SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh:
Ayu Mauliana
1307101030150
Pembimbing :
dr. Sukristoro Wardoyo. Sp.KJ
1
2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.Attur Sina
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 06-03-1985
Umur : 30 tahun
Alamat : Gampong Pineung, Syiah Kuala, Banda Aceh
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan Terakhir : Perguruan Tinggi
Agama : Islam
Suku : Aceh
Tanggal Masuk : 30 Mei 2015
Tanggal Pemeriksaan: 06 Oktober 2015
A. Keluhan Utama:
Mengamuk
Pasien juga sering memukul pintu dan tembok, jika keinginannya tidak
dipenuhi oleh keluarganya. Pasien mengaku sering mendengar suara bisik-bisik di
telinga dia, melihat bayangan hitam di ruang tamu, menurut cerita pasien
bayangan hitam tersebut seperti terbang di hadapannya, pasien juga melihat hantu
seolah-olah mirip artis, melihat kepala orang di kamar abang nya. Pasien jugak
melihat cahaya putih bening meloncat-loncat mengarah kepadanya.
Jika pasien pulang ke rumah setelah dirawat di rumah sakit jiwa, pasien
sering bergabung kembali dengan teman-temannya, dan kembali mengkonsumsi
NAPZA jenis ganja.
Pendidikan terakhir yang ditempuh pasien dalah perguruan tinggi, di
Universitas Syiah Kuala, tahun 2003 pasien mengikuti seleksi masuk perguruan
tinggi di UNSYIAH, dan lulus di fakultas ekonomi, namun tidak selesai karena
pasien masuk rumah sakit jiwa, akibat mengkonsumsi ganja, setelah keluar dari
rumah sakit jiwa pasien mengikuti tes masuk perguruan tinggi dan lolos di
fakultas hukum, namun juga tidak selesai karena pasien kembali mengkonsumsi
ganja, dan kembali di rawat di rumah sakit jiwa.
E. Riwayat Pengobatan
Clozapine, Trihexyphenidyl, Diazepam, dan heroin terakhir 3 tahun yang
lalu.
F. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah perguruan tinggi, namun tidak selesai.
4
I. Riwayat Keluarga
Keterangan gambar:
: Perempuan : pasien
: Laki-laki
2. Status Neurologik
a. GCS : E4M6V5 = 15
b. Tanda Rangsang Meningeal : (-)
c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-)
d. Mata : Pupil bulat, isokor (+),
3mm/ 3mm
RCL (+/+), RCTL (+/+).
e. Motorik : Dalam batas normal
6
B. Keadaan Emosi
1. Afek : Tidak Sesuai
2. Mood : Expansive Mood
3. Emosi
Arus : Baik
Pengendalian : Baik
Stabilitas : Stabil
Empati : Baik
C. Pembicaraan
Arus : Baik
Kontinuitas : Baik
D. Pikiran
1. Proses pikir
Asosiasi longgar : (-)
Berfikir tidak logis : (-)
7
2. Bentuk pikir
Neologisme : (-)
Inkoheren : (-)
3. Isi pikir
Cukup ide : (+)
Keyakinan palsu : (-)
Waham
1) Waham bizarre : (-)
2) Waham tersistematisasi : (-)
3) Waham somatik : (-)
4) Waham nihilistic : (-)
5) Waham kemiskinan : (-)
6) Waham paranoid
- Waham persekutorik : (-)
- Waham kebesaran : (-)
- Waham referensi : (-)
- Waham kejar : (-)
Thought
- Thought withdrawal : (-)
- Thought insertion : (-)
- Thought broadcasting : (-)
- Thought echo : (-)
Delution
- Delution of control : (-)
- Delution of influence : (-)
- Delution of passivity : (-)
- Delution of perception : (-)
8
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik :(+)
Halusinasi visual : ( + ) (riwayat halusinasi)
Halusinasi taktil :(-)
Halusinasi olfaktorik :(-)
2. Ilusi :(+)
F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual : Baik
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi
Diri : Baik
Tempat : Baik
Waktu : Baik
4. Daya ingat
Seketika : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka panjang : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Baik
G. Daya Nilai
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Disfungsi general karena adanya waham dan
halusinasi
H. Tilikan (Insight)
T1: Merasa dirinya tidak sakit
V. RESUME.
Pasien datang ke IGD rumah sakit jiwa Banda Aceh diantar oleh keluarga
karena mengamuk dirumahnya. Menurut pengakuan ibu pasien, pasien mengamuk
jika tidak di kasih uang dan tidak dikasih keluar oleh keluarganya.
Pasien juga sering marah-marah dirumah kepada orang tuanya, sejak
sebulan belakangan, pasien marah-marah jika tidak di kasih uang, dan tidak di
bolehkan keluar dengan teman-temannya. Pasien juga tidak bisa tidur malam bila
tidak mengkonsumsi obat, dan menghancurkan barang di rumah dengan reket
nyamuk bila tidak di kasih uang.
Pasien juga sering memukul pintu dan tembok, jika keinginannya tidak
dipenuhi oleh keluarganya. Pasien mengaku sering mendengar suara bisik-bisik di
telinga dia, melihat bayangan hitam di ruang tamu, menurut cerita pasien
bayangan hitam tersebut seperti terbang di hadapannya, pasien juga melihat hantu
seolah-olah mirip artis, melihat kepala orang di kamar abang nya. Pasien juga
melihat cahaya putih bening meloncat-loncat mengarah kepadanya.
Jika pasien pulang ke rumah setelah dirawat di rumah sakit jiwa, pasien
sering bergabung kembali dengan teman-temannya, dan kembali mengkonsumsi
NAPZA jenis ganja.
Pendidikan terakhir yang ditempuh pasien dalah perguruan tinggi, di
Universitas Syiah Kuala, tahun 2003 pasien mengikuti seleksi masuk perguruan
tinggi di UNSYIAH, dan lulus di fakultas ekonomi, namun tidak selesai karena
pasien masuk rumah sakit jiwa, akibat mengkonsumsi ganja, setelah keluar dari
rumah sakit jiwa pasien mengikuti tes masuk perguruan tinggi dan lolos di
fakultas hukum, namun juga tidak selesai karena pasien kembali mengkonsumsi
ganja, dan kembali di rawat di rumah sakit jiwa.
Status mental penampilan: laki-laki, sesuai umur, rapi, kebersihan: bersih,
kerapian: rapi, kesadaran: compos mentis, perilaku dan psikomor: normoaktif,
sikap: kooperatif, afek: tidak sesuai, mood: expansive mood, emosi: baik,
pembicaraan: baik, pikiran: asosiasi longgar (-), berfikir tidak logis (-), bentuk
pikir : neologis (-), inkoheren (-), isi pikir: cukup ide, keyakinan palsu (-),
10
waham(-), persepsi; halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), halusinasi taktil
(-), halusinasi olfaktori (+), ilusi (+), intelektual : baik, daya ingat : seketika
(baik), pendek (baik), panjang (baik), pikiran abstrak :baik, bakat kreatif :baik,
daya nilai : baik. RTA: terganggu, tilikan:T1.
V. DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan Skizoafektif tipe manik
2. Gangguan Skizofrenia Paranoid
EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : Gangguan Skizofrenia Paranoid
Axis II : Tidak ada data
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Pasien merupakan seorang perokok , dan pengguna NAPZA
diduga sebagai masalah sosial, ekonomi, pendidikan dan
perkejaan.
Axis V : GAF Scale 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)
TATALAKSANA
a. Terapi psikofarmaka
Risperidone 2 mg 2 x 1
Depakote 500 mg 1 x 1
Hexymer 2 mg 2 x 1
minum obat dan menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur
minum obat. Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah
mengalami perbaikan maka boleh untuk dijemput pulang dan
bersosialisasi lagi seperti dulu.
c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga
tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan
aktif dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya yaitu
berusaha agar pasien tidak putus pengobatan.
VII. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam