Anda di halaman 1dari 6

15/01/2016

KASUS
IDENTITAS PASIEN

MANA JEMEN Nama


Jenis Kelamin
Umur
: Tn. S
: Laki-laki
: 36 thn

KASUS 1
Alamat : Panusupan 01/02 Rembang -
Purbalingga
Agama : Islam
Mondok di bangsal : Menur
Pekerjaan : Kuli bagunan
Tanggal masuk RS : 05 Januari 2016
Nomer RM : 00163296

ANAMNESA

Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah


Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada perut Pasien pernah mengalami sakit seperti ini
bagian kanan bawah, pasien merasakan nyeri sejak 2 hari SMRS, nyeri sebelumnya.
dirasakan terus menerus. Pada awalnya nyeri berasal dari ulu hati
yang kemudian turun ke perut bagian kanan. Nyeri dirasakan saat
sedang aktivitas kemudian pasien istirahat tetapi nyeri tidak Riwayat Penyakit Keluarga
membaik, nyeri dirasakan berkurang apabila pasien membungkuk, Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
sebelumya pasien merasakan nyeri perut bagian kanan bawah hilang
timbul sejak 3 bulan yang lalu, keluhan disertai rasa mual, muntah 3
yang sama
kali per hari, ttapi tidak demam, pasien juga mengalami penurunan
nafsu makan. Buang Air kecil dan buang air besar dirasakan lancar.

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata
Keadaan Umum : Sedang Kepala-Leher
Kesadaran : Compos mentis cooperatif Kepala : normochepali, bentuk simetris.
Tekanan darah : 120/70 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Nadi : 70 x/menit Leher : tidak ada pembesaran KGB
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 37,6C

1
15/01/2016

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK

Thorax-pulmo
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding Thorax-Cardiovascular
dada simetris kanan dan kiri, tidak ada gerakan Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
tertinggal, tidak ada retraksi dinding dada. Palpasi : tidak teraba massa, ictus cordis teraba di di
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada krepitasi, RIC V linea midclavicularis sinistra.
vocal fremitus normal. Perkusi : redup di bagian jantung, batas bawah paru
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru. dan jantung dalam batas normal
Auskultasi : Suara pernapasan bronchial dan Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, tidak ada
vesikuler, tidak ada wheezing dan ronki. bising

PEMERIKSAAN FISIK STATUS LOKALIS

Regio abdomen
Abdomen Inspeksi : distensi (-)
Inspeksi : bentuk dinding perut datar, tidak ada Palpasi :
sikatrik nyeri tekan titik Mc.Burney (+), nyeri lepas (+),
Palpasi : nyeri tekan (+) nyeri lepas (+), Rovsing sign rovsing sign (+)
(+), Psoas sign (+), Obturator sign (+) psoas sign (+)
Perkusi : timpani dikeempat kuadran abdomen obturator sign (+)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Auskultasi : bising usus (+) normal

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


NORMAL
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
KIMIA KLINIK DIAGNOSA BANDING
Apendisitis perforasi
GULA DARAH 114,0 mg/dL 100-150
HB 15,1 g/dl 11,7-15,5
SEWAKTU
LEUKOSIT 13,3 103/ul 3,6-11
UREUM 37,3 mg/ dL 10-50 Tumor Caecum
HEMATOKRIT 47 % 35-47
ERITROSIT 5,5 106/ul 3.8-5,2
CREATININ 1,13 mg/ dL 0,6-1,1
Tumor Colon
TROMBOSIT 216 103/ul 150-440
ELEKTROLIT
MCV 88 fL 80-100
MCH 28 Pg 26-34
NATRIUM 123,0
4,7
mmol/L 135,0-147,0 PEMERIKSAAN PENUNJANG
KALIUM mmol/L 3,5-5,0
MCHC 32 g/dL 32-36
KLORIDA 104,0 mmol/L 95,0-105,0
Lab
DIFF COUNT
USG
EOSINOFIL 1 % 1-3
BASOFIL 0 % 0-1 DIAGNOSIS
NETROFIL 84 % 50-70
SEGMEN 10 % 25-40
Apendisitis kronis eksarsebasi akut
LIMFOSIT 5 % 2-8
MONOSIT
4.00 menit 35
CLOTING TIME 3.30 menit 25
(CT)
BENDING TIME
(BT) 114,0 mg/dL 100-150

KIMIA KLINIK 37,3 mg/ dL 10-50


GULA DARAH 1,13 mg/ dL 0,6-1,1
SEWAKTU
UREUM
CREATININ 123,0 mmol/L 135,0-147,0
4,7 mmol/L 3,5-5,0
ELEKTROLIT
NATRIUM
104,0 mmol/L 95,0-105,0
2
15/01/2016

PENATALAKSANAAN :
PROGNOSIS

KONSERVATIF
Non medika mentosa :
- Rawat inap
- Bed rest, posisi fowler
Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Diet makanan lunak
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Medikamentosa :
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
- inj. Ceftrixone 2x1 gram
- Inj. Ketolorak 3x1 amp (post operasi)
- Paracetamol 3x500 mg
Operatif (appendiktomi) keadaan sudah membaik

DEFENISI EPIDEMIOLOGI

Apendisitis Peradangan pada apendiks


vermiformis

Insiden tertinggi pada umur 20-30 th


Appendicitis kronis merupakan lanjutan appendicitis
Insiden pada lelaki dan perempuan
akut supuratif sebagai proses radang yang persisten
akibat infeksi mikroorganisme dengan virulensi rendah, umumnya sebanding, kecuali pada umur 20-30
khususnya obstruksi parsial terhadap lumen. Diagnosa th , insiden laki-laki lebih tinggi.
dapat ditegakkan jika ada riwayat serangan nyeri
berulang di perut kanan bawah lebih dari dua minggu.

ANATOMI APENDIKS Pangkal apendiks terletak pada


titik Mcburney
Diukur dengan cara
organ berbentuk tabung, pengukuran Monroe-Pichter,
berpangkal di sekum. membuat garis khayal dari SIAS
Lumennya sempit di dekstra ke Umbilikus kemudian
bagian proksimal dan dibagi 3.
melebar di bagian distal Pangkal apendiks 1/3 lateraldari
garis tersebut

3
15/01/2016

VARIASI LOKALI APPENDIX P ER SA R A FAN

Parasimpatis berasal dari


VERMICULARIS cabang n.Vagus
Simpatis N. Thorakalis X

VA SK ULA RISASI

Perdarahan apendiks berasal dari A.


Apendikularis yg merupakan arteri
tanpa kolateral.
Jika arteri ini tersumbat
apendiks akan mengalami gangren

KLASIFIKASI
FISIOLOGI
Apendisitis Cataral Appendicitis
Apendiks menghasilkan lendir yang normalnya dicurahkan dalam akut
lumen dan selanjutnyamengalir ke sekum
(Supurative
GALT yang menghasilkan imunoglobulin sekretoar ( IgA) dimana Appendicitis
imunoglobulin ini efektif sebagai pelindung terhadap infeksi. Apendisitis

Appendicitis Akut
Gangrenosa

Appendicitis
Perforasi
Apendisitis
Kronis

ETIOLOGI PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Infeksi bakteri
Faktor pencetus : Infiltrat apendikularis dimulai di mukosa
- Sumbatan lumen apendik seluruh lapisan dinding apendiks (24-48 jam)
- Hiperplasia GALT usaha pertahanan tubuh melalui penutupan
- Fekalit apendiks dengan omentum, usus halus, atau
- Tumor apendiks adneksa terbentuk massa periapendikular
- Cacing askaris nekrosis jaringan berupa abses perforata.

4
15/01/2016

PATOSIOLOGI Gambaran Klinis


Mukus yg diproduksi Peningkatan tek.
Obstruksi lumen
mukosa mengalami intralumen
bendungan

Manifestasi klinis apendisitis akut :


Terputusnya aliran darah Edema & ulserasi mukosa
Tanda awal
nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual
dan anoreksi
Obs.Vena, edem bertambah, bakteri Peradangan peritoneum Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda
menembus dinding rangsangan peritoneumlokal di titik McBurney
- nyeri tekan
- nyeri lepas
Apendisitis gangrenosa Aliran arteri terganggu
- defans muskuler

Manifestasi Klinis
DIAGNOSIS

Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung


- nyeri tekan bawah pada tekanan kiri (Rovsing) Riwayat klasik apendisitis akut diikuti massa yang
- nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri nyeri di regio iliaka kanan dan demam diagnosis
dilepaskan (Blumberg) pada massa atau abses apendikuler.
- nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak Diagnosis didukung pemeriksaan fisik maupun
seperti nafas dalam, berjalan, batuk, mengedan. penunjang.

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG


PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi LABORATORIUM
Auskultasi DARAH
PERKUSI URIN
Palpasi USG
Pemeriksaan Colok Dubur BNO
Tanda-Tanda Khusus BARIUM ENEMA
Psoas Sign
Rovsing Sign
Obturator Sign

5
15/01/2016

Gejala appendicitis akut pada anak tidak spesifik. Gejala awalnya sering hanya rewel
dan tidak mau makan. Anak sering tidak bisa melukiskan rasa nyerinya. Karena
DIAGNOSA BANDING
gejala yang tidak spesifik ini sering diagnosis appendicitis diketahui setelah terjadi
perforasi.
The Modified Alvarado Score Skor
Gejala Perpindahan nyeri dari ulu hati ke perut kanan bawah 1
Mual-Muntah 1 Gastroenteritis Kista ovarium terpuntir
Anoreksia 1
Tanda Nyeri di perut kanan bawah 2 Limfadenitis mesenterica Diverticulitis
Nyeri lepas 1 Peradangan pelvis Batu Ureter atau Batu Ginjal
Demam diatas 37,5 C 1
Pemeriksaan Leukositosis 2 Kelainan ovulasi
Lab
Hitung jenis leukosit shift to the left 1 Infeksi pelvis
Total 10 Kehamilan Ektopik
Interpretasi dari Modified Alvarado Score:
1-4 : sangat mungkin bukan apendisitis akut Endometriosis eksterna
5-7 : sangat mungkin apendisitis akut
8-10 : pasti apendisitis akut

Penatalaksanaan PROGNOSIS

Prognosis baik bila dilakukan diagnosis dini


Antibiotik Apendektomi sebelum ruptur, dan diberi antibiotik yang lebih
baik.

Analgetik (post
operasi)

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA ^_^

Anda mungkin juga menyukai