Tinitus
Tinitus
PENDAHULUAN
bagian THT kebanyakan mengeluh ada gangguan pada pendengarannya atau keluhan
pada telinga mereka. Beberapa keluhan mengenai penyakit telinga yang penting
antara lain adalah nyeri telinga, kurang pendengaran, otorea, vertigo, dan tinitus.1
Tinitus berasal dari bahasa latin yang artinya nada. Tinitus adalah persepsi
suara yang bukan merupakan rangsangan dari luar. Suara yang terdengar begitu nyata
dan serasa berasal dari dalam telinga atau kepala. Pada sebagian besar kasus,
gangguan ini tidak begitu menjadi masalah, namun bila terjadinya makin sering dan
hilangnya pendengaran karena terjadinya kerusakan pada telinga, atau indikasi dari
penyakit sistem sirkulasi pada tubuh. Meski tidak sampai mengganggu penampilan,
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Telinga secara anatomi, telinga dibagi atas 3 yaitu telinga luar, telinga tengah
ke struktur struktur telinga tengah. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau
aurikel) dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang
rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan
pada 1/3 bagian luar, sedangkan 2/3 bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang.
Panjangnya kira-kira - 3 cm. Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat
banyak kelenjar serumen (kelenjar keringat) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat
pada seluruh kulit liang telinga. Pada duapertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai
kelenjar keringat.1
3
Gambar 2. Telinga luar
Di telinga tengah terdapat tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan
-
Batas luar : membran timpani
-
Batas depan : tuba esutachius
-
Batas bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)
-
Batas belakang : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis
-
Batas atas : tegmen timpani (meningen / otak )
-
Batas dalam : berturut turut dari atas kebawah ( kanalis
4
Gambar 3. telinga tengah
Telinga dalam terdiri dari koklea yang berupa dua setengah lingkaran dan
vestibuler yang terdiri dari tiga buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak
vestibuli. Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah atas, skala
timpani disebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. skala
vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala media berisi endolimfe.
dasar skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak organ corti.3
5
Gambar 4. Organ Corti
Arteri arteri dari daun telinga dan liang telinga luar berasal dari cabang
temporal superfisial dan aurikular posterior dari arteri karotis eksternal. Permukaan
anterior telinga dan bagian luar liang telinga didarahi oleh cabang aurikular anterior
dari arteri temporalis superfisial. Suatu cabang dari arteri aurikular posterior
mendarahi permukaan posterior telinga. Vena telinga bagian anterior, posterior dan
bagian dalam umumnya bermuara kevena jugularis eksterna dan vena mastoid. Akan
6
tetapi, beberapa vena telinga mengalir kedalam vena temporalis superficial dan vena
liang telinga serta sekmen depan membrana timpani. Cabang aurikularis dari saraf
fasialis (N.VII), glosfaringeus (N.IX) dan vagus (N.X) menyebar kedaerah konka dan
cabang cabang saraf ini mensarafi dinding posterior dan inferior liang telinga serta
Gambar 5. Persarafan
7
2.2 Fisiologi Pendengaran
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.
daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani
dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke
stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibuli
sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basalis dan membran
defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan
ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini merupakan proses depolarisasi sel
8
Gambar 6. Fisiologi pendengaran
2.3 Definisi
Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara
tanpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik maupun
listrik. Keluhan suara yang di dengar sangat bervariasi, dapat berupa bunyi
Suara yang didengar dapat bersifat stabil atau berpulsasi. Keluhan tinitus dapat
jika serangan yang dating hilang timbul. Episode periodic lebih berbahaya dan
9
mengganggu dibandingkan dengan yang bersifat menetap. Hal ini disebabkan karena
otak tidak terbiasa atau tidak dapat mensupresi bising ini. Tinitus pada beberapa
Tinitus dapat dibagi atas tinitus objektif dan tinitus subjektif. Dikatan tinitus
objektif jika suaranya juga dapat didengar oleh pemeriksa dan dikatakan tinitus
2.4 Etiologi
dalam. Terutama kerusakan dari koklea. Secara garis besar, penyebab tinitus dapat
vascular, tinitus karena obat-obatan, dan tinitus yang disebabkan oleh hal
lainnya.2,4,5,6
Pasien dengan cedera yang keras pada kepala atau leher mungkin akan
leher adalah initus somatik yang paling umum terjadi. Trauma itu
artritis TMJ akan mengalami tinitus yang berat. Hampir semua pasien
10
menciut.Tidak diketahui secara pasti hubungan antara artritis TMJ
Tinitus juga dapat muncul dari kerusakan yang terjadi di saraf yang
didengar bunyi yang simetris dengan denyut nadi dan detak jantung.
a. Atheroskerosis
b. Hipertensi
11
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan vaskuler pada
c. Malformasi kapiler
Tumor pembuluh darah yang berada di daerah leher dan kepala juga
glomus jugulare dengan ciri khasnya yaitu tinitus dengan nada rendah
memudahkan telinga untuk mendeteksi irama, atau yang kita kenal dengan
adalah defisiensi vitamin B12, begitu juga dengan kehamilan dan keadaan
hyperlipidemia.
12
Multiple sclerosis dapat menimbulkan berbagai macam gejala, di
tinitus.
pada tuba eustachius yang terbuka sehingga ketika kita bernafas akan
Gangguan konduksi suara seperti infeksi telinga luar (secret dan oedem),
13
menyebabkan tinitus. Biasanya suara tinitusnya bersifat suara dengan nada
rendah.
Disebabkan terpajan oleh bising yang cukup keras dan dalam jangka
sampai dengan 6000 Hz. Yang terberat kerusakan alat korti untuk
b. Presbikusis
simetris kanan dan kiri, presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000
dibanding perempuan.
c. Sindrom Meniere
14
Penyakit ini gejalanya terdiri dari tinitus, vertigo dan tuli
labirin.1,4,5,6
2.5 Patofisiologi
Pada tinitus terjadi aktivitas elektrik pada area auditoris yang menimbulkan
perasaan adanya bunyi, namun impuls yang ada bukan berasal dari bunyi eksternal
tubuh pasien sendiri. Impuls abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan
telinga. Tinitus dapat terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus dengan nada rendah
seperti bergemuruh atau nada tinggi seperti berdenging. Tinitus dapat terus-menerus
Tinitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi
biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. Jika disertai dengan inflamasi, bunyi
Tinitus dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi, biasanya terjadi
pada sumbatan liang telinga karena serumen atau tumor, tuba katar, otitis media,
otosklerosis dan lain-lain. Tinitus dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa
gangguan pendengaran merupakan gejala dini yang penting pada tumor glomus
jugulare.8,13
15
Tinitus objektif sering ditimbulkan oleh gangguan vaskuler. Bunyinya
seirama dengan denyut nadi, misalnya pada aneurisma dan aterosklerosis. Gangguan
mekanis dapat juga mengakibatkan tinitus objektif, seperti tuba eustachius terbuka,
Kejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius, serta otot-
otot palatum dapat menimbulkan tinitus objektif. Bila ada gangguan vaskuler
ditelinga tengah, seperti tumor karotis, maka suara aliran darah akan mengakibatkan
tinitus juga.14
Pada intoksikasi obat seperti salisilat, kina, streptomisin dapat terjadi tinitus
nada tinggi, terus menerus ataupun hilang timbul. Pada hipertensi endolimfatik,
seperti penyakit Meniere dapat terjadi tinitus pada nada rendah atau tinggi, sehingga
terdengar bergemuruh atau berdengung. Gangguan ini disertai vertigo dan tuli
sensorineural.
Gangguan vaskuler koklea terminal yang terjadi pada pasien yang stress
hipometabolisme atau saat hamil dapat juga timbul tinitus dan gangguan tersebut
2.6 Klasifikasi
Tinitus terjadi akibt adanya kerusakan ataupun perubahn pada telinga luar,
tengah, telinga dalam maupun dari luar telinga.1,2
Berdasarkan letak dari sumber masalah, tinitus dapat dibagi menjadi tinitus
16
a. Kelainan yang terjadi pada telinga atau saraf auditoris, disebut tinitus otik.
b. Kelainan yang terjadi diluar telinga dan saraf tetapi masih di dalam area
Berdasarkan objek yang mendengar, tinitus dapat dibagi menjadi tinitus objektif
a. Tinitus Objektif
Tinitus ojektif adalah tinitus yang suaranya juga dapat didengar oleh
tinitus berdenyut mengikuti denyut jantung. Tinitus berdenyut ini dapat dijumpai
pada pasien dengan malformasi arteriovena, tumor glomus jugular dan aneurisma.
Tinitus objektif juga dapat dijumpai sebagai suara klik yang berhubungan dengan
penyakit sendi temporomandibular dan karena kontraksi spontan dari otot telinga
tengah atau mioklonus palatal. Tuba eustachius paten juga dapa menyebabkan
b. Tinitus Subjektif
Tinitus subjektif adalah tinitus yang suaranya hanya dapat didengar oleh
penderitanya saja. Tinitus jenis ini sering kali terjadi. Tinitus subjektif bersifat
17
nonvibrotik, disebabkan oleh proses iritatif dan perubahan degeneratif traktus
yang rendah, sementara pada orang lain intensitas suaranya mungkin lebih tinggi.
a. Tinitus Pulsatil
Tinitus pulsatil dapat terjadi akibat adanya kelainan dari vaskular ataupun
yang sinkron dengan denyut nasi atau denyut jantung. Edangkan tnitus
non vaskular digambarkan sebagai bising klik, bising goresan atau suara
pernafasan dalam telinga. Pada kedua tipe ini dapat kita ketahui dengan
b. Tinitus nonpulsatil
Tinitus jenis ini bersifat menetap dan tidak terputuskan. Suara yang dapat
18
Biasanya tinitus ini lebih didengar diruangan yang sunyi dan biasanya
paling mengganggu di malam hari sewaktu pasien tidur, selama siang hari
2.7 Diagnosis
a. Anamnesis
19
2. Apabila pasien sulit memngidentifikasi kanan atau kiri, kemungkinan
disaraf pusat.
3. Kualitas tinitus, harus jelas apakah tinitus yang didengar itu bernada
rendah atau tinggi. Bila tinitus bernada tinggi biasanya kelainannya paa
daerah basal koklea, saraf pendengar perifer (tinitus yang berasal dari
telinga luar, telinga tengah, telinga dalam) dan sentral (tinitus yang berasal
suara angin, suara AC, suara seperti telinga kemasukan air. Sedangkan
contoh tinitus bernada tinggi seperti suara pesawat jet, suara jangkrik, atau
hari.
Umur dan jenis kelamin juga daat memberikan kejelasan dalam mendiagnosis
pasien dengan tinitus. Tinitus karena kelainan vaskuler sering terjadi pada wanita
20
muda, sedangkan pasien dengan myoklonus palatal sering terjadi pada usia muda
presbikusis, trauma bising dan penyakit sistemik. Jika pasien susah untuk
mendeskripsikan apakan tinitus berasal dari telinga kanan atau kiri, hanya
patologis pada putaran basal koklea, saraf pedengar perifer dan sentral pada
gemuruh ombak adalah ciri khas penyakit telinga koklear (hidrop endolimfatikus).8
Pemeriksaan fisik pada pasien dengn tinitus dimulai dari pemeriksaan auskultasi
dengan menggunakan stetoskop pada kedua telinga pasien. Hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk menrntukan apakan tinitus juga dapat didengar oleh pemeriksa, artinya
bersifat subjektif, maka harus ditentukan sifat dari suara tersebut. Jika suara yang
didengar serasi dengan pernafasan, maka kemungkinan besar tinitus terjadi karena
tuba eustahius yang paten. Jika suara yang di dengar sesuai dengan denyut nadi dan
detak jantung, maka kemungkinan besar tinitus terjadi karena aneurisa, tumor
vaskular, vascular malformation, dan venous hum . Jika suara yang didengar bersifat
21
kontinua, maka kemungkinan tinitus terjadi karena venous hum atau emisi akustik
yang terganggu.9
Pada tinitus subjektif, yang mana suara tinitus tidak dapat didengar leh pemeriksa
perilimfe atau prebiskusis. Jika hsil tes BERA abnormal, maka tinitus
Jika tidak ada keispulan dari rentetan pemeriksaan fisik dan penunjang di atas,
maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa CT Scan ataupun MRI. Dengan
pemeriksaan tersebut, pemeriksa dapat menilai ada tidaknya kelainan pada saraf
2.8 Penatalaksanaan
fenomena psikoakustik murni, sehingga tidak dapat diukur. Perlu diketahui penyebab
22
tinitus agar dapat diobati sesuai dengan penyebabnya. Misalnya serumen impaksi
cukup hanya dengan ekstraksi serumen. Tetapi masalah yang sering dihadapi
Ada banyak pengobaan tinitus objektif tetapi tidak ada pengobatan yang
efektif untuk tinitus subjektif. Pada umumnya pengobatan gejala tinitus dapat dibagi
intensitas suara yang lebih keras dari tinitusnya, dapat dengan alat bantu
3. Terapi medikamentosa, sampai saat ini belum ada kesepakatan yang jelas
4. Tindakan bedah dilakukan pada tinitus yang telah terbukti disebabkan oleh
akustik neuroma. Pada keadaan yang berat dimana tinitus sangat keras
23
Pasien tinitus sering sekali tidak diketahui penyebabnya, jika tidak tahu
mengurangi tinitus. Hal ini dikemukakan oleh Dobie RA, 1999. Obat-obatan yang
biasa dipakai diaantaranya lorazepam atau Klonazepam yang dipakai dalam dosis
rendah, obat ini merupakan obat golongan benzodiazepine yang biasanya digunakan
nortriptyline yang digunakan dalam dosis rendah, obat ini adalah golongan obat
antidepresan trisiklik.14
Pasien yang menderita gangguan ini perlu diberikan penjelasan yang baik
sehingga rasa takut tidak memperberat keluhan tersebut. Obat penenang atau obat
tidur dapat diberikan saat menjelang tidur pada pasien yang tidurnya sangat terganggu
dengan tinitus itu. Kepada pasien harus dijelaskan bahwa gangguan itu sukar diobati
Therapy , tujuan dari terapi ini adalah memicu dan menjaga reaksi habituasi dan
persepsi tinitus dan atau suara lingkungan yang mengganggu. Habituasi diperoleh
sebagai hasil modifikasi hubungan system auditorik ke sistem limbik dan system
saraf otonom. TRT walau tidak dapat menghilangkan tinitus dengan sempurna, tetapi
suara.12
24
TRT biasanya digunakan jika dengan medikasi tinitus tidak dapat dikurangi
atau dihilangkan. TRT adalah suatu cara dimana pasien diberikan suara lain sehingga
keluhan telinga berdenging tidak dirasakan lagi. Hal ini bisa dilakukan dengan
mendengar suara radio FM yang sedang tidak siaran, terutama pada saat tidur. Bila
tinitus disertai dengan gangguan pendengaran dapat diberikan alat bantu dengar yang
keluhan pasien. Menentukan pengaruh tinitus dan penurunan toleransi terhadap suara
memberikan konseling yang tepat dan membuat data besar yang akan digunakan
tinitus.
dan nikotin.
kelelahan.
25
BAB III
KESIMPULAN
Tinitus merupakan salah satu keluhan yang paling banyak diderita oleh
penderita yang berobat pada bagian THT. Tinitus bukan suatu penyakit tetapi suatu
tanda atau gejala suatu penyakit. Jenis-jenis tinitus antara lain : vibratorik,
Tinitus (lama, kualitas, kuantitas, penyakit, atau gangguan lain yang menyertai).
Terapi yang tidak kalah pentingnya adalah terapi edukasi. Edukasi yang
diberikan mencakup masalah diet, olah raga, menghindari obat-obatan yang bersifat
ototoksik dan lainnya. Dengan begitu, diharapkan tinitus pada pasien dapat berkurang
bahkan menghilang.
26