Cara Hitung Cut Fill Dengan CAD LD PDF
Cara Hitung Cut Fill Dengan CAD LD PDF
Software AutoCAD Land Development ini tak lepas dari peralatan dan data
yang digunakan, peralatan yang digunakan baik perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) akan sangat menentukan proses pelaksanaannya, begitu
juga dengan datanya, dibutuhkan data yang lengkap agar dapat menunjang
terlaksananya kegiatan ini.
2. Software
AutoCAD Land Development 2004
III.1.2 Data
III.2 Pelaksanaan
Pada pelaksanaan ini, penyusun membagi menjadi tujuh tahap pekerjaan yang
terbagi atas :
1. Pembuatan project.
2. Mengatur format data base titik.
3. Import data.
4. Pembuatan TIN (Triangular Irregular Network).
5. Pembuatan kontur.
6. Pembuatan rencana volume galian dan timbunan.
7. Pembuatan Watershed
Penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kegiatan diatas akan disajikan
dan diuraikan pada sub bab berikut ini.
2) Untuk membuat suatu project baru, Pada menu bar, klik file, pilih new, atau
dapat membuka dengan menggunakan icon .
3) Pada Jendela New Drawing: Project Based, isi Name pada Drawing Name
untuk memberikan nama pada project yang akan dibuat. Pada kotak dialog
Project and Drawing Locatian klik Browse dan pada Project Path untuk
menyimpan project. Kemudian klik Create Project.
4) Pada jendela Project Details, pilih Default (meters) pada Prototype karena
ukuran yang dikehendakai adalah dalam satuan meter. Isi Name dan
Description pada Kodak dialog Project Information sesuai dengan keinginan
lalu klik Ok.
5) Setelah selesai mengisi Project Based klik Ok.
(4) (5)
6) Setelah di klik OK seperti langkah diatas maka akan muncul dialog box:
create point database pada point description field size secara default akan
terlihat nilai 32, ini berarti bahwa nama dari suatu titik bisa diisi sampai 32
karakter. Klik OK karena kita menggunakan default.
7) Pada jendela Load Settings pilih m1000.set (Metric,1:1000) yang berarti
bahwa secara otomatis computer sudah mempunyai skala satu unit linear sama
dangan satu meter. Kemudaian klik Next.
(6)
(7)
8) Pada jendela Units, untuk Angle Display Style pilih North Azimuths ,
kemudian klik Ok.
9) Pada jendela Scale, untuk Drawing Scale Horizontal pilih 1:1000, Vertical
1:100 dan Sheet Size pilih 594x841 kemudian klik Next.
10) Pada jendela Zone, yang berfungsi untuk memilih datum pada gambar peta
yang dibuat yang terkait dengan system proyeksi, namun disini ditekankan
untuk menggunakan system local saja, kemudian klik Next.
12) Pada jendela Text Style(berfungsi untuk mengatur tampilan text, namun disini
cukup default saja) lalu klik Next.
14) Pada jendela Save Settings, untuk kotak dialog profile name pilih m1000 aet
(Metric 1 : 1000), kemudian klik Finish.
2) Pada jendela Point Settings klik Coords, pilih Easting-Northing pada kotak
dialog Coordinate Display.
4) Selanjutnya klik Text, isikan angka 1 pada Size dan warna dapat diganti,
kemudian klik Ok.
III.2.3.Import Data
(2)
(3)
Padat tahap yang keempat ini, terbagi menjadi dua tahap, yakni pertama
membuat surface kemudian baru membuat TIN, yang cara kerjanya adalah sebagai
berikut:
1) Pada Menu Terrain pilih Terrain Model Explorer.
2) Pada jendela Terrain Model Explorer, klik kanan pada Terrain lalu klik
Create New Surface.
3) Klik tanda + pada Terrain, Rename Surface1 dengan cara klik kanan pada
Surface1 pilih Rename lalu klik Ok.
4) Pada Point Groups klik kanan lalu klik Add Point Group. Pada Point Group
pilih data grup kemudian klik Ok.
8) Pada Menu Terrain pilih Edit Surface lalu klik Import 3D lines.
III.2.5.Pembuatan Kontur
Pada tahap kelima ini, tujuannya adalah untuk membuat kontur dan
memberikan label pada konturnya, cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1) Pada Menu bar pilih menu Terrain kemudian pilih Create Contours.
2) Pada jendela Create Contours, pada kotak dialog intervals isi angka 1 pada
Minor Interval dan pada Major Interval isilah angka 5, kemudian klik Style
Manager untuk mengatur tampilan konturnya.
3) Pada jendela Contour Style Manager, klik Contour Appearance pilih Add
Vertices pada Smoothing Options dan naikkan ke level 10 , kemudian klik Ok.
5) Pada Layer bedakan warna antara kontur minor dan mayor, maka pada akan
terbentuk gambar sebagai berikut :.
6) Pada Menu Terrain pilih Contour Labels lalu klik Group Interior.
8) Pada Start point klik pada kiri atas lembar kerja ke kanan bawah (End Point),
diusahakan tegak lurus dengan kontur, kemudian Enter.
Pada tahap ini pembuatan rencana volume galian dan timbunan ini terbagi atas
dua pekerjaan yaitu, pertama, membuat surface design dan breaklines dan yang kedua
adalah menghitung volume galian dan timbunan, cara kerja pada tahap ini akan
diuraikan sebagai berikut :
1) Buat desain segi empat dengan menggunakan perintah polyline yang
diletakkan diantara kontur.
2) Masukkan tinggi rencana dengan cara, pada Menu Terrain pilih Contour
Utilities lalu klik Edit Elevation.
3) Selanjutnya klik desain yang di buat tadi, kemudian isikan ketinggian yang
diinginkan lalu Enter 2x.
4) Buat surface desain sama dengan langkah III.2.4 dari langkah 1-3.
5) Pada tanda + surface Cut n Fill, Breaklines klik kanan pilih Difine By
Polyline.
6) Pada Commad isi Description for Breaklines, kemudian enter Select objects
lalu enter. Maka akan muncul jendela Terrain Breaklines, klik Yes.
11) Pada jendela Define Stratrum, isi Name dan Description. Untuk Surface 1
pilih existing dan Surface 2 pilih cut n fill, kemudian klik Ok.
12) Pada Menubar pilih menu Terrain pilih Site Definition, klik Define Site.
13) Pada Command Rotation angle tekan enter. Site base point klik kiri bawah,
untuk Grid M size dan Grid N size ketik angka 1, kemudian pada upper right
corner klik kanan atas (diusahakan mencakup seluruh entity). Setelah itu
tekan enter 3x.
14) Pada Menu Terrain pilih Grid Volumes, klik Calculate Total Site Volume.
15) Pada jendela Site Volume Librarian, pilih site lalu klik Ok.
18) Pada Menu Terrain pilih Grid Volume, klik Grid Volume Ticks.
19) Pada jendela Site Volume Librarian, pilih site lalu klik Ok.
20) Pada jendela Grid Volume Ticks, isi Tick Interval dan Tick Size pada kotak
dialog Create Tick Marks. Begitu juga pada kotak dialog Create Labels, isi
Label Interval, Label Size dan Label Precision (sesuai keinginan).
21) Pada Command Erase Old Grid Ticks, ketik Yes lalu enter.
22) Untuk membedakan galian dan timbunan (cut and fill), maka pada layer cut
and fill dibedakan warnanya.
23) Pada Menu Terrain pilih Volume Reports, klik Site Table.
III.2.7.Pembuatan Watershed
Pada tahap ini ditujukan untuk mengetahui batas air pada suatu permukaan
2) Pada watershed klik tanda + pada sebelah kirinya dan pilih point groups,
pada point groups tersebut klik kanan dan pilih add point groups sehingga
akan muncul dialog box add point group lalu pilh ok.
3) Pada Watershed klik kanan dan pilih build sehingga akan muncul dialog box
Build Watershed kemudian pilih ok. Setelah ituakan muncul dialog proses
build lalu klik ok.
4) Setelah proses selesai kita dapat melihat hasil build-nya pada surface static
dan surface data. Pada Watersheet pilih tanda + dan klik kanan pada
watershed, setelah itu pilih calculate watershed dan akan muncul dialog
calculate watershed lalu pilih ok, sehingga akan muncul hasil perhitungan
watershed.