Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prinsip pembangunan nasional diarahkan untuk mewujudkan cita-cita

bangsa yang adil dan makmur, serta untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

Dimana pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan

umum yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi tiap warga negara sehingga memungkinkan hidup produktif secara

sosial ekonomi.

Dalam rangka mewujudkan tujuan kesehatan bagi semua di tahun 2015

telah disepakati bahwa paradigma sehat 2015 adalah meningkatkan kemampuan

dan kemauan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri, salah satunya dalam

hak kesehatan ibu dan anak serta PHBS dengan melaksanakan pendekatan

asuhan kebidanan komunitas yang melibatkan peran serta aktif masyarakat

maupun pemberdayaan sebagai sumber daya manusia untuk mampu mengenal

masalah-masalah dan mengatasi kesehatan secara mandiri.

Masyarakat di desa Sapen memiliki partisipasi tinggi dalam kegiatan

yang diadakan oleh ranting Aisyiyah Sapen seperti pemberdayaan ibu-ibu

dalam membuat kerajinan berupa bross, jilbab, membuat kue, aktif dalam acara

pengajian, senam, penambahan gizi, penimbangan BB, dan aktif pada

penyuluhan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh bidan senior, secara

umum keadaan masyarakat Desa Sapen dalam keadaan baik.


2

Dalam kegiatan Pimpinan Ranting Aisyiyah ktik kebidanan komunitas

ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membantu memecahkan

permasalahan tersebut dengan memahami dan memeberdayakan upaya-upaya

kesehatan yang ada di masyarakat, melaksanakan dan mengelola Comunnity

Development dalam mengembangkan gaya hidup sehat dan gizi seimbang,

memebrdayakan potensi-potensi yang ada dalam masyarakat, pemerintah

maupun keluarga dalam ikut mengembangkan program kesehatan yang

berkaitan dengan keluarga sakinah untuk mewujudkan Qoryah Thoyyibah.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan teori dan materi

terkait kebidanan di komunitas dengan tehnik problem solving dan

pendekatan kerjasama tim, manajemen kebidanan kepada individu, keluarga

dan masyarakat dalam ikut mengembangkan program kesehatan ibu dan anak

pada khususnya yang berkaitan dengan Keluarga Sakinah untuk mewujudkan

Qoryah Thoyyibah.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebidanan di komunitas dengan benar

dan tepat.

b. Menganalisa beberapa program kesehatan yang berjalan di ranting

Aisyiyah yang sejalan dengan program pemerintah

c. Menganalisa program dengan metode SWOT

d. Berperan serta dalam kegiatan program bidang kesehatan melalui program

Qoriyah Thoyibah yang berada dikampus.


3

e. Merumuskan masalah-masalah kebidanan di komunitas dengan benar dan

tepat.

C. Manfaat

1. Bagi Institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Sebagai bahan pertimbangan, masukan dan informasi untuk

mengambil keputusan agar dapat meningkatkan kerjasama yang baik dengan

Aisyiyah.

2. Bagi Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri

di bidang kesehatan dalam rangka peningkatan mutu hidup serta

mengaktifkan kegiatan masyarakat dalam kegiatan ke Aisyiyahan.

3. Bagi Mahasiswa Universitas Aisyiyah

Dapat menambah pengetahuan tentang masyarakat khususnya

Kesehatan Ibu dan Anak dan masyarakat pada umumnya dan program dalam

pengembangan Aisyiyah.

D. Sasaran

Sasaran dalam pelakasanaan kegiatan Pimpinan Ranting Aisyiyah ktik

Kebidanan Komunitas Lanjut ini adalah seluruh masyarakat yang merupakan

wilayah dari Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen, Gondokusuman.


4

E. Bentuk Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam Pimpinan Ranting Aisyiyah

ktik Kebidanan Komunitas ini adalah memberikan intervensi kepada individu,

keluarga dan masyarakkat dengan memberikan penyuluhan secara langsung

dengan melibatkan peran serta kader-kader Aisyiyah di setiap kegiatan yang

dilakukan.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksananaan kegiatan Pimpinan Ranting Aisyiyah ktik

Kebidanan Komunitas Lanjut dilaksanakan tanggal 2 sampai tanggal 9 Juni

2017. Tempat untuk pelaksanaan Pimpinan Ranting Aisyiyah ktik yaitu di

Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen, Gondokusuman.


