Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Nasional Ecopedon

KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. No. (2015) 041-045


http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id.

Dampak Industri Pertanian Koresponden: hidayani_fitri9@gmail.com : hp, 082317873002


Kelapa Sawit Terhadap
Berkurangnya Ikan Di 1. Pendahuluan
Perairan dan Flora serta Tanaman perkebunan merupakan salah satu sektor terpenting
dalam perkembangan perekonomian masyarakat di indonesia,
fauna. salah satunya yaitu kelapa sawit, propinsi sumatra barat
merupakan sentra perkebunan di indonesia, yang memiliki banyak
perusahaan-perusahaan besar kelapa sawit. Indonesia memang
Fitri Hidayani* sangat cocok dijadikan sebagai tempat pengembangan
perkembunan kelapa sawit karena potensi sumber daya alam dan
Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik sumber daya manusia yang berlimpah dapat di fungsikan dalam
Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 pengembangan kelapa sawit. Karena itu, perluasan lahan terus
dilakukan di sejumlah daerah sehingga menimbulkan berbagai
Diterima : juni 2015/ Diterbitkan: September 2015/online : dampak, baik positif maupun negatif. Para investor melihat hal ini
Agustus 2015 sebagai prospek yang cerah bagi pengembangan perkebunan
kelapa sawit sehingga perluasan terus menerus dilakukan di
Abstrak daerah yang berpotensi. Pengembangan dan perluasan
perkebunan kelapa sawit tersebut tentu saja membutuhkan lahan
Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk yang tidak sedikit dan menimbulkan dampak yang tidak sedikit
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan pula. Pembukaan dan perluasan lahan untuk kelapa sawit
unggulan di Indonesia yang memberikan pendapatan terbesar menimbulkan banyak dampak bagi lingkungan, termasuk bagi
dalam bidang industri produk utamanya adalah cruide palm masyarakat sekitar juga akan merasakan dampak dari perluasan
oil(CPO). Budidaya kelapa sawit ini tersebar diseluruh propinsi lahan kelapa sawit tersebut, di satu sisi pembangunan dan
di Indonesi, sampai sekarang sudah mencapai 22 propinsi yang pengembangan kelapa sawit memberikan dampak positif bagi
mengembangkan budidaya tanaman sawit tersebut. masyarakat, seperti mengurangi tingkat pengangguran di
Peningkatan produksi kelapa sawit ini dilakukan dengan indonesia, pembangunan sarana transportasi, tempat ibadah,
penggunaan pupuk kimia. Masalah yang akan dipecahkan saranan olahraga, dan lain-lain, namun hal tersebut tidak
mengangkat dampak negatif yang ditimbulkan dari perkebunan sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkan, dan juga
kelapa sawit tidak hanya dampak positif saja. Tujuan nya adalah pemberian pupuk kimia secara terus menerus merupakan salah
agar kita dapat meminimalisir dampak kerusakan lingkungan. satu yang mengakibatkan dampak negatif salah satu nya adalah
Penggunaan secara terus menerus dapat mengakibatkan kematian ikan di perairan yang disebabkan oleh pembuangan
kerusakan pada lingkungan, dan juga setiap limbah pabrik yang limbah pabrik kelapa sawit tersebut, kurangnya kesadaran akan
mengalir kelaut memiliki dampak negatif yang dapat merusak suatu perusahaan tersebut untuk memikirkan dampak dari
dan mematikan biota yang terdapat pada perairan tersebut, pemberian pupuk kimia ini. Pembuangan limbah pencucian
banyaknya dampak negatif tersebut yang terlihat secara nyata pupuk dan pencucian pestisida kesungai dan laut, pembuangan
sebaiknya bisa menemukan perbaikan atau perubahan agar limbah cair yang dilakukan secara terus menerus secara sadar atau
bebagai dampak tersebut dapat teratasi salah satu yang bisa tidak sadar hal ini lah yang dapat menimbulkan dampak bagi
dilakukan adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan lingkungan, untuk daerah sumbar (khususnya) yang disampaikan
beralih kepada penggunaan pupuk yang ramah lingkungan selalu keuntungan ekonominya saja (Dampak Positif), sedangkan
seperti pupuk organik. Metoda yang digunakan pada yang untuk dampak negatif banyaknya hal yang kurang
pembuatan jurnal ini adalah dengan menggunakan studi litertur disampaikan karena lebih dominan yang disampaikan hanya hal
dan internet, hasil dari beberapa refensi yang telah ditemukan yang bersangkutan dengan ekonominya (Dampak Positif) atau
terjadinya perubahan sosial, penurunan hasil tangkap nelayan lebih untuk menginformasikan keuntungan nya saja. fakta yang
dan hasil pertanian (contoh kasus dampak lingkungan tersebut) diperoleh merupakan referensi dan menelusuri dari studi kasus
seperti kematian kerang di tepi pantai, binatang-binatang yang kerusakan lingkungan di sumbar dan beberapa media seperti
terancam punah seperti rusa, orang hutang dan lainlain. jadi internet dan koran lalu digabungkan dengan ilmu kesesuaian
sebaiknya lakukanlah perubahan mulai dari kita pribadi untuk lahan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan beberapa isu-isu
lebih memikirkan lingkungan dan dampak negatif yang akan lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan industri dan
terjadi dari setiap tindakan saat kita membudidayakan suatu perusahaan kelapa sawit di sumbar.
nkomoditi. Dapat disimpulkan dampak negatif yang
ditimbulkan, hilangnya tanaman dan hewan langka akibat
hutan yang berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, 2. Bahan dan Metode
menurunkan pendapatan petani, kekurangan ikan dan biota
laut 2.1. Lokasi penelitian

Kata kunci : Kerusakan Lingkungan, Dampak limbah Tempat pelaksanaan studi pustaka sederhana ini yaitu di
pabrik. politeknik pertanian negri payakumbuh. Pada tanggal 08 Juni 2015
sampai 13 Juni 2015.

41
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014)41-45

2.2. Alat dan Bahan Gambar. 3 : Salah satu perkebunan terletak di tepi laut sumatra
barat.
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
laptop/komputer, kertas, pena, data data yang didapatkan dari
studi literatur dan internet.

3. Hasil dan Pembahasan


Gambar. 1 : Contoh kemaatian ikan di salah satu sungai di sumbar
karena pencemaran industri kelapa sawit.

(Sumber : Aflizar) (Sumber : Aflizar)

Gambar. 2 : Contoh kemaatian ikan di salah satu sungai di Gambar. 4 : Salah satu perkebunan terletak di tepi laut sumatra
sumbar karena pencemaran industri kelapa sawit. barat.

]
(Sumber : Aflizar)
(Sumber : Aflizar)

Dapat dilihat dari gambar diatas semakin banyaknya lahan yang


Dapat dilihat dari gambar-gambar di atas merupakan dampak biasa dimanfaatkan sebagai hutan sekarang dialih fungsikan
terhadap pencemaran perairan yang mengakibat kan kematian menjadi lahan sawit, lahan kelapa sawit yang seharusnya
dan kepunahan terhadap biota laut, hal diatas merupakan dimanfaatkan sebagai hutan, akan menimbulkan pencemaran
beberapa bukti yang menimbulkan kerugian terhadap lingkungan karena pemupukan yang diberikan untuk kelapa sawit ini adalah
kita, kerusakan dan kondisi lingkungan laut yang semakin parah pemupukan kimia yang akan mengalir pada perairan
karena terjadinya penumpukan sedimen di laut dari erosi tanah
perkebunan sawit +20.000 ha, penurunanan kwalitas air laut
karena penumpukan pestisida dan limbah cair pabrik pengolahan
kelapa sawit, nelayan hidup dibawah garis kemiskinan dan anak-
anak mereka putus sekolah, dan terjadi kebodohan.

44
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol..2 No.2 (2014)41-46

Gambar 5 : Salah satu perkebunan terletak di tepi laut sumatra Gambar 7 : Foto Nelayan.
barat.

(Sumber : http://www.permatani.org)
Dapat dilihat dari gambar diatas berkurang nya jumlah ikan di laut
mengakibatkan para nelayan sulit dalam menemukan ikan dalam
jumlah banyak, dan kehidupan ekonomi para nelayang juga
memiliki penurunan karena pengahasilan yang didapatkan
semakin berkurang.

Gambar 8 : Demo masyarakat.

(Sumber : Aflizar )
(Sumber : http://www.permatani.org)

Dapat dilihat dari gambar diatas hasil dari penelitian bapak aflizar Gambar di atas merupakan salah satu study kasus para masyarakat
yang telah meneliti tentang kematian ikan pada teluk air bangis. yang melakukan demo karena dampak industri kelapa sawit.
Penduduk air bangis (+ 30.000 jiwa) yang umumnya para nelayan,
sekarang nelayan menderita karena sedikitnya ikan di perairan
tersebut. Tabel 1. Jumlah Pupuk Anorganik yang Terbuang dari Tanaman
Kelapa Sawit di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014.
Efisien Jumlah
Jumlah Jumlah
Gambar 6 : Foto nelayan. -si pupuk
Jenis pupuk yang pupuk yang
Penyer yang
pupuk terserap terbuang
apan diberikan
(kg) (kg)
Pupuk (kg)
Pupuk 73.697.609,7 90.074.856,3
45% 163.772.466
N 0 0
Pupuk
35% 54.590.822 19.106.787,70 35.484.034,30
P
Pupuk 54.590.822,0 54.590.822,0
50% 109.181.644
K 0 0
147.395.219,4 180.149.712,6
Total 337.544.932
0 0

Keterangan :
Luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat pada
(Sumber : http://www.permatani.org) tahun 2014 adalah 381.754 ha (Ditjen Perkebunan, 2014).
Jumlah populasi tanaman kelapa sawit/ha adalah 143 batang.
(Irawan, 2014).
43
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.2 (2014)41-45

Jumlah populasi tanaman kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat


mencapai 54.590.822 batang.
Gambar 10 : Spesies lanka (Burung beo)
Dosis pemupukan N (Urea, ZA) = 3 kg/batang/th
P (SP-36, RP) = 1 kg/batang/th
K (KCl, MOP)= 2 kg/batang/th

Pada Tabel 1 dapat terlihat bahwa jumlah pupuk yang terbuang


lebih banyak dari pada jumlah pupuk yang terserap oleh tanaman
kelapa sawit. Di tahun 2014 jumlah pupuk N yang diberikan pada
tanaman kelapa sawit pada luas areal 381.754 ha mencapai
163.772.466 kg, tetapi jumlah pupuk N yang terserap oleh tanaman
hanya 73.697.609,70 kg, dengan demikian ada sebanyak
90.074.856,30 kg pupuk N yang terbuang percuma. Sedangkan
jumlah pupuk P dan K yang diberikan mencapai 54.590.822 kg dan
109.181.644 kg, akan tetapi jumlah pupuk P dan K yang terserap
oleh tanaman hanya 19.106.787,70 kg dan 54.590.822 kg, dengan (Sumber : http:// www.velweror.blogspot.com)
demikian ada sebanyak 35.484.034,30 kg pupuk P dan 54.590.822 Gambar 11 : Spesies langka (Rusa)
kg pupuk K yang terbuang percuma. Total pupuk anorganik (N, P,
dan K) yang diberikan pada tanaman sawit di Provinsi Sumatera
Barat selama tahun 2014 adalah 337.544.932 kg dan total pupuk
anorganik yang terserap oleh tanaman hanya 147.395.219,40 kg
sehingga total pupuk anorganik yang terbuang dari tanaman
kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat selama tahun 2014 adalah
sebanyak 180.149.712,60 kg.
Banyaknya pupuk anorganik yang terbuang disebabkan karena
efisiensi penyerapan pupuk yang rendah. Efisiensi penyerapan
pupuk N oleh tanaman kelapa sawit hanya 45% dari jumlah pupuk
yang diberikan, begitu juga dengan efisiensi penyerapan pupuk P
dan pupuk K hanya mencapai 35% dan 50% dari jumlah pupuk
yang diberikan.
Kerugian lingkungan yang ditimbulkan akibat pupuk yang
terbuang ini adalah pupuk tersebut tercuci ke sungai dan laut
sehingga berakibat pada kerusakan lingkungan sepeti matinya (sumber : http: http:// www.almendah. Org)
biota yang ada di sungai dan laut. Pencucian pupuk ke sungai dan Gambar diatas merupakan beberapa contoh spesies lang yang
laut ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam penentuan berkurang salah satu penyebab nya adalah pencemaran
batas wilayah tanam yang boleh di tanami kelapa kelapa sawit jika lingkungan yang diakibatkan oleh limbah pabrik kelapa sawit.
ditinjau dari segi aspek kesesuain lahannnya. Apabila hal ini terus
dibiarkan dalam jangka panjang maka akan menyebabkan
kematian ikan dalam skala besar di sungai dan laut serta akan 4. Kesimpulan dan Saran
berdampak buruk pada kesehatan manusia apabila mengkonsumsi
ikan yang berasal dari sungai maupun laut yang telah tercemar Dari pembahasan diatas limbah industri adalah limbah cair dari
akibat pencucian pupuk anorganik (Aflizar, 2010). Selain jumlah industri kelapa sawit yang di buang kelahan atau hasil pencucian
pupuk yang terbuang ada beberapa spesies yang langka akibat pupuk dan pestisida yang merupakan penyumbang limbah yang
pencemaran yang terjadi karena limbah pabrik kelapa sawit. berkontribusi paling besar terhadap degradasi lingkungan di darat
dan perairan.Sudah nampak fakta terjadinya kerusakan
lingkungan, masalah sosial dan punahnya beberapa spesies.Saran :
Gambar 9 : Spesies langka (Orang Utan)
Agar pemerintah dan perkebunan kelapa sawit saling bekerja sama
untuk menjaga kelestarian lingkungan dan tidak hanya
mementingkan keuntungan dari segi ekonominya saja.

5. Ucapan Terimakasih
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul
Dampak Industri Pertanian Kelapa Sawit Terhadap Kematian
Ikan Di Perairan dan Kepunahan Biota. Penulis juga
mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar Ph.D yang telah
membagi ilmu tentang kesesuaian lahan dan membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini, dan juga saya
mengucapkan terimakasih karena telah mengizinkan saya
menggunakan hasil penelitian bapak untuk melengkapi data data
dari penulisan jurnal ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman Manajemen Produksi Pertanian
(Sumber : http://www.infounik.org) semester 6 angkatan 2012, Tidak lupa juga penulis ucapkan
44
Fitri H. / Jurnal nasional Ecopedon Vol..2 No.2 (2014)41-46

terimakasih kepada Desra Andriani, Mela Febrianti dan Lusi Erika


cintya selaku teman dekat penulis yang telah menyemangati dan
membantu penulis selama pembuatan jurnal ini.
Daftar Pustaka
[1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan .Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh
[2] Aflizar.2015. Bahan-bahan kuliah kesesuaian lahan di
politeknik negri payakumbuh.
[3] Riska. 2009. Dampak pembukaan lahan perkebunan kelapa
sawit terhadap kehidupan masyarakat
[4] http:// Saveourborneo.Org/index2.Written by Administrator
Monday.
[5] http://ditjenbun.pertanian.go.id/setditjenbun/berita-238-
pertumbuhan-areal-kelapa-sawit-meningkat.html

45

Anda mungkin juga menyukai