Anda di halaman 1dari 31

BAB V

PERHITUNGAN PENULANGAN

5.1 Penulangan Kolom


Dalam menganalisis kapasitas tulangan yang dibutuhkan untuk penulangan kolom
digunakan alat bantu berupa software yaitu SP Column. Perhitungan kebutuhan jumlah dan
dimensi tulangan dilakukan berdasarkan data output dari element force frame (SAP 2000
v.15.0.0).

Frame 20
Frame 2

Frame 374

Gambar 5.1 Letak Kolom yang Mengalamai Gaya Dalam Maksimal

Gambar 5.2 Nilai Gaya Dalam Maksimal Kolom Frame 2


Gambar 5.3 Nilai Gaya Dalam Maksimal Kolom Frame 20

Gambar 5.4 Nilai Gaya Dalam Maksimal Kolom Frame 374

Tabel 5.1 Tabel Gaya Dalam Maksimal Kolom


Tipe kolom Gaya Momen (M) Gaya
K1 Normal Geser
No.
(P) M2 M3 (V)
Frame Dimensi
mm KN KN-m KN-m KN

2 500 x 500 -1498,01 256,8966 301,5308 137,814

20 500 x 500 -2349,48 322,2478 266,4722 118,323


347 500 x 500 -2319,82 481,1609 236,8476 117,181

Perhitungan penulangan kolom ini ditinjau dari tiga kondisi gaya dalam yang terjadi
pada kolom. Kondisi satu kolom memiliki gaya dalam maksimal pada momen arah x, kondisi
kedua kolom memiliki gaya dalam maksimal pada momen arah y, dan kondisi ketiga kolom
memiliki nilai gaya dalam aksial terbesar. Berikut ini adalah proses perhitungan jumlah dan
dimensi tulangan menggunakan program SP Column:
1. Input data General Information yang berisikan tentang informasi umum tentang
proyek, dengan cara pilih menu Input - General Information - isi sesuai
kebutuhan seperti yang ditunjukan pada Gambar 5.3 OK.

Gambar 5.5 Input General Information

2. Input data material beton dan tulangan yang digunakan seperti fc = 35 MPa dan
fy = 400 Mpa, dengan pilih menu input - material properties masukan data
material kolom - OK.

Gambar 5.6 Input General Properties


3. Input data dimensi kolom dengan cara memilih menu input - Section -
Rectangular masukan dimensi kolom yang akan di- design seperti ditunjukan
pada Gambar 5.7. - OK.

Gambar 5.7 Input Dimensi Kolom

4. Untuk mendesain tulangan kolom dengan program SP Column, Input data


tulangan kolom dilakukan dengan menentukan jumlah minimum dan maksimum
tulangan yang akan digunakan, serta ukuran atau dimensi tulangan minuman dan
maksimum yang akan digunakan. Input penulangan kolom dilakukan dengan cara
memilih menu input - reinforcement - all side equal tentukan No of Bar dan Bar
size yang akan digunakan dan Clear Cover-nya lalu pilih cover to longitudinal
bars - OK.

Gambar 5.8 Input Tulangan Kolom

5. Perlu diperhatikan untuk Bar Size pada program SP Column secara defaults Bar
Set mengacu pada ASTM A615, yang artinya ukuran pada saat input tidak sesuai
dengan ukuran diameter sebenarnya. Bar size dapat di-setting sesuai dengan yang
ingin digunakan dengan cara : Option Startup Defaults (Gambar 5.9).
Gambar 5.9 Setting Bar Size

6. Input beban yang akan diberikan ke kolom. Tahapanya klik input - loads -
factored - isi nilai P, Mx, dan My yang diperoleh dari analisis struktur - OK.

Gambar 5.10 Input Pembebanan Kolom


7. Setelah input data selesai selanjutnya dilakukan analisis, dengan cara pilih menu
solve > Execute atau tekan F5. Kemudian akan muncul diagram interaksi dari
kolom yang ditinjau, diagram interaksi adalah diagram yang menunjukkan
hubungan momen lentur dan gaya aksial tekan yang dapat dipikul elemen
kolom. Berikut hasil analisis dengan menggunakan software SP Column :

Gambar 5.11 Execute

Gambar 5.12 Diagram Interaksi Kolom Frame 2

Gambar 5.13 Diagram Interaksi Kolom Frame 20


Gambar 5.13 Diagram Interaksi Kolom Frame 347

Dari ketiga diagram interaksi tersebut dapat diketahui bahwa kolom K1 berada di
dalam diagram intraksi, yang artinya kolom dengan dimensi 500x500mm,
tulangan 16 buah dengan diameter 36 mm yang didesin mampu menahan beban
yang didapat dari hasil Output SAP2000.

