Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK

DENGAN KLIEN Ny D Di RSU Dr.PIRNGADI MEDAN

DI SUSUN OLEH

NAMA : TIKA YULIANA

NIM : A.11.11.078

KELAS : 2.B.AKPER

DOSEN PEMBIMBING : Ns.ALLIYAH.S,Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PALEMBANG

2012-2013
Laporan Pendahuluan

GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)

1. Definisi
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi
renal yang progresif dan irefersibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
terjadi uremia. (SMELTZER dan BARE,2001)

2. Anatomi Fisiologi Ginjal

.
Fungsi Ginjal :

1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.


2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam basa dari cairan tubuh
4. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin,
dan amoniak
6. Mengatur tekanan darah
7. Membentuk sel darah merah (eritrophoityc)
8. Membuat pre-kalsium menjadi kalsium.

Kedudukan :
Ginjal suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang dari kavum abdominis di
belakang peritonium pada sebuah sisi vetebra lumbalis III, melekat langsung pada
dinding belakang abdomen.

Bentuk :
- Berbentuk seperti biji kacang merah
- Berjumlah dua buah, kanan dan kiri
- Ginjal kiri lebih besar daripada ginjal kanan

Peredaran Darah

Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan aorta
renalis.arteri ini berpasangan kiri dan kanan ,arteri renalis bercabang menjadi arteria
interiobaris menjadi arteri arkuata.

Persarafan Ginjal

Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis.saraf ini berfungsi mengatur jumlah
darah yang masuk ke dalam ginjal.

Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa ,masing-masing besambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria)panjangnya 25-30cm.dengan penampang 0,5 cm.ureter sebagian
terletak di abdomen dan sebagian terletak di rongga pelvis.

Persarafan Ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari dari pleksus mesenterikus inferior,pleksus
spermatikus,dan pleksus pelvis.sepertiga dari nervus vagus ,rantai eferen dari nervus
torakali.

Vesika Urinaria
Vesika urinaria(kandung kemih)dapat mengembang dan mengempis seperti balon
karet,terletak di belakang simpisis pubis di dalam rongga panggul.

Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih berfungsi
mengeluarkan air kemih keluar.

Uretra pria

Pada laki-laki uretra akan barjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat


kemudian menembus tulang pubis ke bagian penis panjangya 20 cm.uretra pada laki-
laki terdiri dari:
1. Uretra prostatia
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa

Uretra Wanita

Uretra pada wanita ,terletak di belakang simpisis pubis berjalan miring sedikit ke arah
atas .panjangnya 3-4 cm.lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis(sebelah
luar),lapisan spongeosa merupakan pleksus dari lapisan mukosa (lapisan sebelah
dalam).muara uretra pada wanita terletak di arah sebelah atas vagina dan uretra disini
hanya sebagai saluran ekskresi .

Berkemih
Distensi kandung kemih ,oleh air kemih akan merangsang steress reseptor yang terdapat
pada dinding kandung kemih dengan jumlah 250cc sudah cukup untuk merangsang
berkemih(proses miksi).

Urine

Mikturasi(berkemih)merupakan replek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan


oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia.

Komposisi Urine
Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air ,zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme
protein asam urea,amoniak dan kreatinin ,elektrolit
(natrium,kalsium,NH3,bikarbonat,posfat dan sulfat),pigmen (bilirubin,urobilin),toksik
hormon.

3 . Etiologi

Penyebab GGK menurut price,1992:817.di bagi menjadi 8 kelas,antara lain:


- Infeksi misalnya plelonefritis kronik
- Penyakit peradangan misalny glomerulonefritis
- Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefroskelerosis benigna,nefroskelerosis
maligna,stenosis arteria renalis.
- Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik,poliatritis
nodosa,skelerosis sistemik progresif.
- Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis.
- Nefrotik toksik misalnya penyalagunaan analgetik,nefropati timbal
- Nefropatik obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas:kalkuli
Neoplasma,pibrosis netroperineal.saluran kemih bagian bawah:hipertropi
prostat,striktur uretra ,anomali kongenital pada leher kandung kemih dan u

