Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN(SAP)

CA.CERVIX

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Maternitas

Pada Program Studi DIV Keperawatan Semarang Semester IV

Disusun oleh :

ZUMROTUL MASRUROH

(P1337420615018)

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN


SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN SEMARANG
2017
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN CA.CERVIX

1. Topik : Ca.Cervix (Kanker Serviks)


2. Tujuan :
A. Tujuan Umum :
1. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat khususnya
ibu-ibu dapat mengerti dan mamahami tentang kanker serviks.
B. Tujuan Khusus :
1. Mengerti dan memahami tentang pengertian kanker serviks.
2. Mengerti tentang penyebab kanker serviks.
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala kanker serviks.
4. Mengerti tentang deteksi dini kanker serviks.
5. Mengerti tentang pencegahan dan pengobatan kanker serviks
3. Sasaran :
a. Masyarakat (Ibu-ibu)
b. Remaja Putri
4. Metode Pembelajaran :
a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya Jawab
5. Media Pembelajaran :
a. PPT
b. Leafleat Kanker Servix
c. Video
6. Kegiatan Belajar mengajar :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan:

a. Memberi salam 1. Menjawab


b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan tujuan 2. Mendenga
penyuluhan
d. Menyebutkan rkan dan
materi/pokok bahasan memperha
yang akan disampaikan tikan
materi
yang
disampaik
an

2 20 menit Pelaksanaan atau


penyampaian materi :

1. Menjelaskan
pengertian kanker 1. Masyarakat
serviks. (Ibu-ibu)
2. Menjelaskan memahami
penyebab kanker dan
serviks. mendengark
3. Menjelaskan tentang an dengan
tanda dan gejala baik.
kanker serviks.
4. Menjelaskan tentang
deteksi dini kanker
serviks.
5. Menjelaskan tentang
pencegahan serta
pengobatan kanker
serviks.
3 15 menit Evaluasi :
a. Memberi kesempatan Peserta bertanya
kepada peserta untuk
mengenai
bertanya
masalah yang
belum dipahami

4 5 menit Penutup:

Mengakhiri pertemuan Peserta menjawab


dengan mengucapkan salam
terimakasih dan salam
7. Waktu Pelaksanaan :
a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 11 Februari 2017
c. Tempat : Gedung Balai RT Perumahan Graha Prasetya
8. Materi
a. Pengertian Kanker Serviks
b. Penyebab Kanker Serviks
c. Tanda dan Gejala Kanker Serviks
d. Deteksi dini kanker Serviks.
e. Pencegahan dan Pengobatan Kanker Serviks.
9. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran datang tepat waktu
b. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
c. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
d. Sasaran mengerti jawaban atas pertanyan pemberi materi
e. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
f. Tanya jawab berjalan dengan baik
Pertanyaan :
1. Apa pengertian dari Kanker Serviks ?
2. Apa penyebab kanker serviks ?
3. Bagaimana mendeteksi dini kanker serviks ?
4. Apa saja tanda dan gejala Kanker Serviks ?
5. Bagaimana Pencegahan dan pengobatan Kanker Serviks ?
3. Evaluasi Hasil

TOOL EVALUATION

Prosedur : Kanker Serviks

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK


A. PERSIAPAN ALAT
1. SAP
2. PPT
3. VIDEO
4. LEAFLET
B. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan tujuan khusus
2. Menjelaskan pengertian Kanker Serviks
3. Menjelaskan Penyebab kanker serviks
4. Menjelaskan Tanda dan Gejala kanker
serviks
a. Keputihan yang semakin lama semakin
berbau busuk, berwarna kekuningan dan
kental.
b. Perdarahan setelah melakukan hubungan
seksual yang lama kelamaan dapat terjadi
perdarahan spontan walaupun tidak
melakukan hubungan seksual.
c. Timbulnya perdarahan setelah
Menopause.
d. Pade fase infasif, keluar cairan berwarna
kekuningan , berbau dan bercampur
dengan darah.
5. Menjelaskan Deteksi dini Kanker Serviks
a. Menggunakan metode Pap smear

b. Menggunakan metode Thin Prep

c. Menggunakan metode IVA

d. Menggunakan metode Kolposkopi

6. Menjelaskan pencegahan dan pengobatan


kanker serviks.
C. EVALUASI
1. Melakukan evalusi tindakan
2. Menyampaikan rencana intervensi
berikutnya dan hal-hal yang berkaitan
dengan pencegahan kanker serviks.
TOTAL NILAI

10. DAFTAR PUSTAKA

Rasjidi, Imam. 2007. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta :


EGC.

