Anda di halaman 1dari 4

Bab 2

Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu
reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Reaktor kimia adalah segala tempat
terjadinya reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang
besar seperti reaktor skala industri. Reaktor CSTR beroperasi pada kondisi steady state dan
mudah dalam kontrol temperatur, tetapi waktu tinggal reaktan dalam reaktor ditentukan oleh
laju alir dari feed masuk dan keluar, maka waktu tinggal sangat terbatas sehingga sulit
mencapai konversi reaktan per volume reaktor yang tinggi, karena dibutuhkan reaktor dengan
volume yang sangat besar (Smith, 198: 325).

Ada dua model teoritis paling populer yang digunakan dalam pereaksian kimia yang
beroperasi dalam keadaan tunak (steady-state), yaitu CSTR (Continuos Stirred Tank Reactor)
dan plug Flow Reaktor (PFR). Perbedaannya adalah pada dasar asumsi konsentrasi
komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi. CSTR merupakan reaktor model berupa
tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang bekerja dalam tangki sangat sempurna
sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran
konsentrasi tiap komponen dalam reaktor seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari
reaktor. Model ini biasanya digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan
katalis cair (Nauman, 2002: 23).

Reaktor tangki berpengaduk yang ideal beroperasi secara isotermal pada kecepatan alir yang
konstan. Bagaimanapun kesetimbangan energi diperlukan untuk memprediksi temperatur
agar konstan pada saat panas dari reaksi cukup (atau pertukaran panas antara lingkungan
dengan reaktor tidak mencukupi) untuk membuat perbedaan antara suhu umpan dengan
reaktor. Tangki berpengaduk dapat memberikan pilihan yang lebih baik atau bahkan lebih
buruk daripada tubular flow unit pada sistem reaksi ganda. Biasanya hal terpenting adalah
nilai relatif atau energi aktivas (Smith,1981: 327).
Reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor)
Reaktor CSTR merupakan salah satu jenis reactor yang sering digunakan dalam
industry proses yang menggunakan bahan berfasa liquid sebagai bahan baku utama.
Reaktos ini dapat dioperasikan pada kondisi steady state dengan laju reaktan dan
prodak yang kontinyu serta pencampuran dianggap sempurna. Umpan yang
dimasukkan dan berada di dalam reactor dianggap uniform atau seragam dan dengan
asumsi pengadukan dianggap homogeny maka aliran keluaran memiliki komposisi
dan konsentrasi yang sama dengan konsentrasi di dalam reactor. Penggunaan reactor
jenis CSTR biasa digunakan apabila suatu proses memebutuhkan pengadukan atau
agitasi dan pada pengaturan yang memputuhkan konfigurasi secara seri untuk aliran
konsentrasi yang berbeda. SElain itu, keunggulan dari reactor CSTR adalah control
suhu yang lebih baik dibandingkan dengan reactor jenis lain, mudah digunakan untuk
reaksi dua fasa, biaya operasi rendah, dan mudah dirawat dan dibersihkan. Tetapi,
reactor CSTR memiliki kekurangan, yaitu nilai konversi yang rendah per satuan unit
volume dan membutuhkan volume yang besar untuk mendapatkan konversi yang
diinginkan. Apabila nilai konversi yanfg ringgi diinginkan, maka beberapa reactor
CSTR dapat dirangkai secara seri untuk mencapai nilai konversi yang diinginkan.
Semakin bannyak reactor CSTR yang digunakan, maka performa reactor CSTR akan
semakin mendekati reactor PFR.
PFR (Plug Flow Reactor)
Merupakan suatu rekator yang meiliki bentuk menyerupai pipa yang beroperasi
secara kontinyu. Di dalam reactor PFR, selama operasi berlangsung bahan baku akan
dimasukkan secara terus menerus dan produk reaksi akan dikeluarkan secara terus
menerus sehingga tidak terjadi pencampuran ke arah aksial dan semua umpan
memiliki waktu tinggal yang sama. Umpan berupa fluida yang masuk ke dalam PFR
dapat di analogikan seperti sebuah reactor yang disusun secara seri dengan bentuk
sumbat yang koheren, dimana setiap sumbat ini mengalir kearah aksial dan di
dalam sumbat ini komposisi dianggap sama. Setiap sumbat memiliki komposisi
yang berbeda satu sama lain, sehingga reactor PFR dapat dianalogikan sebagai reactor
CSTR dengan jumlah yang tak terhingga. Selama umpan mengalir di dalam reactor
PFR, residence time atau waktu tinggal dari sumbat ditentukan oleh persamaan dan
posisi dari sumbat.
Reaksi Saponifikasi
Hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang mengurai suatu bahan termasuk
memutus suatu ikatan dengan mepenambahan air. Hidrolisis dari suatu minyak atau
trigliserida dengan menggunakan suatu basa atau antacid dikenal dengan reaksi
saponifikasi. Sodium asetat (CH3COONa) dan etanol (C2H5OH) dapat dihasilkan
melalui hidrolisis etil asetat dengan sodium hidroksida (NaOH). Reaksi saponifikasi
dari etil asetat ini merupakan reaksi orde dua menurut berbagai literature mengenai
kinetika laju reaksi kimia
Etil asetat
Etila asetat atau etil etanoat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia CH3-
COO-CH2-CH3, atau dapat disederhanakan menjadi C4H8O2, senyawa ini biasanya
memilki ciri berupa cairan yang tidak berwana dan beraroma manis seperti buah.
Senyawa ini sering ditemukan pada minuman beralkohol serta jus buah-buahan. Etil
asetat sering digunakan pada pembuatan lem atau perekat, penghilang kutek , sebagai
pelarut dalam pebuatan teh dan kopi tanpa kafein, sebagai pewarna untuk menandai
buah dan sayur, dan rokok. Etil asetat tergolong kedalam Ester Asam karboksilat yang
merupakan turunan dari asam karboksilat dengan atom karbon pada gugus
karbonilnya menempel pada gugus alkil melalui atom oksigen. Senyawa ini memiliki
titik nyala pada 24OF, dan memiliki ciri fisik mirip dengan air namun sedikit lebih
kental.

NaOH
Natrium hidroksida atau lebih dikenal dengan soda kaustik merupakan senyawa
anorganik. Pada suhu kamar, Natrium Hidroksida berbentuk padatan berwarna putih
sehingga sering ditemui di pasaran berupa padatan berwarna putih dengan beragam
bentuk seperti: flake, butiran, granul, atau pellet. Natrium Hidroksida dapat larut
dalam pelarut berupa air, etanol, dan methanol. Natrium hidroksida juga memiliki
sifat mudah menyerap uap air yang terkandung dlam udara sehingga harus disimpan
pada tempat tertutup. Natrium Hidroksida sangat banyak digunakan dalam berbagai
industry. Umumnya natrium hidroksida digunakan sebagai basa kuat pada pembuatan
kertas dan pulp, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.

Natrium Asetat
Natrium asetat merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi antara garam natrium
dan asam asetat. Kegunaannya natrium asetat ini pun sangat luas. Natrium asetat pada
skala industry digunakan sebagai penetral untuk menetrlakan limbah pada industry
asam sulfat, sebagai photoresist saat menggunakan pewarna berbahan anilin, pickling
agent, pada penyamakan krom, dan salah satu bahan untuk membatu proses
vulkanisasi karet sintesis. Selain itu natrium asetat juga sering digunakan pada
industry makanan sebagai perisa makanan.

Etanol
Etanol juga dikenal dengan nama alcohol atau etil alcohol. Etanol dapat ditemukan
sebagai bahan utama dalam minuman beralkohol. Etanol memilki sifat volatile,
mudah terbakar, dan berfasa cair tidak berwarna serta sedikit beraroma. Rumus kimi
etanol adalah CH3-CH2-OH atau dapat disederhanakan menjadi C2H5-OH. Etanol
sering diproduksi dari fermentasi gula oleh ragi. Alkohol luas digunakan pada
industry pharmaceutical sebagai pelarut dan pengawet dan bahan utama dalam
pembuatan minuman berlakohol,
.

Anda mungkin juga menyukai