Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS KASSI KASSI


KOTA MAKASSAR
PERIODE JULI-NOVEMBER 2016

MNI PROJECT
PELATIHAN DOKTER KECIL TINGKAT SD

BAB I
PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang


Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan
kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu
program kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang.
Populasi anak usia sekolah mencapai 30% dari jumlah penduduk Indonesia.
Mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di Institusi-institusi sekolah.
Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik
daripada diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak usia sekolah
merupakan generasi penerus yang potensial karena 'sebentar lagi' mereka akan
berumah tangga, menjadi orang tua dan mempunyai anak, maka 'nasib' anak-anaknya
dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak bergantung kepada
mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat
kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia sekolah
merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi negara.
I.II. Masalah

1
1. Pengetahuan siswa-siswi sekolah dasar mengenai materi-materi kesehatan
terutama dinilai masih sangat kurang.
2. Keterampilan siswa-siswi sekolah dasar mengenai materi-materi kesehatan
terutama yang bersifat aplikatif dinilai masih sangat kurang.
3. Belum maksimalnya kegiatan UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

I.III. Tujuan Kegiatan


1. Meningkatkan pengetahuan siswa-siswi sekolah dasar mengenai materi-
materi kesehatan utamanya yang berkaitan dengan pelatihan dokter kecil
2. Meningkatkan keterampilan siswa-siswi sekolah dasar mengenai materi-
materi kesehatan terutama yang bersifat aplikatif
3. Memaksimalkan kegiatan UKS di sekolah dengan melaksanakan pelatihan
dokter kecil

I.IV. Manfaat Kegiatan


1. Meningkatnya pengetahuan siswa-siswi sekolah dasar mengenai materi-
materi kesehatan utamanya yang berkaitan dengan pelatihan dokter kecil
2. Meningkatnya keterampilan siswa-siswi sekolah dasar mengenai materi-
materi kesehatan terutama yang bersifat aplikatif
3. Kegiatan UKS di sekolah dapat dimaksimalkan dan diaktifkan kembali
dengan melaksanakan pelatihan dokter kecil

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pelatihan UKS dan Dokter kecil merupakan salah satu pelatihan kader
kesehatan sekolah yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan
peserta didik (murid SD) khususnya dalam bidang kesehatan. Di lingkungan sekolah,
seringkali terjadi beberapa kasus kesehatan yang membutuhkan pertolongan segera,
seperti pada siswa yang mengalami epistaksis (mimisan), pingsan, diare dan
penanganan pada siswa yang jatuh/luka. Unit kesehatan siswa (UKS) adalah salah
satu upaya untuk menangani kasus gawat darurat tersebut. UKS harus memiliki
perangkat dalam hal ini kotak P3K dan tentunya beberapa dokter kecil yang telah
mendapatkan pelatihan dan memiliki keterampilan khusus dalam penanganan kasus-
kasus gawat darurat dan kesehatan lainnya dalam upaya peningkatan kesehatan di
sekolah.
Kesadaran tentang hidup sehat sudah seharusnya ditanamkan pada anak sejak
dini. Diharapkan pelatihan Dokter Kecil yang juga merupakan bagian dari program
Unit Kesehatan sekolah (UKS) dapat membantu meningkatkan pengetahuan anak-
anak sekolah dasar dalam melakukan polahidup sehat. Selain juga memberikan
pengetahuan dan keakraban dengan peralatan dan cara-cara dasar penanggulangan
medis. Dokter kecil menjadi demikian vital posisinya dalam konteks untuk
membangun budaya hidup sehat sejak dini. Harapannya adalah bahwa dokter kecil
yang telah mendapat pelatihan di sekolahnya, dapat mempengaruhi budaya hidup
sehat di lingkungannya serta keluarganya.

3
BAB III
METODE

III.I. Metode
Kegiatan pelatihan dokter kecil ini dilakukan dengan metode pemberian materi
(PHBS, P3K, Kesehatan Mata, Gizi, Penyakit Menular dan Imunisasi). Sasaran dari
pelaksanaan pelatihan Dokter Kecil ini yaitu siswa-siswi SD Santo Aloysius yang
diwakili oleh 3-4 siswa dari setiap kelas. Pemberian materi dilakukan dengan metode
ceramah satu arah dari pemateri kepada peserta sebagai penerima materi yang
diakhiri dengan sesi tanya jawab bagi peserta yang masih kurang jelas terkait materi
yang diberikan.
Beberapa materi akan diselingi dengan demo dan praktek sesuai kebutuhan
materi agar materi yang diberikan lebih mudah ditangkap oleh peserta. Diantara
materi akan dilakukan ice breaking untuk mengembalikan konsentrasi dan perhatian
peserta sehingga penyampaian materi dapat dilakukan secara maksimal.