5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kebidanan Komunitas

Kebidanan komunitas merupakan suatu upaya yang dilakukan bidan di

suatu komunitas yang ditujukan bagi kesehatan individu, keluarga, kelompok,

dan masyarakat. Pengertian kebidanan komunitas yang lainmenyebutkan upaya

yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan

anak balita di dalam keluarga dan masyarakat.

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,

dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang dibituhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (SPimpinan

Ranting Aisyiyah dly, 1985 dalam Syafrudin dan Hamida 2009).

B. Asuhan Kebidanan Komunitas

Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan

yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup

Pimpinan Ranting Aisyiyah ktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan

(Soepardan, 2008).

Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu communitas yang berarti

kesamaan. Dan juga communis yang berarti sama, publik atau banyak. Dapat
6

diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada disuatu lokasi/daerah/area

tertentu (Meilani, Niken, dkk).

Menurut United Kingdom Central Council for Nursing Midwifery and

Health, bidan komunitas adalah Pimpinan Ranting Aisyiyah ktisi bidan yang

berbasis community yang harus dapat memberikan supervise yang dibutuhkan

oleh wanita, pelayanan berkualitas, nasihat, atau saran pada masa kehamilan,

persalinan, nifas, dengan tanggungjawab sendiri dan untuk memberikan

pelayanan pada BBL dan bayi secara komprehensif.

C. Masyarakat

1. Definisi

Istilah masyarakat dalam bahasa Latin disebut socius, dalam bahasa

Inggris disebut society, berasal dari kata socices yang artinya kawan.

Masyarakat berasal dari akar kata Arabsyaraka artinya ikut serta, berperan

serta.

Mac Iver mengartikan masyarakat adalah sekumpulan manusia yang

saling bergaul dan berinteraksi, di dalam msyarakat terdapat nilai-nilai,

norma, cara-cara dan prosedur yang mengatur kehidupan serta merupakan

kebutuhan bersama anggota masyarakat. J.L. Gillin dan J.P. Gillin

mengatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan sosial yang besar dan

memiliki kesamaan kebiasaan-kebiasaan tertentu, tradisi, sikap, dan rasa

kebersamaan yang bersifat operatif. Selo Soemardjan berpendapat,

masyarakat adalah kumpulan orang-orang hidup yang menghasilkan

kebudayaan.
7

Masyarakat dalam arti luas adalah bentuk pergaulan hidup sekelompok

manusia yang bertempat tinggal relatif tetap di dalam suatu wilayah tertentu

dengan batas-batas yang jelas, saling berinteraksi sosial serta saling

mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga terdapat hubungan yang kuat

diantara sesama anggota masyarakat dan menganut, menjunjung tinggi suatu

sistem nilai dan kehidupan tertentu. Contoh masyarakat dalam arti luas:

masyarakat Indonesia, masyarakat Malaysia, masyarakat Internasional.

Contoh masyarakat dalam arti sempit meliputi masyarakat desa, kota, suku,

contohnya: masyarakat desa Mulyoharjo, masyarakat kota Jepara, masyarakat

banjar di Bali.

Kesimpulannya, masyarakat adalah sekelompok manusia yang

bertempat tinggal tetap dengan batas-batas wilayah yang jelas, saling

berinteraksi, menganut dan menjunjung tinggi sistem norma dan kebudayaan

tertentu.

2. Konsep Dasar Masyarakat

Masyarakat sebagai suatu bentuk sistem sosial, dalam hubungannnya

dengan lingkugan sekitar akan selalu berusaha mencapai tingkat pemenuhan

kebutuhan dasar yang seoptimal mungkin. Sebagai suatu sistem, masyarakat

menunjukkan bahwa semua orang secara bersama-sama bersatu untuk saling

melindungi kepentingan-kepentingan mereka dan berfungsi sebagai satu

kesatuan yang secara terus menerus berinteraksi dengan sistem yang lebih

besar.
8

3. Batasan Komunitas/Masyarakat

Masyarakat menunjukkan pada bagian masyarakat yang bertempat

tinggal dalam suatu wilayah (dalam arti geografi) interaksi yang lebih besar

dari anggota-anggotanya dibandingkan penduduk diluar batas wilayahnya.

Menurut Selo Sumardjan dalam Godam 2010, masyarakat adalah orang-

orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Menurut Karl dan

Mark dalam Godam masyarakat adalah suatu struktur yang menderita

ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara

kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

4. Tipe-tipe Masyarakat

Menurut Effendy (1998) lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Dilihat dari segi perkembangan.

