Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sudah menjadi hal yang biasa, dalam kehidupan sehari-hari baik


disadari maupun tidak, kita pasti selalu melakukan optimasi untuk memenuhi
kebutuhan. Optimasi yang dilakukan oleh masyarakat awam lebih banyak
dilandasi oleh intuisi daripada teori optimasi. Dalam bidang ekonomi optimasi
sangat dibutuhkan, sering kita dihadapkan pada persoalan penyelesaian
termurah dengan memenuhi kendala yang ada.
Dalam hal ini akan dibahas teori produksi. Teori produksi pada ilmu
ekonomi membantu menganalisis besarnya produksi suatu barang berdasarkan
besarnya masukan. Jenis masukan ini antara lain jumlah pekerja, mesin, modal,
dan bahan mentah.
Berdasarkan kepentingan produsen, tujuan produksi adalah untuk
menghasilkan barang yang dapat memberikan laba, dimana kita membutuhkan
optimasi. Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau jasa yang diproduksi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk mengantisipasi permasalahan yang ada, maka dipergunakan
fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menganalisa. Karena melalui fungsi
produksi Cobb-Douglas, akan dapat diketahui secara pasti besarnya
peningkatan efisiensi penggunaan tenaga kerja, selain diperoleh juga urutan
prioritas pengembangan produk sesuai dengan kondisi return to scale dari
masing-masing produk yang diproduksi.

1
BAB II

KAJIAN TEORI

Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi


dari faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, dan lain-lain oleh
perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Secara teknis,
kegiatan produksi dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa input untuk
menghasilkan sejumlah output.

Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara masukan produksi (input)


dan produksi (output). Proses produksi merupakan suatu tindakan yang
dilakukan oleh stakeholders ekonomi (dalam hal ini firm / perusahaan) dengan
mengoptimalkan input untuk memaksimalkan output.

Pada tahun 1982 fungsi Cobb-Douglas dikembangkan oleh peneliti


sehingga namanya bukan saja fungsi produksi, tetapi juga yang lain, yaitu
fungsi biaya dan fungsi keuntungan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi
Cobb-Douglas memang dianggap penting.

Fungsi produksi Cobb-Douglas diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan


Douglass, P.H (1982), yang dituliskan dan dijelaskan Cobb, C.W dan
Douglass, P.H dalam artikelnya A Theory of Production. Artikel ini dimuat
dalam majalah American Economic Review 18, halaman 139-165.

Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang


melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan
variabel dependen (yang dijelaskan/Y), dan yang lain disebut variabel
independen (yang menjelaskan/X). Dalam fungsi produksi, maka fungsi
produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi produksi yang ingin
memperlihatkan pengaruh input yang digunakan dengan output yang
diinginkan.

2
Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglass yaitu

= 1
dimana :
, = Konstan, 0 < < 1,
= Menyatakan pekerja
= Menyatakan modal yang digunakan untuk memproduksi z

3
BAB III
PEMBAHASAN
1 2
Misalkan diketahui fungsi produksi Cobb-Douglass = 363 3 dengan P
dan M menyatakan besaran pekerja dan modal. Dimana gaji suatu pekerja
adalah Rp. 2000 dan satu satuan untuk modal adalah Rp. 3000. Untuk
memproduksi barang dibutuhkan dana Rp. 6000.000. Tentukan gaji
pekerja dan modal yang dibutuhkan agar produksi optimum!

Jawab :
1 2
Diketahui : = 36 3 3
dengan kendala
2.000 + 3.000 = 6.000.000
2 + 3 = 6.000
2 + 3 6.000 = 0

Titik optimum dapat dicari dengan menggunakan Metode Lagrange.


Dapat didefinisikan funsi Lagrange :
1 2
(, ) = 36 3 3 + (2 + 3 6.000)

Maka syarat perlu untuk memaksimumkan F adalah

2 2

= 12 3 3 + 2 = 0 . . . (1)

1 1

= 243 3 + 3 = 0 . . . (2)

= 2 + 3 6.000 = 0 . . . (3)

Dari (1) diperoleh :

4
2 2
2 = 123 3
2 2
= 63 3
2
63
= 2 . . . (4)
3

Dari (2) diperoleh :


1 1
3 = 243 3
1 1
= 83 3
1
8 3
= 1 . . . (5)
3
4
Dengan mengeliminasi (4) dan (5) diperoleh = 3

Substitusikan nilai M ke persamaan (3), diperoleh :


4
2 + 3 ( ) 6.000 = 0
3
6 = 6.000
= 1.000
Sehingga ,
4
= (1.000)
3
= 1.333,33

Untuk melihat apakah nilai (, ) = (1.000; 1.333,33) adalah titik


maksimum atau tidak, maka di check dengan menggunakan Matriks
Hancock, yaitu

2 5 2
| = 83 3 = 0,004953
(1.000; 1.333,33)
2

2 2 1
| = 8 3 3 = 0,006604
(1.000; 1.333,33)

5
2 1

4
| = 8 3 3 = 0,00881
2 (1.000; 1.333,33)


| =2
(1.000; 1.333,33)


| =3
(1.000; 1.333,33)

Sehingga diperoleh Matriks Hancock :

(11 ) 12 11
| 21 (22 ) 12 | = 0
11 12 0

0,004953 0,006604 2
| 0,006604 0,00881 3| = 0
2 3 0

= 0,0122

Karena nilai z negatif, maka penyelesaiaan diatas yaitu = 1.000 dan


= 1.333,33 adalah titik maksimum dengan nilai = 43611.
Jadi , agar produksi optimum gaji pekerja sebesar Rp 1.000 dengan modal
Rp 1.333 .

DAFTAR PUSTAKA
http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/128
http://gangsarnovianto.blogspot.com/2011/04/pengertian-dan-penerapan-
teori-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai