Panduan Cuci Tangan New
Panduan Cuci Tangan New
KEBERSIHAN TANGAN
A. LATAR BELAKANG
Dari sudut pandang pencegahan dan pengedalian infeksi, praktek membersihkan
tangan dimaksudkan untuk mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan dengan
menghilangkan semua kotoran dan debris serta menghambat atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme yang diperoleh dari kontak dengan
pasien dan lingkungan tetapi juga sejumlah mikroorganisme permanen yang tinggal
di lapisan kulit terdalam kulit. Selain memahami panduan dan rekomendasi untuk
kebersihan tangan, para petugas kesehatan perlu memahami keuntungan dan
terutama keterbatasan pemakaian sarung tangan.
Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk
diminum, serta untuk pemakaian lainnya ( misalnya mencuci tangan dan
membersihkan instrument medis) karena memenuhi syarat standar kesehatan
yang telah ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari
mikroorganisme dan memiki turbiditas rendah ( jernih, tidak berkabut ).
Emollient
Cairan organic, seperti gliserol, propillen glikol, atau sorbitol yang ketika
ditambahkan pada handrub dan lotion tangan akan melunakkan kulit dan
membantu mencegah kerusakan kulit ( keretakan, kekeringan, iritasi, dan
dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun sering (dengan atau tanpa
antiseptik) dan air.
Mencuci Tangan
Proses secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air.
Infeksi yang tidak ada atau tidak sedang dalam inkubasi ketika pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
Definisi
Mencuci tangan dengan baik merupakan unsur satu-satunya yang paling penting
dan efektif untuk mencegah penularan infeksi. Idealnya, air mengalir dan sabun
yang digosokkan harus digunakan selama 40-60 detik. Penting sekali untuk
mengeringkan tangan setelah mencucinya. (WHO)
Pemakaian sabun dan air tetap penting ketika tangan kotor. Untuk kebersihan
tangan rutin ketika tidak terlihat kotoran atau debris, alternative seperti handrub
berbasis alcohol 70% yang tidak mahal, mudah didapat, mudah dijangkau dan
sudah semakin diterima terutama ditempat dimana akses wastafel air bersih
terbatas.
Tujuan
Tujuan mencuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara
mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Mencuci tangan
dengan sabun biasa dan air mengalir sama efektifnya mencuci tangan dengan
sabun antimikroba (Pereira, lee dan wade1997). Sebagai tambahan, sabun biasa
mengurangi terjadinya iritasi pada kulit ( Pereira, lee dan wade 1990).
Tangan harus dicuci dengan sabun dan air bersih (atau handrub antiseptic) setelah
melepas sarung tangan karena pada saat tersebut mungkin sarung tangan ada
lubang kecil atau robek, sehingga bakteri dapat dengan cepat berkembang biak
pada tangan akibat lingkungan yang lembab dan hangat didalam sarung tangan
Panduan Cuci Tangan RS. Islam Jakarta Pondok Kopi Page 4
(CDC 1989, Korniewicz et al 1990).
Teknik Mencuci Tangan Dengan Sabun Dan Air Mengalir harus dilakukan seperti
dibawah ini :
Penggunaan handrub antiseptic untuk tangan yang bersih lebih efektif membunuh
flora residen dan flora transien dari pada mencuci tangan dengan sabun antiseptic
atau dengan sabun biasa dan air. Antiseptic ini dapat dan mudah digunakan serta
menghasilkan penurunan jumlah flora tangan awal yang lebih besar (Giruo et al.
2002). Handrub antiseptic juga berisi emollient seperti gliserin, glisol propellin, atau
sarbitol yang melindungi dan melembutkan kulit.
Setiap gerakkan sebanyak 4 (empat) kali. Lamanya prosedur sebaiknya selama 20-
30 detik.
Handrub antiseptic tidak menghilangkan kotoran atau zat organic, sehingga jika
tangan sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus
mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Selain itu untuk mengurangi
penumpukan emollient pada tangan setelah pemakaian handrub antiseptic
berulang, tetap diperlukan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap
kali aplikasi handrub. Terakhir handrub yang hanya berisi alcohol sebagai bahan
aktifnya, memiliki efek residual yang terbatas dibandingkan dengan handrub yang
berisi campuran alcohol dan antiseptic seperti khlorheksidin.
