Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Persiapan
1.01. Mobilisasi dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua
kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan
dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus
sudah bisa memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian
kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila
pekerjaan telah selesai ke tempat semula.
Cara Pelaksanaan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
- Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai
dengan kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk
menyelesaikan pekerjaan.
- Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera
melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila
dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun
personil atas tanggungan penyedia jasa.
b. Program dan Pemberitahuan
- Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi peralatan dan
personil yang dilengkapi dengan keterangan akan jenis dan kapasitas
peralatan yang akan didatangkan.
- Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada direksi
perihal kedatangan maupun pengangkutan kembali peralatan dan
personil.
- Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas setiap
perubahan jadwal peralatan dan penyediaan personil.
- Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah
tidak diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan
seijin direksi.

1.02. Pengukuran MC 0%, MC 100% dan Asbuilt Drawing


Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan
topografi daereahpekerjaan secara memanjang (long section) dan secara
melintang ( cross section) sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%.
Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan
dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di
lapangan.
Cara Pelaksanaan
a. Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur, termasuk pekerja,
patok-patok, serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran.
Penyedia jasa harus menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat
ketelitian yang tinggi untuk pengukuran.
b. Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok
kayu 4/6 dengan jarak yang telah ditentukan.
c. Patok patok yang telah dipasang tidak bolah goyang dan berpindah
tempat karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar
setelah dilakukan Pengukuran.
d. Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka akan dihasilkan
gambar kerja (working drawing) sebagai panduan pekerejaan di lapangan
yang harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi.
e. Setelah pekerjaan lapngan selesai maka diadakan pengecekan dan
pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar
purna laksana (asbuilt drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai. Asbuilt
drawing dinyatakan selesai bila direksi telah menyetujui.
f. Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data survai serta hasil
perhitungan dan gambar-gambar dari pengukuran MC 0% dan MC 100%
kepada direksi secepatnya, dengan rincian sebagai berikut :
o Data ukur 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman
o Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 3 (satu) asli (kalkir) dan 1
(satu) rekaman serta ukuran A3 sebanyak 2 (dua) rekaman.

1.03. Laporan
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, maka penyedia
jasa harusmenyediakan lporan harian, mingguan dan bulanan.
Cara Pelaksanaan
a. Laporan dibuat setiap hari dengan mencatat pekerjaan yang
dilaksanakan dalam hariberjalan terhitung pada saat adanya SPMK.
b. Laporan harian berisi tentang jenis pekerjaan, volume pekerjaan yang
dicapai setiap hari lengkap dengan perhitungan dan gambar typicalnya,
cuaca, jumlah tenaga, alat yang digunakan serta jumlah dan jenis bahan
yang digunakan.
c. Laporan mingguan berisi tentang rekapan laporan harian 1 (satu)
mingguan, selain itu juga berisi volume pekerjaan minggu lalu.
d. Laporan bulanan berisi tentang rekapan laporan harian dan laporan
mingguan, selain tu juga berisi volume pekerjaan bulan lalu.

1.04. Dokumentasi
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan sebagai
bukti yang meyakinkan di kemudian hari, maka penyedia jasa harus
menyediakan foto dokumentasipelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan
camera digital.
Cara Pelaksanaan
a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih
pada posisi 0%, mencapai bobot 50% dan 100% untuk satu titik atau lokasi
pengambilan foto yang sama.
- Foto 0% diambil pada saat pekerjaan belum dimulai untuk
mengetahui kondisi sebenarnya dari lokasi yang akan dikeerjakan oleh
penyedia jasa.
- Foto 50% diambil pada saat pekerjaan sedang berlangsung untuk
melihat kondisi lapangan pada kondisi 50%.
- Foto 100% diambil pada saat pekerjaan sudah terlaksana secara
tuntas untuk melihat kondisi akhir pekerjaan.
b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang
ditempel pada album foto dan diberi catatan sebagai berikut :
1. Nama Kontrak
2. Nama Bangunan
3. Tahap/Progress Pekerjaan 0%, 50% atau 100%
e. Penyedia Jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut sebanyak 3
(tiga) rangkap bersama 1 (satu) negatifnya kepada direksi.
f. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan
harus dari arah yang sama yang sudah ditentukan sebelumnya.

1.05 Coffering dan Dewatering


Coffering dan Dewatering dilakukan untuk mengeringkan lokasi yang
akan dilaksanakan kegiatan dengan menyiapkan bahan serta menyediakan,
memasang dan mengoperasikan segala jenispompa serta peralatan lainnya
yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan pada berbagai bagian
pekerjaan sesuai dengan ketentuan konstruks untuk setiap jenis pekerjaan

Cara Pelaksanaan
a. Penyedia jasa menyiapkan dan memasang bahan pembuat tanggul
sementara untuk menjaga rembesan
b. Penyedia jasa harus menyiapkan menyediakan, memasang dan
mengoperasikan segala jenis pompa yang mampu menghisap air yang
mengandung lumpur dan pasir serta peralatan lainnya yang
dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan.
c. Jenis dan ukuran pompa yang digunakan, disesuaikan dengan
keadaan lokasi kegiatan
d. Penyedia Jasa perlu mengontrol kondisi lokasi kegiatan atau di
tempat-tempat lain, untuk mencegah adanya akumulasi limpasan air