Gambar 5.14 Output Perhitungan Tulangan dengan software sp Column


8. Kemudian untuk tulangan geser (sengkang) dihitung dengan diambil nilai gaya
dalam geser terbesar yang terjadi dari ketiga kondisi kolom. Berikut ini
perhitungannya :

Vu = 137,814 KN = 137814 N
Vu 137814
Vn = = = 229690 N
0,6

f'c 35
Vc = bd = 500460x = 226783,058 N
6 6
Karena Vn > Vc , maka kolom memerlukan tulangan geser
Vs = Vn Vc
Vs = 229690 226783,058
Vs = 2906,942 N
2
Vs < x b x d x fc
3
2
2906,942 < x 500 x 460 x 35
3
2906,942 < 5366666,667 N Dimensin memenuhi syarat
Dengan menggunakan 2 kaki dan tulangan 10
1
= 2 2
4
1
= 2 102
4
= 157,100 2
Vs x s
AVs = =
d x fy
157,1 550 240
= = 7133,682 7500
2906,942
dibandingkan dengan jarak minimum tulangan
550
= 2 = 2
= 275

maka diambil = 275 dengan jumlah kaki 2 dan tulangan 10

Berdasarkan hasil output sp Column dan perhitungan tulangan geser didapat bahwa
penulangan untuk Kolom 500 500 adalah dengan rincian sebagai berikut:
Tulangan = 16 D 36 mm
Sengkang = 10 275 mm

Tabel 5.2 Colomn Schedule


Tipe Kolom : Detail Penulangan Kolom :

K1

Ukuran 500x500
Tulangan 16 D 36
Sengkang 10 275
Untuk Lt. Lt1, Lt2, Lt3, Lt 4

5.2 Penulangan Balok


Perhitungan penulangan balok dilakukan dengan cara manual. Perhitungan ini
menggunakan cara tahapan pada Struktur Beton Bertulang 1 dan mengacu terhadap hasil
output Setelah dilakukan run analysis pada pemodelan di SAP 2000 v.15.0.0, diperoleh gaya
dalam maksimal pada setiap tipe balok.

Frame 93 (B1)

Frame 304 (B2)


Frame 83 (B3)

Gambar 5.15 Letak Kolom yang Mengalamai Gaya Dalam Maksimal


Gambar 5.16 Nilai Gaya Dalam Maksimal Kolom Frame 93

Gambar 5.17 Nilai Gaya Dalam Maksimal Kolom Frame 304

Gambar 5.18 Nilai Gaya Dalam Maksimal Kolom Frame 83

Besarnya gaya dalam pada setiap balok dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.3 Tabel Gaya Dalam Maksimal Kolom

Gaya Momen (M)


Dimensi
Tipe Normal (P) M(-) M(+)
Kolom
h b
N N-mm N-mm
(mm) (mm)

B1 600 300 175,443 - 474,587 250,896

B2 300 150 38,267 - 42,721 36,627

B3 450 300 42,870 - 33,665 65,420

Sebagai contoh perhitungan penulangan balok, Berikut ini contoh perhitungan tulangan
balok tipe B1 dan balok tipe B2.
Data struktur balok :
Kuat Tekan Beton (fc) = 30 Mpa 1 = 0.85
Tegangan Leleh Baja untuk Tulangan Lentur (fy) = 400 MPa
Tegangan Leleh Baja untuk Tulangan Lentur (fys) = 240 MPa
1. Hitung tulangan balok tipe B1 (h = 600 mm, b = 300 mm)
Dimensi balok :
Lebar balok, b = 300 mm
Tinggi balok, h = 600 mm
Tebal bersih selimut beton, d' = 50 mm
Tinggi efektif balok, d = 550,00 mm
Momen dan gaya geser rencana :
Momen rencana positif, Mu+ = 250896000 Nmm
Momen rencana negatif, Mu- = - 474587000 Nmm
Gaya geser rencana,Vu = 175443,000 N
a. Tulangan tumpuan
Mu = 474587000 Nmm

