ACHMAD CHOIRUL
NRP 3105 100 109
Dosen Pembimbing
Ir. R. Soewardojo, MSc
Ir. Isdarmanu, MSc
HALAMAN JUDUL
ACHMAD CHOIRUL
NRP 3105 100 109
Dosen Pembimbing
Ir. R. Soewardojo, MSc
130 520 307
Ir. Isdarmanu, MSc
130 532 042
ACHMAD CHOIRUL
NRP 3105 100 109
Councelor Lecture
Ir. R. Soewardojo, MSc
130 520 307
Ir. Isdarmanu, MSc
130 532 042
TUGAS AKHIR
Oleh :
ACHMAD CHOIRUL
Nrp. 3105 100 109
HALAMAN PENGESAHAN
SURABAYA
2009
v
Abstract
KATA PENGANTAR
Penulis
xi
LEMBAR PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................iv
ABSTRAK ...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................................... xii
DAFTAR ISI ..............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
I.1 Latar belakang .............................................................................. 1
I.2 Permasalahan ................................................................................ 2
I.3 Tujuan ........................................................................................... 2
I.4 Batasan masalah ........................................................................... 3
I.5 Manfaat ......................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xvii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Permasalahan
I.3 Tujuan
I.5 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
a) Metode Elastis
Metode ini berdasarkan beban kerja dimana akibat beban
kerja yang direncanakan tegangan yang terjadi harus lebih kecil
dari tegangan yang diijinkan.
Teganganleleh y
Tegangan ijin = atau w =
FaktorKeamanan FK
b) Metode Plastis
Metode ini berdasarkan pada sifat baja yang mempunyai
sifat daktilitas. Baja akan memiliki cadangan kekuatan di atas
kekuatan elastis. Sehingga beban kerja yang direncanakan
dikalikan dengan faktor beban dan struktur direncanaan
berdasarkan kekuatan keruntuhan (collapse).
LF (Q) Rn
c) Metode LRFD
Metode ini berdasarkan pada konsep keadaan batas (limit
state), yaitu suatu keadaan dimana struktur atau elemen struktur
didesain sampai menunjukkan perilaku tidak dapat berfungsi lagi.
Ada dua kategori yang menyatakan keadaan batas (limit state) :
- Strength limit state : kemampuan struktur memikul beban
- Serviceability limit state: kelakuan struktur memikul beban
Secara umum perumusan untuk pendekatan desain
metode LRFD ini dapat dituliskan sebagai berikut :
Rn o i Qi
b efektif
btr
ts
hr GNE
GNE komposit
GN baja
d
yt
I I
tr tr
Str.c = dan Str.t =
yc yt
5. Menghitung momen ultimate
Kapasitas momen positif penampang balok komposit
penuh digunakan dari nilai yang terkecil dari :
Mn1 = 0,85 . fc . n . Str.c
Mn2 = fy . Str.t
Jadi : Mu . Mn
kcL fmy
c =
rm Em
A A
fmy = fy + c1 fyr r + c 2 fc' c
As As
A
E m = E + c3 E c c
As
E c = 0,041w1,5 f 'c
Keterangan :
As adalah luas penampang beton, mm2
Ar adalah luas penampang tulangan longitudinal, mm2
E adalah modulus elastis baja, MPa
Ec adalah modulus elastisitas beton, MPa
E m adalah modulus elastisitas untuk perhitungan kolom
komposit, MPa
f cr adalah tegangan tekan kritis, MPa
fy adalah tegangan leleh untuk perhitungan kolom komposit,
MPa
fy adalah tegangan leleh profil baja, MPa
fc ' adalah kuat tekan karakteristik beton, MPa
kc adalah faktor panjang efektif kolom
Nn adalah kuat aksial nominal, N
rm adalah jari-jari girasi kolom komposit, mm
c adalah parameter kelangsingan
c adalah faktor reduksibeban aksial tekan
adalah faktor tekuk
17
2.4 Sambungan
Ru Rnw
dengan, f .Rnw = 0.75 t e (0.6 fuw) (las)
20
Qs = qs . As =
Ns
+ 1 . As
3
22
Dengan :
qs = tegangan akibat lekatan lateral dalam t/m2
Ns = harga rata-rata sepanjang tiang yang tertanam,
dengan batasan : 3 N 50
As = keliling x panjang tiang yang terbenam
Daya dukung ijin dari satu tiang pancang yang berdiri
sendiri adalah daya dukung tiang total dibagi dengan suatu angka
keamanan.
Qu
Qijin 1 tiang =
SF
Dimana :
SF = safety factor = 3
N = harga SPT di lapangan
N = harga SPT setelah dikoreksi
= 15 + [ ( N 15 ) /2 ]
b. Daya dukung dukung tiang kelompok
Disaat sebuah tiang merupakan bagian dari sebuah group,
daya dukungnya mengalami modifikasi, karena pengaruh dari
group tiang tersebut. Dari problema ini, dapat dibedakan dua
fenomena sebagai berikut :
Pengaruh group disaat pelaksanaan pemancangan tiang-tiang
Pengaruh group akibat sebuah beban yang bekerja
Proses pemancangan dapat menurunkan kepadatan di
sekeliling tiang untuk tanah yang padat. Namun untuk kondisi
tanah didominasi oleh pasir lepas atau dengan tingkat kepadatan
sedang, pemancangan dapat menaikkan kepadatan disekitar tiang
bila jarak antar tiang < 7 s/d 8 diameter.
