Anda di halaman 1dari 11

JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp.

39~49
ISSN: 2355-3677

Web Aplikasi Dashboard untuk


Evaluasi Human Computer Interaction dan Usability

Akhmad Qashlim
Universitas Al Asyariah Mandar
medqashlim@gmail.com

Abstrak

Penyajian informasi dengan cara visualisasi gambar menjadi kebutuhan yang harus
terpenuhi tetapi untuk sebagian orang hal ini merupakan sesuatu yang rumit. Penyajian
data dalam bentuk grafis akan menarik perhatian dan memberi kesan dinamis. Kemajuan
teknologi berbasis web aplikasi untuk menyajikan informasi dan komunikasi memberikan
solusi pada persoalan ini serta kemudahan menggunakan menjadi harapan orang untuk
menyelesaikan proyek tersebut. Penelitian ini menyajikan web aplikasi dashboard yang
mencoba untuk menjadi tools dalam penyajian data statistik berupa angka. Metodologi
statistik digunakan untuk perhitungan dan analisis data didasarkan pada perhitungan nilai
indeks dan nilai mean yang kemudian dirubah dalam bentuk dashboard. Implementasi
sistem dilakukan pada data hasil pengukuran evaluasi human computer interaction dan
usability pada 145 mahasiswa pengguna e-learning di sebuah perguruan tinggi. Hasil
penelitian ini menunjukkan web aplikasi yang menyajikan dashboard grafik untuk
mengetahui tingkat penerapan Human Computer Interaction, pie digram untuk karateristik
jenis kelamin responden, diagram batang untuk hasil analisa kriteria usability dan diagram
analisis pareto untuk membantu melihat prioritas masalah yang harus segera diselesaikan
dan yang tidak harus diselesaikan.

Kata kunci: Web Aplikasi dashboard, Human Computer Interaction, Usability, nilai
indeks

1. Pendahuluan
Metode penyajian informasi dengan cara visualisasi telah dilakukan sejak zaman manusia
purba yang melukiskan simbol pada dinding gua, sehingga metode ini bukan sesuatu yang
baru tetapi sesuatu yang mengalami perkembangan sampai pada zaman modern yang tetap
memanfaatkan gambar sebagai cara untuk menyampaikan informasi (Lankow, et al. 2002 ).
Kegunaan visualisasi informasi semakin luas dan makin beragam utamanya dalam
peningkatkan komunikasi dalam bisnis, editorial, ilustrasi data, dan advertising. Kemajuan pun
teknologi telah mendukung untuk pemenuhan kebutuhan dalam menyelesaikan proyek-proyek
informasi tersebut (Athanasiadis dan Andreopoulou, 2013). Salah satu bentuk teknologi yang
banyak digunakan adalah website (Chassiakos, A.P.dan, Sakellaropoulos, S.P, 2008).
Website sebagai aplikasi dengan kemampuan yang terdistribusi, dinamis, dengan sumber
informasi yang terus berkembang dalam berbagai bidang untuk setiap kegiatan modern
semakin populer untuk digunakan dalam menyampaikan informasi (Lawrence S dan Giles CL.,
1999; Athanasiadis dan Andreopoulou Z., 2013). Integrasi teknologi website dengan
dashboard sebagai alat untuk mengkomunikasikan informasi (Hariyanti, E., 2008) semakin
komplit untuk kebutuhan visualisasi informasi. Dashboard sebagai bagian dari bidan Bisnis
Intelligent menawarkan sajian laporan yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat
dan manajer, dan dapat membantu pemahaman tentang isu-isu yang relevan (Triantafyllou, et.
al., 2006).
Visualisasi informasi menggunakan dashboard dan disajikan menggunakan website
merupakan kasus dalam bidang antarmuka pengguna (user interface) dan berkenang dengan
40 ISSN: 2355-3677

hubungan antara manusia dan komputer (human computer interaction) (Lankow, et al. 2002 ).
Penelitian ini akan menerapkan web aplikasi dashboard dan kemudian melakukan uji coba
sistem menggunakan data hasil evaluasi human computer interaction dan usability pada
elearning salah satu perguruan tinggi. Web aplikasi dashboard dibangun menggunakan
perhitungan statistik.

