Anda di halaman 1dari 4

Retinopati

Merupakan kelainan pada retin yang tidak disebabkan radang. Akan dibicarakan kelainan retina yang
berhubungan dengan penurunan penglihatan seperti retinopati akibat anemia, diabetes melitus,
hipotensi dan retinopati leukimia. Cotton wool patches adalah gambaran eksudat pada retina akibat
penyumbatan arteri prepapil sehingga terjadi daerah nonperfusi di dalam retina. Terdapat pada
hipertensi, retinopati diabetes, penyakit kolagen, anemia, penyakit hodgkin dan keracunan
monooksida.

Retinopati anemia

Pada anemia dapat terlihat perubahan perdarahan dalam dan superfisial, termasuk edema papil.
Gejala retina ini diakibatkan anoksia berat yang terjadi pada anemia. Anoksia akan mengakibatkan
infark retina sehingga tidak jarang ditemukan pula suatu bercak eksudat kapas. Makin berat anemia
akan terjadi kelainan retina yang berat.

Retinopati diabetes melitus

Retinopati diabetes adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita DM.
Retinopati akibat DM lama berupa aneurismata, melebarnya vena, perdarahan, dan eksudat lemak.
Penderita DM dengan tipe I (insulin dependent diabetes) dan tipe II (non insulin dependent diabetes)
mempunyai resiko untuk mendapatkan retinopati diabetik. Makin lama menderita diabetes makin
bertambah resiko untuk mendapatkan retinopati. Diabetes yang diderita lebih 20 tahun pada Tipe I
hampir seluruhnya dan >60% tipe II menderita retinopati. Retinopati diabetis merupakan penyulit
penyakit diabetes yang paling penting. Hal ini disebabkan karena insidennya yang cukup tinggi yaitu
mencapai 40-50% penderita diabetes dan prognosisnya yang kurang baik terutama bagi penglihatan

Gejala

Retinopati merupakan gejala DM utama pada mata, dimana ditemukan pada retina:

1. Mikroaneurisme, merupakan penonjolan dinding kapiler, terutama daerah vena dengan


bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus
posterior.
2. Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya terletak dekat
mikroaneurismata di polus posterior.
3. Dilatasi pembuluh darah dengan lumennya iregular dan berkelok-kelok, bentuk ini seakan-
akan dapat memberikan perdarahan tapi hal ini tidaklah demikian. Hal ini terjadi akibat
kelainan sirkulasi dan kadang-kadang disertai kelainan endotel dan eksudasi plasma.
4. Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina.
5. Soft exudate yang sering disebut cotton wool patches merupakan iskemia retina.
6. Pembuluh darah baru pada retina biasanya terletak dipermukaan jaringan. Neovaskularisasi
terjadi akibat profilerasi sel endotel pembuluh darah.
7. Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula sehingga
sangat mengganggu tajam penglihatan pasien.
8. Hiperlipedimia suaty keadaan yang sangat jarang, tanda ini akan segera hilang bila diberikan
pengobatan
Tingkatan retinopati diabetikum :

a) Retinopati nonproliferatif ringan (mikroaneurisme)


b) Retinopati nonproliferatif sedang (penyumbatan pada beberapa pembuluh darah retina)
c) Retinopati nonproliferatif berat (lebih banyak pembuluh darah tersumbat dan merangsang
pembuluh darah baru)
d) Retinopati proliferative (stadium lanjut)

Katarak dan Diabetes

Meningkatnya kadar gula darah diabetes melitus dapat mengakibatkan edema lensa
(hiperfakosorbita miopikosis) akibat sorbital (alkohol gula) tertimbun dalam lensa. Edema ini dapat
mengakibatkan myopia sementara. Hiperfakosorbito miopikosis akan mengakibatkan penglihatan
jauh kabur dan penglihatan dekat tetap sesuai.

Retinopati diabetes proliferatif

Bila diabetes berlanjut akan terbentuk retinopati proliferatif. Berkurangnya oksigen dalam retina
mengakibatkan masuknya pembuluh darah baru yang rapuh ke dalam retina dan badan kaca di
dalam bola mata. Bila tidak diobati dara dari pembuluh darah keluar, penglihatan kabur dan merusak
retina.
Proliferasi fibrovaskular dapat mengakibatkan traksi ablasi retina. Pembuluh darah baru dapat masuk
kedalam sudut bilik mata dan mengakibatkan neovaskularisasi glaukoma. Pada retinopati diabetes
proliferatif 50% pasien biasanya buta sesudah 5 tahun, regresi spontan dapat pula terjadi. Gejala
bergantung kepada luas, tempat kelainan dan beratnya kelainan. Umumnya berupa penurunan tajam
penglihatan yang berlangsung perlahan-lahan.

Fundus dapat ditemui kelainan-kelainan seperti diatas berupa:


1. Mikroaneurisme
2. Perdarahan retina
3. Exudate
4. Neovaskularisasi retina
5. Jaringan proliferasi di retina atau badan kaca

Pengobatan dengan mengontrol DM dengan diet dan obat-obat antidiabetes. Fotokoagulasi


dilakukan pada daerah retina iskemia dengan laser dan xenon. Penyulit yang dapat timbul adalah
ablasi retina traksi dan perdarahan badan kaca.

Pengobatan
Dilakukan sebelum penyulit memberikan kerusakan, seperti pengobatan laser, suntikan
kortikosteroid anti-VEGF kedalam mata dan vitrektomi. Pengobatan akan sangat berhasil untuk
menghentikan penurunan penglihatan. Pada beberapa penderita suntikan triamnicolon memberikan
perbaikan penglihatan terutama bila terdapat edema makula.
Retinopati hipotensi
Pada penurunan tekanan darah dapat terjadi kelainan retina berupa dilatasi arteriol dan vena retina,
iskemia saraf optik, retina dan koroid akibat hipoperfusi. Dapat terjadi neovaskularisasi, glaukoma,
dan retinitis proliferan pada hipotensi kronik.

Retinopati hipertensi
Adalah kelainan-kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi memberikan kelainan pada retina berupa retinopati hipertensi, dengan
arteri yang besarnya tidak teratur, eksudat pada retina, edema retina dan perdarahan retina.
Kelainan pembuluh darah dapat berupa penyempitan umum atau setempat, percabangan pembuluh
darah yang tajam, fenomena crossing atau sklerose pembuluh darah.
Penyempitan (spasme) pembuluh darah tampak sebagai:
1. Pembuluh darah (terutama arteriol retina) yang berwarna lebih pucat.
2. Kaliber pembuluh yang menjadi lebih kecil atau iregular (karena spasme lokal)
3. Percabangan arteriol yang tajam.
Klasifikasi retinopati hipertensi di bagian I.P. Mata RSCM adalah sebagai berikut:
Tipe 1 :
- Fundus hipertensi dengan atau tanpa retinopati, tidak ada sklerose, dan pada orang muda
- Pada funduskopi: arteri menyempit daan pucat, arteri meregang dan percabangan tajam,
perdarahan ada atau tidak ada, eksudat ada atau tidak ada
Tipe 2 :
- Fundus hipertensi dengan atau tanpa retinopati sklerose senil, terdapat pada orang tua
- Funduskopi: pembuluh darah tampak mengalami penyempitan, pelebaran dan sheating
setempat
Tipe 3 :
- Fundus dengan retinopati hipertensi dengan arteriosklerosis, terdapat pada orang muda.
- Funduskopi: penyempitan arteri, kelokan bertambah fenomena crossing perdarahan
multipel, cotton wool patches, makula star figure
Tipe 4 :
Hipertensi yang progresif
- Funduskopi : edema papil, cotton wool patches, hard eksudat, dan star figure exudate yang
nyata.

Retinopati Purtscher
Merupakan kerusakan retina yang berhubungan trauma berat, trauma tumpul toraks dan kepala,
gagal ginjal dan juga dapat terjadi penyakit sistemik tanpa trauma. Penyebab yang pasti tidak
diketahui.
Gambaran patologik mungkin disebabkan emboli pembuluh darah perpapil yang merupakan jaringan
kapiler peripapil superficial. Lemak, udara endapan fibrin mungkin merupakan proses multi faktor
emboli tersebut.
Gejala, penglihatan kurang mendadak setelah trauma kepala. Pada pemeriksaan angiografi fluresein
terlihat perlambatan pengaliran darah didarah retina yang pucat.
Pengobatan steroid atau triamcinolon dapat diberikan pengobatan pada emboli dapat diberikan bila
penyakit sistemi atau emboli sebagai penyebabnya.

Retinopati leukimia
Dapat terjadi akibat leukimia bentuk apapun seperti akut-kronik, limfoid-mieloid, dengan tanda yang
khusus seperti vena yang melebar, berkelok-kelok, dan memberi refleks yang mengkilat sehingga
sukar dibedakan arteri dengan vena. Terdapat perdarahan yang tersebar dengan bagian di tengah
berbintik putih akibat penimbunan leukosit, dapat terjadi eksudat kecil, mikroaneurisma dan pada
stadium lanjut fundus berwarna pucat dan jingga. Sel darah putih menyebuki retina yang tertimbun
di daerah perivaskular. Terdapat perdarahan dan eksudat pada subretina dan edema papil.

Age-Related Macular Degeneration


Atau makula degenerasi merupakan kelainan mata yang berhubungan dengan usia yang
mengakibatkan gangguan penglihatan. Degenerasi makula merupakan degenerasi menahun yeng
merupakan kelainan progresif yang mengenai bagian sentral retina atau macula lutea yang
mengakibatkan berkurangnya kemampuan melihat. Degenerasi makula mengakibatkan perlahan-
lahan berkurangnya tajam penglihatan atau penglihatan sentral. Kelainan ini bertambah dengan
bertambahnya usia yang terutama mengenai usia 70-80 thn. Terdapat 2 bentuk AMD :
1. Degenerasi makula kering : Makula yang menipis sesuai dengan perjalanan usia akan
mengakibatkan penurunan penglihatan sentral. Dry AMD biasanya mengenai kedua mata,
kadang-kadang dimulai pada satu mata dan perjalanannya lambat AMD kering biasanya
dimulai terlebih dahulu pada satu mata dan biasanya mengenai kedua mata bersama-sama.
2. Degenerasi makula basah : bisa mengakibatkan kebutaan, bila degenerasi makula basah
berlanjut dapat terjadi penumbuhan pembuluh darah baru dan cairan dibawah macula lutea,
yang akan mengakibatkan degenerasi makula bsah (wet). Hal ini mengakibatkan kerusakan
macula lutea sehingga terjadi gangguan penglihatan sentral nyata pada waktu singkat.

Retinitis pigmentosa
Mempunyai tanda karateristik degenerasi sel epitel retina terutama sel batan dan atrofil saraf optik,
menyebar tanpa gejala peradangan. Retina mempunyai bercak dan pita halus yang berwarna hitam.
Merupakan kelainan yang berjalan progresif yang onset bermula sejak masa kanak-kanak.
Merupakan kelainan autosomal resesif, autosomal dominan, X liked resesif atau simpleks.
Kebanyakan pasien tanpa riwayat penyakit pada keluarga sebelumnya.
Pada bagian perifer atau ekuator retina tertimbun pigmen berbentuk susunan tulang, dengan
pembuluh darah koroid yang dapat dilihat. Pigmen meluas ke arah sentral dan perifer. Pada atrofi
berlanjut maka sel ganglion retina terkena yang akan mengakibatkan atrofi papil saraf optik, dan
terdapat beberapa pandang pada penyakit ini:
- Tidak terdapatnya koriokapiler
- Merupakan degenerasi neuroepitel yang mengenai sel ganglion
- Disertai dengan disfungsi hipofise
Gejalanya adalah sukar melihat di malam hari selain lapang penglihatan menjadi sempit dibanding
normal, penglihatan sentral dinyatakan dengan adanya buta warna. Pada funduskopi terlihat
penumpukan pigmen perivaskular di bagian perifer retina. Terdapat atrofi pigmen epitel retina arteri
menciut, sel dalam badan kacca dengan papil pucat.

Retinopati prematuritas
Merupakan pertumbuhan abnormal pembuluh darah retina pada bayi prematur.

Anda mungkin juga menyukai