Untuk daya dukung batas, pengaruh dari sebuah group tiang
pondasi tidak perlu diperhitungkan bila jarak as ke as antar tiang
23
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Pengumpulan Data
Studi Literatur
Kontrol Desain
Ok
Perencanaan Pondasi
Selesai
26
3.5.3 Pembebanan
Perencanaan pembebanan pada struktur ini
berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
(PPIUG) 1983 dan SNI 03-1726-2002. Pembebanan tersebut
antara lain :
a. Beban Mati (PPIUG 1983 Bab1 pasal 1.1)
Beban mati ialah berat dari semua bagian dari suatu
gedung yang bersifat tetap termasuk segala unsur
tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta
peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari gedung itu. Yang nilainya sebagai
berikut :
Berat volume beton : 2400 kg/m3 (tabel 2.1)
Berat volume aspal : 1400 kg/m3 (tabel 2.1)
Berat volume spesi : 2100 kg/m3 (tabel 2.1)
Berat volume tegel : 2400 kg/m3 (tabel 2.1)
Berat volume ps bata merah : 250kg/m2 (tabel 2.1)
Berat volume plafond : 11 kg/m2 (tabel 2.1)
Berat volume penggantung : 7 kg/m2 (tabel 2.1)
Berat volume AC dan perpipaan : 10 kg/m2 (tabel 2.1)
Berat dinding partisi : 40 kg/m2 (tabel 2.1)
29
C1 I
V = Wt ; T1 = Cc (hn)3/4
R
dimana :
V = Gaya geser dasar Nominalstatik ekuivalen
R = Faktor reduksi gempa
T1 = Waktu getar alami fundamental
Wt = Berat total gedung
I = Faktor kepentingan struktur
Hn = Tinggi total gedung
C1 = Faktor respons gempa
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Pembebanan sesuai dengan LRFD tersebut di
atas dengan kombinasi sebagai berikut (metode LRFD) :
- 1,4 D (6.2-1)
- 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (6.2-2)
- 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (L L atau 0,8 W) (6.2-3)
- 1,2 D + 1,3 W + L L + 0,5 (La atau H) (6.2-4)
- 1.2 D + 1,0 E + L L (6.2-5)
- 0,9 D (1,3W atau 1,0 E) (6.2-6)
BAB IV
PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER
Pelat Combideck
t= 9 cm
150 cm
30 cm
Perhitungan MD dan ML
MD = 1/8 q D l2
= 0,125 x 38,858 x 0,32 = 0,437 kgm
ML = 1/8 q L l2
= 0,125 x 450 x 0,32 = 5,063 kgm
MU = 1,2 MD + 1,6 ML
= 1,2 x 0,437 + 1,6 x 5,063 = 8,625 kgm
( menentukan )
Kontrol Momen Lentur
Zx = bh2 = 0,25 x 150 x 0,32 = 3,375 cm3
Mn = Zx x fy = 0,9 x 3,375 x 2500= 7593,75 kgcm
Syarat : Mn > Mu
75,94 kgm > 8,625 kgm..................Ok
Kontrol Lendutan
f = L = 30 = 0,0833 cm
360 360
Ix = 1 bh 3 = 1 x 150 x 0,33 = 0,3375 cm4
12 12
Ymax = 5 (q D + q L )l < f
4
384 EI x
= 5 (0,38858 + 4,35)30 4
-
Perencanaan pembebanan
P=100Kg P=100Kg
VA VB
Perhitungan MD dan ML
MD = 1/8 qD l2
= 0,125 x 9,848 x 1,502 = 2,769 kgm
Syarat : Mn > Mu
221,175 kgm > 83,323 kgm..................Ok
Kontrol Lendutan
f = L = 150 = 0,625 cm
240 240
Ix = 22,8 cm4
Ymax = 5 (q D + q L ) l 4
+ 23 Pl 3
384 EI x 648 EI x
= 5 (0,09848 + 0 , 45)150 4
+
23 (100 + 100 )x150 3
Beban Hidup
Beban hidup = 300 kg/m2
Beban berguna = beban hidup + beban finishing
= 300 kg/m2 + 65 kg/m2 = 365 kg/m2
Berdasarkan tabel perencanaan praktis untuk bentang menerus
tanpa tulangan negatif tanpa penyangga didapatkan data-data
sebagai berkut :
- bentang (span) = 1,4 m
- tebal pelat beton = 9 cm
b.Beban Mati
- Pelat lantai bondek = 10,1 kg/m2
= 10,1 kg/m2 = 10,1 kg/m2
- Pelat beton t = 9 cm
= 0,09 m.2400 kg/m3 = 216 kg/m2+
qD2 = 226,1 kg/m2
- Perencanaan Pembebanan
B C
VuC
VuA
Beban Hidup
qL1 = 300 x 1,50 x 0,5 = 217,5 kg/m
Beban Hidup
qL2 = 300 x 1,65 = 495 kg/m
A. Beban Mati
VDA = {(qd1.3,6.3,2) + (qd2.1,4.0,7) }/5
= 387,40 kg ( )
VDC = {(qd2.1,4.4,3) + (qd1.3,6.1,8) }/5
= 841,39 kg ( )
Kontrol : V = 0
387,40 +841,39 = (119,650.3,6)+(570,037.1,4)
1228,79 kg = 1228,79 kg ....................Ok
B. Beban Hidup
VLA = {(ql1.3,6.3,2) + (ql2.1,4.0,7)}/5 = 598,14 kg ( )
VLC = {( ql2.1,4.4,3) + (ql1.3,6.1,8)}/5 = 877,86 kg ( )
Kontrol : V = 0
598,14 + 877,86 = ( 217,5.3,6) + (2495.1,4)
1476 kg = 1476 kg ....................OK
42
Batang AB
Mx1 = (VUA.x1) (1/2.qu1.x12)
dMx1
= 0 VUA qU 1 .x1 = 0
dx1
V 1421,90
x1= UA = = 2,893 m < 3,6m...................Ok
qU 1 491,58
B C
+
+ 1933,416 kgm
A 2056,441 kgm
2,893 m
2.Balok Bordes
Lb = 0 m
Lp = 131,082 cm
Ternyata Lp >Lb, maka Mnx = Mpx
44
90m m
14m m
y1
260m m
y2
10m m
Mp = Zx.fy = 445.2500
= 1112500 kgcm = 11125 kgm
Syarat : Mu Mn
2056,441 kgm 0,9. 11125 kgm
2056,441 kgm < 10012,5 kgm............Ok
Vn = 0,6 x fy x Aw Aw = tw.d
= 10.260 = 2600 mm2
Syarat : Vu Vn
1421,904 Kg < 35100 kg ....................Ok
Jadi profil Channel 260x90x10x4 dapat dipakai.
- Perencanaan pembebanan
Beban Mati
Berat sandaran besi : 20 kg/m = 20 kg/m
Berat sendiri profil : = 49,6 kg/m +
= 69,6 kg/m
Berat ikatan ( 10 % ) = 6,96 kg/m +
qD = 76,56 kg/m
qU = 1,2. 76,56 kg/m = 91,87 kg/m
P = VUC = 2414,24 kg
46
P=2414,24 Kg P P P
qD=91,87 Kg/m'
VA VB
MB = 0
VA.8 - P.(5,65 + 4,15 + 3,85 + 2,35)- qD.82 = 0
1
2414,24 (16) + (91,87 ) 8 2
2
( )
VA =
8
VA = 5195,96 Kg
MA = 0
VB.8 - P.(5,65 + 4,15 + 3,85 + 2,35)- qD.82 = 0
2414,24 (16) +
1
2
( )
(91,87) 8 2
VB =
8
VB = 5195,96 Kg
Kontrol Lendutan
L 800
fijin = = = 3,33 cm
240 240
Lendutan yang terjadi (SAP 2000)
f = 2,22 cm f ijin.....................Ok
Sambungan Baut
Model mekanika tumpuan tangga menggunakan asumsi
sendi pada tangga dan rol pada bordes. Sehingga
sambungan baut yang dipakai adalah sambungan geser.
a. Sambungan balok bordes dengan balok penumpu
bordes
Asumsi tumpuan pada bordes adalah rol (balok
tangga diletakkan di atas balok penumpu bordes),
sehingga reaksi tumpuan balok bordes langsung
diterima balok penompu bordes. Maka sambungan
baut hanya diperlukan praktis. Dipakai 2 buah baut
dengan baut = 12 mm.
A Baut 12
Gambar 4.10
Sambungan balok bordes dengan balok penumpu bordes
49
Sambungan Las
P o t.I - I
B a lo k ta n g g a C h a n n e l 2 6 0 .9 0 .1 0 .1 4
P la t p e n y a m b u n g T e b a l = 1 0 m m
Akibat Pu
Pu 1556,74
fr = = = 28,1 kg/ cm2
A 55,4
Akibat Mu
Mu 193341,6
fh = = = 521,14 kg/ cm2
Sx 371
f total = fr 2 + fh 2
= 28,12 + 958,32
= 958,71 kg/ cm2
f total 958,71
te perlu = = = 0,43cm
. fu 0,75.0,6.70.70,3
te 0,43
a perlu = = = 0,608cm < aeffmax = 1,64 cm
0,707 0,707
Sehingga, digunakan a = 0,8 cm = 8 mm
51
Beban Hidup
Beban Hidup = 100 kg/m2
Beban superimposed/berguna
= beban hidup + finishing
= 100 kg/m2 + 56 kg/m2 = 156 kg/m2
Berdasarkan tabel perencanaan praktis untuk bentang
menerus dengan tulangan negatif dengan satu baris
penyangga didapatkan data-data sebagai berkut :
- bentang (span) = 2,50 m
- tebal pelat beton = 9 cm
- tulangan negatif = 1,71 cm2/m
- direncanakan memakai tulangan dengan = 8 mm
(As = 50,24 mm2 = 0,5024 cm2)
- banyaknya tulangan yang diperlukan tiap 1 m
A 1,71
= = = 3,4 buah = 4 buah
As 0,5024
Jarak antar tulangan tarik per-meter = 1000mm/4 = 250 mm
Jadi, dipasang tulangan tarik 8-250
52
b.Beban Mati
- Pelat lantai bondek = 10,1 kg/m2
- Pelat beton t = 9 cm = 0,09m.2400 kg/m3 = 216 kg/m2 +
= 226,1kg/m2
Tulangan 8 250mm
90 mm Plat Bondex t = 0,75 mm
Balok
Beban Hidup
Beban hidup = 250 kg/m2
Beban berguna
= beban hidup + finishing
= 250 kg/m2 + 344 kg/m2 = 594 kg/m2
b.Beban Mati
- Pelat lantai bondex = 10,1kg/m2
- Pelat beton t = 9 cm = 0,09m.2400 kg/m3 = 216 kg/m2+
= 226,1kg/m2
Tulangan 8 140mm
90 mm
Plat Bondex t = 0,75 mm
Balok
Gambar 4.13
Potongan plat lantai 1 dan lantai 3 sampai lantai 11
54
Beban Hidup
Beban hidup = 400 kg/m2
Beban berguna = beban hidup + finishing
= 400 kg/m2 + 344 kg/m2 = 744 kg/m2
Berdasarkan tabel perencanaan praktis untuk bentang menerus
dengan tulangan negatif dengan satu baris penyangga
didapatkan data-data sebagai berikut :
- bentang (span) = 2,50 m
- tebal pelat beton = 11 cm
- tulangan negatif = 3,38 cm2/m
- direncanakan memakai tulangan dengan = 8 mm
(As = 50,24 mm2 = 0,5024 cm2)
- banyaknya tulangan yang diperlukan tiap 1 m
A 3,38
= = 6,73 buah = 7 buah
As 0,5024
Jarak antar tulangan tarik per-meter = 140 mm
Jadi,dipasang tulangan tarik 8-140
b.Beban Mati
- Pelat lantai bondex = 10,1kg/m2
- Pelat beton t = 11 cm = 0,11m.2400 kg/m3 = 264 kg/m2+
= 274,1kg/m2
55
Tulangan 8 140mm
100 mm Plat Bondex t = 0,75 mm
Balok
Beban Hidup
Beban hidup = 400 kg/m2
Beban superimposed
= beban hidup + finishing
= 400 kg/m2 + 49 kg/m2 = 449 kg/m2
A 2,86
= = = 5,69 buah = 6 buah
As 0,5024
Jarak antar tulangan tarik per-meter = 160 mm
Jadi,dipasang tulangan tarik 8-160
b.Beban Mati
- Pelat lantai bondex = 10,1kg/m2
- Pelat beton t = 10 cm = 0,1m.2400 kg/m3 = 240 kg/m2+
=250,1 kg/m2
Tulangan 8 140mm
100 mm Plat Bondex t = 0,75 mm
Balok
1.Beban Mati
- berat pelat bondex = 10,1 kg/m2.2,5 m = 25,25 kg/m
- berat sendiri pelat beton
= 0,1 m.2400kg/m3.2,5m = 600 kg/m
- berat sendiri profil WF = 56,6 kg/m+
= 681,85 kg/m
- berat ikatan : 10 %.681,85 kg/m = 68,19 kg/m+
qD = 750,04 kg/m
Kombinasi Beban :
qu = 1,2 qD
= 1,2. 750,04 = 900,048 kg/m = 90,0048 kg/cm
A 9,5cm
950 m
B
4275,23
4334,14Kg
kg
4275,23 Kg kg
4334,14
1015367
1029358Kgcm
kgcm
Gambar.4.14
Bidang D dan M pada komposit balok sebelum komposit
58
Kontrol Lendutan
Lendutan ijin :
L 950
f '= = = 2,639 cm
360 360
5.q u .l 4
ymaks =
384.E.Ix
5.(9,00048 ).950 4
=
384.2.10 6.20000
= 2,389 cm < f ' ..................Ok
Kontrol Geser
h 1100
tw fy
342 1100
7 250
48.86 < 69,57Ok
Vn = 0,6. fy. Aw
= 0,6.2500.(39,6 .0,7) = 41580 kg
Syarat : Vn Vu
0,9. 41580kg 4275,23 kg
37422kg 4275,23 kg.......Ok
60
1.Beban Mati
- berat pelat bondex = 10,1kg/m2.2,5m = 25,25 kg/m
- berat sendiri pelat beton
= 0,1 m.2400 kg/m3.2,5 m = 600 kg/m
- berat sendiri profil WF = 56,6 kg/m
- berat spesi 2 cm = 2. 21 kg/m2.2,5 m = 105 kg/m
- berat keramik = 1.24 kg/m2.2,5m = 60 kg/m
- berat rangka + plafond = (11+7)kg/m2.2,5m = 45 kg/m
- berat ducting AC+pipa = 10 kg/m2.2,5m = 25 kg/m+
= 916,85 kg/m
- berat ikatan : 10 %.916,85 = 91,68 kg/m+
qD = 1008,53 kg/m
Kombinasi Beban :
qu = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2. 1008,53 + 1,6.1000
= 2810,24 kg/m = 28,1024 kg/cm
2375 mm t = 46 mm
54 t = 100 mm
12
t = 400 mm
a 3,57
d1 = tb - = 4,6 - = 2,815 cm
2 2
d2 = 0 profil baja tidak mengalami tekan
d 39,6
d3 = = = 19,8 cm
2 2
Syarat : Mu .Mn
3170302 kgcm 0,85.4079746 kgcm
3170302 kgcm 3467784 kgcm..........Ok
Kontrol Lendutan
Menghitung luasan transformasi beton ke baja
1, 5
Ec = 0,041.wc . fc' = 0,041.24001,5. 25
= 2,41.104 Mpa
Es = 2,1.10 5 Mpa
beff = 237,5 cm (balok interior)
Es 2,1.10 5
n = = = 8,713
Ec 2,41.10 4
beff
btr = = 237,5 = 27,26 cm
n 8,713
Atr = btr.t plat beton = 27,26.94 = 272,6 cm
Kontrol Lendutan
Lendutan ijin :
f ' = L = 950 = 2,639 cm
360 360
Kontrol Geser
Kuat geser balok tergantung pada perbandingan antara tinggi
bersih pelat badan (h) dengan tebal pelat badan (tw).
