Posttest
Posttest
1a. Sebutkan definisi fraktur dan apa yang dinilai pada kasus fraktur dari X foto polos.
Fraktur ialah diskontuinitas daripada tulang.
Yang dinilai dari x foto polos ialah jenis fraktur, lokasi, garis fraktur, torsi dan aposisi
b. Sebutkan pembagian fraktur cranium.
Fraktur cranium : - Fraktur Linier, Fraktur impresi (depresi). Fraktur diastasis (traumatik
suture separation)
2a. Sebutkan definisi fraktur Colles dan Smith
- Fraktur Colles : fraktur radius bagian distal dengan angulasi ke posterior, dislokasi ke
posterior dan deviasi fragmen distal ke radial. Dapat bersifat kominutiva. Dapat disertai fraktur
prosessus stiloid ulna.
- Fraktur Smith : Fraktur radius bagian distal dengan angulasi atau dislokasi
fragmen distal ke voler.
b. Sebutkan definisi fraktur Montegia dan galeazzi.
- Fraktur Montegia : Fraktur ulna bagian proksimal dengan dislokasi kaput radiii
- Fraktur galeazzi : Fraktur radius bagian distal dengan dislokasi ulna bagian distal
c. Sebutkan pembagian fraktur Salter Harris.
- Tipe I: separasi seluruh epifisis
- Tipe II : separasi epifisis dengan fragmen metafisis
- Tipe III : separasi parsial epifisis
- Tipe IV : separasi parsial epifisi dengan fragmen metafisis
- Tipe V : kompresi pada lempeng epifisis
3a. Sebutkan syarat X foto toraks
1.Identitas / tanda-tanda harus lengkap, mis :
- ada marker R atau L.
- Nomer film.
- Nama penderita, umur, jenis kelamin.
- Tanggal pemotretan.
- RS / klinik tempat foto itu dibuat.
2. Foto thorax simetris, dapat dilihat dari garis median dan yang dipakai sebagai
parameter adalah ujung medial clavicula.
3.Foto thorax ketajamannya cukup, yang dipakai sebagai parameter adalah vertebrae
yang terlihat sampai vertebrae thoracalis 4-5.
4.Semua bagian thorax masuk dalam film dan ukuran film harus sesuai dengan besarnya
thorax.
5.Tidak adanya artefact, yaitu bayangan tambahan yang disebabkan kesalahan waktu
pembuatan foto.
6. Tidak goyang dikarenakan penderita tidak tahan nafas, sehingga bayangan film
menjadi kabur.
7. Inspirasi maksimal, dimana terlihat diafragma kanan setinggi costae 6 depan atau
costae 9 belakang.
c. Sebutkan proyeksi foto polos yang diperlukan pada kasus gawat abdomen.
= ap, supine, lateral, lateral dekubitus kiri
d. Bagaimanakah gambaran foto polos pneumoperitoneum, ileus paralitik dan obstruksi.
= pneumoperitoneum : adanya daerah luscent di antara diafragma dan liver (posisi
duduk/berdiri)
Adanya daerah luscent di rongga peritoneum antara
peritoneum dan liver (posisi lateral decubitus)
= ileus paralitik : adanya gambaran pelebaran pada usus halus dan
usus besar yang tidak menyolok. Dan adanya gambaran fluid level yang panjang
= ileus obstruktif : adanya gambaran pelebaran pada usus halus namun pada
colon tidak terjadi pelebaran. Dapat pula didapatkan gambaran fluid level yang pendek (pada
ileus obstruktif tipe letak tinggi)
Adanya gambaran pelebaran pada usus halus dan colon,
disertai adanya gambaran fluid level yang pendek (pada ileus obstruktif tipe letak rendah)
b. Apa saja yang dinilai pada IVP dan sebutkan gambaran grading hidronefrosis pada IVP.
Yang dinilai pada IVP
= kontur letak dan ukuran kedua ginjal
= pelebaran pcs kanan / kiri
= ureter kiri dan kanan
= VU
= post miksi / post pengisian kateter
= Residu urine
Gambaran grading hidronefrosis pada IVP
= Grade Normal : gambaran kaliks masih berupa cupping
= Grade 1 : gambaran kaliks sudah mulai berupa blunting (tumpul)
= Grade 2 : gambaran kaliks sudah mulai berupa flattening (datar)
= Grade 3 : gambaran kaliks sudah mulai berupa rounding (bulat)
= Grade 4 : gambaran kaliks sudah mulai berupa balooning (ballon)
7a. Sebutkan persiapan USG abdomen
= puasa 6-8 jam untuk periksa kandung empedu.
= laksansia
b. Sebutkan gambaran batu kandung empedu, hidronefrosis (severe) kanan, kolesistitis dan
appendicitis.
= batu kandung empedu : terdapat gambaran lesi hiperekoik pada USG disertai dengan
adanya acoustik shadow di bawahnya
= hidronefrosis (severe) kanan : pada ren kanan, didapatkan gambaran pembesaran
kaliks dan disertai dengan penipisan korteks daripada ren itu sendiri
b. Sebutkan prosedur HSG, serta apa saja yang dinilai pada HSG
= yang dinilai : patensi tuba.
Keadaan serviks
Posisi uterus
= prosedur
c. Apa itu FAST dan apa saja yang dinilai.
= merupakan suatu tindakan dalam kasus emergency trauma tumpul dimana
dipergunakan USG abdomen dalam menilai kegawat daruratan kasus tersebut
= yang dinilai : fosa hepato-renal, fosa spleno-renal, pelvic dan pericardium.
9a. Sebutkan gambaran foto toraks bronchitis kronis dan toraks emfisematus.
= bronchitis kronik : corakan bronkovaskuler di basal meningkat (dirty chest)
= thorax emfisematus : penambahan ukuran vertikal paru, diafragma datar, jantung
ramping, sela iga melebar
b. Sebutkan gambaran radiologis kontusio pulmonum, hematotoraks dan pneumotoraks.
= pneumothorax : gambaran luscent tanpa adanya corakan vaskularisasi.
= kontusio pulmonum :
= pneumothorax :
c. Sebutkan apa saja yang dinilai pada kasus trauma dada.
10a. Sebutkan macam perdarahan intra cranial pada CT scan dan gambarannya secara singkat.
= Epidural Hemorrage : gambarannya ialah, lesi hiperdens yang memiliki bentuk
bikonkaf
= subdural hemorrage : gambarannya ialah, lesi hiperdens yang memiliki bentuk seperti
bulan sabit
= perdarahan subarachnoid : gambarannya ialah, lesi hiperdens yang bentuknya
mengikuti kontur otak dan bahkan dapat masuk ke dalam sistem ventrikel
= perdarahan intracerebral : gambarannya ialah, lesi hiperdens yang terdapat di dalam
parenkim otak.
b. Apa saja yang dinilai pada kasus trauma kepala?
= ada subgaleal hematom / tidak
= ada fraktur os cranium atau tidak
= fisura interhemisphere, fisura silvii, sulci, dan sisterna meyempit atau tidak
= ada lesi hiperdens / hipodens atau tidak
= sistem ventrikel meningkat atau tidak
c. Sebutkan gambaran infark haemorrhagik dan infark non haemorrhagik pada CT scan
= infark hemoragik : gambaran daerah hipodens dimana didekatnya terdapat lesi
hiperdens.
= infark non hemoragik : gambaran daerah hipodens tanpa adanya lesi hiperdens
didekatnya