DI SUSUN OLEH
NIM : A.11.11.078
KELAS : 2.B.AKPER
2012-2013
Laporan Pendahuluan
1. Definisi
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi
renal yang progresif dan irefersibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
terjadi uremia. (SMELTZER dan BARE,2001)
.
Fungsi Ginjal :
Kedudukan :
Ginjal suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang dari kavum abdominis di
belakang peritonium pada sebuah sisi vetebra lumbalis III, melekat langsung pada
dinding belakang abdomen.
Bentuk :
- Berbentuk seperti biji kacang merah
- Berjumlah dua buah, kanan dan kiri
- Ginjal kiri lebih besar daripada ginjal kanan
Peredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan aorta
renalis.arteri ini berpasangan kiri dan kanan ,arteri renalis bercabang menjadi arteria
interiobaris menjadi arteri arkuata.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis.saraf ini berfungsi mengatur jumlah
darah yang masuk ke dalam ginjal.
Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa ,masing-masing besambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria)panjangnya 25-30cm.dengan penampang 0,5 cm.ureter sebagian
terletak di abdomen dan sebagian terletak di rongga pelvis.
Persarafan Ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari dari pleksus mesenterikus inferior,pleksus
spermatikus,dan pleksus pelvis.sepertiga dari nervus vagus ,rantai eferen dari nervus
torakali.
Vesika Urinaria
Vesika urinaria(kandung kemih)dapat mengembang dan mengempis seperti balon
karet,terletak di belakang simpisis pubis di dalam rongga panggul.
Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih berfungsi
mengeluarkan air kemih keluar.
Uretra pria
Uretra Wanita
Uretra pada wanita ,terletak di belakang simpisis pubis berjalan miring sedikit ke arah
atas .panjangnya 3-4 cm.lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis(sebelah
luar),lapisan spongeosa merupakan pleksus dari lapisan mukosa (lapisan sebelah
dalam).muara uretra pada wanita terletak di arah sebelah atas vagina dan uretra disini
hanya sebagai saluran ekskresi .
Berkemih
Distensi kandung kemih ,oleh air kemih akan merangsang steress reseptor yang terdapat
pada dinding kandung kemih dengan jumlah 250cc sudah cukup untuk merangsang
berkemih(proses miksi).
Urine
Komposisi Urine
Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air ,zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme
protein asam urea,amoniak dan kreatinin ,elektrolit
(natrium,kalsium,NH3,bikarbonat,posfat dan sulfat),pigmen (bilirubin,urobilin),toksik
hormon.
3 . Etiologi
4. Manifestasi klinik
5. Pemeriksaan Penunjang
Menurut suyono(2001)untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan
cara sbb:
1. Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD,menentukan gangguan sistem dan
mampu menetapkan etiologi.
2. Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batu,atau massa tumor ,juga untuk mengetahui
beberapa pembesaran ginjal .
3. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri ,tanda-tanda
perikarditis,aritmia dan gangguan metabolik.
Pencegahan
Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering
kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal.
Penurunan kejadian yang sangat mencolok adalahberkat peningkatan perhatian
terhadap peningkatan kesehatan.pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan
pemeriksaan urinalisis.
Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi
insufiensi sampai menjadi kegagalan ginjal.perawatan ditujukan kepada pengobatan
masalah medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu
mengalami stress(infeksi kehamilan) .(barbara c.long,2001)
6. Penatalaksanaan
1.Dialisis(cucu darah)
2.Obat-obatan(suplemen besi,agen pengikat posfat,suplemen
kalsium,furosemid(membantu berkemih)
3.Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat
4.Transfusi darah
5.transplantasi ginjal
c. Pola eliminasi
- Oliguria,bau anemia pada urine
- Anuria,perubahan warna urine
- Diare/konstipasi
- Ansietas
- Marah
- Stress
k. Pola kepercayaan
- Dada
- Palpasi
1. Temperatur
2. Premitus:fibrasi dada
3. Pengembangan dada
4. Krepitasi
5. Massa
6. Edema
Auskultasi
1. Vesikuler
2. Broncho vesikuler
3. Hyperventilasi
4. Ronchi
5. Wheezing
6. Lokasi dan perubahan suara nafas serta kapan saat terjadinya
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia ,mual muntah.
Hasil yang diharapkan:
Mempertahankan masukkan nutrisi yang adekuat
Intervensi Rasional
1.kaji adanya anoreksia ,mual muntah -informasi mengenai faktor yang dapat
diubah untuk meningkatkan masukan
diet.
2.timbang BB harian -untuk memantau status cairan dan
nutrisi.
3.kaji riwayat diet -untuk mengetahui diet pasien.
4.ciptakan lingkungan yang menyenangkan -faktor yang tidak menyenangkan yang
berperan dalam menimbulkan anoreksia
dihilangkan.
4.Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik akibat nyeri sekunder dan anemia.
Hasil yang diharapkan:
Berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi
Intervensi Rasional
1.kaji faktor yang menimbulkan keletihan. -menyediakan informasi tentang indikasi
tingkat keletihan.
2.tingkatkan kemandirian dalam aktivitas -meningkatkan aktivitas ringan,sedang
perawatan diri yang dapat ditoleransi:bantu dan memperbaiki harga diri.
keletihan jika terjadi.
3.anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis. -mencegah kelelahan.
Pengkajian:
Alasan utama datang masuk rumah sakit :
Sesak(+)dialami sejak 3 minggu yang lalu ,memberat 2 hari ini,batuk(+)dialami sejak
3minggu yang lalu.
Kebutuhan sehari-hari
no aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
1. Pola nutrisi
Makan
-frekuensi 2x sehari 3x sehari
-jenis Nasi Bubur
-jumlah 2 porsi 3 porsi
-masalah keperawatan Kurang nafsu makan Selama di RS klien
makan teratur
Minum
-frekuensi 3-4 gelas 5-6 gelas
-jenis Air putih Air putih
2. Pola eliminasi
BAB
-frekuensi 2x sehari 2x sehari
-konsistensi BAB lunak BAB lunak
-Masalah keperawatan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
BAK
-frekuensi 4-5x sehari 5-6x sehari
-warna Kuning jernih Kuning jernih
-masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
2. Data sistemik
a. Sistem persepsi sensori
Pendengaran :klien mampu mendengar dengan baik
Penglihatan :klien mampu melihat dengan baik
Penghidu :klien mampu mencium bau busuk/harum
Peraba :klien mampu meraba dengan baik
Masalah kep :tidak ada masalah
b. Sistem penglihatan
Lapang pandang :klien mampu melihat kekanan dan ke kiri
Kesimetrisan mata:tampak simetris
Kelopak mata :simetris
Konjungtiva :merah muda
Skelera :ikterik
Kornea :bercahaya
Masalah kep :tidak ada masalah
c. Sistem pernafasan
Frekuensi :30x/menit
Batuk :batuk tidak berdahak
Bunyi nafas :vesikuler
Sumbatan jalan nafas:tidak ada sumbatan jalan nafas
Bentuk dada :simetris
Masalah kep :tidak ada masalah
d. Sistem kardiovaskuler
TD :120/80 mmHg
Pols :98x/menit
Suhu :36,5c
I :pernafasan normal
P :simetris
P :sonor
A :vesikuler
Masalah kep :tidak ada masalah
e. Sistem saraf
Kesadaran :compos mentis(CM)
GCS
E (membuka mata spontan) :4
V(mengikuti perintah) :5
M(melokalisir nyeri) :2
Masalah kep :tidak ada masalah
f.sistem integumen
warna kulit :kuning pucat
luka :klien tidak terdapat luka
memar :klien tidak terdapat memar
kemerahan :klien terdapat kemerahan pada sekitar kaki dan
tangan
turgor kulit :elastis(kembali< 3 detik)
masalah kep :tidak ada
g.sistem gastrointestinal
nafsu makan :klien mengatakan kurang nafsu makan
porsi SMRS :2x sehari
porsi MRS :3X sehari
kemampuan mengunyah :klien dapat mengunyag dengan baik
kemampuan menelan :klien dapat menelan dengan baik
perut :simetris
diet :BB
masalah kep :gangguan pemenuhan nutrisi
h.sistem musculoskeletal
rentang gerak :klien dapat bergerak sedikit karena
sakit
keseimbangan dan cara jalan :klien dapat berjalan seimbang
kemampuan memenuhi aktivitas sehari-hari:di bantu sebagian keluarga
genggaman tangan :klien dapat menggengam tangan
otot kaki :klien dapat berjalan
akral :hangat
fraktur :klien tidak ada fraktur
kekuatan otot :
4 4
4 4
Volume cairan.
3. Data penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium sabtu/14-7-2012
Nama pemeriksaan Nilai pemeriksaan Nilai normal Satuan
Hemoglobin 12,5 13-16 Mg/dl
Hematokrit 38 40-48 Mg/dl
Leukosit 8300 5.000-10.000 /ui
Kreatinin 4,3 0,5-1,3 Mg/dl
Ureum 111 10-50 Mg/dl
GDA 88 Mg/dl
Trombosit 287.000 150-400
Na 130 132-147 Meq/i
Ka 3,7 3,3-5,4 Meq/i
Cl 111 94-111 Meq/i
Albumin 2,8 3,4-4,8
Budaya
Spiritual
- Sejak dirawat di RS ibadah klien tidak dapat dilakukan dengan baik
Analisa data
no Data senjang Etiologi Masalah
1. DS: Penurunan curah Resiko tinggi
-klien mengatakan urinenya jantung terhadap
keluar sedikit-se penurunan curah
Dikit jantung
DO: Urine keluar sedikit
Ku:lemah
TTV Resiko tinggi terhadap
TD :120/80 mmHg penurunan curah
RR :30x/i jantung
Nadi :98x/i
suhu:36,5c
2. DS: DM Kelebihan volume
-klien mengatakan bengkak cairan
pada bagian tangan dan kaki Glukosa dalam darah
DO:
Ku:lemas
TTV Mekanisme fltrasi ginjal
TD :120/80mmHg Kebocoran protein
RR :30x/i dalam urine
Nadi:90x/i
Suhu:37c Tekanan pembuluh
Pemeriksaan lab 14-7-2012 darah ginjal
-ureum :111
-kreatinin:4,5 Fungsi renal menurun
-albumin:2,8
-klien menjalani HD 2x Edema
seminggu.
Volume cairan
berlebihan
Prioritas masalah
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
2. Penurunan filtrasi ginjal
3. Intake yang tidak adekuat
4. Intoleransi aktivitas
5. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya
Dignosa keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan cairan ,cara kerja
miokrdial dan ketidakseimbangan elektrolit
2. Kelebihan volume cairan b.d fungsi ginjal
3. Perubahan nutrisi kurabg dari kebutuhan tubuh b.danoreksia,mual muntah
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik akibat nyeri sekunder dan anemia
5. Kurang pengetahuan b.d tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan.
11.00 -kolaborasi -
:pemeriksaan
lab,foto
dada,pemberian
anti hipertensi.
2. Kelebihan 08.00 Setelah dilakukan -kaji TTV -sebagai
volume cairan tindakan perbandingan
b.d kerusakan keperawatan selama untuk memberi
fungsi ginjal 3x 24 jam gambaran yang
diharapkan lebih lengkap.
10.00 kelebihan volume -pantau -perubahan ini
cairan dapat teratasi kreatinin dan menunjukkan
KH: serum. kebutuhan di
-edema dapat analisa segera.
11.-00 berkurang -auskultasi -memantau
bunyi perubahan dan
paru,evaluasi mengevaluasi
adanya edema intervensi.
perifer/kongesti
vaskuler dan
keluhan
dispneu.
12.00 -kaji tingkat -kelelahan dapat
aktivitas respon menyertai GJK
terhadap anemia.
aktivitas.
3. Perubahan 15.00 Setelah dilakukan -kaji adanya -informasi
nutrisi kurang tindakan anoreksia,mual mengenai faktor
dari keperawatan selama dan muntah yang dapat di
kebutuhan 3x24 jam kebutuhan ubah untuk
tubuh b.d nutrisi terpenuhi meningkatkan
anoreksia KH: masukan diet.
mual dan 17.00 kebutuhan nutrisi -timbang BB -untuk
muntah dapat terpenuhi. harian memantau
status cairan
dan nutrisi
18.00 -kaji riwayat -untuk
diet mengetahui diet
pasien.
20.00 -ciptakan -faktor yang
lingkungan yang tidak
menyenangkan menyenangkan
berperan dalam
menimbulkan
anoreksia
dihilangkan.
4. Intoleransi 07.00 Setelah dilakukan -kaji faktor yang -menyediakan
aktivitas b.d tindakan menyebabkan informasi
kelemahan keperawatan 3x24 keletihan. tentang indikasi
fisik akibat jamklien dapat tingkat
nyeri beraktivias seperti keletihan.
sekunder dan 09.00 biasanya. -tingkatkan -meningkatkan
anemia. KH: kemandirian aktivitas
Klien dapat dalam aktivitas. ringan,sedang
beraktivitas seperti dan
biasanya. memperbaiki
harga diri.
11.00 -anjurkan untuk -mencegah
beristirahat kelelahan .
yang cukup.
5. Kurang 21.00 Setelah dilakukan -jelaskan -menurunkan
pengetahuan tindakan penyakit ansietas dan
b.d tentang keperawatan 3x24 individu dan dapat
kondisi,progn jam dapat mengerti keluarga. menimbulkan
osis dan tentang perbaikan
kebutuhan penyakitnya. partisipasi dalam
pengobatan KH: rencana
22.00 -klien dapat -lakukan pengobatan.
mengerti tentang penyuluhan -agar klien
penyakitnya. dengan tim mengetahui
medis. tentang penyakit
yang
23.00 -diskusikan dideritanya.
tentang obat -agar klien
yang digunakan. mengetahui
alergi
obat/tidak.
.
12.00 -kolaborasi dengan RK:klien mau minum
tim medis dalam obat sesuai indikasi
pemberian terapi dokter
obat RH:obat sudah diminum
-injek lasin 1 amp klien.
-ISDN 3x10 mg.
-mengkaji tanda-
tanda vital
2. Kelebihan volume 15.00 -memantau kreatinin RK:klien mau diajak
cairan b.d kerusakan dan serum. kerjasama
fungsi ginjal. RH:TTV klien
TD :120/80 mmHg
RR :30x/i
Nadi :98x/i
16.00 -mengaukultasi bunyi Suhu:36,5c
paru,evaluasi adanya RK:klien mau diajak
edema kerjasama
perifer/kongesti RH:klien diharapkan
vaskuler dan keluhan kadar kreatinin dans
dispneu. serum menurun.
17.00 -mengkaji aktivitas
respon terhadap RK:klien mau diajak
aktivitas. kerjasama.
RH:klien tampak tenang.
Evaluasi keperawatan
Daftar pustaka