h kn.E , dimana:
1,1
tw fy
kn = 5 + 5 ; untuk balok dengan pengaku vertikal pelat badan
a( )
h
2
Vn = 0,6.fy.Aw
= 0,6.2500 (39,6.0,7) = 41580 kg
Syarat :
Vn Vu
0,9. 41580 kg 13347,5 kg
37422 kg 13347,5 kg ..Ok
65
Syarat : Qn Asc.fu
11003,923 kg/stud 283,53.40 kg/stud
11003,923 kg/stud 11341,2 kg/stud .......Ok
0,85 Wr H s
rs = 1 1
N r hr hr
0,85 200 100
rs = 1 1
2 53 53
= 1,712 > 1 diambil rs = 1
Qn = Qn. rs = 11003,923 .1
= 11003,923 Kg < 11341,2 Kg .....................Ok
66
50
50
100
100
50
50
Vn = 0,75.0,5.5000.2,01.2
= 7537,5 kg (menentukan)
Kuat tumpu
Vn = f. 2,4 .db. tp . fu (tebal plat sayap dipakai tp = 8 mm)
= 0,75.2,4.1,6.0,8.4100
= 9446,4 kg
Vu 13407,616
n= = = 1,78
Vn 7537,5
Dipasang 2 buah baut M16mm (Jumlah baut untuk 1 sisi)
Kuat geser
Vn = f. r1 . fu . Abaut . m
Dimana :
r1 = 0,5
fu = 5000 kg/cm2
baut = 16 mm (Abaut = 2,01 cm2 )
m = 1 sisi
68
Vn = 0,75.0,5.5000.2,01.1
= 3768,75 kg (menentukan)
Kuat tumpu
Vn = f. 2,4.db.tp .fu (t plat sayap dipakai tp=6 mm)
= 0,75.2,4.1,6.0,6.4100
= 7084,8 kg
Vu 13407,616
n= = = 3,56
Vn 3768,75
Dipasang 4 buah baut 16 mm (Jumlah baut untuk 2 sisi)
50
100
50
Persyaratan :
Vu Rn
13407,616 kg Vn
13407,616 kg 45360 kg...................OK
1,075 m
2,5 m
Balok Anak
2,15 m
4,3 m
3.Data perencanaan
Pembebanan :
Beban Mati :
Berat sendiri profil = 32 kg/m
Berat pelat beton atap lift
= 0,1.2400.2,15 = 516 kg/m
Berat pelat combideck :
= 10,1 kg/m2 .2,15 = 21,72 kg/m
Berat aspal
t = 2 cm = 2.14.2,15 kg/m2 = 60,2 kg/m +
= 629,92 kg/m
Berat ikatan (10%)
= 629,92 kg/m x10% = 62,99 kg/m +
qD = 692,91 kg/m
Kombinasi Beban
qU = 1,2qD + 1,6 qL = 1,2. 692,91 + 1,6. 215
= 1175,5 kg/m = 11,755 kg/cm
P
qu
A B
Gambar 4.19
Sketsa mekanika perhitungan balok penggatung lift
73
1 1
Vu = quL + p
2 2
= 1263,65 + 9567,5 = 10831,15 kg
1 1
Mu = quL2 + pL
8 4
1 1
= (11,755)(215) 2 + (19135)(215)
8 2
= 1096428,11kgcm
C2 = 0,85.fc.tplat.beff
= 0,85.250.10.53,73 = 114219 kg
74
N
C3 = Qn ( C
n =1
3 tidak menentukan )
GN baja Py
d
a 8,93
d1 = tb - = 9,4 - = 5,53 cm
2 2
d2 = 0 profil baja tidak mengalami tekan
d 29,8
d3 = = = 14,9 cm
2 2
Menghitung kekuatan nominal penampang komposit
Mn = C.(d 1 + d 2 ) + Py (d 3 d 2 )
C = 102000 kg
Py = As.fy = 40,8.2500
= 102000 kg
Syarat : Mu .Mn
1096428 kgcm 0,85.2084358,14 kgcm
1096428 kgcm 1771704,42 kgcm..........Ok
Kekuatan nominal penampang komposit lebih besar
daripada momen akibat beban berfaktor, sehingga
penampang mampu menahan beban yang terjadi.