4. Manifestasi klinik

1. Manifestasi klinik antara lain:


a. Gejala dini : letargi,sakit kepala,kelelahan fisik dan mental ,barat badan
berkurang,mudah tersinggung,depresi.
b. Gejala yang lebih lanjut :anoreksia,mual disertai muntah,nafas dangkal/sesak
nafas baik waktu ada kegiatan /tidak ,udema disertai lekukan,puritis mungkin
tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
2. Manifestasi klinik menurut (smeltzer 2001:1449)antara lain:
Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sistem
renin,angeotensin-aldosteron),gagal jantung kongestif dan udema
pulmoner(akibat cairan berlebihan )dan perikarditis(akibat iritasi pada lapisan
perikardial oleh toksik,pruritis,anoreksia,mual,muntah dan cegukan ,kedutan
otot,kejang,perubahan tingkat kesadaran ,tidak mampu berkonsentrasi.

5. Pemeriksaan Penunjang
Menurut suyono(2001)untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan
cara sbb:
1. Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD,menentukan gangguan sistem dan
mampu menetapkan etiologi.
2. Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batu,atau massa tumor ,juga untuk mengetahui
beberapa pembesaran ginjal .
3. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri ,tanda-tanda
perikarditis,aritmia dan gangguan metabolik.

Pencegahan
Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering
kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal.
Penurunan kejadian yang sangat mencolok adalahberkat peningkatan perhatian
terhadap peningkatan kesehatan.pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan
pemeriksaan urinalisis.
Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi
insufiensi sampai menjadi kegagalan ginjal.perawatan ditujukan kepada pengobatan
masalah medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu
mengalami stress(infeksi kehamilan) .(barbara c.long,2001)

6. Penatalaksanaan
1.Dialisis(cucu darah)
2.Obat-obatan(suplemen besi,agen pengikat posfat,suplemen
kalsium,furosemid(membantu berkemih)
3.Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat
4.Transfusi darah
5.transplantasi ginjal

7. Konsep Askep Teoritis


1. Pengkajian
a. pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
- Kaji riwayat penyakit DM,hipertensi
- Riwayat penggunaan obat-obatan,rokok ,alkohol

b. pola nutrisi metabolik


- Edema
- Stomatitis
- Nyeri ulu hati
- Demam
- Perdarahan gastrointestinal
- Malnutrisi
- Pruritis
- Kuku tipis dan kasar

c. Pola eliminasi
- Oliguria,bau anemia pada urine
- Anuria,perubahan warna urine
- Diare/konstipasi

d. Pola aktivitas dan latihan


- Mulaise
- Pusing
- Kejang
- Kelemahan otot
- Penurunan rentang gerak

e. Pola tidur dan istirahat


- Gangguan ekstrim seperti somnolen/insomnia dan gelisah
- Tidur sering terganggu dengan kejang otot dan nyeri pada kaki
f. Pola nutrisi kognitif dan sensorik
- Sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Nyeri pada daerah pinggul
- Penurunan kemampuan mengingat
- Penurunan rentang perhatian
- Disorientasi
- Penurunan tingkat kesadaran

g. Pola persepsi dan konsep diri


- Depresi/suasana hati sering berubah
- Perubahan konsep diri dan gambaran diri
- Keputusasaan

h. Pola berhubungan dengan sesama


- Tidak mampu bekerja
- penurunan hubungan sosial dan penurunan aktivitas
- Kehilangan peran

i.Pola reproduksi - seksualitas

- Untuk wanita amenorhea:penurunan libido,infertilitas

- Untuk pria:impotensi dan penurunan libido

j.Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap strees

- Ansietas

- Marah

- Stress

- Perasaan tidak teraba

- Ketidakefektifan mekanisme koping terhadap stresor baik pada pasien/keluarga

k. Pola kepercayaan

- Adanya penurunan kepercayaan yang drastis terhadap pengobatan yang dijalani


Pemeriksaan fisik

- Dada

1. Countor,confek tidak ada depresi sternum


2. Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal
3. Countor dada simetris
4. Kulit thorak :hangat kering,pucat/tidak,distribusi warna merata
5. RR dan ritme selama satu menit

- Palpasi
1. Temperatur
2. Premitus:fibrasi dada
3. Pengembangan dada
4. Krepitasi
5. Massa
6. Edema

Auskultasi

1. Vesikuler
2. Broncho vesikuler
3. Hyperventilasi
4. Ronchi
5. Wheezing
6. Lokasi dan perubahan suara nafas serta kapan saat terjadinya

Diagnosa keperawatan,intervensi dan rasional


1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan cairan,cara kerja
miokardial,dan ketidakseimbangan elektrolit.
Hasil yang diharapakan:
Mempertahankan curah jantung dengan bukti TD dan frekuensi jantung dalam batas
normal ,nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler.
Intervensi Rasoinal
1. Aktivitas bunyi jantung dan paru -mengetahui frekuensi jantung ,bunyi
evaluasi adanya edema paru perifer takikardi dan bunyi nafas.
/kongesti vaskuler dan keluhan
dispneu.
2. Kaji keluhan nyeri dada ,perhatikan -hipertensi dapat menyebabkan gagal
lokasi ,skala dan apakah tidak jantung kognitif dan infark miokard.
menetap dan aspirasi dalam posisi
terlentang.
3. Kaji tingkat aktivitas respon terhadap -kelelahan dapat menyertai gagal ajntung
aktivitas. anemis.
4. Kolaborasi:pemeriksaan lab,foto
dada,pemberian antihipertensi

2. Kelebihan volume cairan b.d kerusakan fungsi ginjal


Hasil yang diharapkan:
Nilai elektrolit serum dalam rentang normal,bunyi nafas bersih ,tidak ada edema ,TD
sistolik 90-140mmHg
Intervensi Rasional
1.kaji TTV -sebagai perbandingan untuk memberi
gambaran yang lebih lengkap.
2.pantau kreatinin dan sebun serum -perubahan ini menunjukkan kebutuhan
dialisa segera.
3.auskultasi bunyi paru-paru ,evaluasi -memantau perubahan dan mengevaluasi
adanya edema perifer /kongesti vaskuler intervensi.
dan keluhan dispneu.
4.kaji tingkat aktivitas ,respon terhadap -kelelahan dapat menyertai GJK kronik.
aktivitas.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia ,mual muntah.
Hasil yang diharapkan:
Mempertahankan masukkan nutrisi yang adekuat
Intervensi Rasional
1.kaji adanya anoreksia ,mual muntah -informasi mengenai faktor yang dapat
diubah untuk meningkatkan masukan
diet.
2.timbang BB harian -untuk memantau status cairan dan
nutrisi.
3.kaji riwayat diet -untuk mengetahui diet pasien.
4.ciptakan lingkungan yang menyenangkan -faktor yang tidak menyenangkan yang
berperan dalam menimbulkan anoreksia
dihilangkan.

4.Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik akibat nyeri sekunder dan anemia.
Hasil yang diharapkan:
Berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi

Intervensi Rasional
1.kaji faktor yang menimbulkan keletihan. -menyediakan informasi tentang indikasi
tingkat keletihan.
2.tingkatkan kemandirian dalam aktivitas -meningkatkan aktivitas ringan,sedang
perawatan diri yang dapat ditoleransi:bantu dan memperbaiki harga diri.
keletihan jika terjadi.
3.anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis. -mencegah kelelahan.

5.Kurang penetahuan b.d tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan

Hasil yang diharapkan:


Agar pasien/keluarga mengetahui tentang penyakitnya dan bisa mandiri
Intervensi Rasional
1.jelaskan proses penyakit individu dan -menurunkan ansietas dan dapat
keluarga. menimbulkan perbaikan partisipasi dalam
rencana pengobatan.
2.lakukan penyuluhan dengan tim medis. -agar klien mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya.
3.diskusikan tentang obat yang digunakan. -agar mengetahui klien mempunyai alergi
obat atau tidak.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.D DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN PADA KASUS GAGAL GINJAL KRONIK


DI RUANG ICU RSU Dr.Pirngadi Medan
TAHUN 2011

Masuk :29-10-2011 jam:15.00 wib


Pengkajian:03-11-2011

Identitas klien penanggung jawab


Nama :Ny.D nama :Tn.P
Umur :52 thn umur :54 thn
Pendidikan :SMA pendidikan :SMA
Status pernikahan:kawin pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Jln.Karet No.06 P.Simalingkar status pernikahan:kawin
Diagnosa medis :gagal ginjal kronik hub.dengan klien :suami
Medrec :030938748

Pengkajian:
Alasan utama datang masuk rumah sakit :
Sesak(+)dialami sejak 3 minggu yang lalu ,memberat 2 hari ini,batuk(+)dialami sejak
3minggu yang lalu.

Keluhan utama saat pengkajian:


Klien datang dengan keluhan sesak (+)dialami klien 3 minggu yang lalu ,memberat 2
hari ini.batuk (+)dialami sejak 3 minggu yang lalu,kencing sedikit-sedikit(+)

Riwayat penyakit saat ini:


Klien mengalami HD dengan keluhan tidak nafsu makan ,adanya edema pada bagian
tangan dan kaki ,klien menjalani HD 2xseminngu.

Riwayat kesehatan lalu:


Klien mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus sejak tahun 2005.

Riwayat kesehatan keluarga:


Keluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit seperti klien.

Riwayat penyakit terhadap pengobatan:


Klien tidak mempunyai alergi terhadap pengobatan.
Pengkajian fisik
1. Keadaan umum
-KU
-TTV
TD :120/80 mmHg
pols :98x/menit
RR :30x/menit
-T : 370
Status gizi
BB sebelum :58kg
tinngi :169cm
BB ideal

Kebutuhan sehari-hari
no aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
1. Pola nutrisi
Makan
-frekuensi 2x sehari 3x sehari
-jenis Nasi Bubur
-jumlah 2 porsi 3 porsi
-masalah keperawatan Kurang nafsu makan Selama di RS klien
makan teratur
Minum
-frekuensi 3-4 gelas 5-6 gelas
-jenis Air putih Air putih

2. Pola eliminasi
BAB
-frekuensi 2x sehari 2x sehari
-konsistensi BAB lunak BAB lunak
-Masalah keperawatan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
BAK
-frekuensi 4-5x sehari 5-6x sehari
-warna Kuning jernih Kuning jernih
-masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

3. Pola istirahat dan tidur


-lama 3-4 jam 5-6 jam
-masalah keperawatan Sulit tidur karena sakit Sakit klien sedikit
berkurang
4. Personal hygiene
Mandi
-frekuensi 2x sehari 2x sehari
Gigi dan mulut
-frekuensi 2x sehari 2x sehari

2. Data sistemik
a. Sistem persepsi sensori
Pendengaran :klien mampu mendengar dengan baik
Penglihatan :klien mampu melihat dengan baik
Penghidu :klien mampu mencium bau busuk/harum
Peraba :klien mampu meraba dengan baik
Masalah kep :tidak ada masalah
b. Sistem penglihatan
Lapang pandang :klien mampu melihat kekanan dan ke kiri
Kesimetrisan mata:tampak simetris
Kelopak mata :simetris
Konjungtiva :merah muda
Skelera :ikterik
Kornea :bercahaya
Masalah kep :tidak ada masalah
c. Sistem pernafasan
Frekuensi :30x/menit
Batuk :batuk tidak berdahak
Bunyi nafas :vesikuler
Sumbatan jalan nafas:tidak ada sumbatan jalan nafas
Bentuk dada :simetris
Masalah kep :tidak ada masalah
d. Sistem kardiovaskuler
TD :120/80 mmHg
Pols :98x/menit
Suhu :36,5c
I :pernafasan normal
P :simetris
P :sonor
A :vesikuler
Masalah kep :tidak ada masalah