2. Landasan Teori
2.1. Web Aplikasi Dashboard
Sistem informasi berbasis web semakin berkembang dan dirancang dalam format yang
mudah dimengerti oleh masyarakat dan manajer, dan dapat membantu pemahaman
tentang isu-isu yang relevan (Triantafyllou, et. al., 2006). Dashboard merupakan bidang
rangcangan informasi yang telah lama digunakan untuk mengkomunikasikan metrik-metrik
bisnis yang dianggap penting. Metode ini menggunakan antarmuka terbaik untuk
komunikasi visual. Dashboard dibangun sebagai ringkasan data dari sebuah organisasi
menjadi beberapa diagram garis, diagram pie, spedometer dan kode-kode warna (Lankow,
et al. 2002 ). Integrasi dashboard dan teknologi website melalui Tahap identifikasi
kebutuhan dan perencanaan yang mempertimbangkan segala kemungkinan
pembangunan dashboard di lingkungan organisasi (Hariyanti, E., 2008)

2.2. Human Computer Interaction


Interaksi manusia dan Komputer adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan desain,
evaluasi dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan dalam mempelajari
fenomena yang terjadi disekitar manusia. Disiplin ilmu ini mencakup studi manusia dan
mesin dalam beriteraksi, Di sisi mesin meliputi: teknik dalam komputer grafik, sistem
operasi, bahasa pemrograman, dan lingkungan pengembangan yang relevan. Sementara
di sisi manusia meliputi teori komunikasi, grafis dan disiplin desain industri, linguistik, ilmu-
ilmu sosial, psikologi kognitif, dan kinerja manusia, metode rekayasa dan desain perangkat
lunak (Hewett et al., 2009). Masalah ini berkaitan dengan istilah "user friendly" sehingga
pakar profesional di bidang user interface cenderung menggunakan istilah lain. Bidang itu
sendiri dikenal dengan nama-nama seperti CHI (computer-human interface), HCI (human-
computer interaction), UCD (user-centre design), MMI (man-machine interface), HMI
(human-machine interface), OMI (operator-machine interface), HF (manusia faktor) dan
ergonomi. Perbedaan istilah tersebut terletak pada nama namun pada konsep, tujuan dan
teorinya sama di mana lebih menempatkan manusia sebagai faktor utama perancangan
sistem (Nielsen, 1993).

Partisipasi manusia merupakan subjek utama dalam metode penelitian HMI, menemukan
subjek yang tepat dan meyakinkan mereka untuk benar benar ingin terlibat sebagai
responden merupakan hal yang sulit dan memakan banyak waku utamanya untuk
kepentingan evaluasi sistem yang dirancang untuk populasi dan situasi tertentu, ini
kemudian menjadi tantangan dalam studi HMI (Lazard et al., 2010). Metode HMI dapat
membantu menemukan masalah pada sistem dan yang paling relevan adalah masalah
kegunaan (usability) (Oztekin et al., 2013), sementara subjek yang paling tepat untuk
evaluasi sebuah antarmuka sistem atau perangkat lunak adalah orang-orang yang relevan
dan mempunyai pengalaman yang banyak dalam mengguanakan sistem. Jumlah peserta
juga merupakan faktor penting, perbedaan usia pun memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam hal kemampuan fisik, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan mereka
untuk bertindak sebagai responden dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi dan kuesioner, hal ini dilakukan sama seperti dengan metode
penelitian yang lain (Lazard et al., 2010).

Keterkaitan antara HMI dengan disiplin ilmu lain disajikan pada

JTRISTE Vol. 1, No. 2, 2014


JTRISTE ISSN: 2355-3677 41

Gambar 2.1. Konteks pengguna berada dalam lingkungan sosial, organisasi dan pekerjaan
(U1). Dalam konteks ini ada aplikasi yang menggunakan sistem komputer (U2). Proses
penggunaan sistem komputer cocok untuk digunakan sebagai pembelajaran manusia,
sistem tailorability , atau strategi lain untuk bekerja pada aspek manusia dan teknis (U3).
Selain penggunaan dan konteks sosial dari komputer, di sisi manusia, juga
memperhitungkan pengolahan informasi manusia (H1), komunikasi (H2), dan fisik atau
karakteristik pengguna (H3). Di sisi komputer, berbagai perangkat Input dan output telah
dikembangkan untuk mendukung interaksi manusia dengan mesin (C1). Perangkat
tersebut digunakan sebagai media untuk melakukan dialog (C2). Pada gilirannya teknik ini
digunakan untuk menerapkan elemen desain yang lebih besar, seperti antarmuka (C3).
Sebagai pendukung dialog dapat membuat ekstensif menggunakan teknik komputer grafis
(C4).
Dialog yang kompleks mengarah pada arsitektur sistem yang diperlukan untuk mendukung
fitur seperti program interconnec tabel aplikasi, windows, respon real-time, komunikasi
jaringan, multi-user interface dan koperasi, dan multi-tasking (C5). Akhirnya, terdapat
proses perancangan melalui pendekatan desain untuk interaksi manusia dan komputer
(D1), teknik dan alat untuk menerapkannya (D2), teknik untuk mengevaluasi (D3), dan
sejumlah desain klasik untuk studi (D4). Masing-masing komponen dari proses
pembangunan terikat dengan dengan pengguna dalam suatu hubungan timbal bali yang
saling berpengaruh satu sama lainnya.