Kontrol Lendutan
f ' = L = 215 = 0,896 cm
240 240
f = 5 (q D + q L ) l + 1 Pl
4 3
384 EI x 48 EI x
Qn Asc.fu
11004,6 2,8353.4000
11004,6 Kg 11341,1 Kg ...................OK
76
0,85 Wr H s
rs = 1 1
N r hr hr
0,85 200 93
rs = 1 1
2 53 53
= 1,712 > 1 diambil rs = 1
Qn = Qn. rs = 11004,6.1
= 11004,6 Kg < 11341,1 Kg .................OK
Vh = C = 102000 kg
Kontrol geser
Kuat geser balok bergantung pada perbandingan antara
tinggi bersih pelat badan (h) dengan tebal pelat badan
(tw).
h k .E
1,1 n
tw fy
5
Dimana, kn = 5 + , untuk balok dengan pengaku
( h)
a
2
Vn = 0,6.fy.Aw
= 0,6.2500 kg/cm2.29,8.0.8 cm2
= 35760 kg
Persyaratan : Vu Vn
10831,15 Kg 0,9. 35760 Kg
10831,15 Kg 31184 Kg ................OK
1. Data perencanaan
Digunakan profil WF 350 x 175 x 6 x 9 , dengan data
sebagai berikut :
A = 52,68 cm2 ix = 14,5 cm r = 14 mm
W = 41,4 kg/m tw = 6 mm Zx = 689 cm3
d = 346 mm tf = 9 mm Zy = 139 cm3
b = 174 mm Ix = 11100 cm4 Sx = 641 cm3
iy = 3,88 cm Iy = 792 cm4 h = 300 mm
78
Pembebanan :
Beban Mati :
Berat sendiri profil = 41,4 kg/m
Berat pelat beton atap lift
= 0,1.2400.2,5 = 600 kg/m
Berat pelat combideck :
= 10,1 kg/m2 .2,5 = 25,25 kg/m
Berat aspal
t = 2 cm = 2.14.2,5 kg/m2 = 70 kg/m +
= 736,65 kg/m
Berat ikatan (10%)
736,65 kg/m x10% = 73,67 kg/m +
qD = 810,32 kg/m
Kombinasi Beban
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2. 810,32 + 1,6.250 = 1372,38 kg/m
P
x1 qu x2
A B
Gambar 4.21
Sketsa mekanika perhitungan balok penumpu lift
79
MB = 0
VA.2,5 0,5.qu.l2 P.1,425 = 0
0,5.1372,38.2,52 + 21662,3.1,425
VA = = 14062,99 Kg
2,5
MA = 0
VB.2,5 0,5.qu.l2 P.1,075 = 0
0,5.1372,38.2,52 + 21662,3.1,075
VB = = 11030,26 Kg
2,5
Dx1 = +14062,99 qx1
x1 = 0 DA = 14062,99 Kg
x1 = 1,075 Dc = 12587,68 Kg
Mx1 = 14062,99 x1 qx1.0.5x1
x1 = 0 MA = 0
x1 = 1,075 MC = 14324,73 kgm = 1432473 kgcm
Dx2 = - 11030,26 + qx2
x2 = 0 DB = - 11030,26 Kg
x2 = 1,425 DC = - 9074,62 Kg
Mx2 = +11030,26 x2 q.x2.0,5.x2
x2 = 0 MB = 0
x2 = 1,45 MC = 14324,73 Kgm =1432473 kgcm
C2 = 0,85.fc.tplat.beff
= 0,85.250.10.62,5 = 132813 kg
N
C3 = Qn ( C
n =1
3 tidak menentukan )
beff
btr
0,85 fc'
c
tb GN komposit
GN baja Py
d
a 9,92
d1 = tb - = 10 - = 5,04 cm
2 2
d2 = 0 profil baja tidak mengalami tekan
d 34,6
d3 = = = 17,3 cm
2 2
Syarat : Mu .Mn
1432473 kgcm 0,85.2942425,91 kgcm
1432473 kgcm 2501062,02 kgcm..........Ok
Kontrol Lendutan
L 250
f = = = 1,042 cm
240 240
Lendutan yang terjadi (SAP 2000)
f = 0,172 cm f ijin.....................Ok
Vn = 0,6 x fy x Aw
= 0,6 x 2500 x 34,6.0,6
= 31140 kg
Vn = 0,9 x 31140 = 28026 kg
Syarat : Vu Vn
1715,5 kg < 28026 kg.......................OK
0,85 200 93
rs = 1 1
2 53 53
= 1,712 > 1 diambil rs = 1
Qn = Qn. rs
= 11004,6.1
= 11004,6 Kg < 11341,1 Kg ......................... OK
BAB V
PEMBEBANAN DAN ANALISA STRUKTUR
5.1 Umum
Merencanakan beban gempa adalah bertujuan untuk
mendapatkan beban gempa yang sesuai dengan peraturan untuk
dibebankan kedalam struktur gedung. Beban gempa rencana dicek
terhadap kontrol kontrol sesuai peraturan gempa yaitu SNI 03-
1726-2002, dimana kontrol kontrol tersebut terdiri dari kontrol
nilai gaya geser dasar (base shear), waktu getar alami
fundamental (T), dan simpangan (drift).
5.2 Pembebanan
Untuk mendapatkan beban gempa yang sesuai dengan
SNI 03-1726-2002, maka terlebih dahulu dicek besarnya Vdinamis
yang telah didapatkan dengan bantuan program ETABS v9.2.0 dan
membandingkan besaran Vdinamis tersebut dengan Vstatis yang akan
diperhitungkan di bawah ini sesuai dengan SNI 03-1726-2002
Ps.6.1, dan nilai Vstatis ini harus dibagikan sepanjang tinggi
struktur gedung ke masing masing lantai sesuai SNI 03-1726-
2002 Ps.6.1.2
.
5.2.1 Data Gedung
Data data gedung yang akan dibutuhkan dalam
penghitungan Vstatis adalah sebagai berikut,
- Mutu baja : Bj 41
- Mutu beton (fc) : 25 MPa
- Tinggi tipikal lantai : 4,25 m
- Tebal pelat bondek lantai 1,3-14 : 10 cm
- Tebal pelat bondek lantai 2 : 11 cm
- Tebal pelat bondek lantai atap : 9 cm
- Profil balok induk 1 : WF 500x200x10x16
- Profil balok induk 2 : WF 500x200x9x14
- Profil balok anak : WF 400x200x8x13
- Profil kolom : K 500x200x10x16
86
b) Lantai 2
Kolom (Profil baja) : 4,25 179,2 20 = 15232 Kg
(beton) : 4,25 0,4672 2400 20 = 95300,6 Kg
Balok induk 1 : 40 89,6 = 3584 Kg
Balok induk 2 : 255 79,5 = 30600 Kg
Balok anak : 320,7 66 = 21166,2 Kg
Balok tangga : 395,5 = 395,5 Kg
Pelat bondek : 40 27 10,1 = 10908 Kg
Pelat beton : 40 x 27 x 0,11 x 2400 = 285120 Kg
Dinding : (80+54) 4,25 250 = 142375 Kg
Penggantung : 40 27 7 = 7560 Kg
Plafond : 40 27 11 = 11880 Kg
Tegel t = 1 cm : 40 27 24 = 25920 Kg
Spesi t = 2 cm : 40 27 21 2 = 45360 Kg
Plumbing : 40 27 10 = 10800 Kg
Pipa + ducting : 40 27 20 = 21600 Kg
Wd2 = 704725,8 Kg
Dan beban hidup yang bekerja pada lantai tersebut
adalah,
Beban hidup : 40 27 400 = 432000 Kg
Wl2 = 432000 Kg
Menurut PPIUG Ps.3.5 bahwa beban hidup dapat
direduksi untuk komponen struktur yang menumpu
beberapa lantai tingkat, maka beban hidup diatas dapat
direduksi dikalikan dengan koefisien reduksi untuk beban
hidup sebesar 0,75 untuk gedung yang berfungsi sebagai
penghunian menurut PPIUG Ps.3.5 Tabel 3.3. Sehingga
setelah dikalikan faktor reduksi tersebut, maka total
beban hidup (Wl2) menjadi,
Wl2 = 0,75Wl2
= 0,75 432000
= 324000 Kg
Sehingga berat total lantai 2
Wt2 = Wd2+ Wl2
= 704725,8 + 324000 = 1028725,8 Kg
88
c) Lantai 3-11
Kolom (Profil baja) : 4,25 179,2 20 = 15232 Kg
(beton) : 4,25 0,4672 2400 20 = 95300,6 Kg
Balok induk 1 : 40 89,6 = 3584 Kg
Balok induk 2 : 255 79,5 = 30600 Kg
Balok anak : 320,7 66 = 21166,2 Kg
Balok tangga : 395,5 = 395,5 Kg
Pelat bondek : 40 27 10,1 = 10908 Kg
Pelat beton : 40 x 27 x 0,10 x 2400 = 259200 Kg
Dinding : (80+54) 4,25 250 = 142375 Kg
Penggantung : 40 27 7 = 7560 Kg
Plafond : 40 27 11 = 11880 Kg
Tegel t = 1 cm : 40 27 24 = 25920 Kg
Spesi t = 2 cm : 40 27 21 2 = 45360 Kg
Plumbing : 40 27 10 = 10800 Kg
Pipa + ducting : 40 27 20 = 21600 Kg
Wd = 678805,8 Kg
d) Lantai 12 (Atap)
Kolom (Profil baja) : 2,125 179,2 20 = 7616 Kg
(beton) : 2,125 0,4672 2400 20 = 47650,3 Kg
Balok induk 1 : 40 89,6 = 3584 Kg
Balok induk 2 : 255 79,5 = 30600 Kg
Balok anak : 320,7 66 = 21166,2 Kg
Balok lift : 448,1 = 448,1 Kg
Pelat bondek : 40 27 10,1 = 10908 Kg
Pelat beton : 40 x 27 x 0,09 x 2400 = 233280 Kg
Dinding : (80+54) 4,25 250 = 142375 Kg
Penggantung : 40 27 7 = 7560 Kg
Plafond : 40 27 11 = 11880 Kg
Aspal t = 1 cm : 40 27 24 = 15120 Kg
Plumbing : 40 27 10 = 10800 Kg
Pipa + ducting : 40 27 20 = 21600 Kg
Wd1 = 564139,5 Kg
Wl12 = 0,75Wl12
= 0,75 108000
= 81000 Kg
Sehingga berat total lantai 12 menjadi,
Wt12 = Wd12+ Wl12
= 564139,5 + 81000
= 645139,5 Kg
90
Denah Lantai
Arah y Arah x
Dan dari hasil analisa ETABS v9.2.0 didapat nilai Xcr dan Ycr
yang ditabelkan sebagai berikut :
12 20,000 13,500
11 20,001 13,500
10 20,000 13,500
9 20,001 13,500
8 20,001 13,500
7 20,001 13,500
6 20,001 13,500
5 20,002 13,500
4 20,000 13,500
3 20,001 13,500
2 20,002 13,500
1 20,001 13,500
Arah x
Tx = 1,15 < (0,18x12) = 2,16 detik ..OK
Arah y
Ty = 1,15 < (0,18x12) = 2,16 detik ..OK
Sehingga, beradasarkan waktu getar alami fundamental struktur
gedung masih memenuhi batas kontrol waktu getar alami.
Untuk arah x
C I 0,2 1
Vxs = x Wt = 104869,238 = 3495,64 kN
R 6
- Untuk arah y
CyI 0,2 1
Vys = Wt = 104869,238 = 3495,64 kN
R 6
m = 0,7 Rs
2,5
T 0,7 detik, maka m xh
100
2,0
T 0,7 detik, maka m xh
100
102
Arah x :
Tabel 5.7 Analisa s akibat gempa arah x
Drift s tiap Drift s
Syarat drift
Lantai hx (m) tingkat antar tingkat Ket
s (mm)
(mm) (mm)
12 51 48.7 1.5 21.25 OK
11 46.75 47.2 2.1 21.25 OK
10 42.5 45.1 2.8 21.25 OK
9 38.25 42.3 3.4 21.25 OK
8 34 38.9 4.1 21.25 OK
7 29.75 34.8 4.7 21.25 OK
6 25.5 30.1 5.1 21.25 OK
5 21.25 25 5.6 21.25 OK
4 17 19.4 6 21.25 OK
3 12.75 13.4 5.9 21.25 OK
2 8.5 7.5 5.1 21.25 OK
1 4.25 2.4 2.4 21.25 OK
Arah y :
Tabel 5.8 Analisa s akibat gempa arah y
Drift s Drift s
Syarat drift
Lantai hx (m) tiap tingkat antar tingkat Ket
s (mm)
(mm) (mm)
12 51 49.7 1.6 21.25 OK
11 46.75 48.1 2.2 21.25 OK
10 42.5 45.9 2.8 21.25 OK
9 38.25 43.1 3.6 21.25 OK
8 34 39.5 4.1 21.25 OK
7 29.75 35.4 4.8 21.25 OK
6 25.5 30.6 5.3 21.25 OK
5 21.25 25.3 5.7 21.25 OK
4 17 19.6 6 21.25 OK
3 12.75 13.6 6 21.25 OK
2 8.5 7.6 5.2 21.25 OK
1 4.25 2.4 2.4 21.25 OK
104
Arah y :
BAB VI
PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA
Kontrol Lendutan
Lendutan ijin (f) adalah
L 1000
f '= = = 2,78 cm
360 360
Lendutan yang terjadi (ETABS v9.2.0)
f = 0,765 cm
f < f ' ...........OK
MA = 1990319,24 Kgcm
MB = 1135694,71 Kgcm
MC = 286624,06 Kgcm
12,5Mmaks
Cb = 2,3
2,5Mmaks + 3M A + 4 M B + 3M C
12,5.2850308,21
=
(2,5.2850308,21 ) + (3.1990319,24 ) + (4.1135694,71 ) + (3.286624,06 )
My = Sx.fy
= 1910 . 2500
= 4775000Kgcm
Mp = fy.Zx
= 2500 . 2096
= 5240000 kgcm < 1,5 My
MR = (fy-fr)Sx = 1800. 1910
= 3438000 kgcm
110
(643,749 250)
Mn = 1,933438000 + (5240000 3438000) Mp
( 643,749 215,549 )
= 9828385,92 kgcm > 5240000 kgcm
Dipakai Mn = Mp = 5240000 kgcm
Persyaratan :
Mu Mn
2850308,21 Kgcm 0,9. 5240000 kgcm
2850308,21 Kgcm < 4716000 kgcm............OK
Jadi Penampang profil baja sebelum komposit mampu
menahan beban yang terjadi.
Kontrol Geser
Kontrol geser balok tergantung pada perbandingan antara
tinggi bersih pelat badan (h) dengan tebal pelat badan (tw).
h k .E
1,1 n
tw fy
5
Dimana, kn = 5 + , untuk balok dengan pengaku vertikal
a
h
( )
2
pelat badan.
Vn = 0,6.fy.Aw
= 0,6.2500 kg/cm (42,8.1) cm2
= 64200 kg
111
Persyaratan :
Vu Vn
13797,56 Kg 0,9. 64200 Kg
13797,56 Kg < 57780 kg .........................OK
L = 1000 cm
beff .L = .1000 cm = 250 cm
jadi beff = 250 cm
N
C3 = Qn ( C
n =1
3 tidak menentukan )
beff = 2375 mm
t = 100 mm
54 mm
a 5,379
d1 = tb - = 9,4 - = 4,713 cm
2 2
d2 = 0 profil baja tidak mengalami tekan
d 50
d3 = = = 25 cm
2 2
Syarat :
Mu .Mn
3269371,38 kgcm 0,85.8483061,5 kgcm
3269371,38 kgcm 7210602,27 kgcm..........Ok
L = 1000 cm
beff .L = .1000 cm = 250 cm
tbondex = 0,75 mm
fyr = 240 Mpa
ts = 100 mm
Tc = Asr . fyr
= 17. . . 0,82 . 2400
= 20508,32 Kg
Gaya tekan nominal maksimum dalam penampang baja
Pyc = As . fy
= 114,2. 2500
= 285500 Kg
114
Pyc Tc
Gaya pada badan, Tw = Tf
2
= 132495,84 115000
= 17495,84 Kg
d3 = D/2 =50/2
= 25 cm
d1 = ts c
= 10 2,5 = 7,5 cm
Persayaratan :
Mu Mn
5440837,21 Kgcm 0,85 .6869180,65 Kgcm
5440837,21 Kgcm 5838803,56 Kgcm.......OK
116
TULANGAN
16mm
50 TULANGAN GESER
12 - 300
700
700
Tulangan longitudinal
Jarak spasi tulangan = 700 (2.50) -2.12 16 = 560 mm
WF 500.200.10.16
WF 600.200.9.14 WF 600.200.9.14
WF 600.200.13.23
Kolom K500.200.10.16
WF 500.200.10.20
WF 500.200.10.20
Kolom K500.200.10.16
Arah X
Kolom K500.200.10.16
WF 500.200.9.14 WF 500.200.9.14
Kolom K500.200.10.16
Pn = 0,85. 1157153,26 Kg
= 983580,27 Kg > Pu..(OK)
Pu 595950,6
= = 0,6 > 0,2
Pn 983580,27
121
h2 Awfy
Mnx = Zx.fy + 1/3.(h2 2Cr)Ar.fyr + ( )Aw. fy
2 1,7. fc'.h1
= 2428,06 x 2500 + 1/3(70 2x28) x 8,04 x 2400
70 101x 2500
+( )101x 2500
2 1,7 x 250 x70
= 12854730,77 Kgcm
h2 Aw. fy
Mny = Zy.fy + 1/3.(h2 2Cr)Ar.fyr + ( )Aw. fy
2 1,7. fc '.h1
= 2483,71 x 2500 + 1/3(70 2x28) x 8,04 x 2400
+ ( 70 101x 2500 )101x 2500
2 1,7 x 250x70
=12993755,77 Kgcm
Pu 8 Mux Muy
Untuk Pu > 0,2 + + 1
Pn Pn 9 Mnx Mny
8 2261074,56 2250329,3
0,6 + + = 0,965 1,0(OK )
9 0,85.12854730,7 7 0,85.12993755,7 7
Kesimpulan:
Kolom komposit digunakan profil K500.200.10.16
122
Vdg = f.(r1fub).2Ab
= 0,75.(0,5.8250)2.5,07
= 31370,6 Kg
Vu 46352,5
n= = = 2,47 , dipasang 3 buah
Vdg 18745,2
Vu 46352,2
n= = = 3,53 , dipasang 4 buah pada 2 sisi,
Vdg 13121,64
sehingga pada satu sisi menjadi 2 baut
W
Q
a a'
1
2(T + Q)
1
2(T + Q) b' b
Bidang kritis
2T
Badan profil T
1
2(T + Q)
1 flens profil T
2(T + Q)
Syarat, B > T
94111,88 Kg < 142659 Kg (Tidak memenuhi syarat)
Untuk mengatasinya kita dapat memakai potongan profil
balok atau profil T yang dihubungkan ke bawah balok
utama agar lengan momen kopel menjadi besar.
14265900
Lengan kopel = = 151,58 cm
2.47055,94
Syarat, B > T
94111,88 Kg > 88828,76 Kg (memenuhi syarat)
Vdg = f.(r1fub).Ab
= 0,75.(0,5.8250 Kg/cm2).5,07 cm2
= 15685,31 Kg
T 88828,76
n= = = 5,66buah , sehingga dipasang 6
Vdg 15685,31
buah baut pada 2 sisi, sehingga pada 1 sisi menjadi 3
baut.
