Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN PERILAKU

MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK


AEDES AEGYPTI DI DESA P.SIMALINGKAR
KECAMATAN PANCURBATU
TAHUN 2016

FACTORS RELATED PHYSICAL ENVIRONMENT SOCIETY HOME AND


BEHAVIOR WITH THE EXISTENCE WIGGLER
AEDES AEGYPTI IN THE VILLAGE P.SIMALINGKAR
DISTRICT PANCURBATU
YEAR 2016

Chronika Kesya Sirait


Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Sumatera Utara

ABSTRAK
Rendahnya Angka Bebas Jentik (ABJ) di dalam rumah akan mempermudah
proses transmisi virus dengue penyebab penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik
rumah dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti di
desa P.Simalingkar. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan
rancangan cross sectional untuk menguji hubungan antara variabel independen
dengan nilai signifikansi ditentukan uji chi-square. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh rumah tangga di desa P.simalingkar sebanyak 1.827 KK dengan
sampel sebanyak 95 KK. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer
melalui program SPSS, dan data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi yang disertai dengan narasi. Hasil analisis dengan uji chi-square
menunjukkan variabel pemakaian kasa dengan nilai p = 0,000. Keberadaan saluran
pembuangan air rumah tangga dengan nilai p = 0,000. Kepadatan penghuni rumah
dengan nilai p = 0,505. Pengetahuan masyarakat nilai p = 0,153. Sikap dengan nilai p
= 0,176. Tindakan pencegahan masyarakat dengan nilai p = 0,000. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu ada hubungan antara pemakaian kasa, keberadaan saluran
pembuangan air rumah tangga, dan tindakan pencegahan masyarakat dengan
keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti. Sedangkan variabel kepadatan penghuni
rumah, pengetahuan dan sikap tidak memiliki hubungan dengan keberadaan jentik
nyamuk aedes aegypti.

Kata Kunci : Faktor Lingkungan, Perilaku, Keberadaan Jentik nyamuk


ABSTRACK
The low figure Free Flick (ABJ) inside the house would facilitate the
transmission of dengue virus causes dengue disease transmitted by the mosquito
Aedes aegypti. This study aims to determine the relationship of the physical home
environment and people's behavior with the presence of aedes aegypti mosquito
larvae in the village P.Simalingkar. This type of research is an analytic observational
with cross sectional design to examine the relationship between independent variables
with significant value determined chi-square test. The population in this study is all
households in the village P.simalingkar many as 1,827 families with a sample of 95
households. The data processing is done using computers through the program SPSS,
and the data that has been processed to be presented in tabular form distribution
accompanied by narration. The results of the analysis with chi-square test indicates
the use of gauze variables with p = 0.000. The existence of water drainage households
with p = 0.000. The density of residents with a value of p = 0.505. Knowledge society
p = 0.153. Attitude with p = 0.176. Precautions community with p = 0.000. The
conclusion of this research that there is a relationship between the use of gauze,
where water drains household, community and preventive measures with the presence
of aedes aegypti larvae. While the variable density of residents, knowledge and
attitudes have no connection with the presence of aedes aegypti mosquito larvae.
Keywords: Environmental Factors, Behavior, existence of mosquito larvae
PENDAHULUAN dinyatakan bahwa hingga saat ini
program pengendalian kasus DBD di
Demam Berdarah Dengue (DBD) wilayah kerja puskesmas ini belum
atau Dengue Hemorrhagic Fever dapat dinyatakan berhasil (Profil
(DHF) adalah penyakit yang puskesmas Pancurbatu, 2013).
disebabkan oleh virus dengue sejenis Angka Bebas Jentik merupakan
virus yang tergolong arbovirus dan persentase rumah atau tempat-tempat
masuk ke dalam tubuh penderita umum yang tidak ditemukan jentik
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Depkes RI, 1992a). Masih rendahnya
betina (Murwani,2009) ABJ di Desa P.simalingkar Kecamatan
Berbatasan dengan wilayah Kota Pancurbatu sebesar 66% dari indikator
Medan, kasus DBD di Kabupaten Deli nasional yaitu sebesar 95% merupakan
Serdang pada tahun 2010 ditemukan hal yang sangat perlu diwaspadai, hal
1.257 kasus, meningkat dibandingkan ini dikarenakan rendahnya ABJ
pada tahun 2009 yaitu 539 kasus, memungkinkan banyak peluang untuk
sedangkan pada tahun 2011 kasus proses transmisi virus. Lingkungan
menurun menjadi 741 kasus, dan fisik rumah serta perilaku masyarakat
kembali menurun pada tahun 2012 dalam melakukan tindakan
menjadi 550 kasus dan kembali pencegahan akan sangat
meningkat pada tahun 2013 menjadi mempengaruhi perkembangbiakan dan
688 kasus (Profil Kesehatan keberadaan jentik nyamuk aedes
Kabupaten Deli Serdang, 2013). aegypti di dalam rumah. Penelitian iini
Desa P.Simalingkar merupakan bertujuan untuk mengetahui hubungan
bagian dari wilayah kerja puskesmas lingkungan fisik rumah dan perilaku
Pancurbatu kabupaten Deli serdang masyarakat dengan keberadaan jentik
yang merupakan endemis DBD. Pada nyamuk aedes aegypti di Desa
tahun 2012 jumlah kasus DBD sebesar P.Simalingkar Tahun 2016.
30 kasus dan 1 orang dinyatakan
meninggal jumlah ini menurun bila BAHAN DAN METODE
dibandingkan pada tahun 2010 yaitu Jenis penelitian adalah merupakan
sebanyak 54 kasus dan 1 orang penelitian analitik observasional
penderita DBD dinyatakan meninggal, dengan pendekatan cross sectional
sedangkan pada tahun 2014 terdapat 7 yaitu suatu penelitian di mana
kasus dengan 1 orang penderita variabel-variabel yang termasuk faktor
dinyatakan meninggal dan pada tahun risiko dan variabel-variabel yang
2015 dari bulan juni hingga desember termasuk efek diobservasi sekaligus
terdapat 3 orang penderita di desa pada waktu yang sama (Notoatmodjo,
P.Simalingkar. Dari data di atas dapat 2010). Penelitian ini dilakukan pada
disimpulkan bahwa meskipun kasus bulan November hingga Februari
DBD di wilayah Pancurbatu terus 2016. Tempat penelitian di Desa
mengalami penurunan, tetapi setiap Perumnas Simalingkar Kecamatan
tahunnya selalu ada penderita yang Pancubatu Kabupaten Deli Serdang.
dinyatakan meninggal sehingga dapat
Pengumpulan data primer
dilakukan dengan menggunakan Hasil uji chi square
kuesioner dengan metode wawancara menunjukkan nilai p = 0.000 <
dan data Sekunder diperoleh dari arsip (0.05) artinya, ada hubungan antara
laporan bulanan program pemakaian kasa pada ventilasi rumah
pemberantasan DBD yang diperoleh dengan keberadaan jentik nyamuk
dari arsip laporan bulanan puskesmas aedes aegypti di desa P.Simalingkar
kecamatan Pancur Batu. Keadaan ini sejalan dengan
Populasi dalam penelitian ini hasil penelitian yang dilakukan oleh
adalah seluruh rumah yang terdapat di Sejarah di wilayah Puskesmas Plus
Desa P.Simalingkar Kecamatan Daya Makassar menunjukkan ada 35
Pancurbatu, dengan jumlah popolasi rumah (66,04%) penderita DBD yang
sebanyak 1.827 KK di dalam 7 Dusun. tidak memiliki ventilasi berkasa dari
Sampel yang akan diteliti sebanyak 95 53 sampel rumah. Hal ini berarti
KK dan pengambilan sampel kepemilikan ventilasi berkasa
dilakukan dengan cara proporsional memberikan kontribusi terhadap
stratified random sampling. kejadian DBD di masyarakat.
Data hasil wawancara dan
observasi dianalisis dengan cara
analisis deskriptif, dan analisis analitik 2. Hubungan keberadaan saluran
dengan uji statistic chi square untuk pembuangan air rumah tangga
mengetahui hubungan antara variabel dengan keberadaan jentik
faktor lingkungan dan variabel nyamuk aedes aegypti
perilaku masyarakat dengan
keberadaan vektor demam berdarah Saluran Keberadaan Jentik
dengue. Pembuan Nyamuk Aedes Aegypti
Tot
gan Air Po %
Neg al
HASIL DAN PEMBAHASAN Rumah sit % %
atif
Tangga if
1. Hubungan pemakaian kasa Tidak 84.5 15.5% 100.
dengan keberadaan jentik 49 9 58
Baik % 0%
nyamuk aedes aegypti Baik 45.9 54.1% 100.
17 20 37
% 0%
Keberadaan Jentik
Total 69.5 30.5% 100.
Pemakai Nyamuk Aedes Aegypti Tot 66 29 95
% % 0%
an Kasa Posit % Neg % al
if atif
Hasil uji chi square menunjukkan
Tidak 80.0 20.0 100.
60 15 75 nilai p = 0.000 < (0.05) artinya, ada
Baik % % 0%
hubungan antara keberadaan saluran
Baik 30.0 70.0 100.
6 14 20 pembuangan air rumah tangga yang
% % 0%
tersumbat dengan keberadaan jentik
Total 69.5 30.5 100.
66 29 95
% % 0%
nyamuk aedes aegypti di desa diperoleh 26 rumah (68,4 %) dengan
P.Simalingkar. kepadatan penghuni yang tidak
Hal ini sejalan dengan hasil memenuhi syarat. Hal ini
penelitian yang dilakukan oleh I N menunjukkan bahwa kepadatan
Gede Suyasa,dkk (2007) menunjukkan penghuni lebih berpengaruh terhadap
bahwa keberadaan saluran air hujan kejadian penyakit DBD.
(parit) yang tergenang di wilayah kerja
puskesmas I Denpasar Selatan, dari 90 4. Hubungan pengetahuan dengan
responden yang diteliti, diketahui 37 keberadaan jentik nyamuk aedes
responden (41,1%) tidak terdapat parit aegypti
(got) di sekitar rumah dan 53
responden (58,9%) terdapat parit (got) Penget Keberadaan Jentik
sekitar rumah menunjukkan bahwa ada ahuan Nyamuk Aedes Aegypti Tota
%
hubungan antara keberadaan saluran Masyar Pos % Neg % l
pembuangan air dengan keberadaan akat itif atif
vektor DBD dengan nilai koefisien Tidak 85.7 14.3 100.0
12 2 14
kontingensi sebesar 0,257. Baik % % %
Baik 66.7 33.3 100.0
54 27 81
3. Hubungan kepadatan penghuni % % %
rumah dengan keberadaan jentik Total 69.5 30.5 100.0
66 29 95
nyamuk aedes aegypti % % %
Hasil uji exact fisher menunjukkan
Keberadaan Jentik nilai p = 0.214 > (0.05) artinya, tidak
Kepadatan Nyamuk Aedes Aegypti ada hubungan antara pengetahuan
Tota
Penghuni Pos % Ne % % masyarakat dengan keberadaan jentik
l
Rumah itif gat nyamuk aedes aegypti di desa
if P.Simalingkar.
Tidak Hal ini sejalan dengan hasil
100.0 penelitian yang dilakukan oleh I N
Memenuhi 1 0 .0% 1 100.0%
% Gede Suyasa,dkk (2007) di wilayah
Syarat
Memenuhi denpasar I yang menyatakan tidak ada
65 69.1% 29 30.9% 94 100.0% hubungan antara pengetahuan
Syarat
Total 66 69.5% 29 30.5% 95 100.0% responden dengan keberadaan jentik
Hasil uji exact fisher menunjukkan nyamuk DBD. Hasil pengukuran
nilai p = 1.000 > (0.05) artinya, tidak menunjukkan bahwa dari 86 responden
ada hubungan antara kepadatan dengan tingkat pengetahuan yang baik,
penghuni rumah dengan keberadaan terdapat jentik DBD sebanyak 69
jentik nyamuk aedes aegypti di desa responden (80,2%) dan tidak ada jentik
P.Simalingkar. DBD sebanyak 17 responden (19,8%).
Berdasarkan penelitian yang Sebanyak 4 responden dengan tingkat
dilakukan oleh Tating di Sulawesi pengetahuan yang sedang, tidak
Tenggara dari 38 penderita DBD terdapat jentik DBD sebanyak 2
responden (50,0%) dan ada jentik Tindak Keberadaan Jentik
DBD sebanyak 2 responden (50,0%). an Nyamuk Aedes Aegypti
Penceg Pos % Neg % Tota
%
5. Hubungan sikap dengan ahan itif atif l
keberadaan jentik nyamuk aedes Masyar
aegypti akat
Tidak 83.8% 16.2 100.0
Keberadaan Jentik Nyamuk 57 11 68
Baik % %
Sikap Aedes Aegypti Tot Baik 33.3% 66.7 100.0
% 9 18 27
Masyarakat Posit % Neg % al %
if atif Total 69.5% 30.5 100.0
Negatif 100.0 66 29 95
4 100% 0 .0% 4 % %
% Hasil uji chi square menunjukkan
Positif 100.0 nilai p = 0.000 < (0.05) artinya, ada
62 68.1% 29 31.9% 91
% hubungan antara tindakan masyarakat
Total 69.5% 100.0 dengan keberadaan jentik nyamuk
66 29 30.5% 95
% aedes aegypti di desa P.Simalingkar.
Hal ini juga sejalan dengan hasil
Hasil uji exact fisher menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh I N
nilai p = 0.310 > (0.05) artinya, tidak Gede Suyasa,dkk (2007) di wilayah
ada hubungan antara sikap masyarakat denpasar I yang menunjukkan bahwa
dengan keberadaan jentik nyamuk ada hubungan antara tindakan
aedes aegypti di desa P.Simalingkar. responden dengan keberadaan vektor
Hal ini sejalan dengan hasil DBD dengan nilai koefisien
penelitian yang dilakukan oleh I N kontingensi sebesar 0,344. Hasil
Gede Suyasa,dkk (2007) di wilayah penelitian ini didukung oleh penelitian
Denpasar Selatan yang menyatakan Sumekar (2007) yang menemukan
tidak ada hubungan antara sikap adanya hubungan antara pelaksanaan
responden dengan keberadaan jentik PSN dengan keberadaan jentik DBD
nyamuk DBD. Hasil wawancara dari
68 responden dengan sikap yang baik, KESIMPULAN
diketahui ada jentik DBD sebanyak 52
(76,5%) dan tidak ada jentik DBD Ada hubungan antara
sebanyak 16 (23,5%). Sebanyak 22 pemakaian kasa, keberadaan saluran
responden dengan sikap yang sedang, pembuangan air rumah tangga,
ada jentik DBD sebanyak 19 tindakan pencegahan masyarakat
responden (86,4%) dan tidak ada jentik dengan keberadaan jentik nyamuk
DBD sebanyak 3 responden (13,6%). aedes aegypti dan tidak ada hubungan
antara kepadatan penghuni rumah,
6. Hubungan tindakan pencegahan pengetahuan dan sikap dengan
masyarakat dengan keberadaan keberadaan jentik nyamuk aedes
jentik nyamuk aedes aegypti aegypti di Desa P.Simalingkar Tahun
2016.
SARAN
Hardinegoro, Satari. 2004. Demam
Diharapkan kepada masyarakat Berdarah Dengue. Jakarta:
agar lebih aktif melakukan kegiatan Fakultas Kedokteran
pelaksanaan Pemberantasan Sarang Universitas Indonesia
Nyamuk di lingkungan rumah dengan
melakukan tindakan pencegahan Kemenkes RI. 2013. Buku Saku
dengan melakukan 3M (Menguras, Pengendalian Demam
Menutup, Mengubur) terhadap tempat- Berdarah Dengue Untuk
tempat yang dapat menampung air dan Pengelola Program DBD
kepada peneliti yang lain agar meneliti Puskesmas. Jakarta: Ditjen
faktor faktor lain yang belum diteliti P2PL
yang berhubungan dengan keberadaan
jentik Aedes aegypti karena pada Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
dasarnya masih terdapat faktor lain Penelitian Kesehatan. Jakarta:
yang dapat mendukung keberadaan Rineka Cipta
jentik nyamuk aedes aegypti di
lingkungan rumah masyarakat. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi
Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA
Adyatama, Ishak,H, dan Ibrahim,E. Notoadmodjo, S. 2007. Kesehatan
Hubungan Antara Lingkungan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Fisik Rumah, Tempat Jakarta: Rineka Cipta
Penampungan Air Dan
Sanitasi Lingkungan Dengan Puskesmas kecamatan Pancurbatu.
Kejadian Dbd Di Kelurahan 2013. Laporan tahunan Seksi
Tidung Kecamatan Rappocini P2M Puskesmas kecamatan
Kota Makassar.[ online]. Hal pancurbatu. Deli Serdang
1-10
Depkes RI. 2005. Petunjuk Teknis Sembel, Dantje T. 2009. Entomologi
Pemberantasan Nyamuk Kedokteran. Yogyakarta:
Penular Penyakit Demam ANDI
Berdarah
Dengue.Jakarta:Ditjen P2M & Suyasa, Putra,dan Aryanta. Hubungan
PLP. Faktor Lingkungan dan
Perilaku Masyarakat dengan
Dinas kesehatan kabupaten deli Keberadaan Vektor Demam
serdang.2013. Profil kesehatan Berdarah Dengue (DBD) di
kabupaten deli serdang . Wilayah Kerja Puskesmas I
Lubuk akam : Dinkes Denpasar Selatan. [ online ].
kabupaten deli serdang Volume 3 (1), hal 1-6

Anda mungkin juga menyukai