ABSTRAK
Lereng yang terbentuk dari pembangunan embung atau waduk dapat berpotensi terjadinya kelongsoran
dan dapat mengakibatkan bukan hanya kerugian materil, tetapi juga nyawa. Dinding penahan menjadi
salah satu solusi untuk mengatasi kelongsoran. Dinding penahan yang dibangun tersusun dari tiga
bagian yaitu dinding penahan batu kali, bronjong dan dinding penahan kantilever. Namun dinding
penahan tersebut mengalami ambles sehingga lereng yang ditahannya pun mengalami longsor. Dinding
penahan yang memiliki tinggi 10 tersebut mengalami kegagalan struktur karena kondisi tanah yang
tergolong jelek dan beban berlebih dengan menggunakan konstruksi bronjong dan pasangan batu kali,
sehingga diperlukan analisis ulang pada kondisi dinding penahan tanah yang lama dan diganti dengan
yang baru perkuatan dan perbaikan dengan bantuan perangkat lunak SLOPE/W dan Geo 5. Analisis
stabilitas lereng eksisting dengan program SLOPE/W pada kondisi paling kritis diperoleh nilai angka
keamanan 0,454. Sedangkan analisis stabilitas dinding penahan tanah eksisting dengan program Geo 5
didapatkan angka keamanan stabilitas guling sebesar 1,38, stabilitas geser 0,42 dan daya dukung
sebesar 0,23. Hasil tersebut membuktikan struktur lereng dan dinding penahan tidak aman, maka
dilakukanlah desain ulang menggunakan perkuatan geotekstil woven dengan jumlah 5 lapis, kapasitas
tarik 200 kN/m, kohesi 3 kPa dan sudut geser terhadap tanah 38o, jarak vertikal 1 m. Perbaikan pada
geometri lereng dibuat lebih landai dengan kemiringan sebesar 17 . Hasil analisis stabilitas lereng yang
diperkuat dengan geotekstil menggunakan SLOPE/W diperoleh nilai angka keamanan 2,312. Untuk
analisis stabilitas dinding penahan dengan perkuatan geotekstil didapatkan angka keamanan stabilitas
guling 11,73, stabilitas geser 2,226 dan daya dukung 3,856.
Kata kunci: Stabilitas lereng, Stabilitas dinding penahan, Geotekstil, SLOPE/W, Geo 5.
Geostudio (SLOPE/W)
Geostudio merupakan perangkat
lunak dalam bidang desain geoteknik Gambar 5 Tampilan input data
yang diberasal dari Kanada. Fasilits geotkstil pada SLOPE/W
geostudio yang dapat digunakan untuk Bond safety factor merupakan
analisis stabilitas lereng adalah pada faktor tahanan cabut. Nilai paling
menu SLOPE/W. Prinsip analisis yang akurat didapat melalui pengujian
digunakan di dalam program ini adalah laboratorium, namun Jika data hasil
Limit Equilibrium. Analisis tersebut pengujian tidak tersedia, maka
menggunakan prinsip kesetimbangan dapat ditentukan nilai pada Tabel 1.
gaya dan juga dikenal dengan metode Fabric safety adalah faktor reduksi
irisan karena bidang kelongsoran dari untuk memperhitungkan kerusakan
lereng tersebut dibagi menjadi pada saat instalasi geotekstil, creep,
beberapa bagian. dan daya tahan.
Pada prinsip analisis Limit Interface faktor adalah keliling
Equilibrium (kesetimbangan batas) efektif perkuatan geogrid atau
menggunakan asumsi bahwa bidang geotekstil dengan nilai C=2.
kelongsoran berbentuk circular. Ada Fabric capacity merupakan nilai
beberapa metode yang digunakan yaitu kuat tarik geotekstil yang didapat
Ordinary (Fellinius), Bishop, Janbu, dari uji laboratorium
dan Morgenstern-Price.
Geo 5 (Cantilever Wall)
Input Data pada SLOPE/W untuk Geo5 merupakan salah satu
Lereng dengan Perkuatan Geotekstil perangkat lunak (software) yang
Pada SLOPE/W parameter yang digunakan untuk bidang geoteknik dan
ditentukan getekstil adalah: lingkungan sebagai penerapan prinsip
Gesekan permukaan per satuan luas ilmu bumi untuk memecahkan masalah
Faktor keamanan ikatan lingkungan yang berhubungan dengan
Kapasitas ultimate getekstil tanah. Geo5 mencakup hal-hal antara
Faktor keamanan getekstil lain penyelidikan tentang tanah. Geo5
Orientasi Beban merupakan perangkat lunak (software)
Data yang dibutuhkan dalam yang dapat memberikan hasil
melakukan input perkuatan tanah perhitungan dan analisis dengan
geotekstil pada software SLOPE/W mudah dan cepat kasus kompleks yang
dapat dilihat pada gambar 3. Nilai berhubungan dengan geoteknik.
Pullout Resistance (tahanan cabut)
Geo5 menggunakan metode Dinding Penahan Tanah Eksisting
analisis finite element (FEM). Analisis Dinding penahan tanah yang
yang dapat digunakan dalam perangkat ditinjau merupakan kombinasi
lunak geo5 antara lain adalah tentang pasangan batu kali 1:4 pada bagian
desain penggalian, analisis stabilitas, atas dengan pasangan bronjong yang
desain dinding penahan tanah, desain dipasang dibawah pasangan batu kali
pondasi, analisis penurunan pada dengan dimensi 1x0,5x2 dan diperkuat
tanah, permodelan tanah dalam bentuk dengan dinding penahan beton
digital, serta analisis FEM. kantilever pada bagian dasar. Dinding
(Salih,2014) penahan tanah eksisting ini memiliki
Dinding penahan kantilever total tinggi 10 m dengan luas sekitar
dianalisis terhadap stabilitas geser, lebih dari satu hektar. Kelongsoran
guling dan daya dukung menggunakan ambles terjadi pada bagian sisi-sisi
perangkat lunak geo5. Langkah untuk dinding penahan embung.
menganalisis dinding penahan
menggunakan geo5 adalah :
Memilih analisis setting.
Memilih bentuk dinding penahan
serta memasukkan dimensi.
Memasukkan karakteristik material.
Menentukan parameter tanah
dengan memilih jenis tanah.
Gambar 6 Kondisi dinding penahan
Memilih bentuk terrain. eksisting di lapangan.
Menentukan tinggi muka air tanah.
Menentukan beban luar yang Pemodelan Dinding Penahan
bekerja (surcharge). Untuk melakukan analisis
Menentukan parameter perlawanan stabilitas lereng pada software
di depan dinding penahan tanah. diperlukan pemodelan bentuk geometri
Memilih jenis situasi desain tekanan lereng eksisting. Geometri lereng
yang bekerja pada dinding penahan disesuaikan dengan bentuk kemiringan
Melakukan analisis hasil stabilitas tanah dengan menghilangkan struktur
geser dan guling pada kolom dinding penahan.
verifikasi.
Melakukan analisis daya dukung
desain pada kolom bearing capacity.
Membuka kotak dialog stabilitas
dan menganalisis stabilitas
keseluruhan dinding.
Metode Analisis
Pemilihan data tanah dilakukan
Tabel 3 Hasil pengujian sifat mekanis dengan cara pengamatan dan analisis
tanah untuk sampel tanah untuk mendapatkan data tanah yang
memiliki sifat mekanis tanah paling
rendah. Sehingga pada perencanaan
dinding penahan tanah embung ini
digunakan data tanah sondir.
Setelah data yang diperlukan
diperoleh secara keseluruhan,
Data Pengujian Sondir selanjutnya diolah dan dianalisis
Pengujian sondir dilakukan dengan menggunakan formula yang
pada 3 titik, yaitu yang diberi label ada pada landasan teori dan dianalisis
S1, S2 dan S3. Hasil dari pengujian untuk mencari alternatif perbaikan
sondir dilapangan adalah berupa tiga yang tepat dengan menggunakan
grafik yaitu grafik hubungan kedalam bantuan program komputer yaitu
dengan tahanan konus, grafik Geostudio (Slope W) dan Geo 5.
hubungan kedalaman dengan jumlah
hambatan pelekat, dan grafik
HASIL DAN PEMBAHASAN relatif curam, sehingga memungkinkan
Analisis Kerusakan Dinding terjadi kelongsoran. Titik yang ditinjau
Penahan Tanah Eksisting untuk analisis ini hanya diambil satu
Kondisi yang ditinjau dalam titik potongan di salah satu sisi dari
studi kasus ini adalah kondisi pertama embung yang mewakili keseluruhan
pada saat muka air normal yaitu saat struktur embung tersebut.
kondisi kering, dimana embung tidak
menampung air atau pada saat embung
kosong, sehingga muka air tanah
berada pada dasar dinding penahan
tanah kantilever. Kondisi kedua adalah
kondisi jenuh, dimana kondisi muka
air maksimum terjadi saat embung
menampung air, sehingga muka air
tanah berada pada elevasi 3 m dari Gambar 10 Analisis lereng dengan
dasar dinding penahan tanah. kondisi muka air tanah maksimum
Berdasarkan analisis kondisi
lereng dan dinding penahan tanah di
atas dapat ditarik beberapa hipotesa
sebagai berikut:
a. Desain struktur dinding penahan
tanah embung yang tidak
menggunakan perkuatan pada
bagian dasar pondasi dimungkinkan
menjadi penyebab lemahnya
stabilitas dinding penahan sehingga Gambar 11 Analisis lereng dengan
kelongsoran terjadi pada semua sisi kondisi muka air tanah normal
embung.
b. Penggunaan bronjong dan pasangan Analisis dari beberapa kondisi
batu kali memberikan berat berlebih lereng eksisting dengan menggunakan
pada dinding penahan paling perangkat lunak SLOPE/W telah dapat
bawah, yaitu dinding penahan diketahui hasilnya pada gambar 10
kantilever, sehingga mempengaruhi dan gambar 11 dan pada tabel 7,
tekanan tanah dibawahnya yang sehingga dapat di simpulkan bahwa
berakibat meningkat pula tekanan lereng bentuk eksisting tidak stabil dan
tanah lateral. tidak aman.
c. Menurut hasil analisis sementara Tabel 7 Rekapitulasi angka keamanan
kelongsoran lereng dan struktur stabilitas lereng eksisting
dinding penahan tanah eksisting
diakibatkan stabilitas lereng yang
sejak awal tidak aman dan tidak
stabil, sehingga mempengaruhi
stabilitas dinding penahan tanah
kantilever menjadi lemah.
Analisis Stabilitas Dinding Penahan
Analisis Stabilits Lereng Eksisting Kantilever dengan GEO5
dengan SLOPE/W Dalam menganalisis stabilitas
Galian yang menjadi sebuah dinding penahan kantilever, digunakan
lereng dari pembangunan embung analisis potongan gambar kondisi
memiliki tinggi sekitar 10 meter dan eksisting dengan melihat bahwa
dinding penahan eksisting yang
mengelilingi lereng adalah identik, Perbaikan stabilitas lereng
sehingga analisis hanya dilakukan pada meliputi menghilangkan penggunaan
satu titik atau pada satu potongan saja. bronjong dan dinding penahan pasanga
Analisis menggunakan fasilitas menu batu kali yang bertujuan untuk
Cantilever Wall pada perangkat lunak mengurangi beban di atas tanah
GEO5. Analisis yang digunakan timbunan, serta mengurangi
tersebut adalah analisis terhadap geser, kecuraman lereng tersebut menjadi 17
guling dan daya dukung. derajat kemiringan seperti pada
gambar 14. Sedangkan untuk dinding
penahan kantilever tetap dipertahankan
supaya nantinya dapat berfungsi
sebagai facing sekaligus dapat
menghemat biaya perbaikan.
( cm )
( cm )
EL + 54,00
Lapisan Batu 30 cm
Timbunan Pasir 40 cm
Pa
w3
w2
w1