Laporan Praktikum III Dasar Genetika Ternak
Laporan Praktikum III Dasar Genetika Ternak
GEL ELEKTROFORESIS
Oleh
NAMA : NUR FIANTI
KELAS :A
KELOMPOK : IV
ASISTEN : UCI MALINDA
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
keturunannya. Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia
(DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan cirri genetis
DNA merupakan senyawa kimia yang paling penting pada makhluk hidup,
yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam
molekul yang bergerak pada medan listrik tergantung pada muatan, bentuk dan
asam nukleat).
Makromolekul yang disajikan elektroforesis adalah protein dan asam nukleat yang
Molekul protein dan asam nukleat yang bermuatan negatif akan bergerak dari
RNA menurut muatan, ukuran, dan bentuk. Berdasarkan uraian tersebut maka
1.3. Manfaat
Alat yang digunakan pada praktikum gel elektroforesis dapat dilihat pada
Tabel 1.
pada Tabel 2.
4. Membuat laporan.
III. PEMBAHASAN
Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis),
ekstraksi atau pemisahan DNA dari bahan padar seperti selulosa dan protein, serta
bermuatan akan bergerak kea rah elekrode yang memiliki muatan berlawanan di
(Mayangsari, 2012).
didiamkan selama 30 menit. Dari campuran tersebut diambil 1,5 mL, masukkan
11.000xg lalu pellet diambil kemudian ditambahkan 250 l buffer lisis dan 5 l
kembali pada suhu ruang selama 5 menit, lalu ditambahkan 300 l fenol.
Agar didapatkan hasil elektroforesis yang baik, diperlukan proses isolasi DNA
yang benar. Konsentrasi DNA yang layak diamplifikasi 1,8-2,0. Hasil isolasi
dua konsentrasi gel agarosa yang berbeda yaitu konsentrasi gel agarosa 1% dan
konsentrasi yang akan dibuat (1,0% dan 1,2%) dilarutkan dalam buffer TAE 1x
mendidih, gel didinginkan hingga suhu 55C lalu ditambahkan Cybr green
fragmen DNA yang terbentuk dan dibandingkan dengan kontrol positif dan
marker Hind III 281-310 pb. Hasil : Positif : terbentuk pita/band yang sejajar
dengan kontrol positif dan ada diantara 281-310 pb. Negatif : tidak terbentuk
pita/band. Luas area ketebalan pita/band DNA yang terbentuk dari hasil
Gel agarosa (1%) dibuat dengan melarutkan 0.3 gram agarosa ke dalam
larutan TAE 1X hingga volume 30 mL. Larutan agarosa dididihkan sehingga larut
agarosa dituang kedalam baki gel agarosa, dibiarkan hingga larutan berubah
menjadi gel yang padat. Baki yang telah berisi gel agarosa dimasukkan kedalam
tangki elektroforesis dan tambahkan buffer TAE hingga gel terendam seluruhnya.
Sejumlah 10 L unit DNA hasil isolasi yang telah dicampur dengan loading dye
rinning 45-60 menit dengan volttase 100 V. gel hasil elektroforesis diamati di
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun muda dari 10
tanaman bitti yang berasal dari provenansi Kabupaten Enrekang dan Bone
dye, TAE dan TBE. Alat yang digunakan selama pengambilan sampel etanol,
dan BaCl2 0.1 M. alat yang digunakan adalah elektroforesis apparatus merk Bio-
Rad, Sentrifuge dingin, kromatografi, stirrer dan beacker glass (Arjita, 2009).
Bahan yang digunakan pada pemeriksaan PCR yaitu cairan efusi pleura,
isopropanol, proteinase K, etanol buffer lisis, H 2O free DNA, KIT PCR (terdiri
atas enzim DNA polymerase, dNTPs, buffer 10 x), sepasang primer, agarose,
buffer TAE, loading dye parafilm, kontrol positif, dan kontrol negatif. Sdangkan
alat-alat yang digunakan adalah tabung eppendrof (1.5 ml dan 0.2 ml), tip
berbagai ukuran, pipet mikro, alat sentrifuge, waterbath, alat elekroforesis, dan
4.1. Kesimpulan
bahwa:
bermuatan akan bergerak kea rah elekrode yang memiliki muatan berlawanan
2. Materi dan metode elektroforesis salah satunya adalah Gel agarosa (1%)
dibuat dengan melarutkan 0.3 gram agarosa ke dalam larutan TAE 1X hingga
3. Alat dan bahan yang digunakan diantaranya yaitu cairan efusi pleura,
eppendrof (1.5 ml dan 0.2 ml), tip berbagai ukuran dan lain-lain.
4.2.Saran
Aini, A.N., A.Ria., L.N. Aminin, 2011. Pemurnian DNA Plasmid Puc19
Menggunakan Kolom Silika dengan Denaturan Urea. Jurnal Sains dan
Matematika Vol. 19 No. 2
Arjita, I.P.D., 2009. Analisis Protein Jaringan Otak Sapi dengan Metode Isolasi,
Purifikasi dan Visualisasi. Gane Swara Vol. 3 No. 2
Lubis, N.A., dan F.G. Prawira. 2013. Isolasi DNA Manusia (Epitelial Mulut dan
Darah) dan Teknik PCR Isolasi Protein dari Darah, Elektroforesis Agarose
dan SDS-PAGE. Laporan Praktikum