L Tetap Cuka Apel
L Tetap Cuka Apel
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Khorim Ahmed Nazer
NIM : 03031281419101
Shift/Kelompok : Senin Pagi/6
III.DASAR TEORI
3.1. Apel
Apel adalah tanaman buah yang biasa tumbuh di iklim sub tropis, apel di
Indonesia dikembangkan di beberapa wilayah, terutama di wilayah Pasuruan,
khususnya di Kecamatan Tutur Nongkojajar . Pada pembuatan cuka apel, buah
apel yang dipakai dalam pembuatannya adalah jenis apel hijau malang (manalagi)
nama latinnya Malus sylvestris mill yang berasal dari Australia dan dan kini
sedang banyak dikembangkan melihat unsur keermanfaatan di Indonesia. Apel
untuk cuka biasanya terlalu masam dan sepat untuk dimakan segar tetapi
memberikan rasa yang memuaskan pada produk lain yaitu cuka apel.
Namun saat panen raya, produksi buah apel menjadi melimpah sehingga
banyak yang terbuang dan busuk. Harga apel pun menjadi anjlok, untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya solusi pemanfaatan buah apel
menjadi produk olahan yang dapat memperpanjang masa simpan serta dapat
meningkatkan nilai ekonomis buah apel. Buah apel juag dapat dikonsumsi secara
langsung namun pada cuka apel ada penambahan nutrisi pada pembuatan cuka
apel ini dimana apel yang telah dilakukan proses fermentasi menjadi cuka apel
1
2
memasak, di makan segar dan produksi sari. Apel dalam negeri umumnya
diperbanyak dengan mencangkok, meskipun apel mudah tumbuh liar dari biji.
Pohon apel rentan terhadap sejumlah jamur, bakteri dan masalah hama,
yang dapat dikontrol oleh sejumlah sarana organik dan non-organik. Sekitar 69
juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun 2010 hingga sekarang, di China
memproduksi hampir setengah dari total ini. Amerika Serikat adalah produsen
utama kedua, dengan lebih dari 6% dari produksi dunia. Turki adalah negara
ketiga, yang diikuti oleh negara Italia, India serta negara Polandia.
mempunyai serat yang tinggi dan serat ini bermanfaat untuk melancarkan
pencernaan dan dapat menurunkan dari berat badan sehingga baik di konsumsi.
Apel mengandung tanin yang berkonsentasi tinggi. Tanin ini mengandung zat
yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang di sebabkan oleh
tumpukan plak. Tidak hanya itu, tanin juga befungsi mencegah infeksi saluran
kencing dan menurunkan resiko penyakit jantung.
didalam tubuh. Sehingga, cuka apel sangat efektif untuk konsumen yang sedang
melakukan diet untuk memberikan bentk tubuh yang ideal.
Cuka apel memiliki citarasa yang nikmat serta kaya akan zat yang
bermanfaat bagi kesehatan. Jika anda menggunakan cuka apel untuk menambah
cita rasa makanan atau sebagai suplemen dengan jumlah tertentu tentu saja boleh
dan anda akan mendapatkan manfaatnya. Namun jika anda akan mengkonsumsi
cuka apel sebagai obat terhadap penyakit yang anda derita, anda harus
mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani penyakit anda.
Secara umum resiko mengkonsumsi cuka apel tidak selalu terjadi,
beberapa sendok cuka apel sepertinya tidak banyak.Namun jika cuka apel
dikonsumsi untuk jangka panjang atau dalam jumlah besar, mungkin dapat
menimbulkan resiko kesehatan. Berikut beberapa hal yang dapat anda
pertimbangkan, cuka apel adalah asam kuat, sebaiknya tidak mengkonsumsi cuka
apel yang terlalu asam. Gunakan yang agak encer atau larutkan dengan air
sebelum diminum untuk mengurangi konsentrasi dari cuka apel.
Penggunaan cuka apel dapat menyebabkan kadar kalium rendah dan
mengurangi kepadatan tulang. Jika anda mengalami kadar kalium rendah atau
mengalami osteoporosis, jangan menggunakan cuka apel sebelum berkonsultasi
dengan dokter. Cuka apel yang mengandung banyak asam kuat mungkin dapat
bereaksi dengan obat-obatan seperti diuretic dan laxative yang dikonsumsi secara
rutin. Jika anda mengalami diabetes, berkonsultasilah dengan dokter anda sebelum
menggunakannya secara rutin. Cuka mengandung kromium yang dapat
mempengaruhi kadar insulin yang ada di dalam tubuh.
perkembangan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan yang
berkurang.
Produk-produk panga berkadar gula yang tinggi cederung rusak oleh
khamir dan kapang, yaitu kelompok mikroorganisme yang relatif mudah dirusak
oleh panas (seperti dalam pasteurisasi) aatau dihambat oleh hal-hal lain. Pada
dasarnya cuka apel adalah suatu zat dibuat dari senyawa-senyawa yang berada
dalam buah apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba, dan beberapa jeis dari
mikroba yang bisa merubah sari buah apel menjadi cuka apel adalah
Saccharomyces cerevisiae dan Zymomonas mobilis.
3.6. Fermentasi
Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa yang kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana secara anaerob. Bahan makanan yang difermentasi
biasanya menghasilkan suatu produk baru yang lebih mudah dicerna, aroma yang
baik serta rasa yang lebih sedap. Dalam proses mikrobiologi fermentasi ini
dilakukan oleh mikroba tertentu yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang
sesuai dengan proses sehingga untuk proses berbeda menggunakan mikroba yang
berdeda pula serta hasil dari proses fermentasi yang di lakukan juga berbeda.
Proses fermentasi ada dua, fermentasi non-alkoholis yaitu fermentasi
yang tidak menghasilkan kandungan alkohol sebagai produk akhir selain bahan
lainnya seta piruvat tidak di oksidasi menjadi asetildehid tetapi langsung di
reduksi oleh NADH menjadi asam laktat, sehingga piruvat senyawa oganik
sebagai penerima hidrogen terakhir di fementasi non alkoholis (fementasi asam
laktat) asam laktat mengalami ionisasi. Misal: antibiotik, SCP, tempe, dll.
Fermentasi alkoholis yaitu fermentasi yang menghasilkan alcohol
sebagai produk akhir disamping produk lainnya serta piruvat hasil glikolisis
mengalami dekarboksilasi (melepas CO2) membentuk asetaldehid, kemudian pada
fermemtasi ini NADH yang di peroleh di gunakan untuk meeduksi asetaldehid
tersebut menjadi etanol, jadi asetaldehid meupakan senyawa organik terakhir
penerima hidrogen di fermentasi alkohol. Misal: pembuatan wine, cider, tape, dll.
4.2. Bahan
1. Apel 1/2 kg
2. Gula 125 gr
3. Air 1,5 liter
4. Yeast (ragi)
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.
2. Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih.
3. Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit agar
aroma buah apel keluar.
4. Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel masukkan kedalam
botol.
5. Masukkan ragi/yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring
fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol.
12
13
DAFTAR PUSTAKA