= , = 0,9

474587000
Mn = = 527318888,889 Nmm
0,9
Mn1 (70%) = 70% 527318888,889 = 369123222,222 Nmm
Mn2 (30%) = 30% 527318888,889 = 158195666,667 Nmm
Mn1 = Cc Z1
1 c
= (0,85 fc 1 c b) (d )
2
0,85 c
= (0,85 30 0,85 c 300) (550 )
2
didapat, c = 113,095 mm Cc = 735401,074 N

Ts1 = As1 x fy
= As1 x 400
Cc = Ts1
= As1 x 400
didapat, As1 = 1838,503 mm2
c d"
Cs = As x s x Es x
c
113,095 50
= As x 0,003 x 200000 x
113,095
= 334,737As

Mn2 = Cs (d d")
= 334,737 As (550 50)
didapat, As = 945,195 mm2 Cs = 316391,333 N

Ts2 = As2 x fy
= As2 x 400
Cs = Ts2
= As2 x 400
didapat, As2 = 790,978 mm2
digunakan tulangan dengan diameter, 22 = 380,133 mm2
Penulangan untuk tulangan atas :
As = As1 + As2
= 1838,503 + 790,978
= 2629,481 mm2
2629,481
n = 380,133 = 6,917 buah, digunakan 8 buah

Penulangan untuk tulangan bawah :


As = 945,195 mm2
945,195
n = 380,133= 2,486 buah, digunakan 4 buah
b. Tulangan lapangan
Mu = 250896000 Nmm

= , = 0,9

250896000
Mn = = 278773333,333 Nmm
0,9
Mn1 (70%) = 70% 278773333,333 = 195141333,333 Nmm
Mn2 (30%) = 30% 278773333,333 = 83632000,000 Nmm

Mn1 = Cc Z1
1 c
= (0,85 fc 1 c b) (d )
2
0,85 c
= (0,85 30 0,85 c 300) (550 )
2
didapat, c = 57,082 mm Cc = 371174,434 N

Ts1 = As1 x fy
= As1 x 400
Cc = Ts1
= As1 x 400
didapat, As1 = 927,936 mm2
c d"
Cs = As x s x Es x
c
57,082 50
= As x 0,003 x 200000 x
57,082
= 74,438 As

Mn2 = Cs (d d")
= 74,438 As (550 50)
didapat, As = 2247,010 mm2 Cs = 167264,000 N

Ts2 = As2 x fy
= As2 x 400
Cs = Ts2
= As2 x 400
didapat, As2 = 418,160 mm2

digunakan tulangan dengan diameter, 22 = 380,133 mm2


Penulangan untuk tulangan atas :
As = As1 + As2
= 927,936 + 418,160
= 1346,096 mm2
1346,096
n = 380,133 = 3,543 buah, digunakan 4 buah

Penulangan untuk tulangan bawah :


As = 2247,010 mm2
2247,010
n = 380,133 = 5,911 buah, digunakan 6 buah

c. Tulangan geser

Vu = 175443 N
175443
Vn =

dimana = 0,6 Vn = 292405 N
fc
Vc = b x d x
6
30
Vc = 300 x 550 x
6
Vc = 150623,703 N
Karena > , maka balok memerlukan tulangan geser.
Vs = Vn Vc
Vs = 292405 150623,703
Vs = 141781,297 N
2
x b x d x fc
Vs <
3
2
141781,297 < x 300 x 550 x 30
3
141781,297 < 602494,813 N Dimensin memenuhi syarat
Dengan menggunakan 2 kaki dan tulangan 10
1
AVs = 2 x x x d2
4
1
= 2 x x x 102
4
= 157,1 mm2

Untuk tulangan sengkang tumpuan


Vs x s AV x d x fy
AVs = s= s
d x fy Vs
157,1 x 550 x 240
=
141781,297
= 146,261 mm 150 mm
dibandingkan dengan jarak minimum tulangan
d
smin =
2
550
smin =
2
smin = 275 mm

maka diambil = 150 dengan jumlah kaki 2 dan tulangan 10 untuk tulangan geser
bagian tumpuan
Untuk tulangan sengkang lapangan

AVmin x 3 x fy 157,1 x 3 x 240


s= = = 377,04 mm 400 mm
b 300

dibandingkan dengan jarak minimum tulangan


d
smin =
2
550
smin =
2
smin = 275 mm

maka diambil = 275 dengan jumlah kaki 2 dan tulangan 10 untuk tulangan
geser bagian lapangan.

Tabel 5.4 Rekapitulasi Perhitungan Tulangan B1


B1 600x300
Tumpuan Lapangan Tumpuan
Kiri Kanan
Tulangan Atas 8D22 4D22 8D22
Tulangan Bawah 4D22 6D22 4D22
Sengkang 10-150 10-250 10-150

2. Hitung tulangan balok tipe B2 (h = 300 mm, b = 150 mm)


Dimensi balok :
Lebar balok, b = 150 mm
Tinggi balok, h = 300 mm
Tebal bersih selimut beton, d' = 30 mm
Tinggi efektif balok, d = 270,00 mm
Momen dan gaya geser rencana :
Momen rencana positif, Mu+ = 36627000 Nmm
Momen rencana negatif, Mu- = - 42721000 Nmm
Gaya geser rencana,Vu = 38267,000 N
a. Tulangan tumpuan
Mu = 42721000 Nmm

= , = 0,9

42721000
Mn = = 47467777,778 Nmm
0,9
Mn1 (70%) = 70% 47467777,778 = 33227444,444 Nmm
Mn2 (30%) = 30% 47467777,778 = 14240333,333 Nmm

Mn1 = Cc Z1
1 c
= (0,85 fc 1 c b) (d )
2
0,85 c
= (0,85 30 0,85 c 150) (270 )
2
didapat, c = 40,424 mm Cc = 131427,298 N

Ts1 = As1 x fy
= As1 x 400
Cc = Ts1
= As1 x 400
didapat, As1 = 328,568 mm2
c d"
Cs = As x s x Es x
c
40,424 30
= As x 0,003 x 200000 x
40,424
= 154,716 As

Mn2 = Cs (d d")
= 154,716 As (270 30)
didapat, As = 383,508 mm2 Cs = 59334,722 N
Ts2 = As2 x fy
= As2 x 400
Cs = Ts2
= As2 x 400
didapat, As2 = 148,337 mm2
digunakan tulangan dengan diameter, 16 = 201,062 mm2
Penulangan untuk tulangan atas :
As = As1 + As2
= 328,568 + 148,337
= 476,905 mm2
476,905
n = = 2,372 buah, digunakan 4 buah
201,062
Penulangan untuk tulangan bawah :
As = 383,508 mm2
383,508
n = 201,062= 1,907 buah, digunakan 2 buah

b. Tulangan lapangan
Mu = 36627000 Nmm

= , = 0,9

36627000
Mn = = 40696666,667 Nmm
0,9
Mn1 (70%) = 70% 40696666,667 = 28487666,667 Nmm
Mn2 (30%) = 30% 40696666,667 = 12209000,000 Nmm

Mn1 = Cc Z1
1 c
= (0,85 fc 1 c b) (d )
2
0,85 c
= (0,85 30 0,85 c 150) (270 )
2
didapat, c = 34,304 mm Cc = 111532,375 N

Ts1 = As1 x fy
= As1 x 400
Cc = Ts1
= As1 x 400
didapat, As1 = 278,831 mm2
c d"
Cs = As x s x Es x
c
34,304 30
= As x 0,003 x 200000 x
34,304
= 75,287 As

Mn2 = Cs (d d")
= 75,287 As (270 30)
didapat, As = 675,693 mm2 Cs = 50870,833 N

Ts2 = As2 x fy
= As2 x 400
Cs = Ts2
= As2 x 400
didapat, As2 = 127,177 mm2
digunakan tulangan dengan diameter, 16 = 201,062 mm2
Penulangan untuk tulangan atas :
As = As1 + As2
= 278,831 + 127,177
= 406,088 mm2
406,088
n = = 2,020 buah, digunakan 4 buah
201,062
Penulangan untuk tulangan bawah :
As = 675,693 mm2
675,693
n = 201,062= 3,361 buah, digunakan 4 buah

c. Tulangan geser

Vu = 38267 N
38267
Vn =

dimana = 0,6 Vn = 63778,333 N

fc
Vc = b x d x
6
30
Vc = 150 x 270 x
6
Vc = 36971,273 N
Karena > , maka balok memerlukan tulangan geser.
Vs = Vn Vc
Vs = 63778,333 36971,273
Vs = 26807,061 N
2
Vs < x b x d x fc
3
2
26807,061 < x 150 x 270 x 30
3
26807,061 < 147885,0905 N Dimensin memenuhi syarat
Dengan menggunakan 2 kaki dan tulangan 8
1
AVs = 2 x x x d2
4
1
= 2 x x x 82
4
= 100,531 mm2

Untuk tulangan sengkang tumpuan


Vs x s AV x d x fy
AVs = s= s
d x fy Vs
100,531 x 270 x 240
=
26807,061
= 243,011 mm 250 mm
dibandingkan dengan jarak minimum tulangan
d
smin =
2
270
smin =
2
smin = 135 mm

maka diambil = 150 dengan jumlah kaki 2 dan tulangan 10 untuk tulangan geser
bagian tumpuan

Untuk tulangan sengkang lapangan


AVmin x 3 x fy 100,531 x 3 x 240
s= = = 482,549 mm
b 150

dibandingkan dengan jarak minimum tulangan


d
smin =
2
270
smin =
2
smin = 135 mm
maka diambil = 200 dengan jumlah kaki 2 dan tulangan 10 untuk tulangan
geser bagian lapangan.

Tabel 5.5 Rekapitulasi Perhitungan Tulangan B2


B2 300x150
Tumpuan Lapangan Tumpuan
Kiri Kanan
Tulangan Atas 4D16 4D16 4D16
Tulangan Bawah 2D16 4D16 2D16
Sengkang 8-150 8-200 8-150

Dengan menggunakan analisa yang sama untuk balok tipe B3 maka didapat jumlah tulangan
yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 5.6 Rekapitulasi Perhitungan Tulangan B3
B3 450x300
Tumpuan Lapangan Tumpuan
Kiri Kanan
Tulangan Atas 4D19 2D19 4D19
Tulangan Bawah 2D19 4D19 2D19
Sengkang 10-150 10-200 10-150

Tabel 5.7 Beam Schedule

5.3 Penulangan Pelat Lantai


Metode perhitungan menggunakan Metode Marcus. Daerah kritis yang ditinjau
penulangannya adalah pelat dengan momen maksimal yaitu area section 4 dengan ukuran 6,5
m x 3,5 m seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Area Section 4

Gambar 5.19 Letak Pelat Lantai dengan Momen Maksimal

Mty

650 cm
Mtx Mtx
Mly

Mlx

Mty

350 cm 400 cm

Gambar 5.20 Penempatan Momen Tumpuan dan Lapangan

Tabel 5.8 Tabel Momen Maksimal Pelat Lantai


Area Sectio 4 Momen arah y Momen arah x
M-22 M+22 M-11 M+11
Luas pelat
(kNm/m) (kNm/m) (kNm/m) (kNm/m)
6500x3500mm 13,441 29,698 7,939 19,748

Berikut ini perhitungan tulangan pelat :


Data bahan struktur dan data plat lantai :
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Panjang bentang plat arah x, Lx = 6,5 m
Panjang bentang plat arah y, Ly = 3,5 m
Tebal plat lantai, h = 140 mm
Momen plat :
Momen lapangan arah y, Muly = M+22 = 29,69809 kNm/m
Momen lapangan arah x, Mulx = M+11 = 19,74828 kNm/m
Momen tumpuan arah y, Muty = M-22 = 13,4417 kNm/m
Momen tumpuan arah x, Mutx = M-11 = 7,93947 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat, Mu = 29,69809 kNm/m
Penulangan plat :
Diameter tulangan pokok yang digunakan, D = 12 mm
Diameter tulangan bagi yang digunakan, = 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0,85
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0,8

1. Penulangan lapangan arah Iy


Momen lapangan arah y, Muly = 29,698 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 26 mm
d = h - ds = 114 mm
Mu 29,69809
K= .b.d2 = =2,856
0.8.1000.1142

2.k 2.(2,856)
a = (1 1 0,85.fc) . d = (1 1 0,85(30) ) . 114 = 13,578 mm

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 .13,578 .1000
As = fy
= 400
= 865,647 mm2
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.114 = 399 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 865,646 mm2


1 1
D2 .b (12)2 .1000
4
S = As,u
=4 865,646
= 130,703 mm

Smax 2. h 2. (140) = 280 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =100 mm
1 1
D2 .b (12)2 .1000
As = 4
=4 = 1131,429 mm2 As,u (O.K)
S 100
jadi, dipakai tulangan pokok D12 -150

2. Penulangan tumpuan arah Iy


Momen lapangan arah y, Muty = 13,442 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 26 mm
d = h - ds = 114 mm
13,442
K= ..2 = =1,293
0.8.1000.1142

2. 2.(1,293)
= (1 1 0,85.) . = (1 1 0,85(30) ) . 114 = 5,934 mm

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 .5,934 .1000
As = fy
= 400
= 378,314 mm2
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.114 = 399 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 399 mm2


1 1
D2 .b (12)2 .1000
4
S = As,u
=4 399
= 284 mm

Smax 2. h 2. (140) = 280 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =250 mm
1 1
D2 .b (12)2 .1000
As = 4
S
=4 250
= 452,571 mm2 As,u (O.K)

jadi, dipakai tulangan pokok D12 -250


Tulangan bagi : (D = 8)
Asb = 20%. As, u = 20%. 399 = 79,8 mm2
Asb = 0,002. b. h = 0,002.1000.140 = 280 mm2
Digunakan tulangan bagi, As,u = 280 mm2
1 1
D2 .b (8)2 .1000
4 4
S = As,u
= 280
= 179,592 mm

Smax 5. h 5. (140) = 700 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =150 mm
1 1
D2 .b (8)2 .1000
As = 4
S
= 4
150
= 335,238 mm2 Asb(O.K)

jadi, dipakai tulangan bagi D8 -150

3. Penulangan lapangan arah Ix


Momen lapangan arah x, Mulx = 19,748 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 26 mm
d = h - ds = 114 mm
Mu 19,748
K= .b.d2 = =1,899
0.8.1000.1142

2.k 2.(1,899)
a = (1 1 0,85.fc) . d = (1 1 0,85(30) ) . 114 = 8,834 mm

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 .8,834.1000
As = fy
= 400
= 563,166 mm2
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.114 = 399 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 563,166 mm2


1 1
D2 .b (12)2 .1000
4
S = As,u
=4 563,166
= 201 mm

Smax 2. h 2. (140) = 280 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =200 mm
1 1
D2 .b (12)2 .1000
As = 4
S
=4 200
= 567,714 mm2 As,u (O.K)

jadi, dipakai tulangan pokok D12 -200

4. Penulangan tumpuan arah Ix


Momen lapangan arah x, Mutx = 7,939 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 26 mm
d = h - ds = 114 mm
7,939
K= ..2 = =0,764
0.8.1000.1142

2. 2.(0,764)
= (1 1 ) . = (1 1 ) . 114 = 3,467 mm
0,85. 0,85(30)

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 .3,467 .1000
As = fy
= 400
= 220,999 mm2
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.114 = 399 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 399 mm2


1 1
D2 .b (12)2 .1000
4 4
S = As,u
= 399
= 284 mm
Smax 2. h 2. (140) = 280 mm
Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =250 mm
1 1
D2 .b (12)2 .1000
As = 4
S
=4 250
= 452,571 mm2 As,u (O.K)

jadi, dipakai tulangan pokok D12 -250


Tulangan bagi : (D = 8)
Asb = 20%. As, u = 20%. 399 = 79,8 mm2
Asb = 0,002. b. h = 0,002.1000.140 = 280 mm2
Digunakan tulangan bagi, As,u = 280 mm2
1 1
D2 .b (8)2 .1000
4
S = As,u
=4 280
= 179,592 mm

Smax 5. h 5. (140) = 700 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =150 mm
1 1
D2 .b (8)2 .1000
As = 4
=4 = 335,238 mm2 Asb (O.K)
S 150

jadi, dipakai tulangan bagi D8 -150

Resume Perhitungan Penulangan Pelat Lantai

- Penulangan arah Iy
tulangan pokok lapangan arah Iy : D12 -150
tulangan pokok tumpuan arah Iy : D12 -250
tulangan bagi tumpuan arah Iy : D8 -150
- Penulangan arah Ix
tulangan pokok lapangan arah Ix : D12 -200
tulangan pokok tumpuan arah Ix : D12 -250
tulangan bagi tumpuan arah Ix : D8 -150

Gambar 5.21 Detail Penulangan Pelat Lantai Arah X


Gambar 5.22 Detail Penulangan Pelat Lantai Arah Y

5.4 Penulangan Pelat Bordes dan Pelat Tangga


Untuk menghitung tulangan pelat bordes dan tangga juga digunakan Metode
perhitungan Metode Marcus. Daerah kritis yang ditinjau penulangannya adalah pelat dengan
momen maksimal seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Pelat bordes
Area Section 110
Pelat tangga
Area Section 111

