Anda di halaman 1dari 13

51

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara dalam memecahkan masalah

yang berdasarkan keilmuan. Penelitian eksperimen adalah suatu rancangan

penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya

keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas

(Nursalam, 2013). Jenis penelitian yang digunakan ialah rancangan eksperimen

sungguhan (true-experimental) (Nursalam, 2013).

4.2 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian ini tergolong jenis penelitian true experimental.

Desain penelitian yang digunakan yakni Pretest Posttest Group Design. Pada

rancangan ini,kesimpulan-kesimpulan mengenai efek perbedaan antara program

(intervensi) satu dengan lainnya dapat dicapai tanpa menggunakan kelompok

kontrol (Notoadmodjo, 2011).

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas

Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, didasarkan atas

pertimbangan:

1. Adanya izin dari Kepala Bagian Lab. Biokimia Fak. Kedokteran

Universitas Hang Tuah Surabaya.

2. Lingkungannya memungkinkan untuk dilakukan penelitian.


52

3. Sering dilakukan penelitian tentang perawatan luka pada tikus

sebelumnya.

4.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan April 2017

sampai bulan Mei 2017.

4.4 Populasi dan Sampel

4.4.1 Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia atau klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian

ini adalah tikus putih (rattus norvegicus) jantan di Lab. Biokimia Fak.

Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya yang berjumlah 20 ekor.

4.4.2 Sampel

4.4.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2010). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Tikus putih jantan jenis rattus norvegicus.

2. Tikus putih jantan 2-3 bulan.

3. Berat badan 150170 gram

4. Kondisi fisik sehat (mata jernih, bulu mengkilap, gerakannya

aktif, fasesnya baik atau tidak lembek).

4.4.2.2 Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena


53

berbagai sebab (Nursalam, 2010). Adapun kriteria eksklusi pada

penelitian ini adalah :

1. Kondisi fisik tidak sehat (mata buram, bulu rusak tidak mengkilap,

gerakkannya tidak aktif, fasesnya lembek).

2. Berat badan tikus < 150 atau > 170 gram.

4.4.3 Besar Sampel

4.4.3.1 Besar Sampel

Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan di jadikan

sampel. Menurut rumus sudigdo (1995), adalah :

p (n-1) 15

P (n-1) 15

2 (n-1) 15

2n 2 15

2n = 15 + 2

2n = 17

n = 8,5 di bulatkan menjadi 9 = 10

Dimana merupakan jumlah kelompok perlakuan dan n

merupakan jumlah hewan coba tiap kelompok perlakuan (sampel).

Penelitian ini diperlukan 2 kelompok perlakuan. Jadi dibutuhkan

minimal 10 sampel untuk masing-masing kelompok perlakuan. Dalam

penelitian ini digunakan 10 ekor tikus putih (rattus novergicus).


54

4.4.3.2 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Cara pengambilan sampel

dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: probability sampling dan

nonprobability sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Purposive Sampling. Pada rancangan ini penarikan

sampel secara Purposive sampling merupakan cara penarikan sampel yang

dilakukan memiliki subjek berdasarkan kriteria-kriteria spesifik yang

ditetapkan peneliti. (Nursalam, 2013).


55

4.5 Kerangka Operasional

Kerangka Operasional Penelitian merupakan bagian kerja terhadap

rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti

(subjek penelitian), variabel yang akan dilakukan dan variabel yang akan

mempengaruhi dalam penelitian (Nursalam, 2013).

Populasi
Tikus putih (Rattus Norvegicus) di Laboratorium Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya yaitu
20 ekor pada bulan Februari 2017

Tenik pengambilan sampel tikus dengan Purposive sampling

Sampel : Hewan tikus putih yang memenuhi kriteria penelitian dengan


jumlah sampel (20 ekor tikus putih)

Perlakuan (10 ekor) Perlakuan (10 ekor)


Rawat luka menggunakan ekstrak Rawat luka menggunakan
etanol daun binahong setiap hari MEBO setiap hari dua kali (pagi
dua kali (pagi dan sore) dan sore)

Pengumpulan data : Lembar Observasi

Pengolahan dan Analisa Data : Wilcoxon

Penyajian hasil penelitian

Kesimpulan

Gambar 4.1 Kerangka operasional Penelitian


56

4.6 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Cara Pengukuran Variabel

4.6.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah sebuah karakteristik subjek penelitian yang

berubah dari satu subjek ke subjek lainnya (Sastroasmoro dalam buku

Aziz, 2009).

4.6.1.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel dependen (terikat) (Aziz, 2009). Variabel

independen (bebas) dalam penelitian ini adalah pemberian

ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolio (Ten) Steenis)

dan pemberian salep MEBO (Moist Exposed Burn Oinment).

4.6.1.2 Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas (Aziz, 2009). Variabel

dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah penyembuhan

luka bakar derajat II A.

4.6.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena (Nursalam, 2013).


57

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Skala Skor


Ukur
Independent: Mengetahui Timbulnya efek SOP (-) (-)
perawatan
pemberian efektifitas penggunaan ekstrak
luka bakar
Ekstrak etanol penggunaan Ekstrak daun binahong. Tiap
Daun Etanol daun binahong tikus (10 ekor) diberi
Binahong (Anredera Cordifolio ekstrak daun
(Ten) Steenis). binahong sebanyak
Dibutuhkan ekstrak 0,2 gr secara merata
sebanyak 20 mg. hingga tertutup
semua permukaan
luka bakar derajat II
A dan diberikan
setiap hari di pagi
dan sore selama 14
hari.
Independent: Mengetahui Timbulnya efek SOP (-) (-)
Pemberian efektifitas penggunaan salep perawatan
salep MEBO penggunaan salep MEBO dengan tiap luka bakar

MEBO (Moist tikus ( 10 ekor)


Exposed Burn diolesi salep MEBO
Oinment). 0,2 gr secara merata
hingga tertutup
semua permukaan
luka bakar derajat II
A dan diberikan
setiap hari di pagi
dan sore selama 14
hari.
58

Dependent : Penyembuhan luka Mengetahui proses Lembar Ordinal Penyembuhan


Proses bakar adalah dimana Penyembuhan luka Observasi luka:
Penyembuhan ada penyembuhan - Penyembuhan 1. Penyembuhan
Luka Bakar luka bakar baik baik: baik:
derajat II A. secara cultural luka, a) Luas luka (Skor 1215)
kulit disekitar luka berkurang 2. Penyembuhan
mampu eksudasi atau b) Tidak tampak kurang baik:
transudasi setelah eksudat. (Skor 9-11)
mendapatkan c) Kulit sekitar 3. Penyembuhan
perawatan. luka tidak tidak baik
kemerahan (Skor 5-8)
d) Tepi luka utuh,
normal,
e) Tidak timbul
infeksi pada
luka
- Penyembuhan
kurang baik :
a) Luas menetap/
tidak ada
perubahan
b) Eksudat sedang
pada luka
c) Kulit sekitar
luka
tidak utuh,
muncul
kemerahan
d) Tepi pada luka
tidak utuh
e) Terdapat infeksi
pada luka.
59

- Penyembuhan
tidak baik:
a) Luas luka
semakin
melebar
b) Terdapat
eksudat
c) Kulit sekitar
luka tidak utuh,
kemerahan,
edem dan kulit
tidak kering.
d) Tepi pada luka
tidak utuh
e) Terdapat infeksi
pada luka.

4.7 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

4.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Setelah mengumpulkan beberapa informasi mengenai penelitian

eksperimental peneliti mulai mengerjakan proposal guna diajukan ke lokasi

penelitian yang akan di lakukan. Peneliti memilih lokasi penelitian tersebut

berdasarkan informasi dari beberapa senior yang telah melakukan penelitian

di Laboratorium tepatnya di Universitas Hang Tuah Surabaya. Kemudian

peneliti datang ke Laboratorium tersebut dengan membawa surat perizinan

tempat penelitian dari kampus dan mencari informasi dari beberapa petugas

Laboratorium tentang prosedur dilaksanakannya penelitian di tempat

tersebut sampai dengan estimasi biaya untuk penelitian sesuai judul.


60

Adapun dalam upaya mengumpulkan data yang diperlukan dalam

penelitian skripsi ini maka seorang peneliti harus menentukan cara

pengambilan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti

untuk memperoleh data yang sesuai dengan penelitian yang digunakan

adalah lembar observasi. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara

langsung ke lapangan untuk menyaksikan secara langsung keadaan hewan

percobaan yang menjadi sumber data primer penelitian skripsi tersebut.

