Ku ketikkan sebuah kertas dengan tinta hitam ini, kususun
kata demi kata untukmu Pangeran. Tak pernah kubayangkan sebelumnya jika kau yang menjadi pujaan hati ini. Andai kau tahu kesempurnaan cinta ini tulus dari seisi hati ini. Saat ini, sejak ini hingga akhirnya ku menemukanmu, aku tahu inilah cintaku yang sesungguhnya. Jujur saat ku lihat kamu, aku mulai memikirkanmu. Ku lihat pada pandangan pertama, betapa tampannya wajahmu. Dengan hati ini dan saat ini kuberanikan diriku tuk meluapkan isi hatiku. Ku nyatakan bahwa aku mencintaimu dan aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Dan terserah apa katamu karena dirimu, yang pantas menentukan apakah aku pantas untukmu atau tidak. Yang selalu mengagumimu (Aprilia Tri Sundari).