Price,Sylvia Anderson & Wilson, Lorraine McCarty.1995. Pathophysiology,


Clinical Concepts of disease processes.-Ed 4.-Jakarta:EGC.

http://www.slideshare.net/Sirajudinpimp/sap-kanker-serviks diakses pada


tanggal 13 januari 2017.

Doungoes, marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaan Dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3, EGC,
Jakarta, 2000.

Monica Ester, S.kp,Rencana Perawatan Bayi, Edisi 2, EGC, Jakarta 2000


11. LAMPIRAN MATERI

CA.CERVIX (Kanker Servix)

Penyakit sistem reproduksi pada wanita banyak macamnya,


diantaranya adalah kanker serviks, kanker ovarium, mioma uteri, KET,
endometrium, myometrium, condiloma accuminata, kanker payudara, dan
lain-lain. Dari berbagai macam penyakit sistem reproduksi tersebut, yang
paling banyak dikenal oleh masyarakat dan sudah meluas ke seluruh dunia
adalah kanker serviks. Penyakit ini banyak ditakuti oleh kaum wanita dan
kanker serviks ini merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian
nomer 1 pada wanita di seluruh dunia. Oleh karena itu materi penyuluhan
penyakit sistem reproduksi difokuskan pada penyakit kanker serviks.
A. Pengertian Kanker Servix

Kanker leher rahim (Kanker serviks) adalah tumor ganas yang


tumbuh didalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang
wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel
skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel
kalenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam
rahim (Ranggiasanka,2010).

B. Penyebab Kanker Serviks


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya kanker
rahim. HPV (human pappiloma virus) adalah virus yang menjadi
pelaku perusakan sel, tetapi terdapat faktor-faktor pendukung yang
memunculkan peluang bagi virus ini (Baird,1991)
1. Human Pappiloma Virus (HPV)

Human Pappiloma Virus (HPV) disebut virus yang


menyebabkan 97% kasus karsinoma skuamosa. Terdapat lebih dari
138 varian HPV, namun hanya 4 tipe saja yang telah diketahui
secara positif mengganggu wilayah alat kelamin manusia. HPV 16
dan HPV 18 dinyatakan positif menyebabkan hampir 70% kasus
kanker leher rahim. Sedangkan dua varian lain, yaitu HPV 6 dan
HPV 11 adalah penyebab munculnya kutil kelamin yang berpotensi
berkembang menjadi tumor. HPV dapat ditularkan melalui
hubungan seks. Bahkan pada orang yang melakukan seks oral,
HPV 6 dan 11 dapat berpindah ketenggorokannya dan
menimbulkan kutil pada jaringan lunak sekitar rongga mulut, dan
berpotensi terserang kanker mulut atau kanker tenggorakan.

Pemicu awal penyakit ini beberapa diantaranya disebabkan


dari kebiasan kita sendiri tapi karena tidak tahu apa yang kita
lakukan itu salah,misalnya:
a. Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, berganti-ganti partner
seks, atau berhubungan seks dengan pria yang sering berganti
pasangan.
b. Seringnya mencuci vagina dengan antiseptik. Banyak antiseptik
yang menyebabkan iritasi pada leher rahim dan antiseptik juga bisa
membunuh kuman baik di vagina yaitu Basillus Doderlain
penghasil asam laktat yang menjaga kelembaban daerah
kewanitaan.
c. Jumlah kehamilan juga meningkatkan risiko kanker serviks.
d. Seringnya menaburi vagina dengan bedak sehingga menimbulkan
iritasi.Penggunaan Hormon Estrogen bagi wanita yang telah
menopause secara tidak terkontrol.
e. Daya tahan tubuh yang lemah, kurangnya konsumsi vitamin C,
vitamin E dan asam folat.
f. Faktor sosial ekonomi.
g. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker,
sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks
yaitu bermula dari adanya erosi di serviks yang kemudian menjadi
infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat
sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
C. Tanda dan Gejala
Menurut Smart (2010) gejala biasanya baru muncul ketika sel
serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup
kejaringan disekitarnya. Jika kanker berkembang makin lanjut akan
timbul gejala gejala seperti :
1. Keputihan yang semakin lama semakin berbau busuk, berwarna
kekuningan dan kental.
2. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual yang lama
kelamaan dapat terjadi perdarahan spontan walaupun tidak
melakukan hubungan seksual.
3. Timbulnya perdarahan setelah Menopause.
4. Pade fase infasif, keluar cairan berwarna kekuningan , berbau dan
bercampur dengan darah.
5. Anemia(Kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul
6. Rasa nyeri disekitar genital
7. Timbul rasa nyeri di panggul atau perut bagian bawah bila ada
radang panggul.
8. Berkurangnya nafsu makan, menurunnya berat badan dan
kelelahan.
D. Deteksi dini Kanker Serviks
Menurut Tilong(2012) cara paling mudah untuk mengetahui
bahwa seseorang wanita terinfeksi kanker serviks adalah dengan
melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Salah satu metode yang
digunakan untuk mendeteksi dini terjadinya kanker serviks yaitu
dengan menggunakan metode pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat). Ada beberapa metode untuk deteksi dini
terhadap kanker serviks yaitu :
1. Pap Smear
Pap Smear merupakan pemeriksaan leher rahim (Serviks)
menggunakan alat yang dinamakan Speculum dan dilakukan oleh
bidan ataupun ahli kandungan. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk
mengetahui adanya HPV (Human Pappiloma Virus) ataupun sel
karsinoma penyebab kanker serviks.
2. Thin Prep
Thin Prep adalah screening sel-sel abnormal dengan cara
visualisasi sama halnya seperti pap smear. Thin prep juga berfungsi
mendeteksi kelainan pada mulut rahim dengan berbasis cairan.
Cairan seperti getah pada leher rahim, lalu dijadikan sampel dan
dimasukkan kedalam suatu cairan, kemudian dibawa ke
Laboratorium.
3. IVA (inspeksi visual dengan asam asetat)
IVA merupakan metode deteksi dini dengan mengoleskan
asam asetat (cuka) kedalam leher rahim. Bila terdapat lesi kanker,
maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada
leher rahim yang diperiksa.
4. Kolposkopi
Kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang
dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang
terinfeksi. Hal ini bertujuan untuk menentukan keberadaan lesi
atau jaringan yang tidak normal pada serviks. Jika ada yang tidak
normal, biopsi (pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh)
akan dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks pun segera
dimulai. Kolposkopi merupakan sebuah alat diagnostik dari jarak
hingga 30 cm. Untuk melihat abnormalitas serviks, kolposkopi
menggunakan sinar kuat dan mikroskop binokuler. Sebagai alat
yang bisa mengidentifikasi adanya sel-sel kanker permukaan
serviks, mikroskop pada kolposkopi bisa di besarkan 5-40 kali.
E. Pencegahan dan Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis.
a) Pembedahan (operasi),
Pada kanker serviks yang telah terdeteksi dini umumnya
dilakukan operasi. Beberapa jenis operasi dapat dilakukan,
namun pilihan terakhir tergantung dari faktor yang
dipertimbangkan oleh dokter, terutama stadium dan ukuran
kanker.
b) Terapi radiasi,
Terapi radiasi (radioterapi) menggunakan x-ray energi
tinggi atau jenis radiasi lain untuk membunuh sel kanker
dan menghentikan perkembangannya. Terapi radiasi dapat
menjadi pengobatan yang efektif untuk kanker serviks
stadium awal. Pada kanker serviks stadium awal, radiasi
lebih digunakan sebagai pengobatan tambahan setelah
operasi untuk pasien dengan resiko tinggi relaps. Dokter
juga menggunakan radiasi untuk kanker lebih besar dan
stadium lebih tinggi. Kebutuhan terapi radiasi ditentukan
oleh stadium, pemeriksaan, dan waktu operasi.
c) Kemoterapi,
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan
menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk
membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Banyak obat yang digunakan dalam kemotarapi.

Pola Kemoterapi yang umum di gunakan :

1. Kemoterapi Induksi.
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa
tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang
berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah
seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan
penyelamatan.
2. Kemoterapi Adjuvan.
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti
pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan
sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada
(micro metastasis).

3. Kemoterapi Primer

Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas,


diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya
diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah
atau radiasi.

4. Kemoterapi Neo-Adjuvan

Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang


lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan
dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan
massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih
berhasil guna.

2. Pencegahan
a. Lakukan pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran,
buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C,
dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena
kanker leher rahim.
b. Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan
tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker
serviks.
c. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda
atau belasan tahun.
d. Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif
untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan
berkembangnya kanker serviks.
e. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
f. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah
terinfeksi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV
tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulai dari usia 9-26
tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan).
g. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan
istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat
juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk
membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai