Anda di halaman 1dari 3

24

BAB 4
PEMBAHASAN

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Ny. S 64 tahun mengalami


masalah keperawatan ansietas, Ny. S terlihat gelisah, tekanan darah: 160/100
mmHg, nadi: 88 x/menit, Respiratori rate: 22 x /menit. Berdasarkan dari data
yang sudah diperoleh dapat diambil diagnosa ansietas yang berhubungan dengan
perubahan besar status kesehatan. Faktor presipitasi dalam permasalahan ini
adalah tekanan darah Ny. S yang sering tinggi dan biasnya terjadi karena kurang
istirahat. Faktor predisposisi dalam permasalahan ini adalah Ny. S menderita
penyakit darah tinggi. Ny. S menderita penyakit hipertensi sejak lama.
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
disertai respon autonom (sumber seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini
merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya
bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman
(Herdman, 2012 dalam Freeska, 2013). Ansietas adalah perasaan takut yang tidak
jelas dan tidak didukung oleh situasi, ketika merasa cemas, individu merasa tidak
nyaman atau takut atau mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka
padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam itu dapat terjadi
(Videbeck, 2008).
Hipertensi adalah faktor penyebab utama kematian karena stroke dan
faktor yang memperberat infark miokard (serangan jantung). Kondisi tersebut
merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hipertensi
merupakan gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan
tekanan darah secra persisten. Diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat
bacaan diastolik rata-rata dua atau lebih, paling sedikit dua kunjungan berikut
adalah 90 mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan darah multiple sistolik rerata
pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 160
mmHg. Di dalam tubuh terdapat sistem yang berfungsi mencegah perubahan
tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang
berusaha untuk mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang
25

reflek kardiovaskuler melalui sistem saraf termasuk sistem kontrol yang beraksi
segera. Kestabilan tekanan darah jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang
mengatur jumlah cairan tubuh yang melibtkan berbagai organ terutama ginjal.
Berdasarkan fakta dan teori yang ada, ansietas terjadi akibat perasaan yang
tidak nyaman yang dialami seseorang akibat suatu stresor yang terjadi. Penyebab
ansietas salah satunya bisa disebabkan oleh kekhawatiran seseorang terhadap
kesehatan tubuhnya, apalagi jika seseorang mengalami penyakit yang tidak
kunjung sembuh seperti halnya hipertensi yang terjadi pada Ny. S. Tekanan darah
yang tidak stabil membuat Ny. S menjadi cemas terhadap kesehatannya. Selain itu
akibat penyakit hipertensi yang sering dialami membuat Ny. S merasa gelisah dan
tidak tenang, pekerjaan yang biasanya dikerjakan juga tidak dapat dilakukan saat
tekanan darah Ny. S naik. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang
menyebabkan kematian terutama yang diakibatkan oleh stroke. Dukungan dari
keluarga terdekat juga sangat bermanfaat bagi kesembuhan Ny. S, semakin
antusias anggota keluarga lain yang tidak sakit dalam mendukung Ny.S
diharapkan hipertensi yang dialami Ny. S tidak sering terjadi. Selain itu
menyediakan waktu untuk mengungkapkan perasaan yang dialami Ny. S juga
dapat membantu mengurangi rasa cemas yang dialami. Cara lain yang juga bisa
dilakukan yaitu dengan mengajarkan cara teknik relaksasi pada Ny. SB. Tujuan
dari teknik relaksasi yaitu membuat klien menjadi lebih rileks dari sebelumnya
sehingga rasa cemas bisa berkurang atau bahkan bisa hilang.
Dari hasil pengkajian didapatkan dapat bahwa Ny. S 64 tahun mengatakan
belum terlalu mengerti tentang penyakit yang di alaminya, tekanan darah: 160/100
mmHg, nadi: 88 x/menit, Respiratori rate: 22 x /menit, tidak rutin memeriksa
kesehatannya, periksa bila merasa badan tidak enak dan tidak meminum obat
secara rutin. Berdasarkan dari data diatas dapat diambil diagnosa ketidakefektifan
manajemen kesehatan yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
penyakit hipertensi
Ketidakefektifan manajemen kesehatan adalah pola pengaturan dan
pengintegrasian ke dalam kebiasaan terapiutik hidup sehari-hari untuk pengobatan
penyakit dan sekuelnya yang tidak memuaskan dan memenuhi tujuan kesehatan
spesifik (NANDA, 2015-2017).
26

Pengetahuan yang baik tentang masalah kesehatan tertutama tentang suatu


penyakit sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengetahuan yang
cukup diharapkan semua anggota keluarga dapat merawat salah satu anggota yang
mengalami suatu penyakit. Selain dukungan keluarga, pengetahuan keluarga yang
benar dapat mempercepat kesembuhan bagi anggota keluarga yang sakit, dengan
adanya pengetahuan yang cukup dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
merawat anggota yang sakit. Informasi tentang penyakit bisa didapatkan baik
media elektronik maupun media cetak.
Berdasarkan dari fakta dan teori diatas, ketidakefektifan manajemen
kesehatan bisa diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan yang dimiliki seseorang
dalam suatu kelurga. Kurangnya pengetahuan Ny. S terhadap penyakitnya dapat
menjadi pemicu terjadinya tekanan darah yang sering tinggi. Selain itu anggota
keluarga yang tidak sakit dapat membantu perawatan Ny. S apabila pengetahuan
keluarga terhadap penyakit yang di alami Ny. B cukup baik. Oleh karena itu maka
diperlukan suatu pemberian informasi terkait dengan penyakit yang dialami oleh
Ny. S. Informasi yang diberikan tidak hanya diberikan kepada Ny. S tetapi seluruh
anggota keluarga Ny. S. Dengan begitu kemampuan keluarga dalam merawat Ny.
S menjadi baik dan dapat mempercepat proses kesembuhan Ny. S

Anda mungkin juga menyukai