Anda di halaman 1dari 4

47

BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Luka Bakar pada Tikus Putih

Faktor Ekstrinsik: Faktor Intrinsik :


Penyebab Luka Bakar 1. Usia
1. Pengelolaan
luka yang Derajat II A 2. Jenis Kelamin
kurang tepat 3. kondisi-kondisi
2. Efek-efek terapi kurang
Proses penyembuhan
lainnya yang menguntungkan pada
luka tempat luka (hipoksia,
kurang
Inflamasi: 1-4 hari dehidrasi, eksudat
menguntungkan
(obat sitotoksik, Proliferasi: 5-21 hari berlebihan, turunnya
radioterapi dan Maturasi : 21-365 hari temperatur, jaringan
terapi steroid) nekrotik, krusta
3. Lingkungan berlebihan, adanya
4. Nutrisi benda asing, dan
trauma berulang.

Pemberian Ekstrak Pemberian Salep


Daun Binahong MEBO
Mengandung :
Flavonoid, Asam
Oleanolik Beta Sitosterol

Kurang Tidak
Baik Baik Baik Kurang Tidak
Baik Baik Baik
Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Mempengarui

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian


48

Faktor yang menyebabkan terjadinya luka bakar sebagai berikut panas

kering (api), panas lembab (uap atau cairan panas), kimiawi, barang-barang

seperti elektrik (aliran listrik atau lampu), atau energi elektromagnetik dan radiasi.

Berdasarkan keadalaman kerusakan jaringan, luka bakar derajat II yang di

bedakan dalam beberapa jenis yaitu luka bakar derajat I, luka bakar derajat II

dangkal (superficial) dan luka derajat II dalam (deep), selanjutnya derajat III dan

derajat IV. Penyebab luka bakar derajat II ada 2 faktor yaitu yang pertama faktor

ekstrinsik seperti pengelolaan luka yang kurang tepat, efek-efek terapi lainnya

yang kurang menguntungkan (obat sitotoksik, radioterapi dan terapi steroid),

lingkungan, nutrisi. Sedangkan pada faktor kedua yaitu faktor intrinsik seperti

usia, jenis kelamin, kondisi-kondisi kurang menguntungkan pada tempat luka

(hipoksia, dehidrasi, eksudat berlebihan, turunnya temperatur, jaringan nekrotik,

krusta berlebihan, adanya benda asing, dan trauma berulang.

Penelitian disini menggunakan luka bakar derajat II dangkal (superficial)

atau derajat II A pada hewan percobaan tikus putih (Rattus norvegicus). Pada

kriteria kerusakan luka bakar derajat II A yakni meliputi kerusakan mengenai

bagian superficial dari dermis, organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar

keringat, kelenjar sebasea masih utuh, kemudian munculnya bula kurang lebih

setelah 12-24 jam, dan ketika bula dihilangkan, luka tampak berwarna merah

muda dan basah. Dalam proses penyembuhan luka bakar mencakup beberapa fase

yaitu fase inflamasi yang proses penyembuhannya terjadi segera setelah luka dan

berakhir 4 hari, kemudian fase proliferasi berlangsung dari hari 5 sampai hari ke

21, dan sedangkan fase maturasi dimulai dari hari 21 dan berakhir 365 hari.

Proses penyembuhan luka penelitian ini menggunakan tanaman tradisional yaitu


49

ekstrak etanol daun binahong (anredera cordifolia (ten) steenis) yang

mengandung Asam oleanolik yang memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat

mengurangi rasa sakit pada luka bakar dan flavonoid yang umumnya terdapat

pada tumbuhan sebagai glikosida. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam

yang potensial sebagai antioksidan. Secara empiris beragam khasiat binahong

telah diakui, salah satunya yaitu untuk pengobatan luka bakar dengan

perbandingan menggunakan salep MEBO (moist exposed burn ointment) yang

mengandung minyak wijen (sesame oil) dan lilin lebah (beeswax) serta

dikombinasikan dengan berbagai jenis herbal. Kombinasi bahan aktif tersebut

akan mempermudah pengelupasan jaringan mati pada luka bakar

(liquefaction), memicu proses regenerasi in situ, sekaligus berperan sebagai

nutrisi untuk proses penyembuhan luka. Professor Rongxiang dari Beijing dan

menjelaskan bahwa MEBO komposisinya terdiri dari Radix scutellariae,

Cortex phellodendri dan Rhizoma coptidis yang mengandung minyak wijen

(sesame oil), lilin lebah (beeswax), 18 asam amino, 4 asam lemak, 7

polysaccharides dan vitamin yang berfungsi untuk membantu kulit melakukan

re-epitelisasi, memberikan nutrisi dan membantu mempercepat pembersihan

jaringan nekrotik dan perlakuan pengobatan dilakukan selama kurang lebih 21

hari.
50

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian,

berisi hubungan antara variable yang membutuhkan pembuktian untuk

menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak berdasarkan

fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan dalam penelitian (Nursalam,

2013).

H0: Tidak ada perbedaan pengaruh antara ekstrak etanol daun binahong (anredera

cordifolia (ten) steenis) dengan MEBO (moist exposed burn ointment) terhadap

proses penyembuhan luka bakar.

H1: Ada perbedaan pengaruh antara ekstrak etanol daun binahong (anredera

cordifolia (ten) steenis) dengan MEBO (moist exposed burn ointment) terhadap

proses penyembuhan luka bakar.

Anda mungkin juga menyukai