2. Pekerjaan Rehabilitasi D.I. Paku


2.01. Pasangan Batu Kali/Gunung 1 : 4

Pekerjaan Pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali / gunung


dengan menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan
gambar pelaksanaan
Cara Pelaksanaan
a. Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui
oleh Direksi.
b. Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.
d. Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan
pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr dengan menggunakan
concrete mixer
e. Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu
dengan batu terisispesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut
tidak saling berhimpitan / bersentuhan.Susunan batu raen (batu muka)
harus mempunyai jarak (lebar nat antara 1-2 cm)

2.02. Plesteran 1 : 3
Pekerjaan Plesteran adalah pekerjaan plestran pada bagian atas dari
dinding, ujungujung saluran pasangan batu yang sesuai dengan gambar
pelaksanaan
Cara Pelaksanaan
a. Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.
b. Spesi/adukan pekerjaan plesteran harus dari campuran semen dan pasir
dengan perbandingan volume 1 pc : 3 psr dengan menggunakan concrete
mixer
f. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2
cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada
bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0,10
m dibawah trepi atas dinding atau sesuai dengan yang tertera dalam
gambar
g. Pekerjaan Plesteran 1 : 3 harus rata, lurus, halus dan rapi sehingga bagian atas dari
dinding, ujung-ujung saluran pasangan batu permukaan tertutupi.

2.03. Galian Tanah Mekanis


Galian mekanis adalah penggalian tanah dengan menggunakan alat berat
seperi Excavator PC-100 atau PC-200 (tergantung kebutuhan). Penyedia jasa
harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
4Cara Pelaksanaan
a. Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus
dibuang ke luar areal kerja
b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan
harus mendapat persetujuan dari direksi.
h. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan
tersebut harus dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh
direksi.
i. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan,
perolehan ijin untuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana
pembuangan dilakukan.
j. Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan
cukup aman dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak.
k. Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan
kepada direksi untuk pemeriksaan.

2.04. Galian Tanah Berbatu

Galian Berbatu adalah penggalian tanah yang mengandung batu lepas


dengan menggunakan alat berat seperi Excavator PC 100 / PC 200 (tergantung
kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti
gambar rencana.
Cara Pelaksanaan
a. Galian tanah Berbatu yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan
harus dibuang ke luar areal kerja
b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan
harus mendapat persetujuan dari direksi.
l. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan
tersebut harus dibuan oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh
direksi.
m. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan,
perolehan ijin untuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana
pembuangan dilakukan.
n. Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan
cukup aman dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak.
o. Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan
kepada direksi untuk pemeriksaan.

2.05. Timbunan Tanah Hasil Galian


Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah hasil galian adalah
pekerjaan menimbun dengan menggunakan bahan timbunan dari hasil galian
pada bagian konstruksi saluran dengan tenaga manusia (Manual) kemudian
dipadatkan dengan alat bantu
Cara Pelaksanaan
a. Material timbunan diambil dari hasil galian yang telah disetujui oleh
pihak direksi.
b. Tanah hasil galian dihampar dan dipadatkan dengan menggunakan alat
bantu
b. Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui
oleh pihak direksi

2.06 Timbunan Tanah Dari Luar


Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dari luar adalah
kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan
dengan mempergunakan bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi borrow
dengan jenis dan kualitas tanah yang tertentu dan Penyedia Jasa
mengeluarkan biaya untuk pengadaan material tanah timbunan tersebut.
Sumber dari material borrow untuk setiap timbunan harus sesuai
dengan borrow area yang telah disetujui oleh Direksi
Cara Pelaksanaan
a. Material timbunan diambil dari borrow area yang telah disetujui oleh
pihak direksi.
b. Material timbunan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan
disiram airdengan water tank truck
p. Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat berat vibrator roller
q. Kepadatan timbunan kemudian ditentukan dari hasil uji laboraturium
dengan melakukan tes uji standar Proctor Compaction guna
memperoleh hasil pemadatanyang baik
r. Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.

2.07 Perapihan
Yang dimaksud perapihan adalah pembentukan pertama dan kedua pada
pekerjaan galian dan timbunan pada bagian dalam, puncak dan luar tanggul
sehingga dimensi sesuai dengan gambar kerja.
Cara Pelaksanaan
a. perapihan dilaksanakan dengan membentuk tumpukan timbunan pada
bagian dalam, puncak dan bagian luar sehingga bentuk tanggul sesuai
dengan dimensi yang diinginkan atau sesuai dengan gambar rencana.
b. Apabila ada kelebihan material timbunan pada pelaksanaan perapihan
tanggul makadibuang disekitar pekerjaan dan dirapikan
b. Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan, dan
perolehan ijinuntuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana
pembuangan dilakukan.
c. Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar rencana dan
mendapat persetujuan pihak direksi.

2.08 Bongkaran
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang
akan direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh
Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Cara Pelaksanaan
a. Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu
pasangan batu, beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan
dilaksanakan rehabilitasi
b. Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang
dijamin tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari
semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk Direksi.

Anda mungkin juga menyukai