Gambar 2.1. Ruang Linkup Konsep HMI (Hewett et al., 2009)

2.3. Usability
Evaluasi usability merupakan kegiatan penting dalam pengembangan sistem interaktif.
Desain antarmuka pengguna harus melalui iterasi desain dan evaluasi sampai
menunjukkan hasil yang memuaskan (Zhang, 2007), dan mudah untuk dipelajari (Nielsen,
1993). Evaluasi yang paling relevan untuk sebuah sistem yakni dengan mengindetifikasi
faktor usability (Oztekin et al, 2013). Sebelum sistem diimplementasikan, sebaiknya
dilakukan pengujian sistem tersebut dengan cara evaluasi untuk memastikan bahwa
perangkat lunak telah memenuhi kriteria dan persyaratkan yang ditetapkan, evaluasi

Akhmad Qashlim
42 ISSN: 2355-3677

usability sebagian besar ditunjukkan oleh interaksi manusia dan komputer (Moha et al,
2007).
Evaluasi e-learning harus menggunakan kriteria yang terbaik. Kriteria untuk indentifikasi
masalah usability pada sebuah sistem interaktif pertama kali diusulkan oleh Nielsen (1993)
yakni: learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction kemudian Dringus dan
Cohens, (2005) menambahkan kelima indikator tersebut dengan mengusulkan 13 kategori
untuk evaluasi heuristik yakni: Visibility, Functionality, Aesthetics, Feedback and Help,
Error Prevention, Memorability, Course Management, Interactivity, Flexibility, Consistency,
Efficiency, Reducing Redundancy, and Accessibility. Kriteria ini dapat membantu
menemukan masalah usability. Secara operasional metode evaluasi usabiility dapat dilihat
pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Metode Evaluasi Usability

Pengguna
Metode Peran evaluator kegunaan
telibat ?
Model / menggunakan model atau alat untuk
Tidak
Metrics-based menyelesaikan langkah-langkah usability
mengamati pengguna dalam
menggunakan sistem; mengumpulkan
Testing Ya
dan menganalisis data untuk
mengidentifikasi masalah.
Review antarmuka pengguna dan
Inspection Tidak
mencobanya untuk menemukan masalah
Berkomunikasi dengan pengguna untuk
Inquiry Ya
mendapatkan informasi masalah usability
(Sumber: Zhang et al., 2007)

Pada umumnya usability dianggap sebagai standar suatu produk untuk memastikan bahwa
produk interaktif tersebut mudah dipelajari, efektif digunakan, dan menyenangkan. Ini
melibatkan pengguna dalam mengoptimalkan interaksi dengan produk interaktif untuk
memungkinkan mereka melakukan kegiatan mereka baik di tempat kerja, maupun di
sekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal tersebut ditinjau dari perspektif
pengguna sehingga sangat berkaitan dengan human computer interaction.

2.4. Metode Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang mampu menerangkan
gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh ini merupakan metodologi untuk
penelitian lapangan yang diadopsi dari disiplin ilmu seperti sosiologi dan antropologi untuk
mempelajari fenomena sosial dan masalah yang berkaitan dengan faktor manusia (human
factor), tujuannya memberikan pendapat terhadap perasaan dan persepsi dari para
responden sebagai subjek yang diteliti (Lodico et al., 2006). Penelitian tentang pengguna
dengan hal-hal yang mengganggu sering menggabungkan dari penelitian kuantitatif dan
kualitatif, atau yang utama kualitatif (Lazard et al., 2010).
Penelitian yang bersifat deskriptif digunakan untuk menyajikan data dengan cara
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Analisis deskriptif
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks untuk menggambarkan
persepsi responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Ferdinand, 2006). Adapun
rumus yang digunakan dalam perhitungan indeks jawaban responden adalah sebagai
berikut:

JTRISTE Vol. 1, No. 2, 2014


JTRISTE ISSN: 2355-3677 43

Keterangan:
F1 = Frekuensi responden yang menjawab 1
F2 = Frekuensi responden yang menjawab 2
F3 = Frekuensi responden yang menjawab 3
F4 = Frekuensi responden yang menjawab 4
F5 = Frekuensi responden yang menjawab 5
Selanjutnya dilakukan pengukuran data menggunakan skala interval menggunakan metode
kerangka tiga kotak (three-box method) (Ferdinand, 2006).

