Prinsip Prinsip Rehabilitasi1
Prinsip Prinsip Rehabilitasi1
a. Prinsip menyeluruh
Kegiatan rehabilitasi dilakukan secara menyeluruh atau lengkap, baik pada
aspek fisik, psikhis, sosial maupun ketrampilan (total care concept
rehabilitation). Seorang anak yang mengalami amputasi, sedini mungkin
ditangani bidang rehabilitasi medic tidakterbatas ke-pada mempercepat
penyembuhan luka-penguatan ptot, tetapi juga pembuatan kaki palsu,
mempersiapkan mental agar yang bersangkutan menerima alat tersebut,
melatih ketrampilan sesuai dengan kemampuan yang ada, dsb.
c. Prinsip prioritas
Kondisi kesehatan atau kecacatan yang menimbulkan rasa sakit dapat
mengganggu setiap aktivitas anak, maka kegiatan rehabilitasi medik bagi
anak yang memerlukan, perlu didahulukan/mendahului kegiatan rehabilitasi
yang lain. pada kasus-kasus tertentu yang memerlukan pelayanan segera,
perlu memperoleh prioritas dalam rehabilitasi.
e. Prinsip konsisten
Setiap kegiatan rehabilitasi didasarkan pada program yang telah disiapkan
sebelumnya, dan dievaluasisetiap kemajuan yang dicapai anak/peserta didik
secara konsisten.
g. Prinsip pentahapan.
Artinya bahwa kegiatan rehabilitasi dimulai dari kegiatan yang minimal
(kecil, sederhana, mudah) sampai pada yang maksimal (luas, besar, sukar),
baik yang berhubungan dengan bentuk, sifat maupun hasil yang diharapkan.
i. Prinsip terintegrasi
Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi tidak selalu terpisah dengan kegiatan
proses belajar mengajar dalam suatu bidang studi tertentu, misalnya
ketrampilan, olahraga, PMP, agama, kesenian, dsb.
b. Pinsip individualisasi
Kegiatan rehabilitasi berorientasi pada ketidakmampuan dan kemampuan
setiap anak/peserta didik. Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi diperlukan
pendekatan individual.
a. Prinsip integritas
Kegiatan rehabilitasi pada dasarnya dapat dilakukan secara ber-saina-sama,
kecuali rehabilitasi ketrampilan sebaiknya dilakukan setelah anak/peserta
didik selesai mengikuti rehabilitasi medik dan sosial. Misalnya anak
tunanetra untuk mengikuti latihan ketrampilan massage, sebaiknya setelah
menguasai orientasi mobilitas, tidak sakit, dan setelah memiliki motivasi
untuk bekerja bidang keahlian massage.
Pinsip ini juga menggariskan bahwa pelaksanaan rehabilitasi juga dapat
dilakukan bersama-sama saat penyafnpaian materi bidang studi tertentu di
sekolah.
c. Prinsip kesederhanaan
Sarana rehabilitasi diutamakan yang sederhana, mudah didapat, murah
harganya dan disesuaikan dengan kemampuan lembaga/sekolah, kecuali
pada kasuss-kasus tertentu, seperti alat bantu untuk mendengar, alat bantu
untuk melihat, prothese, dsb.