Pelaksanaan observasi dilakukan sebagai upaya untuk melihat secara

langsung bagaimana sebenarnya yang terjadi di lapangan sebab dengan

hanya memadakan hasil pengamatan atau laporan orang lain peneliti yang

sedang menulis skripsi itu tidak benar-benar objektif dalam penelitian

skripsinya.

Selanjutnya yaitu Teknis pengolahan data dan analisa dilakukan dengan

cara pengumpulan data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif yang

diklasifikasikan menurut jenisnya. Data yang berbentuk angka akan

disajikan dengan menggunakan tabel perhitungan statistik. Sedangkan data

kualitatif yang berbentuk uraian akan diolah dan dianalisa secara deskriptif

dengan menggambarkan masalah apa adanya. Kemudian, setelah itu

dianalisa dengan menggunakan teknik berpikir deduktif dan induktif. Karena

penelitian ini data berbentuk angka maka peneliti menggunakan tabel

perhitungan statistik.

Kemudian mengenai pengujian hipotesa dilakukan setelah selesai

proses pengolahan data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian di

lapangan selanjutnya adalah pengujian hipotesa, yaitu langkah untuk


61

menguji data membuktikan apa saja yang sudah ditetapkan sebagai hipotesa.

Dengan langkah yang demikian ini, akan diketahui kondisi hipotesa yang

sudah diajukan apakah dapat diterima atau bahkan mungkin ditolak sama

sekali.

4.7.2 Prosedur Pengumpulan Data

4.7.2.1 Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari Lab. Biokimia Fak. Kedokteran

Universitas Hang Tuah Surabaya.

4.7.2.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari penjaga yang bertugas dan Kepala Lab.

Biokimia Fak. Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.

4.8 Pengolahan dan Analisa Data

4.8.1 Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

4.8.1.1 Editing (Penyuntingan Data)

Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang

telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan

data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan.

Tujuan dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-

kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan dilapangan

(Siregar, 2013).

4.8.1.2 Coding
62

Coding adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap

data yang termasuk dalam kategori yang sama (Siregar, 2013).

4.8.1.3 Tabulating

Tabulasi adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel

yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis (Siregar,

2013).

4.8.2 Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya yang sudah tersedia

kemudian diolah dengan statistic dan dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian (Sujarweni, 2014).

Pengujian hipotesis dengan analisa birvariat peneliti menggunakan

uji Wilcoxcon merupakan alternatif bagi uji t-test berpasangan. Uji ini

digunakan karena peneliti melakukan 2 kali perlakuan ( pretest dan

postest ). Uji Wilcoxon khusus untuk dua sampel atau kelompok yang

berpasangan.

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data diproses dan

dianalisa secara sistematis supaya tidak terdeteksi. Analisis yang

dilakukan dengan menggunakan perangkat computer untuk mengetahui

adanya perbedaan lama penyembuhan luka bakar derajat II A

menggunakan uji statistic Wilcoxon dengan menggunakan SPSS versi

20.
63

4.9 Etika Penelitian

Pada penelitian ini, penelitian harus menggunakan permohonan izin kepada

institusi STIKES Surabaya prodi S1-Keperawatan, permohonan izin kepada

Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.

Menurut (J.Indon Med Assoc, 2013) etika yang digunakan dalam penelitian

antara lain :

a) Replacement

Ada dua alternatif untuk replacement, yaitu :

a. Replacement relatif, yaitu tetap memanfaatkan hewan percobaan

sebagai donor organ, jaringan atau sel.

b. Replacement absolut, yaitu tidak memerlukan bahan dari hewan,

melainkan memanfaatkan galur sel (cell lines) atau program

komputer.

b) Reduction

Jenis hewan yang dipakai yaitu mengurangi pemanfaatan jumlah hewan

percobaan sehingga mungkin dengan bantuan ilmu statistic, program

komputer dan teknik-teknik biokimia serta tidak mengulangi penelitian

dengan hewan percobaan apabila tidak perlu.

c) Refinement

mengurangi ketidaknyamanan negatif yang diderita oleh hewan

percobaan sebelum, selama dan setelah penelitian, misalnya dengan

pemberian analgetik.

Anda mungkin juga menyukai