Gambar 5.23 Letak Pelat Lantai dengan Momen Maksimal

Tabel 5.9 Tabel Momen Maksimal Pelat Bordes dan Tangga


Momen arah y
Area M-22 M+22
(kNm/m) (kNm/m)
Pelat bordes 54,961 40.332
Pelat tangga 7,836 17,595

Berikut ini perhitungan tulangan pelat tangga :


Data bahan struktur dan data plat lantai :
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tebal plat lantai, h = 140 mm
Momen plat :
Momen lapangan arah y, Muly = M+22 = 17,595 kNm/m
Momen tumpuan arah y, Muty = M-22 = 7,836 kNm/m
Penulangan plat :
Diameter tulangan pokok yang digunakan, D = 10 mm
Diameter tulangan bagi yang digunakan, = 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0,85
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0,8

1. Penulangan tumpuan
Momen tumpuan = 7,836 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 25 mm
d = h - ds = 115 mm
Mu 7,836
K= .b.d2 = =0,7406
0.8.1000.1152

2.k 2.(0,7406)
a = (1 1 0,85.fc) . d = (1 1 0,85(30)
) . 115 = 3,390 mm

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 3,390 .1000
As = fy
= 400
= 216,121mm2
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.115 = 402,500 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 402,500 mm2


1 1
D2 .b (10)2 .1000
4 4
S = = = 195 mm
As,u 402,500

Smax 2. h 2. (140) = 280 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =150 mm
1 1
D2 .b (10)2 .1000
As = 4
S
= 4
150
= 523,810 mm2 As,u (O.K)

jadi, dipakai tulangan pokok D10 -150


Tulangan bagi : (D = 8)
Asb = 20%. As, u = 20%. 402,500 = 80,5 mm2
Asb = 0,002. b. h = 0,002.1000.140 = 280 mm2
Digunakan tulangan bagi, As,u = 280 mm2
1 1
D2 .b (8)2 .1000
4
S = As,u
=4 280
= 179,592 mm

Smax 5. h 5. (140) = 700 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =150 mm
1 1
D2 .b (8)2 .1000
As = 4
S
=4 150
= 335,238 mm2 Asb(O.K)

jadi, dipakai tulangan bagi D8 -150

2. Penulangan lapangan
Momen lapangan, = 17,596 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 25 mm
d = h - ds = 115 mm
17,596
K= ..2 = =1,663
0.8.1000.1152

2. 2.(1,663)
= (1 1 0,85.) . = (1 1 0,85(30) ) . 115 = 7,762 mm

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 7,762.1000
As = = = 494,843 mm2
fy 400
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d =
fy
. 1000.115 = 402,5 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 494,843 mm2


1 1
D2 .b (12)2 .1000
4
S =
As,u
=4 399
= 159 mm

Smax 2. h 2. (140) = 280 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =150 mm
1 1
D2 .b (10)2 .1000
As = 4
=4 = 523,810 mm2 As,u (O.K)
S 150

jadi, dipakai tulangan pokok D10 -250


Tulangan bagi : (D = 8)
Asb = 20%. As, u = 20%. 494,843 = 98,969 mm2
Asb = 0,002. b. h = 0,002.1000.140 = 280 mm2
Digunakan tulangan bagi, As,u = 280 mm2
1 1
D2 .b (8)2 .1000
4
S = As,u
=4 280
= 179,592 mm
Smax 5. h 5. (140) = 700 mm
Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =150 mm
1 1
D2 .b (8)2 .1000
As = 4
S
=4 150
= 335,238 mm2 Asb(O.K)

jadi, dipakai tulangan bagi D8 -150

Berikut ini perhitungan tulangan pelat bordes :


Data bahan struktur dan data plat lantai :
Kuat tekan beton, fc' = 30 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tebal plat lantai, h = 140 mm
Momen plat :
Momen lapangan arah y, Muly = M+22 = 40,332 kNm/m
Momen tumpuan arah y, Muty = M-22 = 54,961 kNm/m
Penulangan plat :
Diameter tulangan pokok yang digunakan, D = 10 mm
Diameter tulangan bagi yang digunakan, = 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0,85
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0,8

1. Penulangan tumpuan
Momen tumpuan = 54,961 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 25 mm
d = h - ds = 115 mm
Mu 54,961
K= .b.d2 = =5,1948
0.8.1000.1152

2.k 2.(5,1948)
a = (1 1 0,85.fc) . d = (1 1 0,85(30)
) . 115 = 26,475 mm

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 26,475 .1000
As = = = 1687,788 mm2
fy 400
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.115 = 402,500 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 1687,788 mm2


1 1
D2 .b (10)2 .1000
4
S = As,u
=4 1687,788
= 47 mm

Smax 2. h 2. (140) = 280 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =45 mm
1 1
D2 .b (10)2 .1000
As = 4
S
=4 45
= 1746,032 mm2 As,u (O.K)

jadi, dipakai tulangan pokok D10 - 45


Tulangan bagi : (D = 6)
Asb = 20%. As, u = 20%. 1687,788 = 337,558 mm2
Asb = 0,002. b. h = 0,002.1000.140 = 280 mm2
Digunakan tulangan bagi, As,u = 337,558 mm2
1 1
D2 .b (6)2 .1000
4
S = As,u
=4 337,558
= 83,795 mm

Smax 5. h 5. (140) = 700 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =80mm
1 1
D2 .b (6)2 .1000
As = 4
S
=4 80
= 353,571 mm2 Asb(O.K)

jadi, dipakai tulangan bagi D6 -80

2. Penulangan lapangan
Momen lapangan, = 40,332 kNm/m
Ditinjau plat lantai selebar 1 m
ds = ts + D/2 = 25 mm
d = h - ds = 115 mm
40,332
K= ..2 = =3,812
0.8.1000.1152

2. 2.(3,812)
= (1 1 ) . = (1 1 ) . 115 = 18,715 mm
0,85. 0,85(30)

Tulangan pokok : (As)


0,85 .f c .a .b 0,85 .30 18,715.1000
As = = = 1193,066 mm2
fy 400
1,4 1,4
fc < 31,36 Mpa, jadi As, u . b. d = fy
. 1000.115 = 402,5 mm2
fy

Digunakan tulangan pokok, As,u = 1193,066 mm2


1 1
D2 .b (10)2 .1000
4 4
S = As,u
= 1193,066
= 66 mm
Smax 2. h 2. (140) = 280 mm
Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =65 mm
1 1
D2 .b (10)2 .1000
As = 4
S
=4 65
= 1208,791 mm2 As,u (O.K)

jadi, dipakai tulangan pokok D10 - 65


Tulangan bagi : (D = 6)
Asb = 20%. As, u = 20%. 1193,066 = 238,613 mm2
Asb = 0,002. b. h = 0,002.1000.140 = 280 mm2
Digunakan tulangan bagi, As,u = 280 mm2
1 1
D2 .b (6)2 .1000
4
S = As,u
=4 280
= 118,542 mm

Smax 5. h 5. (140) = 700 mm


Dipilih yang kecil, jadi dipakai s =100 mm
1 1
D2 .b (6)2 .1000
As = 4
=4 = 335,238 mm2 Asb(O.K)
S 100

jadi, dipakai tulangan bagi D6 -100

Anda mungkin juga menyukai

  • Rangkuman Matematika Dasar
    Rangkuman Matematika Dasar
    Dokumen4 halaman
    Rangkuman Matematika Dasar
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • Bab 4p PDF
    Bab 4p PDF
    Dokumen57 halaman
    Bab 4p PDF
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • Wbs Tol
    Wbs Tol
    Dokumen1 halaman
    Wbs Tol
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • BOK WLN 2
    BOK WLN 2
    Dokumen15 halaman
    BOK WLN 2
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • PT 97-000 Mkji 8 Kaji
    PT 97-000 Mkji 8 Kaji
    Dokumen29 halaman
    PT 97-000 Mkji 8 Kaji
    Willy Kriswardhana
    Belum ada peringkat
  • BOK WLN 2
    BOK WLN 2
    Dokumen15 halaman
    BOK WLN 2
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • PLH
    PLH
    Dokumen21 halaman
    PLH
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • Dewatering - PK
    Dewatering - PK
    Dokumen15 halaman
    Dewatering - PK
    wulanfitry
    Belum ada peringkat
  • Baja
    Baja
    Dokumen6 halaman
    Baja
    wulanfitry
    Belum ada peringkat