Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP

KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI


YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN ,


PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

Oleh :
Siti Nurlaela
Universitas Islam Batik Surakarta

ABSTRACT
Penelitian tentang pengaruh pengetahuan pan pemahaman, kesadaran,
persepsi terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak dan
menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak
serta untuk menganalisis pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas sistem
perpajakan terhadap kemauan membayar pajak, dari penelitian tersebut menunjukan
pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan tidak terlalu berpengaruh
terhadap kemauan membayar pajak.
Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukan nilai signifikansi 001
sehingga hanya berpengaruh pada tingkat alpha 10%. poin-poin yang tidak
berpengaruh signifikan berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan NPWP, sosialisasi
peraturan melalui training dan pengenaan sanksi pajak. Kesadaran akan pentingnya
membayar pajak tidak mempengaruhi kemauan membayar pajak oleh wajib pajak.
Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi variabel ini sebesar 111. Hal ini
membuktikan bahwa responden belum sadar bahwa pembayaran pajak merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi Negara. Persepsi yang baik terhadap sistem
perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak oleh wajib
pajak. Penggunaan atau perubahan/penggantian sistem perpajakan memberikan
dampak positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa
modernisasi sistem perpajakan sudah memberikan hasil yang positif. Terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen bersama-sama terhadap
kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel independen
kalau tidak dipisah-pisahkan mempengaruhi variabel dependen sangat signifikan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran, Wajib Pajak

A. Latar Belakang menghitung, memperhitungkan,


membayar, dan melaporkan sendiri
Indonesia menganut sistem self jumlah pajak terutang. Pajak terutang
assessment yang memberikan merupakan pajak yang harus dibayar
kepercayaan terhadap wajib pajak

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -89
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

sesuai dengan ketentuan peraturan (kontraprestasi) secara langsung


perundang-undangan. (Vanesa dan Hari, 2009).
Kemauan wajib pajak dalam
membayar kewajiban perpajakannya B. Perumusan Maslah Penelitian
merupakan hal penting dalam Perumusan masalah dalam
penarikan pajak. Penyebab kurangnya penelitian ini adalah : 1) Apakah
kemauan wajib pajak untuk pengetahuan dan pemahaman tentang
membayar pajak antara lain adalah peraturan perpajakan berpengaruh
asas perpajakan, yaitu bahwa hasil terhadap kemauan membayar pajak?
pemungutan pajak tersebut tidak 2) Apakah kesadaran membayar
langsung dinikmati oleh para wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan
pajak. Harus disadari bahwa jalan- membayar pajak? 3) Apakah
jalan raya yang halus, pusat-pusat persepsi yang baik atas efektifitas
kesehatan masyarakat, pembangunan- sistem perpajakan berpengaruh
pembangunan sekolah-sekolah dan terhadap kemauan membayar pajak?
fasilitas-fasilitas publik lainnya yang 4) Apakah pengetahuan dan
dapat dinikmati masyarakat itu pemahaman, kesadaran, persepsi ber
merupakan hasil dari pembayaran pengaruh secara simultan terhadap
pajak. Masyarakat sendiri dalam kemauan membayar pajak ?
kenyataannya tidak suka membayar
pajak karena masyarakat tidak pernah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
tahu wujud konkret imbalan dari uang Tujuan dari penelitian ini
yang dikeluarkan untuk membayar adalah sebagai berikut : 1) untuk
pajak. Kemauan membayar pajak menganalisis pengaruh pengetahuan
merupakan suatu nilai dimana dan pemahaman tentang peraturan
seseorang rela untuk membayar, perpajakan terhadap kemauan
mengorbankan, atau menukarkan membayar pajak. 2) Untuk
sesuatu untuk memperoleh barang menganalisis pengaruh kesadaran
atau jasa (Widaningrum, 2007). membayar pajak terhadap kemauan
Kemauan membayar pajak dapat membayar pajak. 3) Untuk
diartikan sebagai suatu nilai yang rela menganalisis pengaruh persepsi yang
dikontribusikan oleh seseorang (yang baik atas efektifitas sistem
ditetapkan dengan peraturan) yang perpajakan terhadap kemauan
digunakan untuk membiayai membayar pajak.
pengeluaran umum negara dengan Manfaat dari penelitian ini
tidak mendapat jasa timbal adalah Untuk mengetahu faktor-
faktor yang mempengaruhi wajib