3. Metodologi
Perancangan dashboard difokuskan pada 3(tiga) tahapan (Hariyanti, 2008), yaitu
a. Identifikasi kebutuhan: Tahap identifikasi kebutuhan dilakukan untuk menentukan
Indikator yang menjadi ukuran, kemudian merubah data kedalam bentuk dashboard
sesuai kebutuhan. Indikator tersebut adalah memorability, learnability, error prevantion,
accessibility dan visibility. Sementara pengukuran menggunakan nilai indeks dan nilai
mean statistik.
b. Tahap perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan analisis dan pengolahan data
agar dapat menjadi informasi yang mampu ditampilkan dalam bentuk dashboard.
Tahap perencanaan dimasukkan dalam metode analisis data web aplication
dashboard.
c. Tahap perancangan prototype difokuskan pada upaya untuk menyajikan hasil analisis
data melalui tampilan antarmuka yang menarik dan mudah dimengerti.

3.1. Kerangka Sistem Web Dashboard Aplikasi

Kerangka sistem dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang alur penelitian


yang akan dihasilkan. Sistem pada dasarnya memiliki tiga komponen utama yakni input,
proses dan output. Kerangka sistem dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.2

Gambar 3.2. Kerangka Sistem web dashboard aplikasi

Akhmad Qashlim
44 ISSN: 2355-3677

Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara manual assessment maka data
kemudian dibuat kedalam format yang sudah dikonfigurasikan dengan field pada database
yang dirancang menggunakan MySQL, selanjutnya data tersebut di upload ke dalam web
aplikasi dan dimasukkan ke tabel data_bank, data kemudian diproses berdasarkan
masing-masing kriteria usability yaitu dengan menghitung indeks rata-rata berdasarkan 5
point skala likert menggunakan aturan yang sudah ditentukan dalam pseudocode
begitupun pada data demografi responden. Hasil pengolahan data kemudian disajikan
dalam bentuk dashboard untuk point usability, diagram pareto untuk indeks rata-rata setiap
indikator dan diagra pie untuk kareateristik responden.

3.2. Metode Analisis Data

Hasil jawaban responden terhadap kuesioner selanjutnya dilakukan


pengolahan dan analisis data dengan cara sebagai berikut:
1. Untuk mengolah data demografi responden digunakan program SPSS versi 16 for
windows dan untuk menghitung nilai indeks setiap indikator (Ferdinand, 2006),
maka digunakan web aplikasi dashboard dengan skoring minimum 1 maksimal 5.
adapun contoh rumus perhitungannya sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan di atas didapatkan nilai indeks variabel EP1 = 4,09.
Selanjutnya dilakukan pengukuran data menggunakan skala interval menggunakan
metode kerangka tiga kotak (three-box method) (Ferdinand, 2006).
Jawaban responden mulai angka 1 hingga 5, jumlah maksimal untuk 20
pertanyaan pada setiap responden adalah 205=100 angka dan minimal 201= 20
angka. Jadi skor berkisar antara 20 sampai 100. Nilai terendah diperoleh jika semua
responden (143 responden) memberikan pilihan jawaban dengan skor 1 (sangat
tidak setuju) maka perhitungannya sebagai berikut:

Sementara angka indeks tertinggi diperoleh jika semua responden (143 responden)
memberikan jawaban dengan skor tertinggi yaitu 5 (sangat setuju) maka perhitungan
sebagai berikut:
/5

Selanjutnya ditentukan rentang dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
yaitu 100 20 = 80. Dari hasil pengurangan tersebut kemudian dikategorikan dengan
three-box method (Ferdinand, 2006) yaitu 80 dibagi 3 sehingga hasilnya adalah:
Nilai indeks 20 - 46,66 = Interpretasi Rendah
Nilai indeks 47,66 - 73,32 = Interpretasi Sedang
Nilai indeks 74,32 - 100 = Interpretasi Tinggi

4. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan menerapkan web aplikasi
dashboard. Hasil proses data berdasarkan perhitungan nilai indeks akan ditampilkan
dalam bentuk dashboard untuk mengetahui tingkat penerapan Human machine interface,
digram pie untuk karateristik jenis kelamin responden, diagram batang untuk hasil analisa

JTRISTE Vol. 1, No. 2, 2014


JTRISTE ISSN: 2355-3677 45

kriteria usability dan diagram analisis pareto untuk membantu melihat prioritas masalah
yang harus segera diselesaikan dan yang tidak harus diselesaikan.

4.1. Detail hasil Web Dashboard Aplikasi


Web aplikasi dashboard memiliki dua halaman utama yaitu halaman administrator dan
halaman pengujung. Pada halaman administrator terdapat empat menu utama yaitu:
1. Input data file excel
Fasilitas ini memungkinkan administrator untuk melakukan upload file data kuesioner
dalam format excel. Contoh format data yang harus disesuaikan dengan field pada
database MySQL disediakan pada bagian ini dan dapat di download.
2. Analisis data
Fasilitas ini memungkinkan admin untuk melakukan analisis terhadap data yang telah
di upload. Analisis dilakukan dengan menggunakan perhitungan indeks rata-rata.
Hasil analisis dapat langsung diketahui melalui halaman analisis data yang telah
disediakan.
3. Pilih dataset
Dari sekian banyak data yang dapat di upload oleh admin, tentunya sistem hanya
mampu menanmpilkan satu set data hasil analisis. Fasilitas ini memungkinkan admin
untuk memilih dataset mana yang akan ditampilkan atau dataset mana yang ingin
dilihat hasil analisisnya.
4. Pertanyaan Research
Admin mempunyai hak akses untuk melakukan perubahan pada pertanyaan
kuesioner dan melihat jawaban responden.

Halaman pengunjung web aplikasi dashboard menyediakan lima menu utama yang
dapat diakses yakni beranda, HCI, usability, dan profil. Halaman beranda memuat konten
hasil analisa data yang dilakukan oleh administrator. Hasil analisa menyajikan dashboard
untuk melihat point usability. Kemudian diagram pie untuk memudahkan melihat
karateristik responden, diagram balok untuk merangkin nilai rata-rata setia kriteria usability
sementara diagram pareto sebagai pendukung keputusan tentang indikator yang harus
segera mendapat perbaikan dan indikator yang tidak harus segera mendapat perbaikan.
Diagram balok pada analisis pareto menunjukkan tingkat kepentingan masing-masing
masalah dan linechart mengindikasi skala prioritas permasalah. Selain itu halaman HCI
dan usability memuat konten tentang teori penelitian sementara halaman profil merupakan
identitas dari developer sistem.

4.2. Implementasi Sistem


Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan perhitungan nilai indeks untuk
menyajikan hasil pengolahan data kuesioner dalam bentuk dashboard. Implementasi web
aplikasi dashboard terdiri dari dua halaman utama yaitu halaman administrator dan
halaman pengunjung. Memiliki satu input dan satu proses. Dashboard untuk mengetahui
tingkat penerapan HMI, digram pie untuk karateristik jenis kelamin responden, diagram
batang untuk hasil analisa kriteria usability dan diagram analisis pareto untuk membantu
melihat prioritas masalah yang harus segera diselesaikan dan yang tidak harus
diselesaikan.

a. Input
Fasilitas input sistem dapat diakses melalui halaman administrator. Fasilitas ini
dirancang dan digunakan untuk dapat memasukkan data hasil kuesioner dalam bentuk
excel. Format kolom file data yang di upload dikonfigurasikan dengan field pada database
yang digunakan. Gambar 4.1. menunjukkan halaman administrator web aplikasi

Akhmad Qashlim
46 ISSN: 2355-3677

Gambar 4. 1. Halaman administrator web aplikasi

Administrator memiliki hak akses untuk mengelola web aplikasi seperti melakukan
upload data dan melakukan proses analisis, menentukan pilihan dataset yang akan
ditampilkan dan menambah atau mengurangi pertanyaan penelitian. Sementara Tabel 4.1.
merupakan contoh format data file upload. Format data yang telah dikonfigurasikan
dengan field pada database MySQL dapat di download pada halaman administrator.

