Anda di halaman 1dari 2

Prognosis :

. Pengaruh Asma Terhadap Kehamilan


Pengaruh asma terhadap kehamilan bervariasi tergantung derajat berat ringannya
asma tersebut. Asma terutama jika berat bisa secara bermakna mempengaruhi hasil akhir
kehamilan, beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan insidensi abortus, kelahiran
prematur, janin dengan berat badan lahir rendah, dan hipoksia neonatus. Beratnya derajat
serangan asma sangat mempengaruhi hal ini, terdapat korelasi bermakna antara fungsi paru
ibu dengan berat lahir janin. Angka kematian perinatal meningkat dua kali lipat pada wanita
hamil dengan asma dibandingkan kelompok kontrol.
Asma berat yang tidak terkontrol juga menimbulkan resiko bagi ibu, kematian ibu
biasanya dihubungkan dengan terjadinya status asmatikus, dan komplikasi yang mengancam
jiwa seperti pneumotoraks, pneumomediastinum, kor pulmonale akut, aritmia jantung, serta
kelemahan otot dengan gagal nafas. Angka kematian menjadi lebih dari 40% jika penderita
memerlukan ventilasi mekanik.
Asma dalam kehamilan juga dihubungkan dengan terjadinya sedikit peningkatan
insidensi preeklampsia ringan, dan hipoglikemia pada janin, terutama pada ibu yang
menderita asma berat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan penanganan penderita secara
intensif, akan mengurangi serangan akut dan status asmatikus, sehingga hasil akhir kehamilan
dan persalinan dapat lebih baik.

Tambahan :

Pengaruh Kehamilan terhadap Asma


Pengaruh kehamilan terhadap perjalanan klinis asma, bervariasi dan tidak dapat
disuga. Dispnea simtomatik yang terjadi selama kehamilan, yang mengenai 60%-70% wanita
hamil, bisa memberi kesan memperberat keadaan asma.
Wanita yang memulai kehamilan dengan asma yang berat, tampaknya akan
mengalami asma yang lebih berat selama masa kehamilannya dibandingkan dengan mereka
yang dengan asma yang lebih ringan. Sekitar 60% wanita hamil dengan asma akan
mengalami perjalanan asma yang sama pada kehamilan-kehamilan berikutnya.
Gluck& Gluck menyimpulkan bahwa peningkatan kadar IgE diperkirakan akan
memperburuk keadaan asma selama kehamilan, sebaliknya penderita dengan kadar IgE yang
menurun akan membaik keadaannya selama kehamilan.
Eksaserbasi serangan asma tampaknya sering terjadi pada trimester III atau pada
saat persalinan, hal ini menimbulkan pendapat adanya pengaruh perubahan faktor hormonal,
yaitu penurunan progesteron dan peningkatan prostaglandin, sebagai faktor yang memberikan
pengaruh.
Pada persalinan dengan seksio sesarea resiko timbulnya eksaserbasi serangan
asma mencapai 18 kali lipat dibandingkan jika persalinan berlangsung pervaginam.

Kemungkinan anak menderita asma :


Penyakit asma pada anak merupakan salah satu gejala klinis dari alergi. Atau juga jika salah
satu atau kedua orang tua dan keluarga lain mengalami alergi, maka resiko anak mengalami
alergi juga akan semakin besar. Asma pada anak yang orangtuanya menderita asma akan
mempunyai resiko sebesar 25% untuk mempunyai asma, jika kedua orang tuanya menderita
asma maka resiko akan meningkat menjadi 50%. Di dalam riwayat kesehatan keluarga,
biasanya akan ditemukan penyakit asma pada anak dan juga bentuk lain seperti alergi
semacam eksim, pilek alergi, atau alergi pada obat dan makanan tertentu.

Selain terdapat banyak faktor lain tetapi faktor keturunan empunyai peran yang besar dalam
bakat untuk mencetuskan asma. Sedangkan anak yang mengalami dan terkena serangan
alergen biasanya mempunyai konsentrasi yang tinggi terhadap debu, kecoa dan pada usia dini
mereka bisa saja menderita penyakit asma.

sumber
http://octarinimayyasari.blogspot.com/2013/05/makalah-asma-pada-kehamilan.html
http://asmapadaanak.com/

Anda mungkin juga menyukai