Anda di halaman 1dari 16

A little bit of adventures on the Earth

Home
Daftar-Ramuan
Galeri Picture
KHAUF
Physicist JOB
About Me

Subscribe to feed

Prinsip Kerja Seismograph!


Oktober 4, 2009 in All about seismic | Leave a comment

usgs courtesy
Sebuah seismograf, atau Seismometer, adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan merekam gempa bumi. Umumnya,
terdiri dari massa yang melekat pada dasar yang tetap. Selama gempa bumi, basis/dasar bergerak dan massa tidak. Gerakan basis
terhadap massa diubah menjadi tegangan listrik. Tegangan listrik dicatat/direkam di atas kertas, pita magnetik, atau media rekaman
lain. Rekaman ini berbanding lurus dengan gerakan massa Seismometer relatif terhadap bumi, tetapi bisa dikonversikan secara
matematis kedalam rekaman dari pergerakan mutlak tanah/bumi. Seismograf umumnya merupakan sebuah seismometer dengan
alat perekamnya sebagai satu unit alat.

Reference:

http://earthquake.usgs.gov/learning/glossary.php?termID=167&alpha=S
Penampang seismik baratdaya-timurlaut sepanjang batas paparan di timurlaut Teluk Meksiko, barat Florida, menunjukkan suatu
shelf platform karbonat. Ujung dari batas paparan tersebut lebih curam dari 450 sehingga nampak sebagai sekumpulan difraksi (1)
yang mengganggu reflektor-reflektor utama. Dua sekuens (2,3) di bagian atas penampang menipis pada batas platform. Endapan
pada dasar slope (4) mengandung klastik halus dalam jumlah banyak yang ditranspor secara lateral sepanjang dasar escarpment
dari baratlaut. Endapan di bawah sekuens (2) berumur Cretaceous Menengah.

Seismic Sequence Analysis

Analisis sekuen seismik didasarkan pada indentifikasi urut-urutan stratigrafi sesuai dengan konsep sekuen pengendapan
(depositional sequence), yaitu: sebuah unit stratigrafi yg terdiri dari urut-urutan lapisan yg sesuai secara genetic dan dibatasi oleh
ketidakselarasan atau keselarasan yg korelatip di bagian atas (top) dan bawahnya. Ketidakselarasan secara stratigrafi sangat
penting karena pada umumnya lapisan diatas ketidakselarasan lebih muda umurnya dari pada dibawahnya.

Aim
Identification of sequences in seismic
Determine the sequence of the sedimentation
Analyse sealevel fluctuations.

Sequences are on the upper- or/and lower part terminated by unconformities or concordancen. The figure below shows the most
important types:

When different sequences can be identified in a seismic section, one can construct the time sequence of the sediment
(Chronostratigraphy). One can then draw conclusions about the interpretations for different phases of relative rise or fall of the
sealevel (Transgression and Regression).

Seismic Facies Analysis

Analisis fasies seismik dilakukan dalam usaha pendeskripsian dan interpretasi geologi berdasarkan parameter2 refleksi seismic yg
meliputi: kontinuitas refleksi (berhubungan dengan kontinuitas lapisan), konfigurasi refleksi (dapat menggambarkan pola2
perlapisan secara kasar, sehingga dapat diinterpretasikan proses2 pengendapan erosi, paleotopografi dan juga kemungkinan
adanya kontak fluida seperti gas-minyak atau gas-air, yg ditunjukkan adanya flatspot), amplitudo (berkaitan dengan impedansi
akustik, dapat membantu dalam memperkirakan adanya perubahan litologi dalam arah lateral), frekuensi (berkaitan dengan spasi
reflector) dan kecepatan intervalnya (membantu dalam analisis litologi dan sifat batuan).

Additional to the boundaries of a seismic sequences, one can also investigate the reflection characteristics inside a sequence.
Areas with similar refection character correspond to a seismic facies. Not only the time sequence of the sedimentation can be
obtained, but it is also possible that conclusions can be drawn about the sedimentation in the environment.

Similar to the boundaries of a sequence, there are different concepts, to describe the character of reflections.
Analisis Kecepatan Seismic Processing, Velocity Analysis?
Juni 16, 2009 in All about seismic | 10 comments

Kecepatan = Perpindahan/Waktu. Kecepatan dinyatakan dengan jarak yang ditempuh per satuan waktu. Didalam applied physics,
misalnya seismic processing (reflection), harga kecepatan digunakan sebagai masukan/input proses pencitraan penampang bawah
permukaan bumi. Harga yg kita ambil (picking) haruslah tepat, biar nanti penampangnya representative, jangan overcorrected ato
undercorrected, Ok!. Kita ketahui bahwa gelombang seismik menjalar dengan kecepatan tertentu pada medium bumi yg dilaluinya.

Analisis kecepatan (velocity analysis) merupakan proses pemilihan kecepatan gelombang seismik yang sesuai. Terdapat beberapa
definisi kecepatan yang sering digunakan dalam analisis kecepatan antara lain:

Kecepatan interval V_int, yaitu laju rata-rata antara dua titik yang diukur tegak lurus terhadap kecepatan lapisan yang
dianggap sejajar, yaitu (vel.1). dengan t adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan penjalaran sejauh z.
Kecepatan rata-rata, yaitu kecepatan interval sepanjang suatu section geologi ketika puncak dari interval adalah datum
referensi untuk pengukuran seismik, yaitu (vel.2).
Kecepatan RMS (root mean square) V_RMS, yaitu kecepatan total dari sistem perlapisan horizontal dalam bentuk akar
kuadrat. Apabila waktu rambat vertikal t1, t2, , tn dan kecepatan masing-masing lapisan atau kecepatan yang
menjalar pada lapisan yang homogen yang terletak diantara dua bidang batas lapisan adalah Vint 1, Vint 2, , Vint n,
maka kecepatan RMS-nya untuk n lapisan adalah akar kuadrat rata-rata (root mean square) dari kecepatan interval, yaitu
(vel.3). Kecepatan RMS selalu lebih besar daripada kecepatan rata-rata kecuali untuk kasus satu lapisan.
Kecepatan NMO (normal move out) V_NMO, yaitu kecepatan yang diperlukan untuk melakukan proses NMO, yaitu (vel.4)
Prinsip dari analisis kecepatan adalah mencari persamaan
hiperbola yang sesuai dengan sinyal yang dihasilkan (Ingat! Waktu tempuh yg terekam adalah dua kali waktu tempuh gelombang,
two way time ato TWT). Hal ini disebabkan karena semakin jauh jarak (offset) suatu receiver maka semakin besar waktu yang

diperlukan gelombang untuk merambat dari source untuk sampai ke receiver. Efek yang
ditimbulkan dari peristiwa ini adalah reflektor yang terekam berbentuk hiperbolik. Estimasi kecepatan didapat dari pengukuran waktu
rambat versus offset (dalam format CDP common depth point) dengan pendekatan kecocokan kurva hiperbola terbaik (best fit
approach).

Terdapat beberapa metoda dalam analisis kecepatan yaitu metode grafik, metode constant velocity stack dan metode semblance.
Dalam seismic data processing, metoda yang paling sering digunakan ialah metode semblance atau metoda mengukur-kesamaan.

Metoda semblance dilakukan dengan cara korelasi silang gather atau penjumlahan total dari seluruh data pada waktu refleksi zero-
offset tertentu (seolah-olah antara source dengan receiver berada pada titik yang sama) dan kemudian nilai energi yang dihasilkan
digunakan sebagai indikasi kecepatan stack yang sesuai. Nilai dari semblance atau stack power kemudian diplot sebagai fungsi dari
kecepatan dan waktu refleksi. Metode ini menampilkan spektrum kecepatan dan CDP secara bersamaan. Ada dua cara
menampilkan spektrum kecepatan, yaitu power plot dan plot kontur. Gambar berikut menunjukkan bagaimana plot spektrum
kecepatan [a) CDP gather, (b) power plot dari gather dan (c) bentuk plot kontur].

for example..

Theory: There are many methods for determining correct velocities for the NMO equation. Typically, the analysis procedure
involves comparing a series of stacked traces in which a range of velocities were applied in NMO. This procedure uses prestack
data with varying velocities in displays representing the amplitudes after stack. A typical analysis involves picking a velocity in a
panel, varying as a function of time to properly correct prestack data. The correction removes the time delay caused by the
separation of the source and receiver on the surface. (ProMAX reference)
Pada modul ProMAX (landmark), gambar disamping kurang lebih
merupakan skema dasar tahapan dari analisis kecepatan. Pada gambar tersebut, subflow Supergather Formation digunakan untuk
membentuk suatu formasi paket CDP (CDPs supergather) dengan input dataset yang telah didekonvolusi. Proses ini akan
mengumpulkan CDP-CDP dengan trace header SG_CDP. Kemudian disiapkan data sebagai input untuk analisis kecepatan dengan
menggunakan subflow Velocity Analysis Precompute. Dataset yang dihasilkan dengan nama precompute_dataset digunakan
sebagai parameter input dalam subflow Disk Data Input. Didalam subflow ini juga dilakukan modifikasi trace header sesuai dengan
definisi atribut supergather sebelumnya, yaitu pada menu Select Primary Trace Header Entry diisi dengan SG_CDP. Subflow yang
terakhir ialah Velocity Analysis. Tabel kecepatan didefenisikan untuk menyimpan hasil picking kecepatan, yakni dengan nama
_Velan_.

Geophysics is the study of the earths properties by applying physical theories and using
instruments for measurement. Pemahaman sederhana untuk geofisika dapat kita gambarkan sebagai perpaduan dari Fisika,
Matematika dan Geologi yang didukung oleh Komputasi, Observasi dan Instrumentasi (mas Grandis itb).

Ups! Ada fisikanya!

Dalam bahasa sederhana, sy enak menyebutnya dengan survei geofisika. Apa nih yg disurvei? *..&^%^>#<@%###..* Ada secarik
note yg disampaikan oleh mas John Milsom University College London, yaitu: Measurements in geophysical surveys are made
in the field but, unfortunately, many are also of fields. Field theory is fundamental to gravity magnetic and electromagnetic work, an
even particle fluxes and seismic wavefronts can be described in terms of radiation fields. Tentang bagaimana cara kita
ngukurnya & tools yg digunakan ya disebut metoda geofisika. Dan Tabel berikut menunjukkan parameter2 fisis yg disurvei.
SIFAT FISIKA
PARAMETER YANG
METODA GEOFISIKA YANG
DIUKUR
DIUKUR
Densitas dan modulus
elastisitas yang
Waktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, menentukan
SEISMIK
amplitudo dan frekuensi gelombang seismik kecepatan rambat
gelombang
seismik
Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi
GRAVITASI Densitas
yang berbeda
Suseptibilitas atau
Variasi harga intensitas medan magnetik
MAGNETIK pada posisi yang berbeda
remanen
magnetik
Konduktivitas
RESISTIVITAS Harga resistansi dari bumi
listrik
POLARISASI Tegangan polarisasi atau resistivitas
Kapasitansi
batuan sebagai fungsi dari
listrik
TERINDUKSI frekuensi
Konduktivitas
POTENSIAL DIRI Potensial listrik
listrik
Respon terhadap radiasi Konduktivitas atau
ELEKTROMAGNETIK elektromagnetik Induktansi listrik
Waktu tiba perambatan Konstanta
RADAR gelombang radar dielektrik

Berikut kita lihat beberapa definisi dari metoda2 geofisika:

Metoda Seismik >> terdiri dari seismik pantul (refleksi) dan seismic Bias (refraksi). Metoda seismik berdasarkan bahwa kecepatan
penjalaran gelombang seismik ditentukan oleh sifat elastisitas mediumnya. Sumber gelombang buatan (seismic waves) yang
dikirimkan menembus tiap lapisan bumi akan dipantulkan/dibiaskan kembali berdasarkan reflektifitas/refraksifitas batas lapisan.
Selanjutnya sinyal2 tersebut diproses sedemikian rupa untuk mencitrakan kembali bagaimana penampang lapisan bawah
permukaan bumi. Sukur kalo ketemu minyak & gas

Metoda Gravitasi >> Metoda ini untuk mengukur adanya perbedaan kecil medan gaya berat batuan. Perbedaan ini disebabkan
karena adanya distribusi massa yang tidak merata di kerak bumi sehingga menimbulkan tidak meratanya distribusi massa jenis
batuan. Dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling (r=gram/cm3).

Metoda Magnetik >> Metoda ini untuk mengukur sifat kerentanan magnet batuan. Kerentanan magnet batuan tergantung dari
kandungan mineral yang bersifat magnetik, misalnya magnetit atau ilmenit di dalam batuan. Dilakukan berdasarkan pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari
daerah sekelilingnya.

Metoda Geolistrik >> Terdiri dari bermacam-macam metoda. Diantaranya metode tahanan jenis (resisitivity), metode potensial diri
(self potential), metoda potensial terimbas (induced potential), metoda misse a la masse, metode potensial dan lain-lain. Metode
tahanan jenis (resistivity) dilakukan berdasarkan perbadaan harga tahanan jenis batuan yang terdapat pada daerah yang ingin
diselidiki. Metoda ini bertujuan untuk menetapkan distribusi potensial listrik pada permukaan tanah. Dengan demikian secara tidak
langsung juga merupakan penentuan tahanan jenis lapisan batuan.

Metoda Elektromagnetik >> Pada metoda ini terdapat sumber medan elektromagnetik yang membangkitkan medan primer. Apabila
dibawah permukaan tanah mengandung bahan konduktif, di dalam batuan tersebut akan terjadi arus oleh induksi, dan arus ini
menimbulkan medan sekunder..

Metoda Radar >> Disebut juga dengan metoda Elektromagnetik Subsurface Profilling yg merupakan salah satu metode Geofisika
untuk memetakan bawah permukaan yang relatif dangkal. Metoda ini menggunakan prinsip-prinsip gelombang elektromagnetik
yang kedalaman penetrasi dan besarnya amplitudo yang terekam sangat tergantung pada sifat kelistrikan dari batuan/media bawah
Bidang geologi

Biostratigraphy <> Core description <> Petrography and DEP (Digital Enhanced Petrography) <> Sequence stratigraphy <>
Geochemistry and Petroleum System <> Image analysis: fracture analysis, structure and sedimentology <> Fault seal analysis <>
Well stability analysis <> Petrophysical Analysis <> Geomodeling

Bidang geofisika dan seismik

Acquisition design and monitoring <> Processing 2D and 3D: land/marine/transition zone <> Vectorizing <> Log and Map Digitizing
<> Seismic stratigraphy <> AVO analysis <> Multi attribute analysis <> Acoustic Impedance Inversion <> Elastic Impedance
Inversion <> LMR (Lambda-Mu-Rho) analysis/Extended Elastic Impedance Inversion
SIKLUS HIDROLOGI

Blog Entry Siklus Hidrologi (Hydrlologic Cycle)

Gambar-gambar lain dapat anda lihat disini :


http://kangheru.multiply.com/photos/album/5/Siklus_Hidrologi_Hydrologic_Cycle

Daur hidrologi, sering juga dipakai istilah Water Cycle atau Siklus Air. Suatu sirkulasi air yang
meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi
atau dengan arti lain Siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukan
bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.

Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam
bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh
radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi
kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan
(precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan
kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di
daratan kemudain mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi
siklus air.

Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar air mengalami banyak interupsi Sebagian dari air
hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di
atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang
tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah
(infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah.

Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan
airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai
kemungkinan tertahan di kolam, selokan dan sebagainya (surface detention), ada juga yang
sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya sebagian air mengalir
di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian
lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagi air tanah yang pada
akhirnya ke luar sebagi mata air.

Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu :

1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-
butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali
berulang.

2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses
kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke
dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.

3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melelui proses kondensasi, lalu
terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di
pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan
karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu
mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
Siklus hidrologi digambarkan secara lengkap

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :

* Evaporasi ( penguapan dari badan air secara langsung


* Transpirasi (penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan)
* Respirasi ( pengupan air dari tubuh hewan dan manusia)
* Evapotranspirasi ( perpaduan evaporasi dan transpirasi )
* Kondensasi (proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titikair sebagai hasil pendinginan)
* Presipitasi (segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, hujan salju)
* Infiltrasi (air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap kedalam tanah)
* Perkolasi (air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau
Groundwater)
* Run off ( air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke
laut)

Anda mungkin juga menyukai