1. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS atau menggunakan obat imunosupresan
2. Memiliki akses atau sering kontak dengan pasien yang sedang menderita penyakit menular, tanpa menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai standar operasional (SOP)
6. Menjalani operasi, seperti operasi jantung, operasi tulang, operasi penanaman peralatan medis (misalnya alat pacu jantung atau implan),
atau operasi transplantasi organ
• Komplikasi yang dapat terjadi dari infekso insokomial adalah :
1. Endokarditis. adalah infeksi pada endokardium, yaitu lapisan bagian dalam jantung. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh masuknya
bakteri ke aliran darah, yang kemudian menginfeksi bagian jantung yang rusak. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, endokarditis
dapat merusak katup jantung, dan memicu komplikasi yang berbahaya.
2. Osteomielitis adalah infeksi tulang yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Osteomielitis tergolong penyakit yang
jarang terjadi, tetapi butuh segera ditangani karena dapat menimbulkan sejumlah komplikasi serius. Osteomielitis bisa dialami oleh
semua orang dari segala usia.
3. Sepsis adalah komplikasi berbahaya akibat infeksi. Komplikasi infeksi tersebut dapat menimbulkan tekanan darah turun drastis serta
kerusakan pada banyak organ. Kedua hal ini dapat menimbulkan kematian.
4. Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang membatasi dinding perut bagian dalam dan organ-organ perut.
Peradangan ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Jika tidak ditangani, infeksi pada peritonitis dapat menyebar ke
seluruh tubuh. Normalnya, peritoneum bersih dari mikroorganisme.
5. Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.
6. Abses paru adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang menyebabkan munculnya nanah. Gejala utama abses paru adalah batuk
berdahak. Dahak yang dikeluarkan sering kali mengandung darah atau nanah, serta berbau.
• Kontaminasi
Pada umumnya kata kontaminasi selalu dihubungkan dengan sesuatu yang bermakna buruk/ negatif. Penggunaan kata
“kontaminasi” sering digunakan untuk banyak hal, termasuk diantaranya:
a) Kontaminasi Makanan Pengertian kontaminasi makanan adalah terjadinya percampuran antara bahan makanan dengan zat,
senyawa, atau mahluk hidup lainnya yang bersifat merusak makanan tersebut. Makanan yang sudah terkontaminasi zat yang
merusak akan berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia.
b) Kontaminasi Lingkungan Pengertian kontaminasi lingkungan adalah masuknya komponen lain (zat, mahluk hidup) ke dalam
lingkungan yang mengakibatkan kualitas lingkungan tersebut menjadi rusak. Kontaminasi dapat terjadi karena ulah manusia
dan juga karena aktivitas alam.
c) Kontaminasi Silang Pengertian kontaminasi silang adalah terjadinya perpindahan bakteri dari bahan pangan mentah ke
produk pangan yang sudah jadi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kontaminasi silang umumnya terjadi karena
proses penyimpanan bahan makanan dan proses pembuatan makanan yang tidak bersih.
• Penyebab Kontaminasi
Secara umum ada tiga penyebab kontaminasi, yaitu kontaminasi biologis, kontaminasi kimia, dan kontaminasi fisik.
1. Kontaminasi Biologi; beberapa penyebab kontaminasi biologi atau mikrobiologis adalah parasit (protozoa dan cacing), virus,
bakteri patogen, yang dapat menyebabkan keracunan dan infeksi pada manusia.
2. Kontaminasi Kimia; bahan kimia yang dapat menimbulkan intoksikasi pada manusia. Beberapa bahan kimia penyebab
keracunan diantaranya antibiotika, residu pestisida, cemaran kimia industri.
3. Kontaminasi Fisik; pencemaran yang sifatnya fisik, misalnya batu, debu, rambut, logam, potongan kayu, kuku, atau bahkan
peralatan memasak yang digunakan. Kontaminasi fisik tidak selalu mengakibatkan penyakit, namun tetap berbahaya dan
menganggu kesehatan manusia.
Beberapa sumber penyebab terjadinya infeksi nasokomial adalah:
a. Pasien
Pasien merupakan unsur pertama ynag dapat menyebarkan infeksi kepada pasien
• Infeksi nasokomial lainnya, petugas kesehatan, pengunjung, atau benda dan alat kesehatan lainnya.