YOGYAKARTA
2016
Magnetic Field Chamber pada Powder Coating Sebagai Pengganti Cat Konvensional
I. Needs
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan
memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan
tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan
tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan
dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan
(spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain (Susyanto, 2009b).
Awalnya cat yang digunakan berbentuk larutan (liquid coating) yang berupa solvent based
coating. Liquid coating mengandung pelarut yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, dikembangkan coating yang berupa water based coating, tetapi water based
coating ini memiliki kelemahan berupa kandungan padatan (solid content) yang rendah.
Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, maka dibuat solventless coating yang tidak
mengandung pelarut dan air. Produk dari solventless coating inilah yang disebut powder
coating. Powder coating merupakan bahan coating yang ramah lingkungan, karena tidak
mengandung pelarut dan tidak melepaskan bahan organik yang mudah menguap selama
proses pemanasan. Hal ini dapat mengurangi pencemaran udara dan memperkecil resiko
terjadinya kecelakan kerja akibat pencemaran udara.
Powder coating berbentuk serbuk yang tidak mengandung pelarut. Powder coating dapat
meleleh membentuk suatu lapisan tipis yang menutupi permukaan benda yang di-coating
dengan pemberian panas. Bentuk powder coating yang berupa serbuk ini menguntungkan
karena memiliki efisiensi penggunaan tinggi yaitu 95-98 %.
Powder coating memiliki kelebihan dibandingkan liquid coating. Kelebihan powder coating
antara lain daya tahan tinggi, ekonomis, tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit, limbah yang
dihasilkan ramah lingkungan, dapat langsung digunakan dan penggunaannya mudah. Bahan
yang telah dipowder coating menjadi lebih tahan terhadap korosi, lebih tahan gores, dan
warnanya tahan lama. Oleh karena itu powder coating disukai konsumen. Pengecatan atau
pelapisan dengan menggunakan metode pengecatan kering ini sering di gunakan/
diaplikasikan pada benda yang terbuat dari aluminium atau besi. Hal ini dikarenakan bahan
yang terbuat dari aluminium sangat sulit untuk dilapisi terutama dengan menggunakan cat
basah.
Dewasa ini, konsumen cenderung memilih produk yang berkualitas tinggi dan tahan lama.
Untuk produk coating, konsumen mengharapkan produk yang digunakan selain memperindah
penampilan, juga dapat melindungi barang yang di-coating dari sinar matahari, panas,
benturan, gesekan, dan perubahan cuaca yang ekstrem. Semua kebutuhan konsumen ini dapat
dipenuhi oleh powder coating, namun powder coating juga memiliki keterbatasan yaitu
apabila tergores cukup dalam yang membuat lapisan cat rusak maka akan sulit untuk
diperbaiki. Selain itu yang menjadi kelemahan adalah untuk melaksanakan coating ini
memerlukan lahan yang cukup besar karena harus menyediakan beberapa bak/tempat untuk
proses-proses yang dilakukan. Saat melakukan coating ada beberapa yang harus diperhatikan
pada materialnya. Biasanya setelah dilakukan welding terdapat sisa-sisa percikan (kotoran
las) yang menempel/melekat pada material. Bila tidak dibersihkan, maka setelah dicoating
akan terlihat tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan karena proses treatment tidak dapat
melepaskan kotoran las yang menempel/melekat. Selain itu apabila material berbentuk
tertutup, misal pipa atau tekukan yang menutup, lapisan coating tidak akan sempurna karena
lapisan bagian dalam tidak terkena semprotan serbuk coating.
II. Ideas
Ide yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efektifitas powder coating ini
diantaranya :
Membuat mini plant untuk pengerjaan yang dapat dilakukan individu (skala kecil).
Membuat material yang lebih cepat kering dengan pemanasan pada suhu yang
moderat.
Membuat magnetic field pada material supaya partikel powder yang sudah dialiri
elektron negatif dapat lebih mudah menempel dengan material.
III. Selection
Membuat mini plant untuk pengerjaan yang dapat dilakukan individu (skala kecil).
Membuat material yang lebih cepat kering dengan pemanasan pada suhu yang
moderat.
Membuat magnetic field pada material supaya partikel powder yang sudah dialiri
elektron negatif dapat lebih mudah menempel dengan material.
Mencari metode pembersihan metal yang lebih efektif.
Untuk kategori 1, diperlukan biaya yang tidak sedikit serta evaluasi terhadap proses sehingga
memerlukan waktu yang tidak sedikit pula untuk menjalankannya.
Untuk kategori 2, diperlukan modal dan waktu yang cukup banyak untuk bidang research &
develpopment supaya dapat menghasilkan produk baru yang lebih bersaing.
Untuk kategori 3, karena lebih mengarah kebagian operasional maka tidak sulit untuk
dijalankan dengan efektifitas yang lebih tinggi.
Sehingga dari kategori yang ada, dipilih yang paling mungkin dilakukan dengan efektifitas
pengerjaan yang lebih tinggi, yaitu kategori 3. Kemudian dilihat dari fungsional alat, maka
yang paling menunjang produk adalah membuat alat yang menghasilkan magnetic field pada
material supaya partikel powder yang sudah dialiri elektron negatif dapat lebih mudah
menempel dengan material.
IV. Manufacture
Untuk mewujudkan ide tersebut maka setelah proses Pretreatment, ditambahkan alat
Magnetic Field Chamber. Dalam alat tersebut dialirkan radiasi magnetic supaya bahan metal
mudah untuk menyerap powder yang sudah dielektrostatis.
Gambar 1. Skema Penambahan Alat Magnetic field Chamber.