SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

........../.........
RS AVECIENA -JANGMED/RSAVM/ 00 1/2
MEDIKA 2017

Tanggal Ditetapkan Ditetapkan Oleh :

Direktur RS Aveciena Medika,
STANDAR Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Gusti Rifaniansyah Rusli
NIK. 11104131531021000
Pengertian 1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan pengamatan
yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus menerus terhadap
suatu kejadian penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu,
serta hal hal yang mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut, untuk
digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan
secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.
2. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah pengumpulan data
kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat dower kateter
menetap setelah 2 x 24 jam.
3. Surveilans Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah pengumpulan data
kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat mengenai :
o Superfisial (Superficial Incicional Site) : ILO yang terjadi 30
hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit dan
jaringan sub kutan.
o Profunda ( Deep Incicional) : ILO yang terjadi 30 hari setelah
tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau infeksi terjadi
dalam satu tahun bila ada pemasangan implan, mengenai
jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan otot).
o Organ/rongga : ILO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan,
mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam.
4. Surveilans Phlebitis adalah pengumpulan data kejadian infeksi
berupa Peradangan dan pembekuan darah di dalam suatu vena
superfisial (vena permukaan).
Tujuan Sebagai acuan langkah dalam:
1. Memperjelas cara pemantauan, pelaporan dan evaluasi infeksi rumah
sakit
2. Dapat mendeteksi secara dini adanya outbreak infeksi rumah sakit
3. Dapat melakukan penanggulangan secara cepat bila timbul outbreak
infeksi rumah sakit

SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

........../.........
-JANGMED/RSAVM 00 2/2
RS AVECIENA /2017
MEDIKA

Kebijakan SK Direktur RS Aveciena Medika Nomor: ......

Tentang: Kebijakan Pencegahan Pengendalian Infeksi
Prosedur 1. Setiap ada pasien yang dilakukan pemasangan kateter
intravena/imfus, kateter urin, mengalami infeksi luka operasi dan
phlebitis maka perawat ruangan harus mengisi formulir data sesuai
dengan tindakan yang dilakukan
2. Cara pengisian sesuai dengan petunjuk pengisian formulir data
3. Formulir data diisi setiap hari, sesuai hasil pengamatan pada hari
tersebut oleh IPCLN atau IPCN
4. Apabila dalam pemantauan ditemukan tanda gejala infeksi
rumah sakit, maka perawat yang bersangkutan, IPCLN, IPCN dan
dokter yang merawat bekerjasama melakukan follow up, baik
untuk menentukan diagnosis infeksi rumah sakit yang berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, maupun untuk pengobatannya
5. Pada tiap awal bulan berikutnya dibuat laporan bulanan infeksi
rumah sakit oleh IPCLN masing-masing ruangan.
6. Laporan yang telah selesai disampaikan kepada Tim PPI RS
Aveciena Medika pada waktu yang telah disepakati bersama,
disertai dengan formulir pemantauan harian, baik yang bermasalah
ataupun tidak.
7. Berdasarkan laporan bulanan dari tiap ruangan, Tim PPI
membuat rangkuman laporan bulanan dan mencatat kasus infeksi
rumah sakit dalam register infeksi rumah sakit yang telah
disediakan
8. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi menghitung insiden
masing-masing infeksi rumah sakit tiap bulan baik secara
keseluruhan maupun per ruangan, melakukan analisa/ evaluasi,
 kemudian melaporkan hasil pemantauan, hasil analisa/ evaluasi,
berikut saran/ rekomendasi perbaikan kepada Komite PPI RS
Aveciena Medika
9. Kemudian Komite PPI RS Aveciena Medika melaporkan kepada
Direktur RS Aveciena Medika dengan tembusan Kabid Yanmed,
dan Unit terkait. Tembusan kepada semua ruangan perawatan
sekaligus sebagai umpan balik.
Unit Terkait 1. Direktur
2. Kabid Pelayanan Medis
3. Kabid Keperawatan
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Kamar Operasi