1) Cresive Institution

Merupakan lembaga masyarakat yang paling primer, yang

secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakatnya.

Misalnya yang berkaitan dengan hak milik, perkawinan, agama dan

sebagainya.

2) Enacted Institution

Lembaga masyarakat yang secara sengaja dibentuk untuk

memenuhi tujuan tertentu. Misalnya lembaga utang-piutang,

perdagangan, pertanian, pendidikan yang kesemuanya berawal pada

kebiasaan-kebiasaan yang kemudian dituangkan kedalam lembaga-

lembaga yang disahkan oleh negara.


9

b. Dilihat dari sudut sistem yang dinilai oleh masyarakat

1) Basic Institution

Merupakan lembaga masyarakat yang sangat penting untuk

memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat,

diantaranya adalah keluarga dan sekolah-sekolah yang dianggap

sebagai institusi dasar yang pokok.

2) Subsidiary Institution

Yaitu lembaga-lembaga masyarakat yang muncul tetapi

dianggap kurang penting karena hanya untuk memenuhi kegiatan-

kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia, pelantikan, dan

sebagainya.

c. Dilihat dari sudut sistem yang diterima oleh masyarakat

1) Approved / Social Sanctioned Institution

Sebuah lembaga masyarakat yang memang diterima oleh

masyarakat yang lain. Misalnya sekolah-sekolah, koperasi tau

perusahaan dan sebagainya.

2) Unsanctioned Institution

Merupakan lembaga-lembaga masyarakat yang ditolak oleh

masyarakat yang lain, walaupun kadang-kadang tidak mungkin untuk

diberantas. Misalnya kelompok penjahat, gelandangan dan pengemis,

kelompok tuna susila, dan sebagainya.


10

d. Dilihat dari sudut penyebarannya

1) General Institution

Merupakan lembaga masyarakat yang didasarkan atas faktor

penyebarannya, seperti agama, karena dapat dikenal semua

masyarakat dunia.

2) Restricted Institution

Lembaga masyarakat yang banyak menganut agama-agama

tertentu saja, seperti Budha banyak dianut oleh masyarakat Thailand,

Vietnam, Kristen-Katolik banyak dianut masyarakat Italia, Perancis

dan Islam banyak dianut masyarakat Arab, dan sebagainya.

e. Dilihat dari fungsi

1) Operative Institution

Yaitu lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau

tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang

bersangkutan, seperti misalnya lembaga industri.

2) Regulative Institution

Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat

atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu

sendiri. Misalnya lembaga-lembaga hukum.


11

D. Ciri-ciri Masyarakat/Desa Sehat

1. Ciri-Ciri Masyarakat Sehat

a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat

b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,

pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan

c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi

dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk

meningkatkan mutu lingkungan hidup

d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status

sosial ekonomi masyarakat

e. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan

penyakit.

2. Indikator Masyarakat sehat

Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah :

a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat meliputi:

1) Indikator komprehensif

a) Angka kematian kasar menurun

b) Rasio angka mortalitas proporsial rendah

c) Umur harapan hidup meningkat

d) Indikator spesifik- angka kematian ibu dan anak menurun

e) Angka kematian karena penyakit menular menurun

f) Angka kelahiran menurun

2) Indikator pelayanan kesehatan

a) Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang


12

b) Distribusi tenaga kesehatan merata

c) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit,

fasilitas kesehatan lain, dan sebagainya.

d) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan diantaranya

rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dan sebagainya.

E. Analisis SWOT

1. Pengertian

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan

(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan

eksternal perusahaan. Menurut Imam (2013), SWOT digunakan untuk

menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber

daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan

tantangan-tantangan yang dihadapi.

2. Faktor-faktor Analisis SWOT

Menurut Irham Fahmi (2014), Untuk menganalisis secara lebih

dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai

bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and

threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondis

yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan

keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan


13

lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi,

kependudukan, dan sosial budaya.

b. Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and

weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang

terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya

pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua

macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi,

sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi

manajemen,; dan budaya perusahaan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT menurut Nazir (2014),

yaitu:

a. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-

keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan

kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan

dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat

kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber

daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran

dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.


14

c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Kecendrungan kecendrungan penting

merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan

meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok

merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (Imam, 2013) yaitu :

a. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-

keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan

kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan

dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat

kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber

daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran

dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Kecendrungan kecendrungan penting

merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan


15

meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok

merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam

lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi

posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-

peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan

ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Jadi, Menurut Manurung (2006) Analisis SWOT adalah suatu cara

untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT

mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang

dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan.

Analasis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan

ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari

analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


16

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Profil Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen

Aisyiyah adalah sebuah gerakan perempuan Muhammadiyah yang lahir

hampir bersamaan dengan lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.

Dalam kiprahnya hampir satu abad di Indonesia, saat ini Aisyiyah telah

memiliki 33 Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan

Daerah Aisyiyah (setingkat kabupaten), 2332 Pimpinan Cabang Aisyiyah

(setingkat Kecamatan) dan 6924 Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat

Kelurahan).

Ranting Aisyiyah Sapen, Gondokusuman berdiri berkat keinginan para

dosen-dosen UIN yang ingin menggerakan kegiatan yang positif. Beralamat di

Jalan Bimo Sakti No.47, Sapen, Gondokusuman, Yogyakarta. Saat ini Ranting

Aisyiyah Sapen memiliki 2 orang pimpinan, yaitu Ibu Hj. Suratmi yang

berprofesi sebagai guru di SD Muhammadiyah Sapen dan Ibu Mustainatun.

Kantor PIMPINAN RANTING AISYIYAH Sapen ini bersatu dengan tempat

Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak Aisyiyah cabang Gondokusuman.

Rapat pimpinan harian diadakan setiap tanggal 31 diikuti oleh ketua,

wakil ketua, sekretaris, bendahara dan perwakilan 1 orang pada tiap-tiap majlis.

Pertemuan rutin pengurus tersebut diadakan di Masjid SD Muhammadiyah, TK

Bustanul Athfal dan di rumah pengurus secara bergantian.


17

B. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan sejak tanggal 2 Mei 2017 hingga 9 Mei 2017, dengan

uraian kegiatan sebagai berikut:

1. Jumat, 2 Mei 2017

a. Kegiatan : Perkenalan dengan anggota majlis PIMPINAN

RANTING AISYIYAH Sapen dan wawancara

kegiatan Aisyiyah di PIMPINAN RANTING

AISYIYAH Sapen

Pukul : 09.00 - 10.00 WIB

Tempat : Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak

Aisyiyah Sapen

b. Kegiatan : Diskusi kegiatan yang akan dilakukan di

PIMPINAN RANTING AISYIYAH Sapen

Pukul : 13.00-15.00 WIB

Tempat : Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak

Aisyiyah Sapen

Penanggung Jawab : Seluruh anggota kelompok

2. Sabtu, 3 Mei 2017

a. Kegiatan : Wawancara dengan sekretaris Pimpinan Ranting

Aisyiyah Sapen mengenai struktur organisasi

Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen

Pukul : 09.00 - 10.00 WIB

Tempat : Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak

Aisyiyah Sapen
18

Penanggung Jawab : Siti Aisah

Amni Sudisa

3. Minggu, 4 Mei 2017

a. Kegiatan : Mengikuti kegiatan pemberdayaan masyaakat

(membuat keterampilan bross) bersama ibu-ibu

Dusun Sapen

Pukul : 09.00-12.00 WIB

Tempat : TK Aisyiyah Bustanul Athfal

Penanggung Jawab : Era Lestari

Sri Mujiatuti

b. Kegiatan : Wawancara dengan ibu Pimpinan Ranting

Aisyiyah Sapen

Pukul : 10.00-12.00 WIB

Tempat : TK Aisyiyah Bustanul Athfal

Penanggung Jawab : Amni Sudisa

Dina Hanifa

Hartatik

4. Senin, 5 Mei 2017

a. Kegiatan : Ikut serta mengajar siswa-siswi Taman Bermain

Pukul : 08.30-10.00 WIB

Tempat : Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak

Aisyiyah Sapen

Penanggung Jawab : Dina Hanifa

Hartatik
19

5. Selasa, 6 Mei 2017

a. Kegiatan : Penyuluhan dan demonstrasi cuci tangan dan cara

menggosok gigi yang benar pada balita (PAUD)

Pukul : 09.00-10.00 WIB

Tempat : Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak

Aisyiyah Sapen

Penanggung Jawab : Amelia Ulfah Novitasari

Anna Rufaidah

Era Lestari

6. Rabu, 7 Mei 2017

a. Kegiatan : Ikut serta mengajar siswa-siswi Taman Bermain

Pukul : 08.30-10.00 WIB

Tempat : Kelompok Bermain dan Taman Asuh Anak

Aisyiyah Sapen

Penanggung Jawab : Reni

Bekti Nurani

7. Kamis, 8 Mei 2017

a. Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Lansia (Hipertensi)