III.II. Langkah Kegiatan


Adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam pelaksanaan kegiatan
pelatihan dokter kecil, sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas untuk mengadakan pelatihan
dokter kecil dengan sasaran siswa-siswi sekolah dasar
2. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal waktu, tempat,
peserta, kebutuhan pelatihan dan hal lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan
3. Menyusun materi yang akan diberikan serta jadwal kegiatan
4. Mempersiapkan alat-alat dan bahan unuk kegiatan presentasi dan pelatihan
5. Melaksanakan kegiatan pelatihan dokter kecil
6. Melakukan evaluasi dan monitoring lebih lanjut

4
BAB IV
HASIL

Kegiatan ini dilaksanakan di SD Santo Aloysius Kota Makassar, pelatihan


dokter kecil ini berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 24 dan 25 Oktober
2016. Jadwal pelaksanaan pelatihan Dokter Kecil sebagaimana yang tertera dalam
tabel di bawah.
Hari/Tanggal Jam Materi Pemateri
Senin/24 Oktober 2016 10.30-11.00 Pembukaan dan perkenalan Panitia
diri
11.00-12.00 PHBS dr. M. Awwalul Akram
12.00-13.00 P3K dr. Angela Michelle
13.00-14.00 Gizi & Jajanan Sehat dr. Meyke Liechandra
Selasa/25 Oktober 2016 09.00-10.00 Penyakit Menular dr. Kasmaliana
10.00-11.00 NAPZA dr. Kasmaliana
11.00-12.45 Penanggulangan Bencana dr. Maria Megan Taneh
Alam
12.45-13.15 Imunisasi dr. Maria Megan Taneh
13.15-13.45 Kesehatan Lingkungan dr. A. Nadya Febriama
13.45-14.15 Kesehatan Mata dr. A. Nadya Febriama

Adapun tahapan dalam proses penyajian materi pelatihan yaitu:


1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi
disampaikan. Kemudian pemateri memberi pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta tentang materi yang akan diberikan.
2. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yaitu PHBS, P3K, Gizi
dan Jajanan Sehat, Penyakit Menular, NAPZA, Penanggulangan Bencana Alam,
Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, dan Kesehatan Mata. Disela-sela materi yang

5
disampaikan, pemateri memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti.
3. Tahap Kesimpulan Materi dan Penutup
Penyajian materi ditutup dengan kesimpulan oleh pemateri dan diakhiri
dengan salam penutup. Selain itu, pemateri juga memberikan pertanyaan secara
lisan kepada peserta untuk menguji tingkat pengetahuan setelah mendapatkan
materi.

6
BAB V
DISKUSI

Pelatihan dokter kecil adalah suatu pelatihan terhadap siswa Sekolah Dasar
dalam rangka menciptakan kader kesehatan sejak dini yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan. Pelatihan dokter kecil ini
merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) mengingat dari pelatihan ini diharapkan akan menghasilkan peserta didik
yang dapat menjadi penggerak hidup bersih dan sehat di sekolah, rumah, keluarga,
dan lingkungannya.
Pelatihan dokter kecil penting diberikan kepada siswa siswi di setiap sekolah
dasar yang ada di Indonesia, termasuk beberapa sekolah dasar di wilayah kerja
Puskesmas Kassi Kassi. Hal ini dikarenakan usia anak sekolah dasar merupakan usia
dalam masa pertumbuhan dimana tahap perkembangan otak sedang dalam masa
penerimaan stimulan dengan baik. Oleh karena itu pendidikan kesehatan dini sangat
penting diberikan untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dan
dapat dipertahankan di masa mendatang. Demi tercapainya tujuan tersebut sebaiknya
setiap sekolah dasar melatih beberapa siswa siswinya sebagai kader kesehatan yang
disebut dokter kecil, dimana idealnya setiap 10 orang murid diwakili oleh 1 orang
dokter kecil.
Mengingat pentingnya pelatihan dokter kecil ini, Puskesmas Kassi Kassi
melakukan pelatihan dokter kecil di SD Katolik Santo Aloysius. Pelatihan ini
dilaksanakan oleh tim pemegang program UKS bekerja sama lintas program dengan
program kesehatan gigi dan mulut, kesehatan lingkungan, gizi, dan dokter
puskesmas, serta tentunya dukungan dari pihak sekolah. Pelatihan ini dilakukan
selama 2 hari di sekolah. Materi pelatihan yang diberikan adalah pengenalan
program UKS dan program dokter kecil, perilaku hidup bersih dan sehat,
pengetahuan dan pencegahan penyakit menular, imunisasi, bahaya rokok dan
NAPZA, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), kesehatan gigi dan mulut,

7
kesehatan lingkungan, gizi, dan kesehatan indera penglihatan. Selain pemberian
materi tersebut dilakukan juga beberapa materi praktek terhadap peserta didik yaitu
praktek mencuci tangan, praktek gosok gigi, dan praktek P3K. Di akhir pelaksanaan
kegiatan dilakukan evaluasi terhadap peserta didik untuk mengetahui adanya
peningkatan pengetahun sesudah pelatihan dibandingkan sebelum pelatihan.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya tanggungjawab tim UKS sebagai
pelaksana dan pemberi materi, tetapi juga merupakan tanggungjawab dari semua
pihak termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta masyarakat. Oleh karena itu
sangat diperlukan kesadaran dan kepedulian orang-orang terdekat peserta didik
terutama keluarga. Orang tua dan guru sebagai pendidik baik di rumah maupun di
sekolah sebaiknya selalu mengawasi dan mengingatkan peserta didik agar selalu
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Setelah pelatihan ini dilaksanakan
diharapkan peserta didik akan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
didapatnya dimana saja dan kapan saja, serta dapat menjadi contoh bagi teman-
teman, keluarga, dan lingkungannya.
Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan pelatihan dokter kecil, SD
Katolik Santo Aloysius sebenarnya telah memiliki UKS yang tentunya dilengkapi
dengan dokter kecil di sekolah. Pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki
juga sudah cukup baik. Kita juga dapat melihat bahwa sudah adanya dukungan dan
kesadaran dari pihak sekolah dalam mengoptimalkan peran dokter kecil dan UKS di
sekolah.
Pelatihan dokter kecil yang dilakukan tentunya sangat baik guna lebih
memaksimalkan apa yang telah ada di sekolah. Dengan melakukan pelatihan secara
rutin dan kontinyu, tentunya akan mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas
dokter kecil di tiap-tiap sekolah. Dokter-dokter kecil ini juga diharapkan tidak hanya
mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya terbatas hanya di sekolah
saja, namun juga di keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

8
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

VI.I. Kesimpulan
1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan dan kesehatan
yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan
bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan
dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan
prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
2. Dokter kecil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria
dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan
lingkungannya.
3. Pelatihan dokter kecil mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikap positif peserta didik
dalam pelaksanaan upaya program UKS, dan tujuan khusus untuk
membentuk perta didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi
khusus.
4. Metode dan pelatihan dokter kecil terdiri dari 3 tahap yaitu tahap
pencarian, tahap pembekalan materi, dan tahap konsolidasi.
5. Pelatihan dokter kecil tidak hanya tanggungjawab pelaksana, tetapi juga
merupakan tanggungjawab dan memerlukan kesadaran dan kepedulian dari
semua pihak termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta masyarakat.

VI.II. Saran
1. Dengan dilaksanakannya pelatihan dokter kecil ini, diharapkan program ini
dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan serta mendapat
perhatian dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan terutama dari
guru dan orang tua.

9
2. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelatihan sehingga akan lebih banyak siswa yang tertarik untuk
mengikuti kegiatan dokter kecil dalam upaya meningkatkan partisipasi
siswa dalam program UKS.

Makassar, 2 November 2016

Peserta Internship Pendamping

dr. Angela Michelle dr. Linda Tanod


NIP : 19571021 198701 2 002

10

Anda mungkin juga menyukai