Pengertian
Cuci tangan bedah adalah membersihkan tangan dengan menggunakan sikat halus
dan sabun antiseptic dibawah air mengalir untuk mengangkat debu, kotoran, minyak
atau lotion maupun mikroorganisme dari tangan dan lengan pada anggota tim bedah
yang akan melakukan prosedur pembedahan (Basic Perioperatif Nursing Care,
2006)
Tujuan
Persiapan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk cuci tangan, memakai APD lengkap,
pemakaian baju dan sarung tangan- memastikan bahwa pakaian dan sarung tangan
setelah sesuai dengan ukuran dan tipe operasi.
1. Persiapan Personal
Persiapan sebelum melakukan cuci tangan:
a. Rambut telah tertutup atau telah menggunakan APD lengkap ( topi, masker,
kacamata, apron, sepatu khusus yang tertutup )
b. Kuku jari tangan pendek, bersih dan bebas dari cat kuku
2. Persiapan Alat
a. Tempat cuci tangan yang cukup dalam dan lebar untuk mencegah percikan
air keluar dari area cuci tangan
b. Air mengalir yang memenuhi syarat, yang dapat dikendalikan dengan siku
atau kaki
c. Sikat halus dan spon yang menggunakan antiseptic
d. Pembersih kuku
e. Tempat sampah untuk membuang sikat bebas pakai
Langkah 1 :
Langkah 2 :
Gunakan sekali lagi cairan antiseptic, sebarkan ke seluruh permukaan
tangan dan lengan bawah
Langkah 3 :
Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk membersihkan
daerah bawah kuku kedua tangan
Langkah 4 :
Langkah 5 :
Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan
Langkah 6 :
Setalah seluruh pergelangan tangan sudah di scrub, bagian tangan bawah
juga di scrub, pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku
Ulangi pada lengan satunya, dari lengan menuju siku
Langkah 7 :
Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan
ditahan lebih tinggi dari siku
Langkah 8 :
Biarkan sisa air menetes melalui siku, keringkan dengan handuk steril
Tindakan Pencegahan
Mencuci tangan telah dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting untuk
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi selama lebih dari 150
tahun. Penelitian Semmelwessis (1861) dan banyak penelitian lainnya
memperlihatkan. Bahwa penularan penyakit menular dari pasien ke pasien mungkin
terjadi melalui tangan petugas kesehatan. Menjaga kebersihan tangan dengan baik
dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi
nosokomial (Boyce 1999; Larson 1995).
Masalah yang selalu timbul adalah bagaimana membuat petugas kesehatan patuh
pada praktek mencuci tangan yang telah direkomendasikan. Meskipun sulit untuk
merubah kebiasaan mengenai hal ini, ada beberapa cara yang dapat meningkatkan
keberhasilan, seperti :
Jari Tangan
Kuku buatan
Kuku buatan ( pembungkus kuku, pemanjang akritik yang dipakai oleh petugas
kesehatan dapat berperan dalam infeksi nosokomial ( Hedderwick et al. 2000 ).
Selain itu, telah terbukti bahwa kuku buatan dapat berperan sebagai reservoar untuk
bakteri Gram negatif, pemakaiannya oleh petugas kesehatan harus dilarang.
Cat kuku
Perhiasan
RUANGAN : BULAN :
SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SETELAH
KONTAK PEN-
NO NAMA PETUGAS KONTAK KONTAK TINDAKAN KONTAK
CAIRAN KES
PASIEN PASIEN ASP & INV LINGKUNGAN
1 TBH
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22 0
23
24
25
26
27
CATATAN : Isilah dengan tanda :
- Mencuci tangan dengan hand rub lebih efektif, cepat dan lebih mudah dibanding YA =
dengan air dan sabun TDK = -
- Jika tangan terlihat kotor (ada darah), maka cucilah dahulu dengan TDK PERLU = O
- Cucilah tangan dengan air dan sabun setelah menggunakan hand rub sebanyak 5
(lima) kali air dan sabun.
Mengetahui Jakarta, ..
() ()
Ka. Ruangan Safety Officer (ICLN)
FORM-
PK.35100.005/rev01