Tabel 4. 1. Format data file upload

b. Proses
Proses dilakukan dengan menggunakan perhitungan nilai indeks yang melibatkan
data master hasil upload untuk menghasilkan suatu output sebagaimana yang telah
ditentukan pada kerangka sistem gambar 3.2. Gambar 4.2. menunjukkan analisis data,
sementara gambar 4.3. merupakan pseudocode untuk proses analisis data

JTRISTE Vol. 1, No. 2, 2014


JTRISTE ISSN: 2355-3677 47

Gambar 4. 2. Form proses analisis data

Gambar 4. 3. Pseudocode proses perhitungan nilai indeks rata-rata

c. Output

Output merupakan hasil dari proses perhitungan nilai indeks yang menyediakan
informasi tentang kualitas usability, hasil analisis kriteria usability, karateristik responden,
diagram pareto dan tabel point usability. Gambar 4.4 menunjukkan dashboard output web
aplikasi.

Akhmad Qashlim
48 ISSN: 2355-3677

Gambar 4. 4. Halaman utama web aplikasi dashboard

Gambar 4. 5. Halaman utama web aplikasi dashboard

5. Kesimpulan
Penyajian Informasi dengan cara visual dapat membantu memberikan pemahaman
yang komplet kepada audience dan mudah. Penyajian data dalam bentuk dashboard untuk
mengontrol analisys tingkat penggunaan sistem dapat memberikan pesan yang menarik dan
ringkas serta menjadikan informasi sebagai perhatian audience (human interest). Berbagai
visualisasi lainnya disarankan untuk mengembangkan aplikasi iniseperti informasi interaktif,
gambar bergerak dan animasi yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mempromosikan
atau mendistribusikan sebuah sebuah kontent atau data-data mentah.

JTRISTE Vol. 1, No. 2, 2014


JTRISTE ISSN: 2355-3677 49

Daftar Pustaka

[1] Athanasiadis, A. dan Andreopoulou, Z. 2013, A web Information System application on


Forest Legislation: The case of Greek Forest Principles. Procedia Technology ( 8 ) 292
299.
[2] Chassiakos, A.P.dan, Sakellaropoulos, S.P 2008, A web-based system for managing
construction information. Advances in Engineering Software (39) 865876.
[3] Dringus, L.P., Cohen, M.S., 2005. An adaptable Heuristic Checklist for Online Courses,
Frontiers in Education Proceedings, 6-11.
[4] Ferdinand, A.T. (2006). Metodologi Penelitian Manajemen, Edisi II, Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro, Semarang.
[5] Hariyanti, E, 2008, Theses, Dashboard Development Methodology As A Tool For
Monitoring Organization's Performance (Case Study: Institut Teknologi Bandung),
Informatics, JBPTITBPP.
[6] Hewett, T. T., Baecker, R., Card, S., Carey, T., Gasen, J. dan Mantei, M., 2009. ACM
SIGCHI curricula for humancomputer interaction. ACM.
[7] Lankow, J., Ritchie, J., Crooks, R., 2002, Infografis: Kedasyatan Cara Bercerita Visual,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
[8] Lazard, J., Feng H.J. dan Hochheiser H. 2010, Research Methods In Human Computer
Interaction, A John Wiley and Sons, Ltd Publication
[9] Lawrence S dan Giles CL., 1999, Accessibility of information on the Web, ACM Digital
Library
[10] Lodico, M.,G. dan Spaulding D.T., dan Voegtle K.H., 2006, Methods In Educational
Research, John Wiley & Sons, Inc Publisher
[11] Moha, N., Gaffar A., dan Michel G., 2007 Remote.Usability valuation of Web Interfaces,
Human Computer Interaction Research In Web Design an Evaluation, Idea Group Inc. is
publisher 273-229.
[12] Nielsen J., 1993, Usability Engneering, Morgan Kaufman, , ISBN 0-12-518406-9.,
Academy Press, San Francisco
[13] Oztekin, A., Delen D., A. Turkyilmaz dan Selim Zaim, 2013, A machine Learning-based
Usability Evaluation Method for ELearning Systems, Decision Support Systems
[14] Triantafyllou, A.G., Evagelopoulos, V., dan Zoras,S. 2006, Design of a web-based
information system for ambient environmental data Journal of Environmental
Management (80) 230236.
[15] Zhang Z., 2007, Usability Evaluation, Human Computer Interaction Research In Web
Design an Evaluation Idea Group Inc. is publisher. 209-228.

Akhmad Qashlim

Anda mungkin juga menyukai