e. Sistem saraf
Kesadaran :compos mentis(CM)
GCS
E (membuka mata spontan) :4
V(mengikuti perintah) :5
M(melokalisir nyeri) :2
Masalah kep :tidak ada masalah
f.sistem integumen
warna kulit :kuning pucat
luka :klien tidak terdapat luka
memar :klien tidak terdapat memar
kemerahan :klien terdapat kemerahan pada sekitar kaki dan
tangan
turgor kulit :elastis(kembali< 3 detik)
masalah kep :tidak ada
g.sistem gastrointestinal
nafsu makan :klien mengatakan kurang nafsu makan
porsi SMRS :2x sehari
porsi MRS :3X sehari
kemampuan mengunyah :klien dapat mengunyag dengan baik
kemampuan menelan :klien dapat menelan dengan baik
perut :simetris
diet :BB
masalah kep :gangguan pemenuhan nutrisi
h.sistem musculoskeletal
rentang gerak :klien dapat bergerak sedikit karena
sakit
keseimbangan dan cara jalan :klien dapat berjalan seimbang
kemampuan memenuhi aktivitas sehari-hari:di bantu sebagian keluarga
genggaman tangan :klien dapat menggengam tangan
otot kaki :klien dapat berjalan
akral :hangat
fraktur :klien tidak ada fraktur
kekuatan otot :
4 4
4 4

Masalah kep :tidak ada masalah


i. Sistem perkemihan

Urine :kuning jernih


Frekuensi :3-4x sehari= 300 cc

Masalah kep :penurunan fungsi ginjal dan kelebihan

Volume cairan.

3. Data penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium sabtu/14-7-2012
Nama pemeriksaan Nilai pemeriksaan Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12,5 13-16 Mg/dl
Hematokrit 38 40-48 Mg/dl
Leukosit 8300 5.000-10.000 /ui
Kreatinin 4,3 0,5-1,3 Mg/dl
Ureum 111 10-50 Mg/dl
GDA 88 Mg/dl
Trombosit 287.000 150-400
Na 130 132-147 Meq/i
Ka 3,7 3,3-5,4 Meq/i
Cl 111 94-111 Meq/i
Albumin 2,8 3,4-4,8

4. Terapi yang diberikan


- IVFD RL mikro gtt 30/i
- Injeksi lasin 1 ampul
- Tiamin 2x1
- ISDN 1x1

Pengkajian masalah psikososio budaya dan spiritual


Psikologis
- klien berusaha untuk tenang dengan penyakitnya
- rencana keluarga setelah masalah teratasi:keluarga berharap klien dapat kembali
beraktivitas
Sosial
- Klien tidak mempunyai peran penting dalam masyarakat

Budaya

- Klien adalah orang Medan,bahasa yang digunakan adalah Bahasa Medan

Spiritual
- Sejak dirawat di RS ibadah klien tidak dapat dilakukan dengan baik
Analisa data
no Data senjang Etiologi Masalah
1. DS: Penurunan curah Resiko tinggi
-klien mengatakan urinenya jantung terhadap
keluar sedikit-se penurunan curah
Dikit jantung
DO: Urine keluar sedikit
Ku:lemah
TTV Resiko tinggi terhadap
TD :120/80 mmHg penurunan curah
RR :30x/i jantung
Nadi :98x/i
suhu:36,5c
2. DS: DM Kelebihan volume
-klien mengatakan bengkak cairan
pada bagian tangan dan kaki Glukosa dalam darah
DO:
Ku:lemas
TTV Mekanisme fltrasi ginjal
TD :120/80mmHg Kebocoran protein
RR :30x/i dalam urine
Nadi:90x/i
Suhu:37c Tekanan pembuluh
Pemeriksaan lab 14-7-2012 darah ginjal
-ureum :111
-kreatinin:4,5 Fungsi renal menurun
-albumin:2,8
-klien menjalani HD 2x Edema
seminggu.
Volume cairan
berlebihan

3. DS: Penurunan masukan


-klien mengatakan mual dan makanan Perubahan nutrisi
muntah
-klien mengatakan tidak Kurang adanya nafsu
nafsu makan makan
DO:
Ku:lemas Perubahan nutrisi
TTV kurang dari kebutuhan
TD :130/80 mmHg
RR :30x/i Ansietas
Nadi :90x/i
Suhu :37,2c Intake yang tidak
adekuat
Intoleransi
4. DS: Batu ginjal aktivitas.
-klien mengatakan badannya
terasa lemas Penyumbatan aliran
-klien mengatakan bila urine
beraktivitas kepalanya
pusing Urine refluks
DO:
Ku:lemas Hidrourefer,hidronefrisis
TTV
TD :120/80 mmHg Kerusakan respon
RR :30x/i
Nadi :80x/i Fungsi renal menurun
Suhu :37c
Produksi eritropetin
Kurang
5. DS: Anemia pengetahuan
-klien mengatakan kurang
mengetahui penyakit yang
dideritanya Kurang pengetahuan
DO:
Ku:cemas
TTV Tidak mengetahui
TD :120/80 mmHg penyakit yang diderinya
RR :30x/i
Nadi:80x/i
Suhu:36c

Prioritas masalah
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
2. Penurunan filtrasi ginjal
3. Intake yang tidak adekuat
4. Intoleransi aktivitas
5. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya
Dignosa keperawatan

1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan cairan ,cara kerja
miokrdial dan ketidakseimbangan elektrolit
2. Kelebihan volume cairan b.d fungsi ginjal
3. Perubahan nutrisi kurabg dari kebutuhan tubuh b.danoreksia,mual muntah
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik akibat nyeri sekunder dan anemia
5. Kurang pengetahuan b.d tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan.

Nursing care planning (intervensi keperawatan)

Nama pasien : Ny D DX.medis :gagal ginjal kronik


Jenis kelamin :Perempuan no.med record:030938748
Kamar :icu hari/tanggal : 29-10-2011
no Diagnosa kep Jam Tujuan (SMART) Rencana kep Rasional
1. Resiko tinggi 08.00 Setelah dilakukan -auskultasi -mengetahui
penurunan tindakan bunyi jantung frekuensi
curah jantung keperawatan selama dan paru jantung,bunyi
b.d 3x24 jam masalah takikardi dan
ketidakseimba resiko penurunan bunyi nafas
ngan 09.00 curah jantung dapat -kaji keluhan -gagal jantung
cairan,cara teratasi nyeri kognitif dan
kerja KH: dada,lokasi,skal infark miokard
miokardial TD dalam batas a dan aspirasi
dan normal ,frekuensi dan posisi
ketidakseimba jantung dalam batas terlentang
ngan elektrolit normal,nadi perifer
kuat .

11.00 -kolaborasi -
:pemeriksaan
lab,foto
dada,pemberian
anti hipertensi.
2. Kelebihan 08.00 Setelah dilakukan -kaji TTV -sebagai
volume cairan tindakan perbandingan
b.d kerusakan keperawatan selama untuk memberi
fungsi ginjal 3x 24 jam gambaran yang
diharapkan lebih lengkap.
10.00 kelebihan volume -pantau -perubahan ini
cairan dapat teratasi kreatinin dan menunjukkan
KH: serum. kebutuhan di
-edema dapat analisa segera.
11.-00 berkurang -auskultasi -memantau
bunyi perubahan dan
paru,evaluasi mengevaluasi
adanya edema intervensi.
perifer/kongesti
vaskuler dan
keluhan
dispneu.
12.00 -kaji tingkat -kelelahan dapat
aktivitas respon menyertai GJK
terhadap anemia.
aktivitas.
3. Perubahan 15.00 Setelah dilakukan -kaji adanya -informasi
nutrisi kurang tindakan anoreksia,mual mengenai faktor
dari keperawatan selama dan muntah yang dapat di
kebutuhan 3x24 jam kebutuhan ubah untuk
tubuh b.d nutrisi terpenuhi meningkatkan
anoreksia KH: masukan diet.
mual dan 17.00 kebutuhan nutrisi -timbang BB -untuk
muntah dapat terpenuhi. harian memantau
status cairan
dan nutrisi
18.00 -kaji riwayat -untuk
diet mengetahui diet
pasien.
20.00 -ciptakan -faktor yang
lingkungan yang tidak
menyenangkan menyenangkan
berperan dalam
menimbulkan
anoreksia
dihilangkan.
4. Intoleransi 07.00 Setelah dilakukan -kaji faktor yang -menyediakan
aktivitas b.d tindakan menyebabkan informasi
kelemahan keperawatan 3x24 keletihan. tentang indikasi
fisik akibat jamklien dapat tingkat
nyeri beraktivias seperti keletihan.
sekunder dan 09.00 biasanya. -tingkatkan -meningkatkan
anemia. KH: kemandirian aktivitas
Klien dapat dalam aktivitas. ringan,sedang
beraktivitas seperti dan
biasanya. memperbaiki
harga diri.
11.00 -anjurkan untuk -mencegah
beristirahat kelelahan .
yang cukup.
5. Kurang 21.00 Setelah dilakukan -jelaskan -menurunkan
pengetahuan tindakan penyakit ansietas dan
b.d tentang keperawatan 3x24 individu dan dapat
kondisi,progn jam dapat mengerti keluarga. menimbulkan
osis dan tentang perbaikan
kebutuhan penyakitnya. partisipasi dalam
pengobatan KH: rencana
22.00 -klien dapat -lakukan pengobatan.
mengerti tentang penyuluhan -agar klien
penyakitnya. dengan tim mengetahui
medis. tentang penyakit
yang
23.00 -diskusikan dideritanya.
tentang obat -agar klien
yang digunakan. mengetahui
alergi
obat/tidak.

Nursing care implementation

Nama pasien :Ny D DX.medis :gagal ginjal kronik


Jenis kelamin :Perempuan no.med record :030938748
Kamar :icu hari/tanggal :03-11-2011
no Diagnosa kep jam Tindakan kep respon
1. Resikio tinggi 08.00 -mengauskultasi bunyi RK:klien mau diajak
penurunan curah jantung dan paru kerjasama.
jantung b.d RH:bunyi jantung
ketidakseimbangan vaskuler.
cairan,cara kerja
miokardial dan
ketidakseimbangan
elektrolit. 09.00 -mengkaji keluhan RK:klien mau mengikuti
nyeri dada,lokasi,skala perintah
dan aspirasi dalam RH:klien tampak nyaman
posisi terlentang. dengan posisinya.
-mengkaji tingkat RK:klien mau diajak
aktivitas respon kerjasama.
terhadap aktivitas. RH:rentang aktivitas 3.

.
12.00 -kolaborasi dengan RK:klien mau minum
tim medis dalam obat sesuai indikasi
pemberian terapi dokter
obat RH:obat sudah diminum
-injek lasin 1 amp klien.
-ISDN 3x10 mg.
-mengkaji tanda-
tanda vital
2. Kelebihan volume 15.00 -memantau kreatinin RK:klien mau diajak
cairan b.d kerusakan dan serum. kerjasama
fungsi ginjal. RH:TTV klien
TD :120/80 mmHg
RR :30x/i
Nadi :98x/i
16.00 -mengaukultasi bunyi Suhu:36,5c
paru,evaluasi adanya RK:klien mau diajak
edema kerjasama
perifer/kongesti RH:klien diharapkan
vaskuler dan keluhan kadar kreatinin dans
dispneu. serum menurun.
17.00 -mengkaji aktivitas
respon terhadap RK:klien mau diajak
aktivitas. kerjasama.
RH:klien tampak tenang.

18.00 -mengkaji adanya RK:klien mau mengikuti


anoreksia mual dan perintah.
muntah. RH:klien bisa
beraktivitas seperti
biasanya.
3. Perubahan nutrisi 07.00 -menimbang BB RK:klien mau mengikuti
kurang dari kebutuhan harian perintah
b.d anoreksia mual dan RH:BB klien 58 kg.
muntah.
10.00 -mengkaji riwayat diet RK:klien mau diajak
kerjasama
RH:klien tampak tenang
12.00 -menciptakan RK:klien mau mengikuti
lingkungan yang perintah
menyenangkan. RH:klien tampak tenang
14.00 -mengkaji faktor yang RK:klien mau diajak
menyebabkan kerjasama
keletihan. RH:klien tampak tenang
4. Intoleransi aktivitas b.d 15.00 -meningkatkan RK:klien mau
kelemahan fisik akibat kemandirian dalam mengatakan penyebab
nyeri sekunder dan aktivitas. keletihan
anemia. RH:aktivitas klien
mandiri
16.00 -menganjurkan RK:klien mau diajak
istirahat yang cukup. kerjasama
RH:istirahat klien cukup.

5. Kurang pengetahuan 17.00 -menjelaskan RK:klien mau mengikuti


b.d tentang penyakit individu dan perintah.
kondisi.prognosis dan keluarga. RH:klien dapat
kebutuhan beristirahat dengan baik.
pengobatan. 18.00 -melakukan RK:klien mau mengikuti
penyuluhan dengan perintah
tim medis. RH:klien tahu tentang
penyakitnya.
19.00 -mendiskusikan RK:klien mau diajak
tentang obat yang kerjasama
digunakan. RH:klien tahu tentang
penyakitnya.
RK:klien mau diajak
kerjasama
RH:klien tahu obat yang
akan diminumnya.

Evaluasi keperawatan

Nama pasien :Ny D DX.medis :gagal ginjal kronik


Jenis kelamin :Perempuan no.med record :030938748
Ruang :icu hari/tanggal : 03-11-2011
No Diagnosa keperawatan Jam Evaluasi
1. Resiko tinggi penurunan curah 09.00 S:klien mengatakan penurunan curah
jantung b.d jantung sedikit berkurang.
ketidakseimbangan cairan O:klien tampak tenang
,cara kerja miokardial dan A:masalah teratasi sebagian
ketidakseimbangan elektrolit. P:intervensi diteruskan 1,2,3,5
1
-mengauskultasi bunyi jantung dan paru
-kolaborasi dengan tm medis dalam
pemberian terapi obat
2
-mngkaji TTV
-memantau kreatinin dan serum
3
-menimbang BB harian
-mengkaji riwayat diet
5
-melakukan penyuluhan dengan tim
medis .
2. Kelebihan volume cairan b.d 11.00 S:klien mengatakan edema pada tangan
kerusakan fungsi ginjal. dan kaki sedikit berkurang
O:klien tampak senang
A:masalah teratasi sebagian
P:intervensi diteruskan 1,2,3
1
-mengauskultasi bunyi jantung dan paru
-kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi obat
2
-mangkaji TTV
3
-menimbang BB harian
3. Perubahan nutrisi kurang dari 12.00 S:klien sudah mau makan sayur-sayuran
kebutuhan tubuh b.d O:porsi klien bertambah 6-7 sendok.
anoreksia mual muntah. A:masalah teratasi sebagian
P:intervensi diteruskan 3,4,5
3
-mengkaji adanya anoreksia,mual muntah
-menimbang BB harian
4
-menganjurkan istirahat yang cukup
5
-menjelaskan penyakit individu dan
keluarga.
4. Intoleransi aktivitas b.d 14.00 S:klien mengatakan sudah bisa
kelemahan fisik akibat nyeri beraktivitas sendiri
sekunder dan anemia. O:klien tampak membaik
A:masalah teratasi sebagian
P:intervensi diteruskan 4,5
4
-menganjurkan istirahat yang cukup
5
-mendiskusikan tentang obat yang
digunakan.
5. Kurang pengetahuan b.d 15.00 S:klien mengatakan tahu tentang
tentang kondisi,prognosis dan penyakitnya.
kebutuhan pengobatan. O:klien tampak tenang
A:masalah teratasi
P:intervensi dihentikan dan pasien
berencana pulang kerumah.

Daftar pustaka

1. Brunner and suddarth,2000,keperawatan medikal bedah.jakarta:EGC


2. Dongoes ,2000.Rencana asuhan keperawatan.jakarta:EGC
3. Syaifuddin,2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai