M. Yusuf1), Aryanto1)
Abstrak
Dalam ilmu perbaikan tanah, telah dikenal beberapa metode perbaikan tanah baik yang bersifat
primitif/tradisional maupun yang sudah menggunakan teknologi maju. Oleh karena pekerjaan
pembangunan dibatasi biaya maka metode-metode perbaikan yang murah tetapi stabil masih
memerlukan inovasi yang terus akan berkembang. Lagi pula, suatu metode perbaikan biasanya
hanya cocok untuk kondisi tertentu antara lain menurut jenis tanahnya. Tanah gambut di Pontianak
yang secara teknik tidak menguntungkan, telah diterapkan beberapa metode perbaikan/perkuatan
tanah namun masih sering terjadi kegagalan sehingga masih memerlukan metode perbaikan yang
efektif dan efisien dengan biaya yang minimal. Penelitian ini mengkaji metode perkuatan dengan
tiang cerucuk yang divariasikan dengan berbagai formasi menurut panjang, jarak, diameter, dan
jumlahnya dalam satu grup. Dari berbagai formasi tersebut, jumlah tiang dan diameter merupakan
variabel yang paling menentukan. Dengan pendekatan bahwa beban ultimit berbanding linier
terhadap variasi yang ditinjau diperoleh hubungan Pu = 1497,217985 + 101,5289346N +
114,4953539D. Setelah dilakukan uji pembebanan diperoleh bahwa beban ultimit hasil uji
pembebanan hanya sebesar 20% dari beban ultimit menggunakan data uji laboratorium.
Kata-kata kunci: pelat beton, tanah gambut, tiang cerucuk, kelompok tiang, uji pembebanan
53
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2011
55
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2011
yang murah sangat sukar dilakukan, menggunakan tiga buah arloji ukur (dial
melainkan dalam skala yang lebih kecil gauge).
sebagaimana dilakukan dalam penelitian
ini kemudian diekstrapolasikan ke skala Setelah pelat beton mencapai
yang lebih besar. kekuatannya (umur 28 hari) maka
dilakukan uji pembebanan yang mengacu
pada UFC (Unified Facilities Criteria)
3. METODE PENELITIAN
(UFC-3-220-03 FA) dengan prosedur
Sebagai variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
adalah panjang tiang (L), jumlah tiang 1) Persiapkan balok beban.
(N), diameter tiang (D), dan jarak tiang 2) Pasang arloji ukur yang mempunyai
(S). Variasi masing-masing variabel ketelitian 0,30 mm dan mengatur
disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 1. jarum dial pada posisi nol.
3) Terapkan beban sebesar tiga balok
Uji Pembebanan
(berat per balok lebih kurang 30 kg).
Uji pembebanan (loading test) ini 4) Catat penurunan yang terjadi.
bertujuan untuk mendapatkan kurva 5) Ulangi dari langkah (3) hingga
beban versus penurunan tanah yang penurunan mencapai angka
diperlukan untuk menginterprestasikan maksimum arloji ukur, atau pelat
daya dukung ultimitnya. Prinsip kerja beton hancur, atau tanah runtuh, atau
cara pembebanan langsung adalah pelat semua balok beban sudah
uji dibebani dengan balok-balok beban. digunakan.
Balok-balok tersebut diletakkan di atas
Bentuk uji pembebanan langsung dalam
pelat uji dengan posisi sentris. Besarnya
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
penurunan pelat diukur dengan
2.
56
5 cm; 8 cm; 12 cm; 15 cm;
5 cm
Kajian Pengaruh Konfigurasi Kelompok Tiang Terhadap Daya Dukung Tanah untuk Perkuatan
30 cm
30 cm
5 cm; 8 cm; 12 cm; 15 cm;
5 cm
Fondasi Jalan di Tanah Gambut
1,2 m
1,2 m
(M. Yusuf, Aryanto)
cm
cm
cm
cm
3030
3030
5 cm; 8 cm; 12 cm; 15 cm;
1,2 m
1,2 m
5 cm
30 cm 30 cm 30 cm 30 cm
30 cm
30 cm
30 cm
30 cm
1,2 m 1,2 m
1,2 m
1,2 m
12cm
30 cm 30 cm
12cm 30 cm 30 cm
30 cm
30 cm
1,2 m
2m; 3m; 4m
1,2 m
12cm 4m
12cm
30 cm 30 cm 30 cm 30 cm
12cm2m; 3m; 4m
4m
12cm
(a) Variasi panjang cerucuk (b) Variasi diameter cerucuk
2m; 3m; 4m
4m
30 cm 30 cm 30 cm
5 cm
30 cm
(a) Variasi panjang cerucuk (b) Variasi diameter cerucuk 5
30 cmcm 30 cm 30 cm
5 cm
30 cm
5 cm
cm
1,2 m
3030cm
1,2 m
1,2 m
30 cm
5 cm
5 cm
cm
30 cm 30 cm 30 cm
cm
3030
30 cm
cm
30cm
1,2 m
1,2 m
1,2 m
5 cm
30 cm
30
30 cm
30 cm 30 cm
5 cm
30 cm
5 cm
30 cm
1,2 m
1,2 m
12cm
30 cm
12cm
12cm
30 cm 30 cm
30 cm
30 cm
12cm 4m
12cm 4m
30 cm
30 cm 30 cm
4m
4m
untuk N=4 untuk N=9 untuk N=16
12cm
12cm
12cm
(c) Variasi jumlah cerucuk (d) Variasi jumlah cerucuk (e) Variasi jumlah cerucuk
4m
4m
4m
90 cm
1,2 m
1,2 m
60 cm
30 cm
5 cm
5 cm
30 cm
60 cm
5 cm
1,2 m
90 cm
1,2 m
1,2 m
60 cm
30 cm
90 cm
5 cm
5 cm
1,2 m 1,2 m 1,2 m
30 cm
60 cm
90 cm
1,2 m
90 cm
1,2 m
1,2 m
60 cm
12cm
30 cm
12cm
12cm
30 cm
12cm 4m
12cm 4m
60 cm
90 cm
1,2 m
(f) Variasi jarak cerucuk (g) Variasi jarak cerucuk
1,2 m
(h) Variasi jarak cerucuk
1,2 m
4m
4m
4m
12cm
12cm
Gambar 1. jarak
(f) Variasi Konfigurasi
cerucuk tiang cerucuk
(g) Variasi jarak cerucuk (h) Variasi jarak cerucuk
4m
4m
4m
4500 4500
Cerucuk 4000
4000
Pelat 3500
3500 Total
3000 3000
2500 2500
2000 2000
1500 1500
Cerucuk
1000 1000
Pelat
500 500
Total
0 0
1 2 3 4 5 0 5 10 15 20
Panjang cerucuk, L (m) Diameter cerucuk, D (cm)
(a) Pu vs L (b) Pu vs D
4500 4500
Cerucuk Cerucuk
4000
Beban ultimit, Pu (kg)
4000 Pelat
Beban ultimit, Pu (kg)
Pelat
3500 Total 3500 Total
3000 3000
2500 2500
2000 2000
1500 1500
1000 1000
500 500
0 0
0 4 8 12 16 20 0 30 60 90 120
Jumlah cerucuk, N Jarak cerucuk, S (cm)
(c) Pu vs N (d) Pu vs S
59
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2011
61
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2011
4.3 Daya Dukung dari Data Uji hasil analisis regresi ini kemudian
Pembebanan diinterpretasi beban ultimitnya
menggunakan metode tangen
Data yang diperoleh dari hasil uji (perpotongan garis elastis dan plastis),
pembebanan berupa data diskrit beban metode log P log S, dan metode Van
(P) vs penurunan (S). Terhadap data der Veen. Perhitungan dengan metode
tersebut dibuat analisis regresi nonlinier Van der Veen menggunakan program
untuk mendapatkan kurva P vs S yang komputer yang telah dikembangkan
lebih mulus (lihat Gambar 4). Dari kurva (Hadi dan Yusuf, 2007). Hasil
P (kg)
750
400
500
250 200
0 0
0 0,5 1 1,5 2 0 1 2 3 4
S (mm) S (mm)
1000 1000
N=4; S=60cm; L=3,8m; D=5cm N=4; S=90cm; L=3,8m; D=5cm
800 800
P (kg)
600 600
P (kg)
400 400
200
200
0
0
0 1 2 3 0 1 2 3
S (mm) S (mm)
62
Kajian Pengaruh Konfigurasi Kelompok Tiang Terhadap Daya Dukung Tanah untuk Perkuatan
Fondasi Jalan di Tanah Gambut
(M. Yusuf, Aryanto)
interpretasi beban ultimit dengan ketiga peningkatan daya dukung pelat beton
metode tersebut disajikan pada Gambar 5. dengan penambahan tiang-tiang cerucuk
tersebut diperoleh dari peningkatan
Gambar 5 memperlihatkan bahwa kepadatan tanah gambut di bawah pelat
memang ada peningkatan daya dukung akibat penetrasi volume tiang cerucuk ke
pada pelat beton di atas tanah gambut dalam tanah gambut. Peningkatan daya
dengan penambahan tiang cerucuk dukung ini tentu akan lebih signifikan
sebagaimana diharapkan. Walaupun lagi apabila dilakukan preloading
perilaku hubungan Pu (beban ultimit) vs sebelum pemancangan tiang cerucuk.
N (jumlah cerucuk) tidak seragam pada Adanya pelat beton yang kaku ini tentu
tiap metode interpretasi yang digunakan, akan mengekang dari arah vertikal
namun kesemuanya memperlihatkan terhadap tanah gambut akibat penetrasi
bahwa beban ultimit semakin meningkat tiang-tiang cerucuk.
seiring dengan bertambahnya jumlah
tiang cerucuk. Karena sifat-sifat mekanis Dari ketiga metode yang digunakan
tanah gambut sangat rendah maka diperoleh bahwa perhitungan beban
900 867,66
850 862,32
800
760,19
750 719,07
Pu (kg)
725,65
700 686,05
637,47
650 655,05
649,37
600 615,28 Van der Veen
587,06 Tangen
550
log P - log S
527,21
500
0 4 8 12 16 20
Jumlah Cerucuk
Gambar 5. Beban ultimit dari data uji pembebanan
63
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2011
64