Tugas TKP
Tugas TKP
PERILAKU KEORGANISASIAN
KEPEMIMPINAN
Contingency Theories
Model kepemimpinan kontingensi dikembangkan oleh Fiedler. Model
kepemimpinan kontingensi mengemukakan bahwa prestasi kelompok tergantung
interaksi antara gaya kepemimpinan dengan kadar menguntungkan / tidaknya
situasi. Kepemimpinan dipandang sebagai suatu hubungan yang didasarkan atas
kekuasaan dan pengaruh.
Traits Theories
Teori ini, menyatakan bahwa seorang itu dilahirkan membawa atau tidak
membawa ciri/ sifat (traits) yang diperlukan bagi seorang pemimpin. Pemimpin itu
dilahirkan, bukan dibuat, sebab individu yang lahir telah membawa ciri-ciri
tertentu.
Behavioral Theories
Teori ini mengemukakan bahwa faktor lingkungan akan menjadi factor
utama dalam pembentukan karakter seorang pemimpin. Ada berbagai tipe gaya
kepemimpinan, yaitu : authoritarian yang menerapkan kepemimpinan otoriter,
democratic yang mengikut sertakan bawahannya, dan Laissez - Faire yang
menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya (pasif).
Di tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau kepemimpinan lahir sejak nenek
moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau usaha bersama antara manusia
yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk menjapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama sama timbulnya peradaban
manusia.
Machiavelli
Ia terkenal tentang nasehatnya mengenai kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh
seorang Perdana Mentri, yaitu antara lain harus mempunyai keahlian dalam :
a. Upacara upacara ritual, kebaktian keagamaan
b. Peratuaran dan perundang undangan
c. Pemindahan dan pengangkutan
d. Pemberian honorium/pembayaran dan kepangkatan
e. Upacara upacara dan adat kebiasaan.
f. Pemindahan pegawai untuk menhindarkan kegagalan
g. Bertani dan pekerjaan lainnya.
Dengan memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang dimiliki oleh setiap pemimpin
yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut akan menimbulkan
berbagai tipe.
2. Tipe Demokratis
a. Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan sebagai hasil diskusi dan
musyawarah .
b. Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan melalui musyawarah dan diskusi.
c. Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan anggota yang lain, dan berbagai
tugas diserahkan kepada kelompok .
d. Kritik dan pujian bersifat objektif dan berdasarkan fakta-fakta .
e. Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota biasa .
f. Mengutamakan kerjasama .
3. Tipe Semuanya
a. Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok atau perseorangan di dalam
pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan .
b. Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja .
c. Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan pemimpin .
d. Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur kegiatan pemimpin .
Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang P.Siagian, MPA.,Ph.D.
mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:
4. Tipe Militeristis
a. Lebih sering mempergunakan perintah terhadap bawahan .
b. Perintah terhadap bawahan sangat tergantung pada pangkat dan jabatan .
c. Menyenangi hal-hal yang bersifat formal .
d. Sukar menerima kritik .
e. Menggemari berbagai upacara .
5. Tipe Paternalistik
a. Bersikap melindungi bawahan .
b. Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa .
c. Jarang ada kesempatan pada bawahan untuk mengambil inisiatif .
d. Bersikap maha tahu .
6. Tipe Karismatis
a. Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya mempunyai pengikut yang
besar .
b. Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan disebabkan adanya kekuatan gaib
(supernature) .
Disamping teori yang telah dikemukakan diatas, ada teori lain yang Dikemukakan
oleh W.J. Reddin dalam artikelnya yang berjudul What Kind of Manager.
Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan watak atau tipe seorang
pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut :
1. Berorientasi tugas (task orientation).
2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship orientation).
3. Berorientasi pada hasil (effectiveness orientation).