Anda di halaman 1dari 5

Chapter 2

Moment of the Century


Momen Abad Ini

Meski seharusnya menjadi hal rahasia, mereka mengadakan upacara besar untuk
Demo penerbangan di pantai. Mereka memecah Kusudama (// Kusudama adalah bola
kertas yang seringkali dibuat dari kumpulan origami dengan bentuk yang sama yang
kemudian dirangkai dengan lem menjadi satu kesatuan yang berbentuk bola),
melepaskan merpati putih, berpawai, melempar konfeti, dan pidato ucapan selamat.
Semua orang berpakaian dinas untuk menghormati abad sekarang. Panjang
Tbishachimaru sekitar 223 meter, dengan diameter 34 meter, dan memiliki kecepatan
maksimum 70 km/jam. Memiliki enam set baling-baling, gondola yang terlihat efisien,
dan ruang tamu. Nama Tobishachimaru diambil dari binatang orca besar ( Shachi :
Sejenis lumba-lumba) dengan dada dan sirip punggung yang dengan hati-hati dibuat
pada bagian balonnya. Cuaca saat itu memang sempurna. Tazuna berkelinang air mata
saat melihat melihat karyanya sendiri berhasil. Kakashi mengucapkan selamat kepada
Tazuna.

Tazuna berkata bahwa balon-balon itu diisi dengan helium untuk daya apungnya, yang
lebih ringan dari udara serta tahan api.
Demo Penerbangan itu akan berlangsung selama 2,5 jam, dan akan
hanya sampai ketinggian 5.000 meter, sehingga negara-negara lain tidak bisa melihat
pertunjukan penerbangan itu. Warna pesawat/badan pesawat berbaur dengan cahaya
biru langit. Informasi ini hanya diketahui Konoha. Meskipun Garyo telah dikirim ke
Hyouzukijyou, sisa-sisa kelompoknya masih ada di mana-mana. Itu sebabnya butuh
keterampilan Konoha untuk melakukan acara itu khususnya untuk memantau kapal.
Suara platform Tbishachimaru menyela percakapan Tazuna dan Kakashi, sekaligus
memberitahu kepada 57 orang beruntung yang diundang untuk segera menuju
Tobishachimaru untuk melakukan boarding.

Tazuna dipenuhi dengan emosi dan raut senyum. Secara peristiwa abad ini akhirnya
akan terjadi! Mereka tertawa bersama sembari melihat-lihat kerumunan orang
berpakaian rapi mulai menaiki Tbishachimaru. Orang-orang mengambil foto untuk
memperingati kesempatan itu, sampai kemudian tiba-tiba mereka mendengar langkah
kaki panik berlari dari belakang. Seorang wanita dengan gaun biru panjang berjalan
dengan kecepatan penuh, melambaikan tiket emas di tangannya, berkata kepada
mereka untuk menunggunya sampai dia naik. Tepat saat dia berada di sebelah Kakashi,
ia tersandung sesuatu dan jatuh sambil menjerit.

Kakashi, secara reflek menangkap tubuhnya.

Mata wanita yang terbuka lebar, dan mata Kakashi terlihat saling pandang. Rambut
keritingnya terurai, bibir basahnya sedikit terbuka dan pupil matanya membesar...
Waktu seakan berhenti sejenak, seakan dunia hanya milik Kakashi dan wanita itu.
Dengan bunyi terpelanting/gedebuk, wanita bergaun panjang itu jatuh di tangan
Kakashi. Saat ia mengangkat wajahnya, rambut keriting panjang dan lembut miliknya
menggelitik ujung hidung Kakashi.

Kakashi bertanya apakah dia baik-baik saja. Dia meminta maaf karena sudah
merepotkannaya dengan alasan dia sedang terburu-buru, lalu mengucapkan terima
kasih. Dia berteriak lagi dan mulai terburu-buru di kapal, memberitahu mereka untuk
menunggunya naik. Kakashi berbicara pada Tazuna saat wanita itu sudah mulai berlari
lagi bahwa wanita itu tampaknya benar-benar mengharapkan demo penerbangan
tersebut. Kakashi juga berkata kalau pastinya ini adalah bisnis yang indah bagi seorang
tukang kayu. Tazuna malah merespon dengan berkata bahwa dia adalah wanita yang
indah/cantik sekali, lalu berbicara tentang pekerjaan, dia bertanya upacara pelantikan
resmi Kakashi.

kakashi menggeleng samar-samar. Dia melirik wanita itu lagi, sekarang mereka sedang
menunggu lepas landas. Tazuna kemudian bertanya saat Kakashi sedang melamun
sambil menatap baling-baling di ekor kapal itu.

"Aku agak kurang mengerti, tapi soal upacara peresmian Hokage, menurutku hal itu
seperti upacara pernikahan antara kau dan Konohagakure, bukan begitu?"

Kakashi dengan samar-samar menjawab ya mungki kira-kira seperti


itu. Pikir Tazuna Kakashi tidak perlu khawatir, meskipun semua orang menaruh
harapan besar padanya. Tiba-tiba, mata Kakashi menangkap sesuatu dalam bayangan
kapal. Tazuna tidak menyadarinya, dia terus membahas tentang wanita, menyurung
Kakashi untuk memberikan contoh, jika wanita terus-terusan mencoba mengajaknya
menikah. Kakashi agak mengabaikan bahasan itu. Tazuna terus berandai tentang
seorang wanita yang tegas, ia bilang ketika masih muda, ia seperti anjing lapar, yang
selalu mengejar bokong wanita. Kakashi menyela saat terkonsetrasi pada seorang pria
mencurigakan yang baru saja melompat dari belakang kapal. Kakashi kemudian
bergegas menuju Tobishachimar dan berjalan di tengah para penumpang terakhir
yang naik, meninggalkan Tazuna yang
kebingungan. Staf kapal sudah bersiap untuk take-off.

Kakashi memanggil pria yang mengenakan jubah berkerudung hitam itu, yang sempat
berhenti sebentar. Kakashi memiliki kesan bahwa orang itu tidak diundang. Pria itu
berlari menjauh saat Kakashi memintanya untuk menunggu. Mereka mulai bertukar
pukulan, Kakashi melakukan kombinasi serangan berturut-turut. Kakashi merasa orang
yang dia lawan ini cukup hebat: tidak ada gerakan yang tidak perlu. Mereka saling
bertukar taijutsu lagi, mereka juga saling membaca gerakan. Kakashi sepertinya paham
betul dengan pola serangan pria itu, Kakashi tidak merasakan hal yang jahat.

Kakashi sadar sama sekali tidak ada indikasi bagi lawan untuk menggunakan ninjutsu.
Dia cek kembali intuisi dan perawakan pria dibalik jubah hitam itu. Kakashi
mendaratkan pukulan di dada lawan. Mereka terus bertukar combo taijutsu. Musuh
tersungkur ke tanah, dan Kakashi memperhatikannya sambil berkata:

"Karena kau ada di sini, itu berarti Guy juga datang, kan?"
Dia adalah Rock Lee! (eheh) Kakashi berjalan melewati kerumunan penumpang lain
dan orang-orang mengambil foto. Dia mengepalai menuju tali terakhir di lambung
yang menghubungkan Tobishachimar ke tanah.

Saat Kakashi melihat dari jendela gondola, terlihat sekilas orang-orang di dalam, tapi
tidak ada tanda-tanda aneh sama sekali. Lalu dia pergi di sisi kantung udara dan
berjalan sampai ekor kapal. Kakashi mulai berpikir tentang bagaimana Lee bisa lolos
dari pengawasan para Jounin tersebar di sekitar tempat tersebut. Ia lalu merenung
berpikir kalau mungkin mereka disuap. Kakashi ke buritan kapal, tergantung dengan
satu tangan. Di dalam ada baling-baling sepanjang 5 meter. Ia menebak kalau mulai
dari sini mereka akan setia. Baling-baling mulai bergerak, kecepatan putarannya
meningkat dengan gemuruh yang terdengar rendah. Saat mereka meningkatkan
ketinggian, angin kencang mulai bertiup, dan suhu lebih dingin dari yang diharapkan.
Kakashi mengumpulkan chakra di tangan dan kakinya agar tidak kedinginan.

Kakashi terus merangkak ke bagian penggerak. Tobishachimar tampaknya memang


sudah disiapkan
untuk demo penerbangan itu. lalu kapal itu berhenti sejenak di udara. Kakashi berani
melawan angin dan merangkak ke dalamannya sebelum baling-balingnya berputar lagi,
dan mencincang dirinya. Dia beruntung kecepatan baling-baling tidak terlalu tinggi,
kalau tidak, ia akan sudah jadi daging cincang. Kakashi lega. Tapi dia masih terancam
tersedot, sehingga ia mengumpulkan chakra lagi untuk melekat/menempel ke kapal.
Sedikit demi sedikit, ia maju melarikan diri dari bagian interior dan memeriksa
sekelilingnya. Ia melihat didepan, kantung daya apung udara diblokir, tapi masih
terhubung ke tempatnya dengan tangga yang bisa ia turuni. Tampaknya menuju ke
ruang mesin. Kakashi mendengar suara aneh, sehingga ia mulai menelusuri bangunan
dan berjalan ke segala arah.

Kakashi sadar kalau tampaknya itu adalah bayangan Lee, yang masih mengenakan
jubah berkerudung sambil melarikan diri. Kakashi melompati pagar besi bangunan.
Pada ruangan bawah kapal, ada banyak kotak kayu. Pria dengan kursi rodanya berjalan
sejajar dengan pijakan Kakashi. Kakashi melompat lalu berkata "Apa maksudnya ini,
Guy!" Guy tiba-tiba menghentikan laju kursi rodanya. Kakashi minta penjelasan Guy.
Dia bertanya apakah Guy telah memaksa Lee untuk memberinya tumpangan ke
Tobishachimar, karena tampaknya seolah-olah ia mengancamnya akan memutuskan
ikatan guru dan murid murid mereka. Setelahnya Kakashi membahasa soal kondisi
Guy:

Dalam pertempuran dengan Madara, tulang kaki kanan Guy (benar-benar)


remuk/rusak. Sejak (insiden itu), pasti
hidupnya terbatas hanya tinggal di kursi roda. Menurut dokter, tidak mungkin (Guy)
bisa berjalan lagi.

Namun, mengherankan, dengan rajin berlatih, pria dengan kesulitan seperti


itu tidak hanya terpaku pada kondisinya sekarang, tetapi juga tetap mempertahankan
kekuatan sebenarnya dari jiwa mudanya, rehabilitasinya sudaah masuk ke tingkat
pemulihan untuk berdiri dan berjalan.

Guy merespon:
"Bukan karena Lee sekalipun, aku juga selalu bisa melakukan apapun yang kumau"
kata Guy, sambil terus berbicara. "Sebagai manusia, tanpa satu atau dua kaki, seorang
bisa terus bertahan hidup dengan sempurna. Secara pribadi, akulah buktinya."

Kakashi kemudian melirik kaki kanan Guy yang di gips itu, lalu bertanya kepadanya apa
alasan Guy sengaja ikut ke Tobishachimar. Guy merespon:

"Dengar, Kakashi... tidak berarti masalah ini menjadi akhir bagiku sebagai shinobi.
Bahkan sekarang, kaki kiriku (dapat) jongkok 1.000 atau 2.000 kali. Bukan apa-apa (/
bukan masalah besar). Jika niatku sudah bulat, mau di kursi roda ataupun tidak,
merayap (berjalan) ke kapal ini, akan sangat mudah. Wahahaha! "

Kakashi menatap Guy, tapi Guy terus berbicara. Dia berkata kalau dia tidak terlalu
tertarik pada kapal itu sama sekali, dia tidak tertarik dengan pemandangan 5.000
meter diatas permukaan tanah.Panjang kapal yang sekitar 223 meter dengan lebih dari
200 ton, dia tak peduli bagaimana benda sebesar ini bisa terbang. Dalam kepala
Kakashi, dia berpikir, "Orang in... apapun itu, dia hanya ingin manaiki kapal ini".

Guy mencoba untuk bersikap tenang, tapi dengan jelas Kakashi bisa melihat niatnya.

Kakashi teringat Guy memiliki mabuk kapal laut yang mengerikan. Guy mencoba untuk
menahan muntah, Dia berkata kalau kapal ya kapal, ini pesawat, di beranggapan kalau
situasinya berbeda. Kakashi mengingatkannya Tobishachimar ini masih dianggap
sebagai kapal. Guy berlanjut bilang kalau dia akan baik-baik saja, hingga kemudian
wajahnya tiba-tiba menjadi pucat dan merasa mual. Ya, dia memang kelihatan mual.
Kakashi heran apa yang akan Guy lakukan. Kemudian mereka mengubah topik
pembicaraan
ringan ini ke obrolan yang lebih serius, dimulai dengan Kakashi:

"Soal Jounin yang bersembunyi di kapal ini, mereka telah dilaporkan ke Negara Ombak
sebelumnya. Kau tidak ada dalam undangan, jika kita ketahuan ada disini, kepercayaan
(Negara Ombak) kepada Konoha akan goyah. Mereka mungkin akan salah paham dan
mengira kita mencoba mencuri informasi tentang Tobishachimaru."

"Itu bukan masalah"

"Hah?"

"Karena demo penerbangan ini dirahasiakan kepada negara-negara lain." Guy


tersenyum lebar dan tertawa.

"Secara formal, Tobishachimar tidak ada. Oleh karena itu, kita seharusnya tak bisa
menyelinap ke kapal yang tidak ada "

"Ahh, begitu ya."

"Wahaha!" Guy tertawa lebar, lalu berkata kalau ini semua sudah ia rencanakan... tapi
kemudian kembali agak serius. Dia bertanya, apa yang terjadi pada murid favoritnya?
Kakashi menjawab dia baik-baik saja dan sudah kembali untuk menjaga Hyouzukijy
(Blood Prison).
Guy berkata kalau dia menyalurkan jiwa pemudanya untuk mengawasi para tahanan.
Dia merasakan sakit lagi. Dia memberitahu Kakashi, saat dia berusaha menyelinap ke
kapal, mereka bisa melihatnya karena ia agak mencolok dengan kursi rodanya. Tiba-
tiba, ekspresi Guy berubah muram lalu berhenti berbicara, melihat ke bagian bawah
perut kapal.
Kakashi juga menyadari kalau: ada shinobi. Selain Jounin yang telah disetujui, memang
tidak boleh ada orang lain di kapal. Mereka menjaga keseimbangannya dalam kapal
dan mulai mengamati situasi.

Guy dan Kakashi tetap diam dan mengawasi orang-orang yang ada di bawah. Dari atas,
wajah mereka tidak terlihat jelas, pakaian mereka terlihat tidak berbeda dengan
penumpang lain. Mereka tidak melihat Guy dan Kakashi kemudian shinobi itu jongkok
di samping kotak-kotak kayu dibawah, hingga kemudian mereka terlihat buru-buru
pergi. Guy dan Kakashi bertukar pandang. Kakashi menengok untuk memeriksa
lingkungan sekitar, sampai akhirnya menemukan sesuatu. Guy bertanya apa yang ia
temukan. Kakashi kambali mengeluh, berkata kalau ini situasinya kembali sulit; ia
melihat Kunai dengan Kertas peledak. Kemudian segera dari ruang makan, mereka
mendengar teriakan.

Anda mungkin juga menyukai