Pukul : 16.00-17.00 WIB

Tempat : Masjid SD Muhammadiyah Sapen

Penanggung Jawab : Maryani


20

C. Analisis SWOT

1. Kekuatan (Strenghts)

Ranting Aisyiyah yang berada di Sapen berdiri berkat keinginan

para dosen-dosen UIN yang ingin menggerakan kegiatan yang positif. Hal itu

dibuktikan oleh beberapa kegiatan yang dimiliki ranting Aisyiyah Sapen

memberikan dampak positif seperti kegiatan bakti sosial, pelayanan

kesehatan, koperasi, dan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat melatih

kreatifitas warga Sapen khususnya kaum perempuan. Hal ini menghidupkan

dan menyemarakkan pengajian-pengajian pimpinan dan anggota dengan

berbagai model alternatif. Menjadikan Ranting sebagai basis kegiatan

pemberdayaan masyarakat dan pembentukan Islamic Civil Society.

Dalam menggerakkan pemberdayaan masyarakat di dusun Sapen,

Pimpinan Ranting Aisyiyah mengadakan kegiatan-kegiatan keterampilan

seperti membuat bross, jilbab, membuat kue dan lain-lain. Kegiatan ini

dilakukan sebagai strategi memberdayakan masyarakat. Dana yang

digunakan dalam kegiatan ini berasal dari infaq pengajian dan donatur.

2. Kelemahan (Weakness)

Setiap pelaksanaan kegiatan dalam organisasi pasti ada kendala,

salah satu yang sampai saat ini jadi kendala adalah regenerasi untuk kader

sebagai pengurus ranting Aisyiyah, banyak yang jadi kendala salah satunya

waktu atau kesibukan yang dimiliki warga Sapen. Kondisi dan kendala

personal untuk aktif dalam kegiatan Aisyiyah. Prioritas pada pengembangan

karir, tantangan hidup dan kehidupan yang kompleks, sehingga


21

kecenderungan berjuang dan berorganisasi bukan menjadi prioritas dalam

kehidupannya.

3. Peluang (Opportunities)

Setiap kegiatan yang diadakan oleh Ranting Aisyiyah Sapen

memberikan peluang positif baik bagi warga ataupun bagi organisasi.

Banyaknya partisipasi warga dalam kegiatan pemberdayaan yang dilakukan

warga membawa potensi bagi warga untuk meningkatkan perekonomian

keluarga.

4. Ancaman (Threats)

Pelaksanaan kegiatan Aisyiyah yang menjadi hambatan adalah

masalah pengkaderan. Pengkaderan yang kurang optimal dapat menghambat

kegiatan rutin yang sudah berjalan. Warga telah berpartisipasi dengan baik

dalam mendukung kegiatan ranting Aisyiyah Sapen, namun ini tidak akan

berarti jika pengurus ranting Aisyiyah hanya memiliki kepengurusan yang

sama dari tahun ketahun. Hal ini di perlukan regenerasi anggota ranting /

kader dalam menjalankan kegiatan ranting Aisyiyah.

D. Kendala dan Cara Mengatasi

Kendala yang dimiliki Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen yaitu belum

optimalnya perkaderan. Hal ini disebabkan oleh sulitnya menentukan kader yang

mampu mentransformasikan nilai-nilai Islam yang berkemajuan, nilai-nilai

ideologi Muhammadiyah dan nilai-nilai perjuangan Aisyiyah, memiliki

mentalitas yang menyangkut kesadaran, keyakinan, perilaku, dan komitmen

dalam perjuangan.
22

Kaderisasi Aisyiyah diarahkan untuk membentuk kader yang mampu

menggerakkan, memajukan, dan mengembangkan Organisasi serta

meningkatnya kuantitas dan kualitas kader yang memiliki integritas, kompetensi

keagamaan dan keilmuan, militansi, ghirah perjuangan, sikap dan tindakan yang

berpegang pada nilai-nilai Islam berkemajuan sehingga dapat berperan dalam

organisasi Aisyiyah, Persyarikatan Muhammadiyah, dalam kehidupan ummat

dan dinamika bangsa, serta konteks global.

Cara mengatasinya adalah dengan mengoptimalkan pembinaan kader

melalui pilar perkaderan seperti keluarga, amal usaha Aisyiyah, dan

transformasi Angkatan Muda Muhammadiyah putri untuk memperkokoh dan

penyangga kelangsungan gerakan.

Kaderisasi lewat keluarga dapat dilakukan dengan berbagai macam

langkah seperti menanamkan ideologi Muhammadiyah dan prinsip-prinsip

perjuangan Aisyiyah kepada segenap anggota keluarga, menjadikan keluarga

sebagai wahana pendidikan sejalan dengan visi pendidikan dalam

Muhammadiyah/Aisyiyah, menanamkan nilai-nilai hidup Islami sebagaimana

Pedoman Hidup islami Warga Muhammadiyah, menyediakan kesempatan,

fasilitas, dan peluang, dan suasana pembinaan kader di lingkungan keluarga

Muhammadiyah/Aisyiyah, serta melibatkan anak-anak/anggota keluarga

Muhammadiyah/Aisyiyah dalam aktivitas gerakan.

Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pembinaan kader AMM

putri, antara lain menyediakan kegiatan sejalan dengan minat kaum muda dan

yang sesuai dengan spirit zaman, menyediakan dukungan bagi peningkatan

kualitas diri mereka, misalnya, kesempatan meningkatkan dan memperluas


23

wawasan dan pendidikan, melibatkan warga muda Aisyiyah dalam kegiatan-

kegiatan Aisyiyah, menyediakan jalur regenerasi struktural & nonstruk-tural ke

organisasi, mensosalisasikan semangat, nikmat, dan bangga ber-Aisyiyah

kepada generasi muda, meningkatkan komunikasi, dialog, sinergi, jaringan, dan

koordinasi organisasi dengan organisasi otonom Angkatan Muda

Muhammadiyah.

Pembinaan kader di Amal Usaha dapat dilakukan dengan cara

mewarnai berbagai usaha dengan warna Aisyiyah, eningkatkan semangat kerja

yang dijiwai oleh PHIWM, memberikan ketentuan keanggotaan Aisyiyah

kepada segenap individu terkait dengan amal usahanya, menyelenggarakan

kegiatan terkait dengan aktivitas yang berhubungan dengan Organisasi,

menyediakan kesempatan segenap individu amal usaha untuk meningkatkan

kualitas dirinya lewat keAisyiyah, menyediakan publikasi tentang berita

berhubungan dengan kegiatan Aisyiyah, menyelenggarakan kaderisasi di amal

usaha Aisyiyah seperti Darul Arqam dan baitul Arqam, dan melibatkan warga

amal usaha untuk terlibat dan aktif dalam kegiatan Muhammadiyah dan

Aisyiyah di tempat tinggalnya masing-masing.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


24

A. Kesimpulan

Praktik Kebidanan Komunitas Lanjut dilaksanakan di Sapen

Gondokusuman diikuti oleh 11 mahasiswa. PKL dilaksanakan selama 1 minggu

sejak tanggal 2 9 Juni 2017. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dilakukan

berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan ketua pimpinan ranting

Aisyiyah yang diketahui dari beberapa permasalahan yang ada diwilayah

Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sapen. Kegiatan yang telah dilakukan antara

lain penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan diri terutama cara

menggosok gigi yang benar dan cara mencuci tangan pada siswa/siswi TK

Bustanul Athfal Sapen, mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat membuat

kerajinan tangan berupa bross bersama ibu-ibu Dusun Sapen, ikut serta mengajar

siswa-siswi TK Bustanul Athfal, dan melakukan penyuluhan tentang lansia.

B. Saran

1. Bagi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

melakukan pengabdian masyarakat sehingga institusi dapat mencapai

kompetensi lulusan yang diharapkan

2. Bagi Masyarakat Pimpinan Ranting Aisyiyah Sapen


25

Dapat mengidentifikasi masalah pada masyarakat dan menyelesaikan

masalah kesehatan secara mandiri dengan sumber daya yang tersedia

dimasyarakat

3. Bagi Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Dapat sebagai panduan untuk melakukan praktik kebidanan komunitas

selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
26

Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung. Alfabeta


Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang : Lembaga Penerbit Universitas
Diponogoro

Manurung, Adler Haymans, 2006. Cara Menilai Perusahaan. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo

Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indoenesia

Syafrudin & Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC. Soepardan,

Suryani. 2008. Konsep Kebidanan Edisi I. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai