Anda di halaman 1dari 3

MANDALA METALOGEN

Mandala metalogen merupakan jalur mineralisasi yang terbentuk akibat tektonik pada suatu
waktu. Ditentukan berdasarkan bukti penemuan mineral dan struktur tektonik di lapangan.
1. Nias
Memanjang sepanjang pulau-pulau di selatan Sumatra hingga selatan pulau Jawa sampai
Selatan Nusa Tenggara Barat. Berumur Kapur sampai Tersier. Sebagai pembawa
mineralisasi Mn pada batuan sedimen.
2. Bengkulu
Memanjang Kepulauan Banyak, Pulau Sumatra Barat Daya (Bengkulu), pulau Jawa
bagian Selatan, Nusa Tenggara. Berumur Kapur Akhir sampai Tersier. Terdiri dari batuan
volkanik dan plutonik yang inter-mediate, dengan membawa mineralisasi antara lain :
a. Bagian Selatan : Fe
b. Bagian Tengah : Au, Ag, Cu
c. Bagian Utara : Cu, Zn, Hg, Mn
3. Bobaris
Memanjang sepanjang pulau Sumatra (Aceh, Bukit Barisan, Lampung, Meratus
(Bobaris)). Berumur Tersier. Terdiri dari batuan :
a. Sumatra, plutonik intermediete dengan mineralisasi: Ag, Au, Pb, Zn, Cu.
b. Kalimantan, ultrabasa dengan mineralisasi: Ag dan Pt.
c. P. Sebuku, basa dengan mineralisasi : U, Th, Ra, Ni, Fe.
4. Bangka
Memanjang Malaysia, Riau hingga di Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat
Bagian Barat Daya sampai Kucing. Berumur Paleozic Akhir sampai Mezosoic Awal.
Terdiri dari Batuan plutonio asam dengan mineralisasi : Sn, Wo, Fe, Au, Cu, Pb, Zn, Sb,
Mc dan kaya akan mineral-mineral monazite dan zircn.
5. Sulu
Memanjang serawak, Tarakan, Sabah sampai Kepulauan Sulu. Berumur Kapur Akhir-
Tersier Awal. Terdiri dari batuan sedimen dan batuan beku intermediate sampai asam
dengan mineralisasi: Au, Ag, Hg, Mn.
6. Busur Barat Sulawesi
Memanjang sepanjang bagian barat pulau Sulawesi, meliputi pulau Sangihe, pulau
Sulawesi, pulau Selayar. Berumur Tersier Awal-Pliosen. Terdiri dari batuan beku
plutonik asam sampai intermediete dan batuan volkanik dengan mineralisasi: Au, Ag, Cl,
Cu, Pb, Zn, Mc.
7. Sulawesi Tenggara
Memanjang sepanjang pulau Sulawesi Bagian Tenggara hingga pulau Talaud. Berumur
Mezosoic Tengah. Terdiri dari batuan ultrabasa dengan mineralisasi: Ni, Fe, Cr, Mg,
pada umumnya berupa tanah-tanah laterite.
8. Waigeo
Memanjang dari Halmahera, Waigeo, Kepala Burung Bagian Utara. Berumur Tersier
Akhir. Terdiri dari batuan plutonio ultra basa, intermediete dan asam dengan
mineralisasi: Cr, Co, Ni, Fe, Au, Cu.
9. Timor
Memanjang di pulau Buton-Timor. Berumur Mezosoik.Terdiri dari batuan sedimen darat
yang bercampur dengan batuan kerak Asia dan endapan palung laut dalam, berstruktur
kelopak dengan mineralisai Cu, dan Mn.
10. Erstberg (Jaya Wijaya)
Memanjang di Pegunungan Jaya-Wijaya hingga ke Timur Irian Timur. Berumur Kapur
Akhir-Tersier Awal. Terdiri dari batuan bagian Selatan Plutonic asam-intermediete
dengan mineralisasi: Au, Cu. Sedang Bagian Utara, batuan ultra basa dengan mineralisasi
Cu, Co, dan sedikit laterite yang mengandung Ni, Fe.
11. Banggai Sula
Memanjang dari Kepulauan Sula, Banggai, Misool, Irian dan Australia. Berumur
Mezosic Akhir-Mezosic Awal. Terdiri dari batuan sedimen darat dan mineralisasi berupa
endapan placer yang kaya akan unsur-unsur Au dan Mn.
TEKTONIK WESTERVELD

Tektonik westerveld merupakan jalur magmatic yang berkembang di Indonesia. Jalur magmatic
ini dapat dibedakan dari yang berumur Late Cretaceous hingga Pliocene yang terdiri dari 15
jalur. Dari ke-15 jalur ini telah ditemukan cebakan emas dan tembaga di 7 jalur. 7 jalur magmatic
tersebut adalah
1. busur Aceh
2. busur Sunda Banda
3. busur Kalimantan Tengah
4. busur Sumatra Meratus
5. busur Sulawesi Mindanau Timur
6. busur Halmahera
7. busur Irian Jaya

KOMENTAR :

Mandala Metalogen dan Tektonik Westerveld memiliki persamaaan dan


perbedaaan. Persamaannya, Mandala metalogen dan tektonik westerveld sama-sama
merupakan jalur mineralisasi. Jalur mineralisasi merupakan jalur terbentuknya mineral-
mineral. Perbedaannya terletak pada jumlah jalur atau pembagian jalur tersebut. Menurut
mandala metalogen, terdapat 11 jalur mineralisasi di Indonesia yaitu Nias, Bengkulu,
Bobaris, Bangka, Sulu, busur Barat Sulawesi, Sulawesi Tenggara, Waigeo, Timor,
Erstberg, dan Banggai Sula sedangkan menurut Tektonik Westerveld, terdapat 15 jalur
mineralisasi dimana 7 jalurnya telah diketahui adanya cebakan tembaga dan emas. 7 jalur
tersebut yaitu busur aceh, busur Sunda Banda, busur Kalimantan Tengah, busur Sumatra
Meratus, busur Sulawesi Mindanau Timur, busur Halmahera, dan busur Irian Jaya.

Anda mungkin juga menyukai