untuk kepentingan bersama dan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas
ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh
pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif,
elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian
sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan
teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk
pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.
Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis
pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain :

Penguatan Daya Saing Ekonomi


Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi
ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat,
inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011
telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan
infrastruktur.

Program ACI (Aku Cinta Indonesia)


ACI (Aku Cinta Indonesia) merupakan salah satu gerakan Nation Branding bagian dari
pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang berisikan
Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda. Gerakan ini sendiri masih
berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang terus berjalan dalam berbagai
produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwisata dan lain sebagainya.
(STIE STMY Manjalengka dalam Kemendag RI : 2009:17).

Penguatan Sektor UMKM


Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan
mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah Pameran Koperasi dan UKM Festival
pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan
produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk
lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah.
Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk
menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang
berfungsi merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan
KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015.
Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM untuk
membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan
wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha,
peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Namun, salah satu faktor hambatan utama bagi sektor Koperasi dan UKM untuk bersaing
dalam era pasar bebas adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara
umum masih rendah. Oleh karena itu, pihak Kementrian Koperasi dan UKM melakukan
pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan standar
produk, agar mampu meningkatkan kinerja KUKM untuk menghasilkan produk-produk yang
berdaya saing tinggi.
Pihak Kementerian Perindustrian juga tengah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan
terhadap sektor industri kecil menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sektor UMKM.
Penguatan IKM berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui perluasan
kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa untuk dieskpor. Selain itu, koordinasi dan
konsolidasi antar lembaga dan kementerian pun terus ditingkatkan sehingga faktor penghambat
dapat dieliminir.

Perbaikan Infrastruktur
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah
berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan,
perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan
informatika, serta ketenagalistrikan :
Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain
itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun
sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat.
Data Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang kelas
jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat. (STIE STMY Manjalengka dalam Bappenas RI
Buku I, 2011:36).

Sudah siapkah kita akan Tantangan dan peluang bagi kalangan profesional muda
kita/mahasiswa untuk tidak terbengong-bengong menyaksikan lalu-lalang tenaga asing di
wilayah kita?.
Tantangan Indonesia kedepan adalah mewujudkan perubahan yang berarti bagi kehidupan
keseharian masyarakatnya. Semoga seluruh masyarakat Indonesia kita ini bisa membantu untuk
mewujudkan kehidupan ekonomi dan sosial yang layak agar kita bisa segera mewujudkan
masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015.
STIE STMY MANJALENGKA/2014-2015/Persiapan Indonesia dalam menghadapi MEA
(masyarakat ekonomi asean)/http://id.stie-stmy.ac.id/berita-165-persiapan-indonesia-dalam-
menghadapi-mea-masyarakat-ekonomi-asean.html/ diakses pada tanggal 1 desember 2015

Suliswanto, Muhammad wahyudi,/-/KESIAPAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM


MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015/
https://www.academia.edu/10331907/KESIAPAN_INDONESIA_MENGHADAPI_MASYARA
KAT_EKONOMI_ASEAN_2015/ diakses pada tanggal 1 desember 2015

Koesoemo, Gatot Soeryo, Dr, PFK, MM/Pengaruh Era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
2015 Terhadap Tenaga Kesehatan Profesional Di Indonesia/
http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/2883-pengaruh-era-mea-masyarakat-
ekonomi-asean-2015-terhadap-tenaga-kesehatan-profesional-di-indonesia.html/ diakses pada
tanggal 1 desember 2015
Perbawa, Ari/ KESIAPAN MASYARAKAT INDONESIA MENUJU MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN 2015/ https://www.facebook.com/notes/arip-perbawa/kesiapan-masyarakat-
indonesia-menuju-masyarakat-ekonomi-asean-2015/541098025904073 / diakses pada tanggal 1
desember 2015

Anda mungkin juga menyukai