Anda di halaman 1dari 1

Kasus Gangguan Panik

Seorang wanita bernama Ijah usia 35 tahun, suku Minahasa, tinggal di daerah tondano,
agama Kristen Protestan, pendidikan terakhir tamat S1, pekerjaan saat itu berjualan sayur di
pasar, sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak; datang dengan keluhan jantung berdebar-
debar disertai sesak napas, gemetaran, pusing, perut kembung, mual, berkeringat dingin hingga
tubuh, tangan, serta rambut basah kuyup; kaki dan tangan terasa lemas dan merasa tidak
mampu bergerak, dan pasien merasa takut mati. Hal tersebut membuat pasien selalu ingin
cepat pulang ke rumah. Selama 3 minggu, sudah lebih dari empat kali pasien mengalami
kejadian yang sama seperti ini. Keluhan selalu datang tiba-tiba dan berlangsung kurang lebih
10-15 menit. Setelah kejadian pertama pasien menjadi takut keluar kamar dan berada di
tempat ramai, terutama jika ia sendirian dan tidak ditemani. Ia merasa jika diluar rumah ia akan
mati. Ia takut bila terjadi sesuatu padanya di luar rumah tidak ada yang menolongnya dan
membiarkan ia sendirian. Ia mengatakan tiap mengingat hal tersebut maka ia akan merasa
cemas dan takut kejadian tersebut akan terulang kembali.

Sebelum kejadian pertama sekitar 3 minggu lalu pasien merasa sehat. Riwayat sakit
yang sama 3 tahun yang lalu, tetapi mengkonsumsi obat secara tidak teratur. Tidak ditemukan
riwayat penggunaan zat psikoaktif. Tidak ditemukan riwayat kelainan medis (organ dan
neurologis) yang bermakna atau ada hubungan dengan keluhan saat ini. Dan juga tidak
ditemukan riwayat keluarga dengan keluhan yang sama.

Setelah dilakukan anamnesis lebih lanjut didapatkan bahwa dulu pasien merupakan
orang yang berkecukupan namun karena ia menikah dengan seseorang yang tidak disetujui
orang tuanya maka fasilitas yang diberikan tidak didapatkan lagi dan akhirnya ia bekerja sebagai
pedagang sayur di pasar untuk membantu suaminya menafkahi 3 anaknya. Banyak kritikan yang
didapatkan dari keluarga maupun lingkungan sekitar. Belakangan kritikan orang-orang
membuatnya sedih.

Diagnosis : Gangguan Panik dengan Agorafobia

Anda mungkin juga menyukai