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -90
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

pajak dalam memenuhi kewajiban tangga negara. Secara khusus


perpajakannya serta memberikan undang-undang menambahkan
masukan mengenai tindakan yang bahwa penggunaan iuran pajak
dapat diambil Kantor Pelayanan adalah untuk sebesar-besarnya
Pajak kota Surakarta guna kemakmuran rakyat (pemerataan
mengetahui penyebab ketersediaan kesejahteraan).
wajib pajak orang pribadi yang
dilayaninya dalam memenuhi 2. Kemauan Membayar Pajak
kewajiban perpajakannya. Kemauan adalah dorongan dari
dalam diri seseorang berdasarkan
D. Tijauan Teori pertimbangan pemikiran dan perasaan
1. Pajak di Indonesia yang menimbulkan suatu kegiatan
Sumber penerimaan terbesar untuk tercapainya tujuan tertentu.
negara adalah pajak. Peranan Sedangkan, Kemauan membayar pajak
penerimaan perpajakan dari tahun ke merupakan suatu nilai dimana
tahun mengalami peningkatan yang seseorang rela untuk membayar,
cukup signifikan baik secara nominal mengorbankan atau menukarkan
maupun persentase terhadap seluruh sesuatu untuk memperoleh barang dan
pendapatan Negara. Smeets dalam jasa (Widaningrum 2007 dalam
Wirawan B, dan Burton (2008:6) Widayamti dan Nurlis 2010).
mendefinisikan pajak adalah prestasi Berdasarkan definisi tersebut kemauan
kepada pemerintah yang terutang membayar pajak dapat diartikan
melalui norma-norma umum, dan sebagai suatu nilai yang rela
yang dapat dipaksakan, tanpa adanya dikontribusikan oleh seseorang (yang
kontraprestasi yang dapat ditunjukan ditetapkan dengan peraturan) yang
dalam hal individual, maksudnya digunakan untuk membiayai
adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum negara dengan
pemerintah. Dengan demikian, tidak mendapat jasa timbal balik
beberapa unsur yang melekat pada (kontraprestasi) secara langsung
pajak adalah: Iuran atau kontribusi (Ratum dan Priyino 2009). Kemauan
wajib rakyat kepada negara. Pajak membayar pajak dipengaruhi oleh
dipungut oleh pemerintah beberapa faktor yaitu kondisi
berdasarkan undang-undang administrasi perpajakan suatu negara,
sehingga bersifat memaksa. Tanpa Pelayanan pada wajib pajak,
jasa timbal atau kontraprestasi secara penegakan hukum perpajakan, dan
langsung yang dapat ditunjukan. tarif pajak (Deveno dan Rahayu,
Digunakan untuk membiayai rumah 2006). Dalam penelitiannya Sanjaya

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -91
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

(2008) menunjukkan bahwa kemauan mereka. Hal ini tentu akan mendorong
membayar pajak didukung oleh setiap wajib pajak yang taat akan
pengetahuan dan pemahaman terhadap menjalankan kewajibannya dengan
peraturan perpajakan, persepsi baik. Keempat, pengetahuan dan
terhadap sanksi pajak, kesadaran pemahaman mengenai PTKP, PKP
masyarakat dalam membayar pajak, dan tarif pajak. Dengan mengetahui
persepsi terhadap petugas pajak, dan dan memahami mengenai tarif pajak
persepsi terhadap kemudahan dalam yang berlaku, maka akan mendorong
pelaksanaan sistem pajak. wajib pajak untuk dapat menghitung
kewajiban pajak sendiri secara benar.
3. Pengetahuan dan pemahaman Kelima, wajib pajak mengetahui dan
tentang peraturan perpajakan. memahami peraturan perpajakan
Terdapat beberapa indikator melalui sosialisasi yang dilakukan
bahwa wajib pajak mengetahui dan oleh KPP, dan yang keenam, wajib
memahami peraturan perpajakan. pajak mengetahui dan memahami
Pertama, kepemilikan NPWP setiap peraturan pajak melalui training
wajib pajak yang memiliki perpajakan yang mereka ikuti
penghasilan wajib pajak untuk (Widayanti dan Nurlis 2010).
mendaftar dari untuk memperoleh 4. Kesadaran Membayar Pajak.
NPWP sebagai salah satu sarana untuk Kesadaran merupakan unsur
mengadminitrasian pajak. Kedua, dalam manusia untuk memahami
pengetauan dan pemahaman mengenai realitas dan bagaimana cara bertindak
hak dan kewajiban sebagai wajib atau menyikapi tehadap realitas.
pajak. Apabila wajib pajak telah Terdapat tiga bentuk kesadaran utama
mengetahui dan memahami terkait pembayaran pajak. Pertama,
kewajibannya sebagai wajib pajak, Kesadaran bahwa pajak merupakan
maka mereka akan melakukan bentuk partisipasi dalam menunjang
kewajiban tersebut, salah satunya pembangunan Negara dengan
adalah pelaporan SPT dam membayar menyadari hal ini, Wajib pajak mau
pajak apabila tekah terutang. Ketiga, membayar pajak karena merasa tidak
pengetahuan dan pemahaman dirugikan dari pemungutan pajak yang
mengenai sanksi perpajakan. Semakin dilakukan. Pajak disadari digunakan
tahu dan paham wajib pajak terhadap untuk pembangunan negara guna
peraturan perpajakan, maka semakin meningkatkan kesejahteraan warga
tahu dan paham pula wajib pajak negara. Kedua, Kesadaran bahwa
terhadap sanksi yang akan diterima penundaan pembayaran pajak dan
bila melalaikan kewajiban perpajakan pengurangan beban pajak sangat

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -92
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

merugikan negara. wajib pajak mau pajak dapat melakukan pembayaran


membayar pajak karena memahami dimana saja dan kapan saja. Ketiga,
penundaan membayar pajak dan penyampaian SPT melalui drop box
pengurangan beban pajak berdampak yang dapat dilakukan di berbagai
pada pengurangan sumber daya tempat, tidak harus di KPP tempat
finansial yang dapat mengakibatkan wajib pajak terdaftar. Keempat, Bahwa
terhambatnya pembangunan Negara. peraturan perpajakan dapat diakses
Ketiga, Kesadaran bahwa pajak secara lebih cepat melalui internet,
ditetapkan dengan undang-undang dan tanpa harus menunggu pemberitahuan
dapat dipaksakan. Wajib pajak akan dari KPP tempat wajib pajak terdaftar.
membayar karena pembayaran Dan yang kelima, pendaftaran NPWP
didasari memiliki landasan hokum yang dapat dilakukan secara online
yang kuat dan merupakan kewajiban melalui e-register dan website pajak,
mutlak setiap warga negara. untuk mendapat NPWP lebih cepat.
5. Persepsi yang baik atas efektifitas
sistem perpajakan. E. METODE PENELITIAN
Persepsi dapat dikatakan Jenis Penelitian Metode yang
sebagai proses aktivitas seseorang digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam memberikan kesan, penilaian, jenis penelitian kuantitatif, yaitu
pendapat, memahami, mengorganisir, penelitian yang menekankan analisis
menafsirkan yang memungkinkan datanya pada data-data numerikal
situasi, peristiwa yang dapat yang diolah dengan metode statistik
memberikan kesan perilaku yang dalam rangka pengujian hipotesis.
positif atau negatif (Robbins, 1996). Penelitian ini terdiri dari satu variabel
Sedangkan efektifitas dapat dikatakan dependen dan tiga variabel
suatu pengukuran yang menyatakan independen. Variabel dependen dalam
seberapa jauh target (kualitas, penelitian ini adalah kemauan
kwantitas dan waktu) telah tercapai. membayar pajak bagi para wajib pajak
(Widayanti dan Nurlis 2010). prang pribadi yang melakukan
Hal-hal yang mengindikasi efektifatas pekerjaan bebas yang tercatat di KPP
sistem perpajakan yang saat ini dapat kota Surakarta. Kemauan membayar
dirasakan oleh wajib pajak antara lain. pajak faktor-faktornya antara lain: 1)
Pertama, adanya pelaporan melalui E- Konsultasi sebelum melakukan
SPT dan Filing. Wajib pajak dapat pembayaran pajak. 2) Informasi
melaporkan pajak secara lebih mudah mengenai cara dan tempat pembayaran
dan cepat. Kedua, pembayaran melalui pajak. 3) Informasi mengenai batas
E-Banking yang memudahkan wajib waktu pembayaran pajak. 4)

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -93
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

Membuat alokasi dana untuk Persepsi yang baik atas efektifitas


membayar pajak. 5) Wajib Pajak sistem perpajakan. Pelaporan melalui
menyiapkan dokumen yang diperlukan e-SPT dan e-Filing. Pembayaran
untuk membayar pajak. Sedangkan melalui e-Bangking. Penyampaian
variabel independen dalam penelitian SPT melalui drop box. Peraturan
ini adalah pengetahuan dan perpajakan dapat diakses secara lebih
pemahaman tentang peraturan cepat melalui internet. Pendaftaran
perpajakan, kesadaran membayar NPWP melalui e-Register dan
pajak,persepsi yang baik atas website.
efektifitas perpajakan. F. Sumber Data dan Responden.
Variabel-variabel yang akan Sumber data dalam penelitian ini
diukur tersebut adalah : Pengetahuan terbagi dalam dua bagian yaitu data
dan pemahaman tentang peraturan primer dan sekunder. Data primer
perpajakan, Pendaftaran NPWP bagi bersumber dari kuesioner yang
setiap wajib pajak yang memiliki disebarkan kepada sempel atau
penghasilan. Pengetahuan dan responden terpilih yaitu wajib pajak
pemahaman mengenai hak dan orang pribadi yang melakukan
kewajiban sebagai wajib pajak. pekerjaan bebas. Sedangkan data
Pengetahuan dan pemahaman sekunder bersumber dari studi
mengenai sanksi perpajakan. kepustakaan.
Pengetahuan dan pemahaman Populasi yang digunakan dalam
mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak. penelitian ini adalah 40 wajib pajak
Wajib pajak mengetahui dan orang pribadi yang melakukan
memahami tentang peraturan pekerjaan bebas yang terdaftar di
perpajakan melalui sosialisasi. kantor pelayanan pajak kota Surakarta
Pengetahuan dan pemahaman dan masih tergolong wajib pajak
peraturan pajak melalui traning. efektif. Pengambilan sampel dalam
Kesadaran Membayar Pajak, Pajak penelitian ini menggunakan teknik
merupakan bentuk partisipasi dalam purphose sampling.
menunjang pembangunan negara. G. Instrumen Penelitian
Penundaan pembayaran pajak dan Instrumen penelitan merupakan
pengurangan beban pajak sangat alat bantu fasilitas yang digunakan
merugikan negara. Pajak ditetapkan dalam mengumpulkan data agar
dengan undang-undang dan dapat pekerjaan lebih mudah dan hasilnya
dipaksakan. Membayar pajak tidak lebih baik. Instrumen dalam
sesuai dengan yang seharusnya yang penelitian ini berupa angket
dibayar akan merugikan negara. (kuesioner) yaitu sejumlah pertanyaan

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -94
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

tertulis yang digunakan untuk cronbach alpha > 0.6 (Nunnally, 1960
memperoleh informasi tertulis dari dalam Ghozali 2006).
responden. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini berupa kuesioner 2. Uji Validitas
langsung dan bersifat tertutup. Dengan Uji Validitas digunakan untuk
demikian responden menjawab mengukur sah atau valid tidaknya
tentang dirinya sendiri dan jawaban suatu kuisioner. Untuk mengetahui
telah tersedia sehingga responden apakah suatu item dikatakan valid atau
tinggal memilih. tiadak maka dilakukan pembandingan
H. Metode analisis data antara koefisien r dihitung dengan
Analisis yang digunakan dalam koefisien r table. Jika r dihitung lebih
penelitian ini adalah persamaan regresi besar dari r table berarti item valid.
berganda. Persamaan yang dapat Sebaliknya jika r dihitumg lebih kecil
dirumuskan berdasarkan hipotesis dari r table berarti item tidak valid.
yang dikembangkan adalah sebagai
berikut: 3. Uji Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik yang digunakan
Y = + X1 + X2 + X3 + meliputi uji normalitas, uji
Keterangan : multikolonieritas, dan uji
Y = kemauan membayar pajak (
willingness to psy tax) heteroskedastisitas. Uji Normalitas
A = konstanta Uji normalitas bertujuan untuk
B = koefisien regresi menguji apakah dalam model regresi,
X = faktor-faktor kemauan membayar variabel pengganggu atau residual
pajak (willingness to pay tax)
e = eror memiliki distribusi normal atau
residual memiliki distribus normal
1. Uji reliabilitas atau tidak (Ghozali, 2006). Model
Indikator-indikator yang diamati regresi yang baik adalah memiliki data
yang telah dirumuskan reliable dan yang terdistribusi normal. Ada dua
valid, maka perlu dilakukan pengujian cara untuk mendeteksi apakah residual
reabilitas dan validitas. Reliabilitas berdistribusi normal atau tidak yaitu
adalah sejauh mana hasil suatu dengan analisis grafik atau uji statistik
pengukuran dapat dipercaya dan dapat (Ghozali, 2006). Apabila
memberikan hasil yang relatif tidak menggunakan grafik, normalitas
berbeda apabila dilakukan kembali umurnya dideteksi dengan melihat
kepada subyek yang sama. Suatu table histogram. Namun dengan hanya
konstruk atau variabel dikatakan melihat table histogram bisa
realiabel jika memberikan nilai menyesatkan. Khususnya untuk

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -95
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

jumlah sampel yang kecil. Dapat juga


menggunakan metode yang lebih 3. Uji Hipotesis
handal adalah dengan melihat normal Individual tes (uji t).Individual
probability plot yang membandingkan tes menguji kemampuan masing-
distribusi kumulatif dari data masing variabel X untuk menjelaskan
sesungguhnya dengan distribusi variabel Y. pengujian dilakukan
kumulatif dari distribusi normal. b) Uji dengan membandingkan nilai
Multikolonieritas. Uji koefisien r hasil penelitian (t hitung)
multikolonieritas adalah keadaan dengan nilai nilai t table. Selain itu, uji
dimana antara dua variabel t dapat dilakukan dengan melihat nilai
independen atau lebih pada model signifikansinya. Nilai signifikansi
regresi terjadi hubungan linier yang yang dipakai sebagai batas adalah
sempurna atau mendekati sempurna sebesar 5%.
(priyatno, 2009). Uji multikolinearitas Global Test (uji F) Uji F menguji
bertujuan untuk menguji apakah dalam kemampuan seluruh variabel X (X1,
model regresi ditemukan adanya X2, X3) secara bersama-sama untuk
korelasi antar variabel bebas menjelaskan perilaku Y. Pengujian ini
(independen). Dengan melihat nilai dilakukan dengan melihat nilai F hasil
Tolerance dan VIF. Semakin kecil penelitian (F hitung) dan
nilai Tolerance dan semakin besar VIF membandingkannya dengan nilai F
maka semakin medekati terjadinya tabel. Nilai F hitung yang lebih besar
masalah multikolinearitas. Pada daripada F tabel menunjukkan bahwa
sebagian besar penelitian semua variabel independen secara
menyebutkan bahwa apabila bersama-sama berpengaruh terhadap
Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF variabel dependen
kurang dari 10 maka tidak terjadi .
masalah multikolinearitas. c) Uji I. Hasil Dan Pembahasan
Heteroskedastisitas Jumlah Kuesioner yang
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk disebarkan untuk mendukung
menguji apakah dalam model regresi. penelitian ini berjumlah 45 buah. Dari
Terjadi ketidaksamaan variance dari jumlah ini tidak ada responden yang
residual satu pengamatan ke tidak mengembalikan kuesioner.
pengamatan yang lain. Jika variance Namun dalam kuesioner yang
dari residual satu pengamatan ke dikembalikan terdapat 5 kuesioner
pengamantan yang lain tetap, maka yang cacat sehingga tidak dimasukkan
disebut homoskedastisitas dan jika dalam rekapitulasi kuesioner.
berbeda disebut heteroskedastisitas. Berdasarkan rekapitulasi hasil

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -96
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

kuesioner, deskripsi data responden mean masing-masing variabel dapat


yang diperoleh adalah sebagai berikut. diketahui.
Jenis Kelamin Responden
dengan jenis kelamin laki-laki lebih J. Hasil Pengujian Hipotesis
banyak dari pada responden Hipotesis 1. Nilai t hitung
perempuan. Responden laki-laki variabel pengetahuan dan pemahaman
berjumlah 22 orang atau 55% akan peraturan perpajakan adalah
sedangkan responden perempuan 3.587 dengan tingkat probabilitas
berjumlah 18 orang atau 45%. (signifikansi) 0.001. Nilai t dapat
Tingkat Pendidikan Pilihan dilihat pada tabel signifikansi 0,05/2 =
tingkat pendidikan yang terdaftar 0,025 dengan derajat kebebasan df =
dalam kuesioner adalah SD, SLTP, n-k-1 atau 40-3-1 = 36 (n adalah
SLTA, Diploma, Sarjana. Ringkasan jumlah data dan k adalah jumlah
tingkat pendidikan responden dapat variabel independen). Dan hasil yang
dilihat pada bagan IV.1 di bawah ini. diperoleh untuk t tabel sebesar 2,028.
Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan Dan hasil pengujian output spss nilai t
responden dibagi menjadi 7 (tujuh) hitung > t tabel (3.587 > 2,028) dan
yaitu, Pengacara, Notaris, Dokter, signifikansi 0.001 lebih kecil dari 0,05
Konsultan, Pemilik salon, Akuntan, (0.001 < 0,05) hal ini berarti H1
dan Pedagang. diterima. Dari hasil pengujian diatas,
Lama pekejaan dibagi kedalam 3 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
(tiga) interval, yaitu dibawah 5 tahun, dan pemahaman akan peraturan pajak
antara 5-10 tahun, dan diatas 10 tahun. berpengaruh terhadap kemauan
Observasi dilakukan dengan mambayar pajak. Berdasarkan
membagi kuesioner terhadap rekapitulasi jawaban responden, hal
responden-responden di KPP Pratama yang perlu menjadi perhatian dalam
Surakarta. Jawaban atas pertanyaan- hal pengetahuan dan pemahaman
pertanyaan pada kuesioner diwakili terhadap peraturan perpajakan
beberapa pilihan, yaitu Sangat Tidak berkaitan dengan training yang
Setuju (STS). Tidak Setuju (TS). dilakukan. Selama sosialisai yang
Setuju (S). dan Sangat Setuju (SS). dilakukan kantor pajak. Hasil
Untuk pengolahan data, masing- penelitian menunjukan bahwa
masing jawaban dikonversi menjadi responden kurang setuju bahwa
nilai angka. Nilai angka yang pengetahuan dan pemahamna
digunakan adalah 1 untuk STS, 2 peraturan perpajakan diperoleh dari
untuk TS, 3 untuk S, 4 untuk SS. training.
Berdasarkan hasil kuesioner ini, nilai

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -97
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

Hipotesis 2 .Nilai t hitung variabel belum memahami arti penting pajak


kesadaran membayar pajak adalah bagi Negara.
1.630 dengan tingkat probabilitas Hipotesis 3. Nilai t hitung
(signifikansi) 0.111. Nilai t dapat variabel persepsi atas efektifitas sistem
dilihat pada tabel signifikansi 0,05/2 = perpajakan adalah 0.000 dengan
0,025 dengan derajat kebebasan df=n- tingkat probabilitas (signifikasi) 0.000.
k-1 atau 40-3-1=36 (n adalah jumlah Nilai t dapat dilihat pada tabel
data dan k adalah jumlah variabel signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan
independen). Dan hasil yang diperoleh derajat kebebasan df=n-k-1 atau 40-3-
untuk t tabel sebesar 2,028. Dan hasil 1 (n adalah jumlah data dan k adalah
pengujian output spss nilai t hitung < t jumlah varibel independen). Dan hasil
tabel (1.630 < 2,028) dan signifikansi yang diperoleh untuk t tabel sebesar
0.111 lebih besar dari 0,05 (0.111 > 0.000. Dan hasil pengujian ouput spss
0,05) hal ini berarti H2 ditolak. Dari nilai t hitung > t tabel (0.000 < 2,028)
hasil pengujian diatas dapat dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari
disimpulkan bahwa kesadaran 0,05 (0.000 < 0,05) hal ini berarti H3
membayar pajak tidak berpengaruh ditolak. Dari hasil pengujian diatas
langsung terhadap kemauan dapat disimpulkan bahwa persepsi
membayar pajak. Hasil rekapitulasi yang baik akan efektifitas sistem
hasil kuesioner, terdapat 2 (dua) yang perpajakan tidak berpengaruh terhadap
memiliki variabel kesadaran kemauan membayar pajak. Efektivitas
membayar pajak yang mempunyai sistem perpajakan yang diteliti dalam
variasi jawaban lebih, yaitu penelitian meliputi pembayaran pajak,
pertanyaan nomor 3 dan nomor 4. penyampaian SPT, dan pembuatan
Kedua pertanyaan ini berkaitan NPWP. Rekapitulasi hasil kuesioner
dengan timbulnya kerugian Negara menunjukan bahwa responden setuju
akibat pengurangan serta penundaan terdapat pengaruh yang baik atas
pembayar pajak. Tidak semua sistem perpajakan terhadap pelayanan
responden setuju tentang adanya kepada wajib pajak. Walaupun secara
kerugian Negara yang timbul akibat umum sistem perpajakan
pengurangan atau penundaan pajak. meningkatkan efektivitas pelayanan,
Tidak adanya pengaruh yang masih diperlukan beberapa perbaikan
signifikan atas kesadaran pajak agar sistem perpajakan berjalan lebih
terhadap kemauan membayar pajak baik lagi. Bagian sitem perpajakan
menunjukkan bahwa masyarakat yang memerlukan perbaikan terutama
(khususnya responden penelitian) adalah bagian yang nilai mean-nya
paling kecil, yaitu efektivitas

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -98
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

pelaporan SPT melalui e-SPT dan e- pengenaan sanksi pajak. Kesadaran


Filling. akan pentingnya membayar pajak
Uji Global (uji F) . Berdasatkan tidak mempengaruhi kemauan
tabel bahwa di perolehan nilai f membayar pajak oleh wajib pajak.
hitung sebesar 0.000 f tabel dapat Hasil penelitian menunjukan nilai
dilihat pada tael statistik pada tingkat signifikansi variabel ini sebesar 111.
signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah Hal ini membuktikan bahwa
variabel -1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau responden belum sadar bahwa
40-2-1 = 37 (n adalah jumlah data dan pembayaran pajak merupakan suatu
k adalah jumlah variabel independen). hal yang sangat penting bagi Negara.
Hasil yang diperoleh untuk f tabel Persepsi yang baik terhadap sistem
sebesar 3,252. Karena f hitung lebih perpajakan berpengaruh signifikan
besar dari f tabel (0,000 < 3,252) dan terhadap kemauan membayar pajak
signigikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 oleh wajib pajak. Penggunaan atau
(0,00 < 0,05), hal ini berarti H4 perubahan/penggantian sistem
diterima. Dari hasil pengujian diatas, perpajakan memberikan dampak
dapat disimpulkan bahwa positif terhadap kemauan membayar
pengetahuan dan pemahaman akan pajak. Hal ini membuktikan bahwa
peraturan perpajakan, kesadaran modernisasi sistem perpajakan sudah
membayar pajak, dan persepsi yang memberikan hasil yang positif.
baik atas efektivitas sistem perpajakan Terdapat penagruh yang signifikan
secara bersama-sama (simultan) antara variabel-variabel independen
berpengaruh positif terhadap kemauan bersama-sama terhadap kemauan
membayar pajak. membayar pajak . hal ini
membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel
I. KESIMPULAN independen kalau tidak dipisah-
Pengetahuan dan pemahaman pisahkan mempengaruhi variabel
peraturan perpajakan tidak terlalu dependen sangat signifikan.
berpengaruh terhadap kemauan
membayar pajak. Hal ini didasarkan
Daftar Pustaka
pada hasil penelitian yang menunjukan
nilai signifikansi 001 sehingga hanya Duwi Priyanto. 2009. SPSS untuk
Analisis Korelasi, Regresi, dan
berpengaruh pada tingkat alpha 10%.
Multivariate, Gava Media,
poin-poin yang tidak berpengaruh Yogyakarta.
signifikan berkaitan dengan kewajiban
Devano. S dan Siti Rahayu. 2006.
mendaftarkan NPWP, sosialisasi Perpajakan: Konsep, Teori, dan
peraturan melalui training dan Isu, Jakarta, Kencana.

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -99
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

Jonathan Sarwono.2006. Analisis Data Irianto, Slamet Edi. 2005. Politik


Penelitian Menggunakan SPSS, Perpajakan:Demokrasi Negara.
Andi, Yogyakarta. Yogyakarta: UII Press.
Kotler, Philip, 1995. Manajemen
Tatiana Vanessa Rantung dan Priyo Hari Pemasaran: Analisis,
Adi. 2009. Dampak Program Perencanaan, Implementasi dan
Sunset Policy Terhadap Faktor- Pengendalian di Indonesia oleh
Faktor yang Mempengaruhi Ancella Anitawati Hermawan,
Kemauan Membayar, Makalah Buku Satu Jakarta: Salemba
Simposium Nasional Perpajakn II. Empat
Lusi Triana. 2012. Anlisa Penerapan Machfoed, Masud. 1999. Studi Persepsi
Sunset Policy dan Pengaruhnya Mahasiswa Terhadap
Terhadap Penerimaan Pajak Profesionalisme Dosen Akuntansi
Pada Kantor Pelayanan Pajak Perguruan Tinggi. Jurnal
Pratama Jakarta Kebayoran, Akuntansi dan Auditing
Makalah Simposium Nasional Indonesia. Vol.3 No. 1 Hal 2-28
Perpajakan V. Moerti, Winu. 2011. Rasio Pajak Sulit
Ferry Dwi Prasetyo.2006. Analisis Naik. Harian Seputar Indonesia.
Faktor-faktor yang Edisi 13 Juli 2011.
Mempengaruhi Pemilik Usaha http://www.ikpi.or.id/content/raso
Kecil Menengah dalam Pelaporan -sulit-naik.
Kewajiban Perpajakan di Daerah
Jogjakarta. Universitas Islam
Indonesia, Jogjakarta. Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery
Purwono, Hery 2010. Dasar-Dasar Setiawan.2011. Pengaruh
Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Persepsi Tentang Sanksi
Jakarta: Penerbit Erlangga Perpajakan dan Kesadaran Wajib
Sanjaya, Okta. 2010 Analisis Faktor- Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan
faktor yang Berpengaruh Wajib Pajak Orang Pribadi Di
Terhadap Kemauan Masyarakat Kantor Pelayanan Pajak Pratama
dalam Membayar Pajak: Studi Denpasar Timur.
Kasus pada Kota Bandar http://ejournal.unud.ac.id/new/vol
Lampung Propinsi Lampung. ume-1-42-314.html
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. Parasuraman, A., Zeitthamal, V.A. dan
Jakarta: Salemba Empat. Berry, L.L. 1985. A Conceptual
Model of Service Quality and Its
Service Quality and Its
Widaningrum, 2013. Identifikasi Implication for Future Research.
Kemampuan dan Kemauan Journal of Markiting 49 (4), hal
Membayar Masyarakat 41-50.
Berpenghasilan Menengah Priyatno, Duwi.2009. SPSS Untuk
Rendah. Analisis Korelasi, Regresi, dan
Gibson, dkk. 1995. Organisasi Jilid I: Multivarite.Yogyakarta: Gava
Perilaku. Stuktur, Proses Media.
(terjemahan Djarkasih). Jakarta: Lewa, Rina, Hakim. 2009. Faktor-faktor
Erlangga. yang mempengaruhi wajib pajak

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -100
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

orang pribadi memiliki NPWP di Melakukan Pekerjaan Bebas


Makasar Barat. (Studi Pada KPP Pratama
Santi Anisa Nurmala. 2012. Analisis Gambir Tiga), makalah
Pengetahuan kesadaran Simposium Nasional Akuntansi
perpajakan, sikap Akuntansi XIII.
rasional,lingkungan,sanksi denda
dan sikap fiskus terhadap
kepatuhan wajib pajak (studi
empiris pada WPOP diwilayah
KPP Pratam Semarang).
Arum Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh
kesadaran wajib pajak, pelayanan
fiskus, dan sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak orang
pribadi yang melakukan kegiatan
usaha dan pekerjaan bebas (Studi
di wilayah KPP Pratama
Cilacap).
Widayanti dan Nurlis, 2010. Faktor-
Kaktor yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar Pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -101

Anda mungkin juga menyukai