Skabies
Skabies
I. PENDAHULUAN
1
salah satu diagnosis.1,2 Kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan menjadi
faktor penting untuk pencegahan penyebaran tungau skabies.
2
II. LAPORAN KASUS
Seorang pasien Tn. A.P.S, usia 21 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat
Telanai Pura Kota Jambi, seorang Mahasiswa, status belum menikah, suku bangsa
Batak/ Indonesia datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Raden Mattaher
Jambi pada tanggal 20 September 2016 pukul 11.00 WIB dengan keluhan utama :
Rasa Gatal pada daerah sela jari tangan kanan dan kiri, sela jari kaki kanan, lipat
paha kanan dan kiri, perut sejak 2 minggu yang lalu. Dengan keluhan
tambahan berupa : rasa panas dan perih pada daerah yang gatal.
Menurut pengakuan pasien 1 bulan yang lalu ibu pasien mengalami hal
yang sama dan 2 minggu yang lalu 2 orang teman pasien juga mengalami hal
yang sama. Menurut pasien pasien melakukan kontak dengan temannya yang
3
mengalami gatal-gatal di tangan saat pasien berjabat tangan, pasien juga mengaku
menggunakan sabun batangan bersama-sama dengan keluarganya.
Tn. A.P.S mengaku saat umur 5 tahun pernah mengalami penyakit yang
sama. Riwayat alergi disangkal, riwayat penyakit penyerta lainnya disangkal.
Menurut pasien keluarganya memiliki riwayat keluhan penyakit yang sama yaitu
ibu pasien yang 1 bulan yang lalu mengalami hal yang sama.
4
Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai lesi primer dan sekunder yaitu
pada :
5
Regio digiti 1dorsum pedis dextra : terdapat papul ukuran milier,
bentuk bulat, diameter 0,1 mm, soliter, sirkumskrip, konsistensi
padat, disekitarnya terdapat lesi sekunder berupa : plak dengan
dasar eritem dan hiperpigmentasi.
6
Regio Femoris sinistra : terdapat papul, dengan dasar eritem,
ukuran milier, jumlahnya multiple, bentuk lesi teratur, sirkumskrip.
7
Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Diagnosis
banding pada pasien ini adalah scabies, prurigo, dermatitis atopi, dermatitis
kontak dan pedikulosis korporis. Diagnosa yang ditegakkan pada pasien ini adalah
skabies. Pada pasien ini dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan anjuran yaitu
seperti : kerokan kulit, pengambilan tungau dengan jarum, tes tinta pada
terowongan ( Burrow ink test), membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy),
pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan gram.
8
III. PEMBAHASAN
9
Regio digiti 1dorsum pedis dextra : terdapat papul ukuran milier,
bentuk bulat, diameter 0,1 mm, soliter, sirkumskrip, konsistensi
padat, disekitarnya terdapat lesi sekunder berupa : plak dengan
dasar eritem dan hiperpigmentasi.
berkelompok.
Selain itu, skabies juga dapat menyerupai berbagai macam penyakit
sehingga disebut juga the great imitator. Diagnosis banding pada kasus ini adalah
eruption selain dengan tanda kardinal yang ditemukan pada pasien ini, dapat
10
skabies dengan pemeriksaan jarum ataupun tinta, tetapi pada pasien ini tidak
(malam) diberikan setelah mandi sore/sebelum tidur, dibasuh pada pagi harinya,
(1 tablet) sehari selama 7 hari. Jika obat habis, pasien dianjurkan kontrol kembali.
Non farmakologis berupa edukasi kepada pasien tentang penyakit pasien
yaitu memberi tahu kepada pasien penyakit yang diderita pasien adalah skabies
dimana penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, yang menular
melalui kontak langsung dari kulit ke kulit maupun yang tidak langsung dari
benda-benda yang dipakai oleh penderita skabies, seperti handuk, sabun, selimut
dan pakaian. Memberi tahu pasien bahwa pengobatan dari gejala penyakit yang
dialami pasien cukup lama 4 minggu setelah pemberian obat, dan apabila
keluhan menetap lebih dari 4 minggu dianjurkan untuk kontrol ulang. Pengobatan
diberikan krim dan obat minum, dimana krim dioleskan di kulit seluruh tubuh
kecuali sekitar mata dan mulut, pengolesan hanya satu kali sehabis mandi
dibersihkan. Dan bila belum sembuh pasien dianjurkan diulangi lagi setelah satu
yang sama dan ikut menjaga kebersihan. Ganti pakaian, handul, sprei yang
digunakan cuci secara teratur dan bila perlu di rendam air hangat dan ganti sabun
batangan dengan sabun cair. Prognosis dari penyakit Tn. A.P.S ini adalah Bonam.
11