bab 1 Pendahuluan
sendiri, karena jati diri bangsa adalah budaya. Dan sudah sepantasnya kita
kebudayaan nasional Indonesia. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
masing. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kebudayaan daerah adalah akar
dari kebudayaan nasional. Oleh karena itu , apresiasi kita terhadap kesenian dan
provinsi Sumetera Barat sebagai salah satu aktor utama penguat akar
dan kebudayaannya. Hal ini tidak terlepas dari perilaku masyarakatnya yang
masih memelihara dan memegang teguh adat istiadat sebagai bagian dari nilai
luhur kehidupan. Provinsi ini terkenal dengan sebutan Ranah Minang (nagari
Sumatera Barat. Sebutan untuk Minangkabau tidak terlepas dari nilai historisnya.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya objek wisata sejarah yang bercerita tentang
sangat kental dan melekat dalam kehidupan masyarakatnya yang dinamis dan
kepada ajaran adat dan agama, hal ini sesuai dengan falsafah orang
minangkabau itu sendiri yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
seni tari, seni musik, seni kerajinan, seni drama, yang masih memegang prinsip-
Sumatera barat setelah kota Padang, kota ini masih sangat kental terhadap
tradisi seni dan budaya minangkabau. Namun, seiring dengan kemajuan zaman
kesenian dan kebudayaan mulai terpinggirkan. Hal ini tercermin dari kurangnya
fasilitas kesenian dan kebudayaan pun seperti taman budaya dirasa kurang
tersebut. Dengan potensi yang ada , tentu hal ini sangat disayangkan sekali.
Padahal jika kesenian dan kebudayaan Minangkabau ini dikelola dan dikemas
dengan sangat baik serta dengan fasilitas-fasilitas yang baik pula akan memacu
Barat.
wisatawan ini pun tentu akan terus bertambah seiring dengan rutinnya ajang
rumah penyelenggara dan menjadi menjadi sorotan mata dunia. Oleh karena itu,
daerah
berkunjung
c. Bagaimana mensinergikan seni tari, seni musik, seni kerajinan dan seni
menjadi sebuah atraksi dan interaksi menarik serta partisipasi aktif bagi
pengunjung
terhadap bencana gempa dan resiko yang minim bagi pengguna atau
pengunjungnya
kental
arsitektur lokal serta tanggap terhadap bencana gempa dan resiko yang
(Minang Center )
kebudayaan daerah
C. Pembuatan Maket
- Penyandang Cacat
- Pelaku seni
- Pelajar
- Wisatawan lokal
- Wisatawan mancanegara
- Instansi pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, maksud dan
tujuan, lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.
Latar belakang.
Arus globalisasi. Derasnya arus globalisasi membuat seni dan kebudayaan Minangkabau
mulai terpinggirkan. Hal ini tercermin dari kurang nya minat masyarakat terhadap seni
dan budaya tersebut
Minim fasilitas. Belum tersedianya fasilitas yang memadai baik bagi pelaku kesenian dan
kebudayaan minangkabau maupun dari penikmat seni dan budaya itu sendiri.
Potensi wisata. Seni dan budaya Minangkabau menarik wisatawan untuk mengenal lebih
dekat tentang keunikan dan kekhasan nya, dan secara tidak langsung mempercepat laju
ekonomi daerah.
Perumusan masalah
Tujuan perancangan
Pengumpulan data
Analisa deskriptif.
Konsep