Terhadap leleh
2T 0,9.Ag.fy
2.88828,76 0,9.90.4100
177657,52 Kg 332100 Kg....(Ok)
129
Terhadap patah
2T 0,9.An.fu
2. 88828,76 0,9.47,34.8250
177657,52 Kg 350712,45 Kg..(Ok)
Baut D 25.4
Baut D 25.4
Baut D 25.4
Musayap = Mu Mubadan
= 7491000 1562500
= 5928500 Kgcm
Kutotal < Vn
19030,426 Kg < 22860 KgOK
Pu 595950,6
= = 0,6 > 0,2
Pn kolom 983580,27
Pu Pu 8 Mux Muy
Untuk > 0,2 + + 1
Pn Pn 9 Mnx Mny
8 Mux
0,6 + + 0 = 1,0
9 0,85.12854730,77
Mux = 4916934,52 Kgcm
= 84732,504 cm4
134
1 1 1 1
Iy = 2. .2.45,83 + .20.23 + 2.20.22,92 + 2. .46,8.23 + .2.203 + 2.20.102
12 12 12 12
= 84732,504 cm4
Ix 84732,504
Wx = = = 3700,11cm3
y 22,9
Iy 84732,504
Wy = = = 3621,05cm3
x 23,4
Pu Mx 595950 4916934,52
Akibat beban P, f P = + = +
A Wx 530,4 3700,11
= 2452,45 Kg/cm2
Vu 16667,15 4916934,52
Akibat beban Vu, f V = += +
A 530,4 3621,05
2
= 1389,3 Kg/cm
2 2
f total = f p + fV
= 2452,45 2 + 1389,3 2
= 2818,63 Kg/cm2
f total 2818,63
te = = .1cm = 1,27cm
fu las 2214,45
te 1,27
a= = = 1,8 cm(amin)
0,707 0,707
135
Mux 4916934,52
e= = = 18,25cm > 1 H = 11,7cm
Pu 595950,6 6
d = 9 mm
h 6+ 5 = 10 cm, dipakai h = 12 cm
h = H 0,5h = 900 0,5.120 = 840 mm= 84 cm
B =900 mm = 90 cm
Dimensi beton :
Panjang : 90 cm
Lebar : 90 cm
A2 90 x90 1,28
= =
A1 70 x70
A2
Fcu = 0,85. f ' c. = 0,85.300.1,28 = 290,7
A1
136
Pu (2h H ) + 2Mu
a =h- h2
0,6. fcu.B
595950,6 (2.84 90) + 2.4916934,52
= 84- 842
0,6.290,7.90
= 26,05 cm
Tu = (0,6.fcu.B.a) Pu
= (0,6.290,7.90.26,05) 595950,6
= 52596,29 Kg
Tu (h' we)
t 2,108 ;we 0,5.h = 0,5.84 = 42 mm =4,2 cm
fy.B
52596,29(12 4,2)
2,108
2500.90
2,85 cm
Panjang Angkur
2V + (4V 2 + 6d . f c ( M + V .5cm))1/ 2
L
d. fc
BAB VII
PERENCANAAN PONDASI
N 38,8
QS = S + 1 AS = + 1 7,854 = 109,43ton
3 3
QL = QP + QS = 371,73 + 109,43= 481,16 ton
QL 481,16
QU = = = 160,39 ton
SF 3
QL (group) = QL (1 tiang) n
= 1 - arc tan( D / S ) 2 1 1 Converse Labarre
90 m n
Dimana :
D = diameter tiang pancang
S = jarak antar tiang pancang
m = jumlah tiang pancang dalam 1 baris = 3
n = jumlah baris tiang pancang = 3
Efisiensi :
arctan(500 / 1000) 1 1
() =1- 2 = 0,606
90 0 3 3
QL (group) = 160390 9 0,606 = 874767,1 kg
Dimana :
146
Penulangan Poer
Penulangan arah x
Penulangan lentur :
Pmax = 96231 kg
q = 4,2 2,40 1 =10,08 ton/m
Momen momen yang bekerja :
M = ( 3 96231 0,87) (1/2 10080 x 1,672)
= 23711 kg m = 23,711 107 Nmm
dx = 1000 50 25 = 937,5 mm
dy = 1000 50 25 25 = 912,5 mm
f ' c 30
1 = 0,85- 8 (SNI 03-2847-2002 ps 12.2.7.3)
1000
149
40 30
= 0,85- 8 = 0,77
1000
0,85 1 f c ' 600
balance = (SNI 03-2847-2002 ps 10.4.3)
fy 600 + f y
= 0,85 0,77 40 600
410 600 + 410
= 0,039
max = 0,75 b (SNI 03-2847-2002 pasal 12.3.3)
= 0,75 0,039
= 0,029
1 2 m Rn
perlu = 1 1
m fy
1 2 11,765 0,0803
= 1 1
11,765 410
= 0,0002 < min = 0,0018
Maka dipakai min = 0,0018
Tulangan tarik yang dibutuhkan :
Asperl u = .b.d = 0,0018 4200 937,5 = 7087,5 mm2
Digunakan tulangan D25 125 (As pakai = 7363,1 mm2)
Tulangan tekan yang dibutuhkan :
As= 0,5.As = 0,5. 7087,5 = 3543,75 mm2
Digunakan tulangan D25 250 (As pakai = 3927 mm2)
150
Penulangan arah y
Pmax = 96231 kg
q = 4,2 2,40 1 =10,08 ton/m
Momen momen yang bekerja :
M = ( 3 96231 0,87) (1/2 10080 x 1,672)
= 23711 kg m = 23,711 107 Nmm
dx = 1000 50 25 = 937,5 mm
dy = 1000 50 25 25 = 912,5 mm
f ' c 30
1 = 0,85- 8 (SNI 03-2847-2002 ps 12.2.7.3)
1000
40 30 = 0,77
= 0,85- 8
1000
0,85 1 f c ' 600
(SNI 03-2847-2002 ps 10.4.3)
balance =
fy 600 + f
y
= 0,85 0,77 40 600
410 600 + 410
= 0,039
fy 400
m= = = 11,765
0.85 f ' c 0.85 40
Mu 23,711 10 7 2
Rn = = = 0,0875 N/mm
bd 2 0,8 4200 912,5 2
151
1 2 m Rn
perlu = 1 1
m fy
1 2 11,765 0,0875
= 1 1
11,765 410
= 0,00021 < min = 0,0018
Maka dipakai min = 0,0018
Tulangan sengkang = 12
Tinggi efektif (d) = 600 (50 + 12 + . 25) = 525,5 mm
1 2m.Rn
perlu = 1 1
m fy
154
1 2 15,68 1,12
= 1 1 = 0,00497
15,68 400
min > perlu = min = 0,0035
Penulangan Geser
Geser yang terjadi :
Vu = 9535,6 kg = 95356 N
1 Nu
Vc = 2 fc bw dx 1 +
6 14. Ag
1 95356
= 2 35 400 5391 +
6 14 400 600
= 437235,13 N
Vc = 0,75 437235,13
= 327926,35 N > Vu = 92956,5 N
Karena Vu < Vc, maka tidak perlu tulangan geser.
Digunakan tulangan geser praktis 10 200.
155
BAB VIII
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS