Anda di halaman 1dari 2

Gambaran Umum RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo
a. Kedudukan
RSUP Dr.Wahidin Sudirohosodo adalah sebuah rumah sakit
type A yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10 Kel.
Tamalanrea Jaya Kec. Tamalanrea, Kodya Makassar dengan batas-
batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Perintis
Kemerdekaan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan kompleks Kaveleri
Kodam VII Wirabuana.
- Sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan
kampus Unhas fkl; a3dengan luas area 8 hektar, yang
mana cikal bakal tanah ini adalah tanah hibah dari Unhas.
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada awalnya adalah RS.
Jiwa Ujung Pandang yang berganti nama RS. Dadi yang didirikan
pada tahun 1947 atas prakarsa Prof. SJ.Warrow dengan fasilitas
awal sebuah bangsal bedah dan sebuah bangsal penyakit dalam
dengan kepemimpinan rangkap.
Direktur yang pernah memimpin RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo adalah :
a. Periode VIII Tahun 1991 - 1997 oleh Dr. Abd. Wahid
Baelang
b. Periode IX Tahun 1998 - 2001 oleh Dr. Ny. Hj. A.
Nurfiah Patiroi
c. Periode X Tahun 2002 - 2005 oleh Dr. Nurdin
Perdana, SKM
d. Periode XI Tahun 2006 - 2010 oleh drg. Ny. A.
Nursanty Sapada, M.Kes
e. Periode XII Tahun 2010 hingga sekarang oleh
Prof.dr.Abdul Kadir, Sp.THT(K), Ph.D, MARS

Di tahun 1972 RS. Dadi adalah Rumah Sakit Type C, tahun


1979 menjadi Type B dan pada tahun 1993 menjadi Rumah Sakit
Type A dan berubah nama menjadi RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Biografi dr. Wahidin Sudiro Husodo
Wahidin Sudiro Husodo lahir di desa Mlati, Yogyakarta, pada tanggal 7 Januari 1852.
Dokter lulusan STOVIA, sekolah dokter untuk penduduk pribumi di Jakarta, ini sangat
senang bergaul dengan rakyat biasa. Sehingga tak heran bila ia mengetahui banyak
penderitaan rakyat. Wahidin Sudiro Husodo juga sangat menyadari bagaimana terbelakang
dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk
membebaskan diri dari penjajahan adalah rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi
kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah. Sebagai dokter, ia pun sering mengobati rakyat
tanpa memungut bayaran.

Selain sering bergaul dengan rakyat, dokter yang terkenal pula pandai menabuh gamelan dan
mencintai seni suara, ini juga sering mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di beberapa kota
di Jawa. Wahidin Sudiro Husodo mengajak para tokoh untuk mendirikan dana pelajar Dana
tersebut direncanakan untuk memberi beasiswa generasi muda yang cerdas, tetapi tidak
mampu. Namun, ajakannya kurang mendapat sambutan.

Saat di Jakarta, Wahidin Sudiro Husodo mengunjungi para pelajar STOVIA. Ia menganjurkan
agar para pelajar STOVIA mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan
meninggikan martabat bangsa. Gagasan beliau mendapat sambutan baik. Mereka juga
sependapat dan menyadari rakyat Indonesia sangat menderita. Pada tanggal 20 Mei 1908,
Sutomo dan kawan-kawannya mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo.
Lnilah organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia. Karena itu, tanggal lahir Budi
Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kendati tidak termasuk
pendiri Budi Utomo, Wahidin Sudiro Husodo selalu dikaitkan dengan organisasi kebangkitan
nasional tersebut karena sesungguhnya dialah penggagas berdirinya Budi Utomo.Beliau
wafat pada tanggal 26 Mei 1917 dan dimakamkan di Desa Mlati, Yogyakarta.

Tempat/Tgl. Lahir : Yogyakarta, 7 Januari 1852


Tempat/Tgl. Wafat : Yogyakarta, 26 Mei 1917
SK Presiden : Keppres No. 088/TK/1973, Tgl. 6 November 1973
Gelar : Pahlawan Nasional

Dr. Wahidin Sudiro Husodo juga menerbitkan majalah Retna Doemilah (1904) yang artinya
penerangan, dimaksudkan untuk menyampaikan kepada rakyat bagaimana pentingnya arti
pengajaran. Wahidin Sudiro Husodo menerbitkan majalah Guru Desa yang menerangkan
bagaimana pentingnya kesehatan sebagai lawan terhadap kepercayaan kepada dukun dan
tahayul di waktu itu

Anda mungkin juga menyukai