Anda di halaman 1dari 17

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Puskesmas


Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok (DepKes RI, 1991).
Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas
merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.

2.2 Visi dan Misi Puskesmas Secara Umum


2.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Kecamatan Sehat yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dengan
prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

2.2.2 Misi Puskesmas


Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi Pembangunan kesehatan nasional.
Misi tersebut adalah:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya.
5

c. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan


pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya (Karnasih, 2001).
2.3 Tujuan dan Fungsi Puskesmas Secara Umum
2.3.1 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat serta memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus pergi ke
Rumah Sakit terlebih dahulu.
2.3.2 Fungsi Puskesmas
a. Pusat Penggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan mellayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
c. Pusat Pelayanan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggrakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggungjawab Puskesmas, meliputi:
6

1) Pelayanan Kesehatan Perorangan


Pelayanan yang bersifat pribadi yakni berupaya rawat jalan
dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemilihan kesehatan
perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan dan pencegahan
penyakit (Karnasih, 2001).
2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Berupa promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, KB, kesehatan jiwa, dll (Karnasih, 2001).

2.4 Kegiatan Pokok Puskesmas Secara Umum


Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun realitas yang berbeda-beda
maka ada 17 kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan adalah:
1. KIA (Keshatan Ibu dan Anak)
2. KB (Keluarga Berencana)
3. Usaha peningkatan gizi
4. Kesehatan lingkungan
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Kesehatan sekolah
9. Kesehatan olahraga
10. Perawatan kesehatan masyarakat
11. Kesehatan kerja
12. Kesehatan gigi dan mulut
13. Kesehatan mata
14. Laboratorium sederhana
15. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
16. Kesehatan usia lanjut
17. Pembinaan pengobatan tradisional.
7

2.5 Wilayah Kerja Puskesmas Secara Umum


Wilayah kerja puskesmas bisa satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis
dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga sebagian wilayah kerja puskesmas
ditetap oleh Walikota.
Khusus untuk kota besar dengan penduduk satu juta atau lebih, wilayah
kerja puskesmas bisa satu kelurahan. Sedangkan puskesmas Ibu Kota
Kecamatan dengan jumlah penduduk 15.000 jiwa atau lebih merupakan
Puskesmas Pembina, yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi
Puskesmas kelurahan (DepKes RI, 1991).

2.6 Kedudukan Puskesmas


Kedudukan dalam bidang administrasi, Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung jawab langsung baik teknis
maupun administrasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2.7 Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Baqa


2.7.1 Pengertian
Puskesmas Baqa adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan Kota Samarinda yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas Baqa dan
sekitar wilayah baqa.

2.7.2 Unit Pelaksana Teknis


Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Samarinda,
Puskesmas Baqa berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangun kesehatan
Indonesia.
8

2.7.3 Pembangunan Kesehatan


Pembangunan kesehatan adalah upaya penyelenggaraan kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.

2.7.4 Pertanggung jawaban Penyelenggaraan


Penanggung jawab utama penyelenggara seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah Samarinda adalah Dinas Kesehatan Kota Samarinda,
sedangkan Puskesmas Baqa bertanggung jawab langsung hanya untuk
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas
Kesehatan Kota Samarinda sesuai dengan kemampuannya.

2.7.5 Wilayah Kerja


Wilayah kerja Puskesmas Baqa ada beberapa kelurahan yaitu
kelurahan Sungai Keledang, kelurahan Baqa, Kelurahan Rapak Dalam
yang secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas
Kesehatan Kota Samarinda.

2.8 Visi dan Misi Puskesmas Baqa


2.8.1 Visi Puskesmas Baqa
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau
2.8.2 Misi Puskesmas
1. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Prima dan Dilaksanakan oleh
Tenaga Profesional.
2. Mendorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Lingkungan Sehat
3. Meningkatkan Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Bidang
Kesehatan sehingga Masyarakat dapat Mandiri
4. Mewujudkan Manajemen Kesehatan yang Bermutu.

2.9 Tujuan Puskesmas Baqa


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
9

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggla di


wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
Adapun tujuan pembangunan kesehatan yang ingin dicapai oleh
Puskesmas Kampung Baqa adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Menurunkan/menekan angka kesakitan yang disebabkan oleh
penyakit menular, kekurangan gizi dalam rangka meningkatkan
produktifitas kerja dan umur harapan hidup dengan ber-PHBS.
b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit
menular (DBD, TBC, Diare dll).
2. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita.
3. Menurunkan angka kesaktian penyakit di wilayah kerja.
4. Meningkatkan status gizi masyarakat.
5. Meningkatkan PHBS bagi warga masyarakat di wilayah kerja.
6. Meningkatkan produktifitas kerja.
7. Meningkatkan mutu cakupan pelayanan.
8. Meningkatkan cakupan sarana sanitasi.
9. Meningkatkan umur harapan hidup, (Puskesmas, 2012).

2.10 Program Kerja Pokok Puskesmas Baqa


2.10.1 Promkes/PKM
Kegiatannya meliputi :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat
2. Pembinaan kesehatan olah raga
3. Pembinaan usaha kesehatan sekolah
4. Pembinaan kesehatan jiwa masyarakat
5. Pembinaan usia lanjut
6. Kunjungan rumah (PHN)
10

2.10.2 Kesehatan Lingkungan


Kegiatan meliputi :
1. Penyediaan air bersih, jamban keluarga.
2. Hygiene sanitasi makanan dan minuman
3. Pengelolaan sampah
4. Pemukiman dan perumahan sehat
2.10.3 P2M
Kegiatannya meliputi :
1. Penyelenggaraan pendidikan epidemologi dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan gizi baru
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru
3. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit DBD
4. Pencegahan dan pemberantasan Diare
2.10.4 KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) / KB (Keluarga Berencana)
Kegiatannya meliputi :
1. Pengawasan kesehatan ibu hamil
2. Penangan terhadap ibu hamil resiko tinggi
3. Penanganan dan evaluasi kesehatan terhadap bayi yang baru saja
lahir dan bayi lahir dengan berat badan rendah
4. Pelayanan Keluarga Berencana
2.10.5 Imunisasi
Pelayanan Imunisasi
2.10.6 Gizi
Kegiatannya meliputi :
1. Pemantauan kesehatan Umum
2. Pelayanan Gizi
2.10.7 Pengobatan
Kegiatannya meliputi :
1. Pelayanan kesehatan umum
2. Pemberian obat
2.10.8 Penunjang Laboratorium
Pembantu diagnose dari pasien contoh TB dan lain-lain.
11

2.11 Program Tambahan Puskesmas Baqa


a. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
b. Kesehatan Usila
c. PHN (Kunjungan Rumah), (Puskesmas, 2012).

2.12 Geografis Puskesmas Baqa


Puskesmas Baqa adalah sebuah puskesmas yang terletak di wilayah
kecamatan Samarinda Seberang mempunyai jarak kurang lebih sekitar 6
KM dari pusat kota, yang terdiri dari tiga wilayah keja yaitu :
1. Kelurahan Baqa
2. Kelurahan Rapak Dalam
3. Kelurahan Sungai Keledang
Puskesmas Baqa memiliki puskesmas pembantu yaitu puskesmas
pembantu sungai keledang. Puskesmas Kampung Baqa juga memiliki 32
posyandu balita serta 2 posyandu lansia yang semuanya masih aktif.
Secara geografis, letak Puskesmas Kampung Baqa berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Sungai Mahakam
- Sebelah Selatan : Kelurahan Mesjid
- Sebelah Barat : Kelurahan Harapan Baru
- Sebelah Timur : Sungai Mahakam.

2.13 Demografi Puskesmas Baqa


Jumlah penduduk yang ada diwilayah kerja Puskesmas Baqa adalah
35.691 penduduk. Yang terdiri dari kelurahan Baqa 17.276 penduduk,
dengan jumlah gakin terdiri dari 357 KK (2.667 jiwa), Kelurahan Sungai
Keledang 18.407 penduduk dengan jumlah Gakin terdiri dari 210 KK (567
jiwa). (Puskesmas, 2012).
12

2.14 Data Dasar Puskesmas Baqa


DATA DASAR
PUSKESMAS BAQA
Kode Puskesmas : 64720201
Puskesmas : Baqa
Alamat : JL. Lamadukeleng RT.09 RW.02 No. 106
Kelurahan : Baqa
Kecamatan : Samarinda Seberang
Kotamadya : Samarinda
Provinsi : Kalimantan Timur
Luas lahan : 500 m2
2.15 Sumber Daya Manusia
Tabel 2.1 Pegawai Puskesmas Kampung Baqa
No. Jabatan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 2
3. SKM 2
4. Akademi Kebidanan 4
5. Akademi Keperawatan 3
6. Bidan 2
7. Perawat 2
8. Perawat Gigi 1
9. SPPH 2
10. SAA 1
11. Pekarya Kesehatan 1
12. Tata Usaha 1
13. Staf TU 1
14. Penata Usaha Persuratan 1
15. Penjaga Malam 1
16. Kartu 1
17. Cleaning Service 3
TOTAL 30
13

2.16 Kegiatan Puskesmas


2.16.1 Kegiatan Dalam Gedung
Kegiatan dalam gedung di Puskesmas Kampung Baqa antara lain:
a. Poliklinik Umum, meliputi :
1) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
2) Pemberian rujukan paa kasus tertentu
3) Rawat luka dan jahit luka
4) Kir kesehatan
b. Poliklinik Gigi, meliputi :
1) Pemeriksaan dan pengobatan
2) Penambalan gigi
3) Pencabutan gigi
4) Pembersihan karang gigi
c. Poliklinik KIA, KB dan Imunisasi, meliputi :
1) Pelayanan KB (Keluarga Berencana)
2) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi
3) Imunisasi
d. Laboratorium, meliputi :
1) Pemeriksaan Hematologi
2) Pemeriksaan Kimia Klinik
3) Pemeriksaan Bakteriologi
4) Pemeriksaan Imunologi
5) Pemeriksaan Urin Rutin
e. Farmasi/Pelayanan Obat
f. Konsultasi : Gizi, Kesling, Promkes.
2.16.2 Kegiatan Luar Gedung
Kegiatan luar gedung Puskesmas Kampung Baqa antara lain :
a. Posyandu Balita
Kegiatannya meliputi :
1) Pembinaan administrasi
2) Pemantauan Gizi Balita
3) Penyuluhan/pelayanan Konsultasi
14

b. Posyandu Usila (Usia Lanjut)


1) Pembinaan Administrasi
2) Pemeriksaan Kesehatan umum
3) Penyuluhan kesehatan
Kegiatan Posyandu Usila dibantu oleh para kader di tiap wilayah.
Kegiatannya berupa kunjungan ke rumah pasien.
c. Kesling
Pembinaan lingkungan sehat.
d. Surveylans
Penyelidikan semua kasus kesehatan di wilayah Puskesmas.
e. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Penyuluhan Kesehatan dengan sasaran individu, kelompok maupun
masyarakat yang dilaksanakan baik ditingkat lintas program maupun
lintas sektoral terkait.

2.17 Sistematika Pelayanan


a. Alur Pelayanan
Prosedur pelayanan rawat jalan di puskesmas Kampung Baqa :
b. Pasien mendaftarkan diri di loket pendaftaran
1) Pasien Baru
Menujukkan kartu identitas (KTP/SIM/Kartu identitas lain) untuk
dibuatkan kartu berobat.
2) Pasien Lama
Menunjukkan kartu berobat warna hijau dan orange.
3) Pasien Askes
Menunjukkan kartu peserta Askes.
4) Pasien UKS
Menunjukkan lembar rujukan dari sekolah.
c. Pasien menunggu di ruang tunggu yang telah disediakan untuk
menunggu panggilan dari unit pelayanan yang dituju.
15

Pasien Datang

Loket

Pendaftaran Pembayaran Restribusi Pembayaran Tindakan

Tanpa Tindakan Ruang Dengan Tindakan

Bagian :

1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. KIA
4. Konsul Gizi dan KB
5. Ruang Ibu Hamil
6. Laboratorium
7. Imunisasi
8. Keterangan Dokter, KIR, Rekomendasi,Dll

Ruang Pelayanan Obat

Gambar 2.2 Alur Kunjungan Pasien Di Puskesmas Baqa Kota Samarinda

2.18 Dasar Teori


2.18.1 Golongan darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling
penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh), (Karnasih,
2001). Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum
dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan
Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum
dijumpai dibanding antigen B. Golongan darah AB memerlukan
16

keberadaan dua antigen yaitu A dan B, maka golongan darah ini adalah
jenis yang paling jarang dijumpai di dunia, (Nomi, 2009).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan
antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan
sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A
dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B (Nomi, 2009).

2.18.2 Glukosa
Glukosa darah berasal dari absorbsi pencernaan makanan dan
pembebasan glukosa dari persediaan glikogen sel. Tingkat glukosa darah
akan turun apabila laju penyerapan oleh jaringan untuk metabolisme atau
disimpan lebih tinggi daripada laju penambahan. Penyerapan glukosa oleh
sel-sel distimulus oleh insulin, yang disekresikan oleh sel- dari pulau-
pulau langerhans. Glukosa berpindah dari plasma ke sel-sel karena
konsentrasi glukosa dalam plasma lebih tinggi daripada di dalam sel,
(Karnasih, 2001).
Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka. Penurunan kadar glukosa
darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan makanan yang tidak adekuat
atau darah terlalu banyak mengandung insulin. Peningkatan kadar
glukosa darah (hiperglikemia) terjadi jika insulin yang beredar tidak
mencukupi atau tidak dapat berfungsi dengan baik, keadaan ini disebut
diabetes mellitus. Kadar glukosa puasa memberikan petunjuk terbaik
mengenai homeostasis glukosa keseluruhan, dan sebagian besar
pengukuran rutin harus dilakukan pada sampel puasa. Uji gula darah post
17

prandial biasanya dilakukan untuk menguji respons penderita terhadap


asupan tinggi karbohidrat 2 jam setelah makan (sarapan pagi atau makan
siang). Untuk kasus-kasus hiperglikemia atau bahkan hipoglikemia yang
tak jelas, biasanya dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO). TTG oral
dipengaruhi oleh banyak variabel fisiologik dan menjadi subjek dari bahan
interpretasi diagnostik yang berbeda-beda (lehninger,1994).

2.18.3 Asam urat


Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat
pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita
dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari
tanaman (sayur, buah, kacangkacangan) atau pun hewan (daging, jeroan,
ikan sarden) (indriawan,2009).
Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada
setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Asam urat yang
terdapat di dalam tubuh kita tentu saja kadarnya tidak boleh berlebihan.
Asam urat dapat berlebih disebabkan adanya pemicu, yaitu makanan
dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sesungguhnya
tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap
hari, hal ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar
15 persen. Asam urat pun dapat merupakan faktor risiko untuk penyakit
jantung koroner, (Indriawan,2009).
Kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam
pembuluh darah) koroner Karena itu siapapun yang kadar asam uratnya
tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak
merembet ke organ-organ tubuh yang lain, (Karnasih, 2001).
Dalam kaitan ini juga terdapat fungsi ginjal yang bekerja
mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa
asam urat dibuang melalui air seni. Apabila asam urat berlebihan dan
ginjal tidak mampu lagi mengatur kestabilannya, maka asam urat in
akan menumpuk pada jaringan dan sendi, dan pada saat kadar asam
18

urat tinggi maka akan timbul rasa nyeri yang hebat terutama pada
daerah persendian.
Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan
kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan
peningkatan usia. Sedangkan Pada wanita pada wanita presentasinya
lebih kecil, dimana peningkatannya juga cenderung berjalan sejak
dimulainya masa menopause. Ini karena wanita mempunyai hormon
estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine.
Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada
wanita karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut. Jadi selama
seorang wanita mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam
uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti
saat menopause, barulah wanita tersebut dapat terkena asam urat
(Letter N.P.N Edisi 1).
Sekitar 90% penyakit asam urat disebabkan oleh
ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh
melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh memproduksi asam
urat secara berlebihan (Vitahelth, 2005).

2.18.4 PPtest ( Pregnancy test )


Pemeriksaan tes kehamilan adalah terdapat reaksi silang antara LH
dengan -subunit HCG pada tes kehamilan. HCG dihasilkan oleh
sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi dan terdeteksi pada hari
ke 9, puncak kadar HCG urine adalah pada sekitar hari ke 90 waktu
paruh HCG 1.5 hari kadar HCG serum dan urine pada situasi normal
kembali ke nilai sebelum kehamilan.
Waktu yang tepat untuk menggunakan alat tes kehamilan adalah
pada saat pagi hari dimana kadar hormorn HCG menumpuk. Karena alat
tes kehamilan bekerja dengan memeriksa kadar HCG dalam urin maka
waktu yang terbaik untuk melakukan tes uji kehamilan pada pagi hari.
Berbagai pemeriksaan tes kehamilan :
19

1. Terdapat reaksi silang antara LH dengan -subunit HCG pada tes


kehamilan.
2. HCG dihasilkan oleh sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi
dan terdeteksi pada hari ke 9.
3. Puncak kadar HCG urine adalah pada sekitar hari ke 90.

2.18.5 Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa kelompok sterol, turunan dari
lemak kolesterol terdapat disemua jaringan hewan seperti daging, otak ,
hati, usus, dan kuning telur. Sintesis kolesterol terjadi pada sel hewan
yang beinti , seperti hati, usus, kulit, adrenal, testis, jaringan syaraf.
Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80%
diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol
yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol
LDL. Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih
di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah
membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. Kolesterol
HDL adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan
pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol
HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol
LDL kurang dari 150 mg/dl, ( Kuchel, 2006).
Kolesterol terbagi menjadi 2 (dua) bagian ,yaitu :
1. Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein), merupakan "kolesterol
baik" karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah
arteri.
2. Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau " kolesterol jahat " yang
membuat endapan dan menyumbat arteri, ( Kuchel, 2006).
Pemeriksaan konsentrasi kolesterol plasma bervariasi sesuai dengan
spesifitas metodenya. Nilai rujukan yang bisa diterima oleh semua pihak
yang menggunakan prosedur enzim untuk orang dewasa adalah 4,0 6,5
mmol/l,yang bervariasi sesuai dengan populasi yang dijadikan sampel,
meningkat dengan bertambahnya usia, dan sampai usia 50 lebih tinggi
pada laki laki. Ester kolesterol adalah 65 75 persen dari kolesterol
plasma total (Baron, 1990)
20

2.18.6 BTA ( Basil Tahan Asam )


Pengecatan tahan asam mula-mula dikembangkan oleh Erlich
(1882), ketika meneliti Mycobacterium tuberculosis. Prosedur pewarnaan
yang umum digunakan pada masa kini merupakan hasil perbaikan terhnik
Erlich yang asli yaitu pewarnaan Ziehl-Neelsen (Soemarno, 2000).
Beberapa bakteri yang termasuk genus Mycobacterium
(Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium leprae) selnya diliputi
bahan semacam lemak atau lilin. Bakteri tersebut bersifat Gram positif
tetapi sangat sukar dicat Gram karena adanya bahan-bahan tersebut
(Soemarno, 2000).
Bakteri tahan asam adalah bakteri yang mempertahankan zat warna
karbol fuchsin (fuchsin basa yang dilarutkan dalam suatu campuran fenol
alkohol air) meskipun dicuci dengan asam hidroklorida dalam alkohol
(Soemarno, 2000).
Sifat tahan asam bakteri disebabkan adanya asam mycolat yang
terikat pada dinding sel, sehingga dinding sel bakteri tahan asam terdiri
dari peptidoglikan, arabinolaktan dan lipid (50% dari lipid adalah asam
mycolat), (Soemarno, 2000).
Warna cat yang telah terikat pada bakteri tahan asam tidak dapat
dilunturkan oleh alkohol atau asam sehingga bakteri tahan asam akan
berwarna merah, sedang bakteri tidak tahan asam akan melepas warna
cat pertama lalu terwarnai oleh cat kedua sehingga berwarna biru
(Soemarno, 2000).
Tujuan pemeriksaan ini yaitu untuk mengetahui adanya basil tahan
asam (BTA) gram negatif atau gram positif yang berasal dari bakteri
Mycrobacterium tuberculosis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat
dari diagnosa atau gejala yang dialami penderita seperti batuk berdahak
yang tidak sembuh-sembuh, berat badan menurun, pucat (Djojodibroto,
2001).

Anda mungkin juga menyukai